Share

A Groovy Kind of Love [2]

Barusan Marco ngomong apa? Mungkinkah telingaku sudah salah menangkap kata-katanya? Selama beberapa denyut nadi, aku cuma mematung sembari memandang cowok itu. Tubuhku mendadak panas dingin. Apakah aku menderita demam karena ucapan Marco?

“Co, aku nggak salah dengar, kan? Barusan kamu bilang....”

Marco menukas, “Aku jatuh cinta sama kamu, Nef. Aku penginnya kamu jadi pacarku. Aku nggak puas kalau kita cuma temenan doang.”  Hening. Satu, dua, tiga detik. “Tapi, kalau kamu nggak punya perasaan apa pun sama aku, kuharap kita nggak lantas jadi musuhan. Aku tetap pengin kamu main ke sini kayak biasa.”

Aku membatu dengan perasaan yang tak bisa kuurai dengan kata-kata. Aku mustahil menjelaskan apa yang kurasakan saat ini. Bahagia? Itu morfem yang terlalu sederhana untuk menjelaskan efek dari ucapan Marco bagi diriku.

“Co,” kataku dengan suara setenang mungkin yang kuupayakan mati-matian. Kedua telapak tanganku

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status