All Chapters of Apple of My Eye: Chapter 21 - Chapter 30
39 Chapters
Bab 21 Ketika Ekspektasi Tak Sesuai Realita
Pernah gak sih kamu menemui situasi di mana harapan tak sesuai dengan kenyataan? Sama seperti halnya pengen makan Indomie versi komplet seperti di bungkusnya, tapi malah cuma dapat mie sama micin doang. Ya gitu deh perasaanku sekarang. Pengennya interogasi Mas Dru tentang hubungannya dengan Gita Gentong, eh malah dirusak sama kedatangan manusia bernama Dika.Kedatangan Dika dengan nekat ke depan rumahku membuat seisi rumah kacau balau. Bak baru saja kena badai tropis Ayah, Bunda, Bang Ranu, dan Mas Dru dalam situasi tegang. Kecuali Mas Dru mungkin yang lebih banyak diam tanpa ekspresi. Justru Ayah dan Bunda yang terlihat penuh emosi. Ayah yang biasanya dramatis dan melankolis jadi emosi setingkat dengan bunda. Sebuah pedang panjang yang biasanya dipakai upacara masih tergenggam di tangan beliau.“Beraninya seorang kriminal datang ke rumah saya! Menemui anak
Read more
Bab 22 Di Balik Hati Drupada
Hari ini kacau. Kenapa kacau, karena tak sesuai dengan harapanku sama sekali. Harapanku apa jadinya apa. Hasil akhirnya malah aku sekarang patah hati berat setelah mencoba mengembangkan cinta. Hingga pukul 12 malam, aku masih terjaga. Dalam air mata patah hati dan kegundahan. Bingung harus berbuat apa selain hanya bisa menangis. Jadi itu alasan ayah dan bunda begitu memagari sifatku di depan Mas Dru. Karena dia telah jadi milik orang lain yang entah siapa namanya.Serasa aku ingin membedah hati Mas Dru dan menilik apa isinya. Aku penasaran dengan tindak tanduk Mas Dru yang begitu baik padaku. Bahkan, bisa dibilang dia sangat mengistimewakanku. Dia sangat lembut, sopan, dan memperlakukanku dengan baik, bahkan berbeda dengan Gita. Alasannya pun bagus, dia bilang terbiasa memperlakukan wanita dengan baik. Namun, tidak dengan caranya pada Gita. Bisa dibilang dia membedakan perlakuan antara a
Read more
Bab 23 Kepastian
Seminggu sudah aku tak bisa menghubungi Mas Dru. Itu artinya, sudah seminggu aku termakan dalam galau akut tak berujung. Bak makan duri duren setiap hari selama seminggu. Badanku kurus entah turun berapa kilo. Wajahku bertambah 10 keriput setiap harinya. Itu semua karena aku galau. Cintaku yang bukan jodohku tak bisa dihubungi hingga detik ini.Itu artinya, 100 pertanyaanku bertambah menjadi seribu pertanyaan selama seminggu ini. intinya sama, benarkah Mas Dru sudah punya calon istri? Siapakah calon istrinya? Lalu perasaannya padaku gimana? Ituuuu saja yang jadi seliweran pikiranku selama seminggu ini. Setiap selesai beribadah aku selalu berdoa, supaya Mas Dru tiba-tiba menghubungiku gitu. Hingga seribu pertanyaan itu bisa dijawab satu-satu.“Alana, tolong antarkan makanan ini ke rumah sakit dong!” buyar bunda saat aku asyik menggalau di ruang tamu rumah dinas ayah
Read more
Bab 24 Balada Patah Cinta
Balada patah cinta itu tak seenak balado telor pedas. Keduanya beda rasa dan beda bentuk, ya iyalah Lana! Hahaha, ingin rasanya aku tertawa kosong ke udara kalau ingat gimana kondisiku saat ini. Ngenes akut, jones jomblo ngenes, di antara hati yang hancur berkeping-keping. Bak Chitato habis kena geprek buldoser, ya gitu deh kondisi hatiku. Gak bentuk, gak ada rasanya lagi.Semua karena satu nama, Drupada Sadika Djati. Sebenarnya dua, Gita Gentong Cacing Pita juga. Tapi aku malas mengingat itu. Kedua manusia, pasangan manis itu telah berhasil menghancurkan hati seorang Alana. Sebenarnya sudah bisa disangka sejak awal sih. Pikiran orang normal juga udah sadar kalau kedua manusia itu punya ikatan khusus. Sayangnya kemarin-kemarin aku gak normal sih, iyalah gara-gara cinta buta ya gitu.Seharusnya aku sadar kalau Mas Dru hanya memperlakukanku biasa saja. Tak ada spesialnya termasuk pembelaannya di depa
Read more
Bab 25 Hati yang Berkeping-keping
“Diberitahukan kepada pengunjung Malang Town Square, dicari salah satu pengunjung bernama Alana Savannah Wibawa. Usia dua puluh tahun. Sedang memakai kaos warna hitam dan celana jins, dan membawa tas kanvas warna putih. Bagi yang menemukannya harap memberitahu kepada security.”Alamak, apaan tuh tadi! Ini yang barusan kudengar pengumuman mencari aku gitu? Oh Tuhanku, kenapa ini memalukan sekali sih. Ah Om Paupau, kenapa sampai terpikir cara seperti itu untuk menemukanku di mall ini. Aku malu sepuluh turunan sepuluh tanjakan. Harus ya para pengunjung mall ini memperhatikanku seperti maling kutang jemuran. Cukup meneleponku kan bisa. Wait, jangan bilang kalau ponselku kehabisan baterai seperti biasa.Alana dodol bodo edun peak, kenapa kamu selalu ceroboh sih? Niat hati ingin menguntit Mas Dru diam-diam malah ketahuan. Malu sumpah. Kakiku segera
