Semua Bab SURVIVAL LOVE 2: Bab 121 - Bab 130
164 Bab
BAB 121 KEINGINAN
Setiap kali hanya ditinggal sendirian Tiva suka duduk di dekat jendela,  dia suka memandang hamparan salju dan barisan gunung-gunung es abadi yang melintang sejauh mata memandang. Tiva juga suka melihat sisa bunga salju yang menempel di kaca setelah badai, kadang ia berpura-pura bisa menyentuhnya sambil mengetuk kaca. Tiva memang hanya bisa memandangi hamparan salju dari dalam jendela karena setelah sekian lama ternyata dia tetap tidak bisa terbiasa dengan hawa dingin di tempat ini. Pernah bang Nathan coba mengajaknya keluar dan ternyata kulit Tiva langsung seperti ruam-ruam bahkan sampai mimisan selama dua hari. Jadilah sejak saat itu Tiva sudah tidak pernah diijinkan lagi untuk keluar kamar. Waktunya lebih sering ia habiskan sendirian karena bang Nathan ternyata juga memiliki banyak kesibukan dengan berbagai tanggungjawabnya, namun demikian dia akan tetap disiplin menemaninya di setiap jam makan.
Baca selengkapnya
122 RENCANA
Belakangan ini bang Nathan tidak hanya menemani Tiva makan dan tidur tapi juga menemaninya mandi. Tiva suka diperlakukan dengan lembut dan akan mengijinkan tubuhnya disentuh asal jangan terlalu terburu-buru. Tiva  suka  membiarkan pria itu mencumbunya di bawah guyuran shower karena Tiva juga sedang suka menjadi basah.Kali ini bang Nathan melepas kaos basahnya lebih dulu dan asal melemparnya kelantai. Sepertinya dia juga bisa ikut gerah meskipun tubuhnya sedang diguyur air deras.  Pakaian Tiva yang selalu kebesaran membuat pria itu mudah menurunkannya dari sisi manapun. Nathan menggulung sweater Tiva dari bawah untuk memperlihatkan perutnya yang bulat sempurna. Nathan suka melihatnya karena rasanya ajaib tiap kali memikirkan ada benihnya yang sedang tumbuh di tubuh gadis itu. Nathan segera berjongkok untuk menciumi Tiva di sana.
Baca selengkapnya
123 KABUR
"Bagaimana kita bisa menikah? " tanya Tiva meskipun rasanya masih agak aneh jika harus membayangkan dirinya akan menikah dengan bang Nathan."Jack sudah berjanji akan membantuku.""Jack?" ulang Tiva karena bang Nathan memang sudah sering kali menyebutkan namanya tapi Tiva belum pernah bertemu dengannya sama sekali."Ya, tapi aku harus membawamu kabur dari tempat ini dan jangan sampai Jane tahu.""Bagaimana caranya?""Aku sudah mendapatkan ijin terbang untuk membawamu."Jadi Nathan sudah menyusun siasat dengan bantuan Eric. Nathan akan terbang mengunakan nama Jane untuk membawa Tiva dan Eric yang nantinya yang akan kembali, dengan be
Baca selengkapnya
BAB 124 PAGI
"Kau sudah bangun?"Sebenarnya Tiva sudah bangun dari tadi bang Nathan saja yang baru sadar karena semalam dia memang tidur menjelang pagi. Terlalu banyak yang sedang pria itu pikirkan, karena membawa Tiva seperti ini benar-benar bukan perkara sederhana. Nathan harus sangat hati-hati karena terlalu banyak yang menginginkan mereka.Mulai sekarang Nathan harus menjaga Tiva seorang diri. Sementara tidak ada tempat di muka bumi ini yang benar-benar aman untuk mereka. Tidak masalah bagi Nathan tapi Tiva sangat lemah dan juga sedang mengandung anaknya. Nathan tidak bisa sembarangan membawa wanita hamil karena terlalu beresiko dalam perjalanan dan sementara ini mereka belum bisa menetap. Nathan sudah menyamarkan semua data termasuk transaksi rekening perbankan mereka yang selalu ia acak. Meski demikian bukanya mereka bisa aman karena itu Natha
Baca selengkapnya
BAB 125 KEJUJURAN
Tiva masih berbaring memperhatikan pria di sebelahnya yang sedang memejamkan mata. Tiva tahu jika bang Nathan tidak tidur, mungkin sedang memikirkan sesuatu. Nathan memang sedang memikirkan sesuatu yang sedang tidak bisa ia bagi dengan siapapun. Tiva juga cuma diam tidak berani bertanya, gadis itu masih meringkuk lembut di sampingnya dan  mulai memperhatikan detail indah dari pria yang masih setengah memeluknya sambil memejamkan mata.Tiva memperhatikan tulang hidung bang Nathan yang tinggi, alis dan bulu matanya yang tebal. Bang Nathan memiliki dagunya yang berbelah dalam dengan bibir penuh dan kedua jejak lesung pipinya ketika tersenyum. Seharusnya manusia tidak sesempurna itu, karena sepertinya bang Nathan memang memenuhi semua standar tanpa celah. Tapi tiba-tiba Tiva ingat jika mungkin penyempurnaan genetikanya yang juga membentuknya demikian. Tiva jadi meraba perutnya sendiri d
