Share

12. Pulang yang Sebenarnya

“Jadi, kapan kamu pulang?” tanya Nadira lagi saat memasuki mobil.

“Kemarin sore,” jawab Rheyner santai.

“Kemarin sore?! Kok aku nggak tahu?” cecar Nadira.

Rheyner mengedikkan bahu.

“Hih!” Nadira melayangkan tabokan ke lengan Rheyner yang memegang setir.

“Jangan bar-bar ngapa, Nad!” Rheyner mendelik sekilas.

“Ya, kamunya nyebelin. Senang banget ngerjain aku,” rajuk Nadira. Tangannya bersidekap dengan pandangan lurus.

“Kok disebut ngerjain, sih? Ini gue ngasih kejutan manis di hari kelulusan lo, lho.” Rheyner membela diri.

“Dih, kejutan manis.” Nadira mencibir. Kepalanya menoleh ke luar jendela.

Rheyner balas berdecih. Pria itu tahu kalau Nadira hanya berpura-pura. Aslinya Nadira sangat senang dengan kehadiran Rheyner. Terbukti dengan wajah Nadira yang berseri dan sering kali memeluk bunga pemberian pria itu. Bahkan bunga pemberian pria yang hadir sebelum Rheyner sekarang sudah entah ke mana, tergantikan oleh bunga dari Rheyner.

Perjalanan yang masih lumayan jauh itu tidak lagi diselimu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Rina Wati
kpn ni rheyner ungkapkan ntar keburu di tekong atasan nadira lho
goodnovel comment avatar
Maria Adjah
akhir nya ....setelah sekian purnama.... tetap semangat update nya ya kak... ......
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status