All Chapters of Pernikahan yang Keliru : Istri Penuh Dosa: Chapter 111 - Chapter 120
2479 Chapters
Bab 111
Ia bahkan bisa merasakan detak jantung Jeremy yang kuat dan bertenaga.Tapi, apa yang terjadi?Ia berusaha keras mengingat kembali apa yang terjadi tadi malam, namun hanya bisa mengingat kalau ia berlari keluar saat ia tidak ingin Jeremy melihat penampilannya yang sekarang mengerikan. Sayangnya, ia jatuh pingsan saat berlari.Saat ia masih mencoba mengingat apa yang terjadi, Jeremy sepertinya sudah bangun.Karena syok, Madeline langsung memejamkan mata, jantungnya berdegup kencang, serasa hampir melompat keluar dari tenggorokannya. Jeremy membuka matanya dan perlahan-lahan mengangkat tangannya dari pinggang Madeline, lalu turun dari tempat tidur.Madeline awalnya mengira Jeremy akan pergi, namun tiba-tiba merasakan nafas pria ini mendekat padanya. Saat berikutnya, kening Jeremy menyentuh keningnya seolah-olah pria itu ingin mengukur suhu tubuhnya. Madeline tak berani mempercayai tindakan Jeremy saat ini. Terlebih lagi, ia tak berani mempercayai pria ini yang kemudian menyelimutinya d
Read more
Bab 112
Madeline yakin Jeremy tahu pasti bahwa dialah Mr. Whitman yang dimaksudnya. Ia berharap pria ini akan menunjukkan empati dan penyesalan terhadap kejadian itu, tetapi yang ia dengar hanyalah suara cemoohannya yang menghina. “Madeline, kau masih bersikeras melampirkan nama anak haram itu ke namaku sampai hari ini. Aku akan memberi tahu sekali lagi bahwa aku, Jeremy Whitman, hanya memiliki satu putra kandung, dan dia adalah Jackson Whitman, "katanya.Setelah pria ini selesai berbicara dengan senyum dingin di wajahnya, dia melepaskan tangan yang dia gunakan untuk menahan Madeline di tempatnya. “Aku lapar, ambilkan semangkuk bubur untukku,” Jeremy berkata. Madeline mengepalkan kedua tinjunya dengan erat. Menatap pria dingin tanpa belas kasihan di hadapannya, ia berkata dengan nada datar, "Aku tidak membuat cukup bubur untukmu, Mr. Whitman. Porsi di sini kecil, silahkan pergi.” “Madeline Crawford, apakah ini sikap yang akan kau tunjukkan saat berbicara denganku? ” Jeremy bertanya, kedua
Read more
Bab 113
Madeline pergi ke rumah sakit lagi. Ia tidak pergi ke sana untuk memeriksakan lukanya namun sebaliknya, untuk menjenguk Eloise.Karena sudah mendekati tahun baru, suasana tahun baru bahkan sudah bisa terdeteksi di rumah sakit. Madeline memakai maskernya dan melihat penjual bunga di pintu masuk rumah sakit. Setelah berpikir sejenak, ia akhirnya memilih seikat anyelir merah muda. Ia mengambil sebuah bolpoin dan selembar kertas dari tasnya. Setelah menulis sebaris kalimat ‘Madam Eloise Patton, saya harap semoga Anda lekas sembuh’ di atas kertas, ia meletakkannya di tengah-tengah buket bunga itu.Madeline menanyakan di mana bangsal Eloise di meja resepsionis. Eloise ditempatkan di bagian bangsal VIP.Namun, Madeline ragu-ragu ketika tiba di depan pintu kamar. Tidak ada yang akan menyambutnya di sini. Ia hanya akan menemukan penghinaan jika masuk. Namun, entah kenapa, ia tak bisa melepaskan Eloise dari hatinya. Pada saat ini, derai tawa terdengar dari kamar.“Eloise, lihat seberapa dal
Read more
Bab 114
