All Chapters of Di Abaikan Suamiku: Chapter 11 - Chapter 20
34 Chapters
Bertemu lagi
Mereka berpikir apa yang harus di lakukan.“Kak Anes, Riky ngantuk sekali.” Anak kecil itu menghampiri Anes.Anes memeluk nya dan mengusap kepala anak laki-laki itu.“Sudah malam, mau di bawa ke mana ini?” Tanya nya di dalam hati.“Kita harus kemana? Apa kamu ada ide Anes?” Tanya Rita.“Kak Anes, kita tidur di tempat kak Anes saja.” Ucap Mery.“Ya udah, ayo ke tempat kakak aja.” Ucap Anes.“Apa muat nak? Dan apa yang punya kost an kamu gak marah nanti?” Tanya Santi yang merasa tidak enak hati.“Nanti Anes akan berbicara dengan mereka bu. Ini sudah malam, biar adik-adik bisa istirahat.” Jawab Anes.Akhir nya mereka di bawa Anes ke tempat kost an. Sambil membawa sepeda. Tidak ada angkot yang lewat dari daerah itu.Sebuah mobil hitam lewat, melihat Anes dan semua penghuni berjalan kaki.Mobil itu berhe
Read more
Kesepakatan
Aneska dan yang lain nya sudah tiba di kediaman Aarav. Semua taksi berhenti di depan sebuah rumah mewah dan besar. Taksi-taksi itu sedang menunggu pembayaran ongkos.Aarav turun dari mobil nya, di ikuti Aneska dan beberapa yang ikut satu mobil dengan nya.Pria itu mengeluarkan dompet dan membayar total semua ongkos taksi. Setelah tahu berapa semua total seluruh ongkos taksi yang di gunakan.“Ini pak ongkos nya, nanti tolong di bagi saja dengan yang lain nya.” Aarav memberikan lembaran uang pada salah satu supir taksi dan mewakili yang lain nya.“Terimakasih pak, kami permisi dulu.” Ucap supir taksi.“Ayo masuk ke dalam.” Ajak Aarav pada Anes dan yang lain nya.“Bu, rumah o mini besar sekali ya.” Celoteh Rizky.“Iya.” Balas ibu Santi.“Nanti kalian jangan sembarangan menyentuh ya, harus tetap sopan.” Ibu Santi mengingatkan dan memberi nasihat.
Read more
Di rumah Aarav
“Hallo Aneska?” jawab nyonya Sonya setelah mendapatkan panggilan telepon dari Aneska.“Hallo nyonya Sonya, apa kita bisa bertemu sekarang?” Tanya Aneska.“Oh boleh. Di tempat sebelum nya ya. Aku akan kesana sekarang.” Jawab Sonya dengan nada senang.“Baik nyonya, sampai ketemu.” Aneska mengakhiri dan menyimpan ponsel nya.Setelah pekerjaan menjual koran nya selesai, dia ijin dengan mba Wik pemilik warung makan untuk tidak datang bekerja.Sekali lagi dia naik ojek online menuju lokasi janjian bertemu.********Shakeel sudah bersiap-siap berangkat bekerja. Daviand duduk memperhatikan kekasih nya yang sedang memakai dasi.Ada ide nakal di pikiran Daviand, dia turun dari ranjang dan memeluk Shakeel dari belakang.“Shakeel, aku ingin belanja, tapi uang ku kurang.” Ucap Daviand memanja.Shakeel memutar kan tubuh dan berhh
Read more
Pamit
Anes seharian berada bersama ibu Santi dan yang lain nya.Membereskan apa saja milik mereka. Sambil menunggu kepulangan Aarav.Berkali-kali ibu Santi bertanya dari mana Aneska mendapatkan uang untuk membayar sewa rumah. Tapi Anes berusaha memberikan penjelasan untuk menenangkan perasaan curiga ibu pengasuh nya.Beberapa anak kecil yang ikut dengan ibu Santi bermain di bawah, mereka berlarian kesana kemari, ada juga yang sedang belajar.Jam 8 malam Aarav akhir nya pulang. Ibu Santi dan anak-anak lain nya juga sudah selesai makan malam, sedangkan pembantu sudah pulang jam 6 sore.Saat Aarav ingin kekamar nya, sudah ada Anes yang berdiri di depan kamar.“Anes, kamu kenapa berdiri di sini?” Tanya Aarav yang terlihat sangat kelelahan.“Mmmm….Aarav, ada yang ingin aku bicarakan. Maafkan aku mengganggu mu sebentar.” Ucap gadis itu.“ Baik. Tapi aku mandi dulu ya.” Uc
Read more
Di paksa menikah
Merasa masih belum mendapatkan jawaban.“Ada apa? Kenapa kalian jadi diam? Apa ada yang sedang kalian rencanakan?” Tanya Shakeel merasa ada yang tidak beres.“Shakeel, kami menyuruh mu datang kesini adalah untuk mempersiapkan pernikahan mu.” Ucap Reynand.“Apa??” Shakeel terkejut dan marah.Pria itu berdiri.“Shakeel duduk dulu.” Suruh Elfrida.Shakeel tidak mau.“Shakeel, duduk!!” suruh papa nya.Dengan kesal Shakeel kembali duduk. Namun kepala nya bergerak kekiri dan kekanan seperti menahan kemarahan.“Kami ingin kau segera menikah.” Ucap nenek nya.“Aku memang akan menikah, secepat nya aku akan menikah.” Ucap Shakeel.“Bagus kalau begitu. Dengan siapa? Wanita atau laki-laki?” Tanya Reynand yang juga sedang menahan emosi.Shakeel menatap papa nya dengan tajam, tapi Reynand tidak t