Baca selengkapnya
BAB 126 JARAK
Nathan melihat Tiva hanya membolak-balik kalender kemudian membuat lingkaran dengan spidol merah."Sebaiknya kita, menemui dokter untuk memeriksa kandunganmu."Sejak mereka pergi dari pangkalan militer Tiva sudah tidak pernah lagi mendapat pemeriksaan dan ini sudah satu bulan sejak mereka dalam pelarian. Walaupun Tiva tidak pernah mengeluh macam-macam tapi Nathan tetap khawatir karena kandungan Tiva juga semakin membesar. Nathan juga harus bersabar dengan sikap dingin Tiva yang semakin jarang bicara. Nathan tahub jika Tiva masih sangat membencinya tapi sepertinya hormon kehamilan juga ikut membuatnya semakin parah. Tiva benar-benar masih sama sekali tidak mau ia dekati apalagi disentuh.Sudah dua minggu mereka tinggal di Manhattan rencananya Nathan akan membawa Tiva ke Massachusetts untuk melahirkan di tempat yang lebih Nathan kenal. Sebenarnya Tiva ingin kembali ke Tokyo karena sepertinya Tiva suka tinggal di sana tapi perjalanannya terlalu jauh dan kandungan T
Baca selengkapnya
BAB 127 RAHASIA
Ini adalah kali pertama Tiva benar-benar melihat rumah setelah sekian lama. Karena sejak kabur dari pangkalan militer biasanya mereka hanya tinggal dari hotel-ke hotel dan Tiva mulai jenuh. Tiva rindu halaman, rindu tetangga dan melihat rumah itu membuat Tiva merasa hampir normal sampai ia lupa jika mereka sedang hidup dalam pelarian."Semoga kau suka."Tiva langsung mengangguk dan tersenyum melihat rumah yang serba bercat putih tersebut.Bukan rumah mewah hanya rumah dengan dua kamar  tapi dengan halaman rumput yang di naungi tanama cemara berdaun rindang. Tiva suka sangat suka,cuacanya juga sangat sejuk meskipun di tempat lain sedang musim panas.Itu adalah rumah yang dulu Nathan tempati bersama adik perempuannya Erica dan meru
Baca selengkapnya
BAB 128 KEPUTUSAN SULIT
Diam-diam Nathan memperhatikan Tiva yang belakangan ini sering duduk diam melihat ke luar jendela, sesekali tangan gadis itu membelai puncak perutnya yang semakin membesar.  Padahal Tiva yang dia ingat dulu adalah seorang gadis yang ceria dan agak cerewet jika berada di sekitar abangnya. Nathan jadi mulai  merasa mungkin dirinya adalah pria paling membosankan karena lebih sering sibuk dengan urusannya sendiri.Tiva memang tidak pernah rewel lagi ataupun protes tapi bagaimanapun Tiva masih terlalu muda, meskipun dia selalu berusaha terlihat baik-baik saja bukan berarti Nathan tidak bisa menebak apa yang sedang berada di pikirannya. Semua lingkungan  ini sudah terlalu asing bagi Tiva, ditambah harus melalui kehamilan tanpa bimbingan atau nasehat dari orang yang lebih tua. Nathan hanya bisa membawanya ke dokter seperti kemarin tanpa bisa benar-benar paham apa yang sebenarnya
Baca selengkapnya
BAB 129 BERSEMBUNYI
Hari masih terlalu pagi ketika Tiva terbangun dan melihat bang Nathan sedang mengemasi barang-barangnya."Kita mau ke mana lagi?" Tiva langsung tahu jika mereka akan kembali pergi."Maafkan aku, Tiva. Sungguh ini di luar rencana tapi kita harus pergi sekarang juga."Tiva masih bingung karena kemarin rencananya mereka memang akan tinggal sampai bayi mereka lahir, dan Tiva juga sudah mulai nyaman tinggal di rumah tersebut."Ayo, bersiaplah, kita harus buru-buru." Nathan sudah menarik Tiva yang baru bangkit dari tempat tidur untuk cepat-cepat mandi."Apa ada masalah?" Tiva masih bertanya."Kita hanya tidak bisa tinggal di sini lagi."
Baca selengkapnya
BAB 130 RUNTUH
"Jane tolong aku...!"Tiap kali cuma Jane lagi yang akan Nathan cari.Nathan masih terlalu panik dan nyaris gila jika tidak ingat Tiva lebih butuh kewarasannya di banding egonya sendiri.Tiva makin terkulai lemah dalam pelukannya dan darah segar masih terus merembas dari sisi perutnya, menembus gaun pink pucat yang sedang dikenakannya."Bertahanlah, Tiva. Bertahanlah!"Nathan menyentuh pipi Tiva yang hangat tapi gadis itu sudah tidak bisa bicara, nafasnya mulai lemah dan tersendat. Nathan takut-sangat takut ketika Tiva menatapnya seperti itu."Jangan pergi, jangan pergi...."______ "Oh, Tuhan..." _________ "Oh ,Tuhan..."  Tiva s
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1112131415
...
17
DMCA.com Protection Status