Setelah benturan, Madeline bersandar ke dinding, kepalanya berputar. Ia tidak menyadari liontin emas yang selalu ia sembunyikan di balik pakaiannya terekspos. Namun, Meredith segera menyadarinya! Dia benar-benar memperhatikan liontin emas berbentuk kupu-kupu yang terlihat di leher Madeline!Meredith tidak lupa, tiga tahun lalu, saat menyadari bahwa Madeline bisa jadi putri kandung Eloise, ia mencoba segala macam cara untuk mendapatkan sikat gigi pribadi Eloise dari Brittany, dan di saat yang sama, dia mencuri pakaian Madeline yang mengandung DNA gadis itu untuk melakukan tes DNA.Hasilnya menyatakan bahwa Madeline adalah benar-benar anak perempuan yang dicari Eloise dan Sean Montgomery selama lebih dari dua puluh tahun!Hal itu menyebabkan Meredith merasa sangat iri tetapi juga melahirkan rencana jahat lain. Dia merancang pertunjukan palsu bersama dengan Rose dan Jon yang menyebabkan Eloise dan Sean curiga bahwa dialah putri mereka yang secara keliru dibawa dari rumah sakit bertahun-
Read more
Bab 115
Liontin itu jatuh di bagian belakang kaki Madeline dan terpental sebelum akhirnya mendarat di samping kursi roda Eloise. Madeline batuk-batuk bersamaan dengan wajahnya yang memerah, tenggorokannya sangat sakit. Ia tidak menyadari perubahan mendadak pada ekspresi Meredith dan Rose, tapi ia mendengar teriakan terkejut Eloise.“Ini! Liontin emas ini!”Suara Eloise bergetar, dan dia bahkan tergagap. Madeline menoleh dengan curiga dan melihat Eloise menekan ke area di mana dia dioperasi sebelum akhirnya berdiri dari kursi roda untuk mengambil liontin itu. “Sean! Sean!" Eloise berteriak memanggil Sean. Ketika Sean mendengar teriakan Eloise, dia berlari. Saat dia melihat liontin di tangan Eloise, pria itu terlihat sangat terkejut, seolah-olah dia telah menemukan sesuatu yang telah lama hilang.“Ini! Ini adalah liontin yang kami buat khusus untuk Linnie kami yang berharga bertahun-tahun yang lalu! Apakah kau akhirnya menemukannya?” Apa?Madeline bahkan tidak sempat mengatur nafas ketika me
Read more
Bab 116
Madeline menatap Sean yang dengan lembut memasangkan kalung di leher Meredith, dan mata Meredith berlinang air mata dengan ekspresi terharu di wajahnya.“Betapa indahnya, liontin ini akhirnya kembali kepada putri kami yang berharga." Terdengar suara gembira Eloise. Tatapan wanita itu dipenuhi dengan cinta seorang ibu saat menatap Meredith.Melihat pemandangan itu, Madeline tidak bisa menahan tangis saat rasa sakit yang tak bisa dijelaskan menembus hatinya. Ia melangkah maju dan mencoba menjelaskan. “Aku tidak mencuri liontin itu, kakekku meninggalkannya…”“Madeline, apa yang masih kau coba lakukan?!” Rose tiba-tiba memotongnya, dengan paksa menarik bahu Madeline. “Keluar dari sini sekarang juga! Jangan pernah berpikir kalau Meredith adalah sasaran empuk!”Rose terus berteriak sambil menarik Madeline menjauh dari mereka. Madeline ingin melawan, namun tubuhnya sangat lemah. Penglihatannya semakin kabur saat melihat pemandangan keluarga di depannya. Rasa sakit di hatinya semakin parah k
Read more
Bab 117
Madeline mencoba melarikan diri, tetapi ia tidak bisa melepaskan diri dari laki-laki bertubuh besar itu. Ia dipaksa masuk ke dalam mobil. “Siapa kamu?! Ke mana kau membawaku?!” Madeline berteriak, tapi tidak ada yang merespon. Ia bahkan tak bisa melompat keluar dari mobil jika ia mau, karena seseorang memegangi tangannya sepanjang perjalanan. Setelah kurang lebih sepuluh menit, mobil berhenti di tempat sepi di luar kota.“Keluar!" Laki-laki itu dengan keras menariknya keluar dari mobil, mendorongnya ke tanah.Saat Madeline jatuh ke tanah, telapak tangannya tergores bebatuan tajam di tanah, menembus kulitnya dan telapak tangannya mulai berdarah. Dengan mengabaikan rasa sakit ia mengangkat kepalanya.“Apa yang sedang kau lakukan?! Siapa yang mengirimmu ke sini, apakah itu Meredith?!” Madeline bertanya. Tepat di saat ia mengatakan itu, Meredith muncul di hadapannya. Wajah Meredith dipenuhi riasan dan gadis itu memakai mantel bulu bermerek mahal saat menatap Madeline dengan arogan. “Me
