All Chapters of The Huntress Trilogy #1 Daughters of Lucifer: Chapter 121 - Chapter 130
179 Chapters
Children of the War
Children of The WarProses menyembuhkan Georen membuat dua manusia dalam kondisi melemah. Nina mengalami luka dalam yang cukup serius, sementara Amorosa harus terbaring dalam kondisi lemah. Energi keduanya terkuras habis. "Apakah mereka akan baik-baik saja?" bisik Polin pada Coque, yang dijawab dengan gelengan kepala.Nina masih melakukan meditasi, sementara Amorosa meneguk minuman dari rempah-rempah yang putrinya buatkan. Rumah sederhana yang sempit dan kecil dari luar tersebut, Roth sihir menjadi luas dan lapang di dalam. "Sihir klasik kuno yang selalu aku kagumi," puji Merpola pada Roth. Iblis itu tersenyum samar. Wajahnya belum juga kunjung bersinar. Raut kecemasan terlihat dan Nina masih sesekali terbatuk pelan. "Satu hal yang mengelitikku. Coque, dari mana kau mengetahui tentang jiwa Georen yang bisa tercabut jika semuanya gagal?" tanya Merpola. Matanya mengerling penuh selidik, mencari sendiri petunjuk dari
Read more
It's Everywhere
Menikmati Italian kopi di sore yang cukup dingin, cukup membuat Nina dan Roth hangat. Coque berpamitan untuk menengok makam kekasihnya, sementara mereka kembali ke Roma. Polin memilih untuk kembali ke markasnya di Inggris dan Nina meneruskan perjalanan mereka dengan tujuan tanpa arah.Ketiganya seperti hilang pegangan dan tidak memahami sedikit pun bagaimana ini semua akan mereka lanjutkan. Kehilangan jejak Belial dan ucapan dari ketiga batu penjuru dunia yang mengatakan jika ini bukan menjadi akhir dari segalanya, memutuskan semangat mereka.“Benarkah semua akan sia-sia?” tanya Roth sembari memandang ke arah gelandangan yang sedang mendorong troli yang penuh dengan bungkusan plastik yang mungkin hanya kumpulan benda tidak berguna. Ciri khas gelandangan yang terlanjur melekat pada mereka.“Setiap yang kita jalani memang bisa menyelesaikan masalah satu persatu. Tapi lingkaran itu tetap ada dan menuju keruwetan yang Herfate ungkapkan. Tidak ada a
Read more
Lost Direction
Mengembalikan semangat yang sempat meredup memang tidak mudah. Nina dan Roth walaupun kembali antusias dan menemukan tujuan baru saat ini, ternyata harus menemukan kembali kebuntuan dalam memutuskan titik awal.Sementara itu, Elba dan Panther menghabiskan beberapa hari di Hongkong. Keduanya mulai memetakan hasil pencariannya selama ini dan membunuh satu persatu iblis tidak akan efektif.“Lihat, Elba!” pinta Panther sembari membentangkan gulungan kertas lebar yang berhasil ia selesaikan sore tadi.Elba menatap gambar peta beserta coretan yang Panther buat sebagai pertanda dari tempat yang telah mereka kunjungi.“Dari sekian tempat, kita tidak bisa menemukan pentolan atau kepala dari si biang kerok! Rata-rata mereka hanyalah iblis rendahan yang tidak begitu berguna dan memiliki informasi. Aku yakin, Nina juga mengalami hal yang sama,” ungkap Panther.“Saran?” tanya Elba.“Entahlah, aku tidak bisa memut
Read more
Death Friend Alive
