Malam itu benar-benar hari yang membahagiakan bagi Theresia. Ia sangat menikmati makan, minum, dan berbincang-bincang santai dengan suaminya. Apapun mereka bicarakan. Kecuali hal-hal yang tak menyenangkan seperti perceraian, Karin, dan sebagainya. Derai tawa tak henti-hentinya keluar dari mulut Theresia setiap kali suaminya membuat lelucon demi menyenangkan hatinya di hari istimewa ini. Wanita itu terus-menerus menuangkan wine ke dalam gelas Jonathan. Laki-laki itu merasa tak enak hati menolaknya. Tak apalah, pikirnya menolerir. Toh, perayaan ini cuma terjadi setahun sekali. Belum tentu tahun depan kami merayakannya bersama lagi. Akhirnya pria itu selalu menenggak gelasnya yang diisi penuh oleh Theresia setiap kali isinya berkurang . Wanita itu sendiri tidak minum banyak, dengan alasan dilarang oleh psikiaternya. Ketika Jonathan meninggalkan Theresia untuk pergi ke kamar mandi, wanita itu seger
Read more