Read more
Bab 118
Setelah peringatan beracunnya, Meredith dengan kasar menarik rambut Madeline, menghantamkan kepalanya ke batang pohon berulang kali, hingga muncul luka menganga di kepalanya.Madeline mengerti sekarang mengapa Meredith memerintahkan beberapa preman untuk menghajarnya sebelumnya, itu untuk memudahkan Meredith menyiksanya sekarang. Madeline sama sekali tidak punya kekuatan untuk melawan. Luka di keningnya baru saja mulai sembuh, tapi sekali lagi terbuka dan berdarah.Namun, rasa sakit yang ditimbulkan oleh Meredith tidak terbatas hanya itu. Madeline terpuruk di tanah, bersandar pada pohon yang sudah kering, wajahnya yang pucat penuh dengan tanah dan darah, terlihat sangat mengerikan.Meredith berdiri di depan Madeline, meraih dagunya. “Oh, lihat betapa menyedihkannya dirimu sekarang. Berhentilah bermimpi merayu lebih banyak pria. Kau bisa melupakan Jeremy, begitu juga Felipe…”Meredith berhenti sejenak sebelum mengeluarkan tawa gila.“Madeline, apa menurutmu pria kelas atas seperti Felip
Read more
Bab 119
Hanya memikirkan bagaimana Eloise dan Sean menatapnya membuat Madeline tersedak. Menyadari ada yang tidak beres, Meredith segera mengambil kertas itu dari tangan Madeline. Dia sama sekali tidak terkejut ketika melihat hasil tesnya, sebaliknya, dengan amarah membara dia merobek kertas itu sampai hancur. Dengan jentikan tangannya, potongan-potongan kertas berhamburan tertiup angin.“Madeline, dasar perempuan hina kau!”Meredith menggunakan semua kekuatannya dan mencengkeram leher Madeline, matanya begitu berbisa hingga dia tampak seperti ingin menguliti Madeline hidup-hidup. Namun, Madeline tetap saja tertawa, gigi-giginya yang putih berlumuran darah segar yang juga mewarnai bibir pucatnya hingga berwarna merah darah.“Meredith, kau benar-benar cuma barang tiruan." Madeline mengucapkan kata-kata itu dengan lembut, tapi tajam menggores di telinga Meredith ketika dia mendengarnya.Meredith mengirimkan sebuah tamparan ke wajah Madeline yang terluka, sembari melebarkan mata besarnya di dep
Read more
Bab 120
Meredith menatap orang yang baru saja muncul dengan takjub. Meredith sudah mulai menyusun plot dalam kepalanya ketika menyadari apa yang dia katakan baru saja pada Madeline bisa saja terdengar oleh orang ini.“Meredith Crawford, kau ternyata bukan putri kandung Mom dan Dad! Madeline-lah putri kandung mereka yang sebenarnya!“ Brittany Montgomery berteriak pada Meredith dengan marah, "Aku selalu memperlakukanmu seperti saudariku sendiri, tapi ternyata selama ini kau ingin merebut posisiku!”Ketika Meredith mendengar kata-kata Brittany, dia tahu hal itu akan menjadi masalah. Namun, dia pandai berakting, dan dengan cepat menunjukkan ekspresi terluka. “Tidak Brittany, jangan salah paham. Aku benar-benar putri kandung Mom dan Dad…”“Hentikan semua kebohonganmu, Meredith, aku sudah merekam semua yang kau katakan! Aku akan segera pulang dan menunjukkan kepada mereka siapa dirimu sebenarnya!" Brittany melambaikan ponselnya sembari melihat ke bawah dengan arogan pada Madeline yang terbaring di t
Read more
PREV
1
...
1011121314
...
248
DMCA.com Protection Status