Share

Delapan belas

Wanita yang Menolak Lamaranku 18

"Ayo katakan pada kami, rencana kalian ingin punya anak berapa?" tanya ibu. "Sebagai pasangan suami istri, hal seperti ini harus dibicarakan, lho."

"Iya, Bu. Kamu pasti akan membahasnya nanti secara eksklusif, hehehe, tetapi untuk saat ini biarkan kami saling mengenal satu sama lain. Kalau masalah momongan belum ada planing," jawabku santai sambil merangkul pundak istri tercinta. "Iya, kan, Sayang." Aku mengedipkan mata pada Vira sehingga wanita itu mukanya memerah karena malu.

"Cieee, sudah panggil sayang sekarang. Duh, kapan, nih, aku nikah? Biar ada yang memanggilku sayang." Ayya menyangga dagunya dengan kedua tangan.

Tidak lama kemudian sebuah bantal sofa melayang dan mendarat di mukanya sehingga membuat kami tertawa. "Masih kecil jangan mikirin nikah. Belajar dulu yang bener," ucap ibu.

"Iya, deh."

"Oh ya, Vir. Ada satu hadiah untukmu. Tadi udah Ibu bawa, tetapi enggak jadi diberikan. Soalnya Ibu takut di Citra pingsan dan tidak sanggup bangu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Irwan Setyawan
ceritanya menarik dan buat penasaran.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status