Share

Menjinakkan Badai [4]

Reuben tiba-tiba tertawa pelan. “Janggal sekali mendengar gadis seusia kalian memanggil saya ‘Bapak’ saat di luar kelas. Bisakah kita mengubah itu?”

Amara memandang sekilas ke arah dosennya dengan bimbang. Itu permintaan yang aneh, setidaknya itulah opininya. “Maaf Pak, itu rasanya ...  kurang sopan,” cetusnya kemudian.

Sophie tersenyum mendengar kata-kata Amara. “Iya Pak, itu nggak  sopan,” imbuhnya dengan setia kawan.

Reuben akhirnya mengangguk dengan senyum masih bertahan di bibirnya. “Oke, saya nggak akan memaksa.”

Amara tidak memperhatikan tema obrolan yang membuat Sophie, Ika, dan Reuben betah bertukar kalimat. Pikirannya sedang melayang-layang tak menentu, seakan menjelajah galaksi yang tanpa batas. Ketika akhirnya gadis itu melirik jam tangannya, dia buru-buru berdiri. Ika sempat menatapnya keheranan.

“Maaf Pak, saya harus duluan. Sebentar lagi saya harus masuk kela

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status