Death Friend AliveCoque melemparkan ransel terakhir ke dalam bagasinya dan menutup dengan keras. Mustang birunya yang masih dalam kondisi baik, akan membawa mereka untuk menyelidiki siapa oknum di balik percobaan pembunuhan mereka. Nina membayar semua ganti rugi yang disebabkan oleh bom tersebut. Dengan bersungut-sungut, Roth mengumpat dalam bahasa Itali dan tuan rumah itu segera berlari menjauh ketakutan. "Sudahlah, Roth! Elba sudah mengirimkan dana tambahan kembali untuk kita!" tahan Nina. Roth hampir melemparkan serangan pada pria tambun yang serakah tersebut. "Beruntung kekasihmu kaya raya, Averin! Jika tidak, dengan apa kita akan membayar?" tanya Roth masih geram. Nina menggelengkan kepala dengan senyum tipis. "Semua uang Elba tidak pernah ia gunakan selama ini. Hanya untuk membiayai perjalanan dan perjuangan kita saja. Aku heran, kapan uang pangeran tampanmu itu habis?" renung Coque yang kembali menghitung kekayaan E
Read more
Calling from Other Alpha
Calling from Other AlphaPanther membuka pintu kamar hotel mereka dan menemukan Elba yang sedang meditasi. Ia tidak pernah memahami, bagaimana pria tampan dan rupawan juga kaya raya seperti Elba, terbungkus dengan apiknya sebagai pribadi santun yang, menurut penilaiannya, sangat sempurna. "Berapa kali sehari kamu harus meditasi seperti itu, Elba?" tanya Panther dengan heran. Elba yang sudah selesai melipat sajadahnya dan menunjukkan raut geli. "Kami kaum muslim menyebutnya dengan Sholat, Panther," sahut Elba dengan senyum. Panther mengulang kata yang cukup sulit untuk logat Inggrisnya yang sangat kental. "Sholat adalah kewajiban bagi pemeluk agama islam yang dilakukan sebanyak lima kali dalam sehari," sambung Elba menanggalkan peci dan meletakkan di atas lipatan sajadahnya. "Sebanyak itu?" Panther terdengar takjub. "Ya. Cara yang paling tepat untuk mengingatkan setiap umat, untuk tidak lupa bertanya dan menghadap pada
Read more
Night to Remember
Night to RememberNina, Roth dan Coque membantu menyelamatkan korban ledakan di kepolisian tanpa henti. Ketiganya membongkar semua puing-puing tanpa bantuan alat berat dan itu mengundang keheranan semua manusia yang menyaksikan. "Kau yakin melakukan ini, Averin?" tanya Roth sembari mengambil pilar dan melemparkan dengan mudah. "Lambat laun mereka akan tahu siapa kita nanti," sahut Nina. Wanita itu masih sibuk mengangkut puing-puing yang dalam sekejap mulai tersingkir. Coque berteriak saat korban kembali ditemukan. Semua segera mendekat dan mengevakuasi korban. Bantuan dari kepolisian datang dan pergerakan mereka tidak berhenti hingga dini hari.Saat semua sudah selesai, Nina duduk dengan napas terengah dan keringat bercucuran. Roth masih membantu Coque yang tampak kalut ketika melihat sahabatnya menjadi salah satu korban ledakan. Nina menunduk dan merenung di antara kekacauan yang saat ini sedang terjadi. Katya mengincar dirinya dan
Read more
The Original's Grief
The Original GriefRumpun semak itu terpotong rapi dengan bentuk kotak. Elve mengagumi sendiri karyanya. Hobi wanita yang telah hidup ribuan tahun tersebut memang merawat bunga dan membuat taman selalu rapi. Taman di sekitar kastilnya terlihat tumbuh dengan subur. Bergen keluar untuk menemui Maxer dan berpamitan pada Elve. "Pastikan kembali sebelum makan malam," ucap Elve mesra. Bergen tersenyum dan mengecup istrinya dengan hangat. Hari itu dirinya memiliki janji dengan Maxer untuk mencari pembunuh berantai yang sudah melakukan aksinya daĺam tiga minggu terakhir. Selain karena kecurigaan jika pembunuh tersebut terlibat dengan Belial, Maxer juga khawatir akan keselamatan kaum gipsi yang hidup di karavan. Lebih sulit untuk menjaga keamanan anak-anak mereka yang tinggal dalam lingkungan tanpa penjagaan yang ketat."Seharusnya kamu harus memikirkan cara untuk menetap, Maxer!" saran Bergen serius. Maxer melirik pria di sebelahnya dengan