Read more
Bab 26 Salah Pilih
Mataku yang berat seperti ada beton seratus kilo akhirnya bisa terbuka sedikit demi sedikit. Tentu saja karena merasakan ada hal yang beda dengan penciumanku. Aku tak mencium aroma sedap mie instan yang terakhir kumakan. Bahkan, tak ada bau makanan sama sekali. Justru mayoritas bau obat. Dimana ya aku? Apa aku teleportasi ke pabrik obat?“Al?” Sebuah guncangan membuatku tersentak. Mataku langsung terbelalak kaget.Kulihat Bunda memandangku gusar, “Alana, kamu sadar Nak?”“Savannah gimana perasaanmu?” imbuh Ayah tak mau kalah.“Kok bisa nggak ngabarin kami kalau sakit keras,” kutuk Bang Ranu khawatir.Aku nyengir seperti keledai bodoh. Rupanya aku sedang ada di rumah sakit kare
Read more
Bab 27 Malaikat Penjaga Alana
Aku melihat wajah yang sangat teramat menyebalkan di pagi buta yang tidak sejuk ini. Entah darimana datangnya manusia bernama Radika Raditya itu. Kenapa tiba-tiba dia ada di depan jendela kamarku sembari membawa bunga dan gitar. Helo Mas-mas, ngamen gratis di sini. Lagian nggak ada bawaan lain selain bunga gitu, nasi pecel kek. Emang dikira gue lelembut yang makan bunga saban hari. Gue gibeng koit juga lu!Sumpah ya, aku itu malas sekali berhubungan sama cowok manapun saat ini. Masih fokus menyembuhkan hatiku karena pertunangan Mas Dru. Hatiku lagi babak belur abis dibanting lebur sama Drupada dan sekarang dipaksa harus deketan lagi sama mantan resek namanya Dika!Ohalloooo, kenapa sih dunia Alana cuma berkutat seputar Drupada dan Dika. Dobel D itu kayak cuma satu-satunya penghuni planet ini saja. Hai Para Cowok Ganteng dan Normal muncullah kalian di sini. Alana butuh cowok lain selain Drupada dan Dika. Nyadar napa l
Read more
Bab 28 Alana dan Malam Menakutkan
"Bawa aku pergi, Dika!"Permintaanku itu langsung direspon oleh Dika saat itu juga. Mantan pacarku ini langsung menarik tanganku untuk segera cabut dari hadapan Mas Dru dan tunangan tercintah. Malas kalau sampai beradu mulut lebih panjang. Lagian apa haknya sih masih ngurusin hidupku? Kenapa pula dia harus sibuk menuduh Dika masukkan sesuatu ke makananku? Dika 'kan sudah berubah."Tunggu Dika jangan cepet-cepet jalannya!" pintaku sambil menahan kepala yang berputar hebat. Kayak naik kora-kora.Dika menatapku sambil tersenyum, "kalau mau jatuh sini ke pelukanku Lana.""Apa ... apaan sih kamu?" tanyaku lemas lantas pandanganku gelap.Aku tak tahu apa yang selanjutnya terjadi.
Read more
Bab 29 Apple of My Eye
Ini adalah hari ketujuh semenjak Alana keluar dari rumah sakit. Pindah kamar ke rumah sakit selama 3 minggu membuatnya kangen rumah. Karenanya Alana lebih banyak menghabiskan jam di kamar ini. Menurutnya, ini adalah zona aman dan tak ada yang akan menyakiti Alana.Alana menderita ketakutan sepanjang waktu. Tubuh dan psikisnya terlalu lelah didera kejahatan itu. Dia seperti tersiksa dalam pasungan. Kadang dalam diam dia menangis. Kadang melihat semut berjalan dia juga menangis. Kadang dia merasa dikejar-kejar. Kadang dia merasa enggan makan karena takut makanan itu telah diracun. Dia lebih banyak mengurung diri di kamar berteman rangkaian bunga.Padahal psikiater rajin bertandang ke rumahnya untuk memulai pengobatan dan konseling. Namun, gadis itu masih saja sering ketakutan tanpa sebab. Wajar, Alana punya trauma sebelum itu. Di balik se
Read more
Bab 30 Final Bagimu, Tidak Bagiku
Masalah yang terjadi di sore ini akibat Alana tak berhenti sampai detik tadi. Sekarang masalah datang saat malam baru saja menyapa bumi. Apa masalahnya, mau tahu ya? Kaki Mas Dru yang pernah cedera saat latihan kambuh. Oh God why, apa karena kami baru saja melakukan dosa? Karena menghianati sebuah pertunangan gitu apa ya? Ya Tuhan, ampuni jika memang itu benar.Aku panik sekali melihat wajah Mas Dru merah padam menahan sakit. Sesekali dia mendesis sambil mengurut pergelangan kaki kirinya. Aduhai kaki yang jenjang dan kokoh, apa kamu marah karena Alana? Apa kamu protes pada tindakan Alana? Katakan padaku lewat bahasa kaki. Doeng, gue gibeng juga lu, kalau kaki Mas Dru bisa ngomong. Saat genting malah ngajak guyonan.“Alana mesti ngapain dong, Mas? Lana carikan es batu ya? Kata guru penjaskes, es batu bisa meringankan peradangan gitu.” Aku bercerocos se
Read more
PREV
1234
DMCA.com Protection Status