Share

Pernikahan Kedua

Malang tidak dapat ditolak begitupun dengan takdir yang tertulis untuk Mentari. ia tidak bisa lagi mengelak dari takdir untuk berbagi suami. 

Sang suami duduk di depan panggung penghulu di samping seorang wanita yang memakai kebaya warna putih. Mentari hanya bisa terdiam dan meremas tangannya sendiri. 

Manik cokelatnya mulai memanas dengan tubuh yang mulai bergetar hebat saat ijab qobul terucap dari mulut sang suami. Hancur sudah perasaannya. Puput sudah impian masa depan untuk hidup bahagia, kini wanita muda itu bagai berada di ujung jurang yang dalam dan terjal. 

Ingin rasanya pergi dan menghilang saat itu juga. Namun, besarnya rasa cinta kepada sang suami menahan dan memasung tubuhnya untuk tetap berada di samping Rangga. 

Air mata pun sudah tidak terbendung lagi, meleleh perlahan membasahi wajah cantik Mentari. Para tamu menatap iba ke arah perempuan yang bernasib buruk itu. P

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status