Read more
Instinc to Die Better
Instinc to Die BetterBegitu mendarat di Serbia, Elba dan Panther menyewa sebuah mobil yang bisa menempuh jalur sulit, hutan Serbia timur. Mereka melewati jalur yang curam juga terjal. Belum lagi kondisi dingin yang sangat melemahkan fisik keduanya. Setelah menempuh perjalanan yang medannya sangat berat, dalam waktu hampir dua belas jam, akhirnya Panther mencium keberadaan Drew lebih jelas. Mobil yang mereka kendarai tidak bisa mendaki lereng yang memiliki derajat kemiringan mendekati empat puluh lima derajat tersebut. Dengan berjalan kaki, Panther memimpin pendakian mereka menuju gua, tempat Drew disekap. Inilah hutan rimba yang tingkat dinginnya paling parah. Dahan, daun dan juga semak benar-benar membeku dan bisa dipatahkan dengan mudah. Untunglah peralatan Elba sangat lengkap. Mereka tidak membutuhkan ranting kering. Elba membawa lilin parafin yang bisa digunakan untuk bahan bakar membuat api. Dengan alat yang canggih berbentuk bok
Read more
Never Ending Burden
Never Ending BurdenSetelah menemui kematian dengan cara menggenaskan, lambat laun tubuh Drew kembali seperti semula. Elba merawat serta membersihkan tubuh gadis belia tersebut dan menyiapkan penguburan yang layak. Panther menimbun tanah dengan rahang mengeras. Ia merasakan kebencian yang begitu membludak. Belial yang memiliki andil dalam hal ini! "Kita harus segea kembali, Panther!" seru Elba seraya menenteng ranselnya.Panther tidak menjawab dan terus membisu. Keduanya menuruni lereng dan segera kembali ke kota. ***Penginapan tempat mereka menginap cukup sepi. Elba menikmati whisky local yang rasanya lumayan enak. Panther menenggelamkan diri dalam alkohol. Untuk menutupi kecewa juga sakit hatinya, sang alpha memilih jalan yang pintas."Aku sudah menghubungi Nina. Kondisi mereka tidak begitu baik saat ini. Coque sedang dalam keadaan terluka karena serangan Katya. Nina sudah mengetahui, Panther. Dia tahu Katya hidup kembali. Tapi saat
Read more
Man with Nine Lives
Man with Nine LifeRumah sakit yang ada di Kosovo, Serbia, menjadi pilihan yang akhirnya Nina sepakati untuk merawat Coque yang terluka parah. Roth terlihat tidak tenang menunggu hingga Coque selesai mendapat perawatan dari tim medis. Ada hal yang cukup mengejutkan memang saat ini. Telepon dari Elba mengabarkan jika Drew telah mengakhiri nyawanya dengan cara yang tragis. Nina tidak menyangka jika Drew memilih untuk mati dari pada tersiksa dalam kungkungan takdir yang keji dan tidak gadis itu inginkan. Perjuangannya kini tinggal mencari Drew. Nina enggan memikirkan Katya yang mengacaukan hidup mereka. Telepon dari Elba masuk. Nina mengangkat sembari menjauh dari lorong rumah sakit tersebut. Elba memberi kabar jika Katya muncul di kota dekat dengan hutan di Serbia timur. Setelah Panther muncul, Katya memilih untuk kabur dan mengancam akan membalas dendam. Ada rasa geram yang menyelimuti hati Nina. Katya semakin bodoh da
Read more
PREV
1
...
1112131415
...
18
DMCA.com Protection Status