Read more
Anes dan Shakeel
Hari untuk pertemuan Anes dan keluarga Shakeel datang.Sonya dan semua keluarga nya sudah menunggu kedatangan gadis itu.Bahkan Shakeel sampai mengcancel jadwal meeting nya. Dia sangat tidak suka dengan paksaan keluarga nya, tapi dia juga tidak mau menyakiti keluarga nya. Dan ini tanpa sepengetahuan Daviand.Sehabis jualan koran, Anes datang dengan membawa sisa koran dan buah mangga  untuk nyonya Sonya, karena sudah membayar koran yang belum di terima nya.“Nyonya, gadis itu sudah datang, dan sekarang sedang ada di luar?” ucap Galen.“Suruh dia masuk.” Jawab Sonya.Galen melanjutkan pekerjaan nya. Segera menghampiri tempat di mana Anes sedang berdiri dan  menunggu.“Silahkan nona Anes ikut saya ke dalam.” Ajak Galen.Anes dengan langkah pelan, mengikuti Galen dari belakang.Canggung dan minder, itulah yang saat ini dia rasakan, apala
Read more
Marah
“Ayo…ayo, makan lah dulu mangga ini. Gadis ini sudah membawa dengan tulus, jadi kita harus memakan nya.” Elfrida mengambil salah satu potongan mangga yang manis dan harum itu.Sonya, dan Reynand mengambil juga secara bergantian.Anes melihat calon suami nya itu diam tidak bergerak.“Sha…..Shakeel, silahkan di coba?” Anes mengangkat salah satu piring di hadapan Shakeel.“Jangan mencoba mencari perhatian dari ku.” Ketus Shakeel.Reynand melihat nya dengan tajam.“Aku tidak sedang mencari perhatian mu? Aku hanya ingin berbagi mangga pada mu.”jawab polos Aneska.Shakeel diam, tetap tidak mau mengambil nya padahal gadis itu sudah memegangi piring nya sedari tadi.“Eeeheemm…. Nak Anes, biarkan saja dia seperti itu.” ucap Sonya.Sedikit kecewa Anes meletakkan kembali piring nya ke atas meja.“Anes, mengenai pernikahan kali
Read more
Tagihan Kartu Kredit
Aarav mengemudikan mobil nya mengantar Aneska dalam perjalanan pulang. “Kamu tadi sedang ngapain ada di sana Nes?” Tanya Aarav membuka obrolan. “Ohh…. Itu ada sedikit kerjaan tadi. Tapi sekarang sudah selesai kok.” Jawab nya sambil tertawa kecil. “Apa kamu lagi sibuk ya? Seperti nya sangat lelah sekali.” Tanya Aarav. “Kelihatan ya?” Tanya Anes tersenyum. “Iya, kelihatan sekali.” Ucap Aarav. “Ya kau tahu sendiri lah, karena pindahan itu jadi banyak kerjaan yang harus di kerjakan.” Jawab nya dengan menatap jalan raya. “Apa kau sudah makan? Aku ingin mentraktir mu makan malam.” Ajak Aarav. “Makan malam? Mmmmm…. Sebenar nya aku juga lapar sih. Tapi….    “Kalau begitu ayo makan malam b
Read more
Peraturan Setelah Menikah
Beberapa hari kemudian setelah semua urusan sudah di selesaikan. Kedua belah pihak sudah sepakat menyetujui acara pernikahan.Walaupun terkesan mendadak dan terburu-buru. Pernikahan di adakan tertutup, jadi tidak semua yang tahu. Hanya beberapa perwakilan dari Anes dan Shakeel, di adakan pun di rumah keluarga besar Shakeel Zaferino. Shakeel melihat calon isteri nya dalam berpakaian pengantin, hanya biasa saja. Tidak terpesona atau kagum sedikit pun. Setelah mengucapkan janji pernikahan, mereka meminta restu dari kedua perwakilan. Santi memeluk Aneska. Dia terharu sekaligus bahagia karena akhir nya dia bisa menyaksikan pernikahan salah satu anak asuh nya. “Anes, selamat ya atas pernikahan kamu. Ibu harap pernikahan kalian langgeng dan bahagia. Sekarang kamu tidak sendiri lagi, sudah menjadi isteri dan memiliki suami.”nasihat ibu Santi. “Iya bu. Terimakasih
Read more
Memasuki Rumah Suami
“Cepat juga kau menandatangani nya. Ingat, jangan pernah melanggar salah satu, termasuk hubungan asmara ku.” Shakeel mengingat kan kembali.“Iya, aku ingat. Tidak usah di peringati lagi. Bosan dengar nya.” Ucap Anes.“Di kira aku senang apa ya menikah dengan pria homo seperti mu? Untung saja sih kau homo, tidak tertarik dengan wanita. Jadi aku tidak perlu terlalu khawatir dengan kesucian ku.” Gumam Anes.***********Dan akhir nya mereka tiba di kediaman Shakeel. Tempat di mana Anes akan tinggal bersama nya.Anes takjub melihat ukuran rumah yang besar dan mewah.“Kenapa? Kau pasti belum pernah melihat atau bahkan masuk di rumah sebesar dn semewah ini kan?” Tanya Shakeel.“Lebih luas dari gubuk derita mu itu.” sindir nya lagi.Anes diam mengabaikan apa yang di ucapkan Shakeel.Shakeel berjalan tanpa mengajak Anes, karena dia pikir kal
Read more
PREV
1234
DMCA.com Protection Status