All Chapters of ANTARA AKU, KAU DAN 5 MILIAR - COMPLETE: Chapter 11 - Chapter 20
122 Chapters
Im not crazy
Ia hendak berdiri dan melangkahkan kaki   Lalu suara pria yang turun dari mobil itu mengejutkannya    " Vaan....ngapain malem gini disini,nunggu Taxi?? " Ujar suara pria yang tiba tiba menggetarkan hatinya, ia menatap asal suara yang perlahan mendekat itu    " Masssss....darimana?? "  jawab Vania kakukarena merasa tidak enak Dendi mendapatinya sedang dalam keadaan kacau begini.    " Loooh Vaniaaa, kenapa kamu berantakan gini, lohhh, apa yang terjadi, kenapa dengan bibirmu Van?"      Dendi dengan sigap memeluk Vania erat, ia tak lagi menghiraukan sekitar, hatinya perih mendapati wanita yang telah mengusik hatinya, terlihat berantakan.    Vania menitikan air matanya di pelukan Dendi seolah ingin menumpahkan semua dan melepaskan  beban berat di hatinya.      Vania perla
Read more
5 Miliar
  " Jangan ngawur kamu Van, jangan buat aku kawatir Van, sudah jangan nangis ada aku, aku janji akan menyelesaikan permasalahanmu... “ Bisik Dendi menenangkan Vania, hatinya resah melihat air mata wanita itu kembali bercucuran keluar.    Tanpa di duga sama sekali, Vania tertawa keras hingga membuatnya kebingungan, ia berpikir apakah Vania memiliki gangguan kejiwaan sehingga moodnya tidak stabil, kekawatiran tumbuh kian besar di hatinya, manakala melihat wanita yang telah mengusik hatinya tiba - tiba tertawa seperti putus asa.    " Masalahku tidak seringan itu mas, bukan cuma orang pukul lalu kita balas pukul " jawab Vania getir    " Makanya kamu cerita sayang, biar aku ngerti duduk permasalahannya kalo kamu ga cerita gimana aku tau coba.. "Jawab Dendi pelan    " Jawaban dari permalasahanku cuma satu mas.. mas jual ginjalku semua selesai " jawab Vania hingga membuat Dendi tersulut emosi,
Read more
Penthouse
Bahkan ketika beberapa wanita mencoba menggodanya, sang bartender itu mengkode untuk berhenti menggoda boss muda tersebut.    Dendi menitikkan air mata perih mengingat apa yang baru saja terjadi malam ini,     Kekecewaan menyeruak jauh di lubuk hatinya, ternyata Vania sama saja dengan Wanita - wanita yang ada di dekatnya selama ini, wanita yang rela melakukan apa saja hanya demi mendapat lembar demi lembar uang dari kantongnya.      Runtuh sudah semua kepercayaan yang telah dibangun sejak awal pertemuan, ditambah dengan bumbu yang ia terima dari sahabatnya, dimana sahabatnya mengatakan Vania berbeda dengan yang lainnya, saat itu secercah harapan muncul dalam hati sanubarinya, untuk mencoba memulai keseriusan dalam menjalin kisah asmara yang nantinya menuju mahligai indah bersama, tapi apa yang terjadi? Hancur. Pupus sudah harapannya membangun Keluarga bahagia bersama Vania yang ia k
Read more
Mr. Verrel Gondokusumo
Setelah selesai menulis surat di selembar kertas, Vania bangkit berdiri, ia berjalan tertatih menggunakan sandal hotel untuk alas kakinya, sembari  membawa Koper berisi uang 5 Miliar di tangannya.    Dengan sangat hati - hati ia menutup pintu kamar, seolah takut di ketahui kepergiannya, meskipun niatnya tidak seperti itu, ia hanya takut Dendi terbangun di tengah istirahatnya dari perjalanan dinas luar kota yang pasti melelahkan, pikirnya.    Setelah menutup pintu, Vania terus berjalan dengan kaki pincang, entah mengapa kakinya semakin terasa perih ketika semakin banyak melangkah.    Ia berdiri di depan lift menunggu pintu lift terbuka, hingga terdengar bunyi pintu lift terbuka, lalu ia masuk kedalamnya.    Karena masih terlalu pagi, sehingga penghuni lift itu hanya dirinya.    Vania keluar lift dengan koper di tangannya menuju lobi. &
Read more
Debt Clear
Melihat Adam memejamkan mata pasrah, Verrel tertawa terbahak - bahak.    " Siapa orang yang menyewa kita, untuk menyakiti wanita tadi malam?! "     Tawa Verrel yang lebih menyeramkan dibanding jurang dengan kedalaman ratusan meter bagi Adam saat ini, nyalinya ciut menghadapi emosi boss besarnya yang tengah tidak stabil meskipun ia telah mengirim seorang artis untuk melayaninya hari ini. Ia mengira - ngira akankah snag artis membuat ulah hingga bossnya marah besar?     " Anak buah Vincent tuan, mereka membayar kita 3x lipat dari hutang wanita jalang itu tuan.. "    Dengan nada ketakutan Adam menjawab sedikit pede karena ia berfikir telah memberi omset kepada Bossnya itu.    Tapi bukannya pujian yang ia peroleh justru ciuman dari gagang pistol yang sudah mengenai kepalanya hingga darah mengalir dari kepala itu.    D
Read more
Sleeping with mr. Mafia
Tak menunggu hingga 2 kali perintah, merekapun bergegas ke dapur dimana beberapa asisten rumah tangga tampak tengah sibuk dengan kegiatan dapur, lalu ia menyampaikan pesan bossnya yang di iringi anggukan sang kepala koki paham permintaan sang boss yang jarang berada di gedung ini.     Vania masih tertegun melihat pemandangan yang terjadi di ruangan itu, ia masih berdiri mengingat Adam yang tadi berjalan dengan di papah oleh perawat.     Vania bergidik ngeri membayangkan betapa seramnya situasi dan keadaan di rumah ini,    Lamunannya memudar seketika, ia di kejutkan ketika ada sebuah tangan memegangi bahunya sambil berkata     " Jangan bengong disana ayo silahkan duduk "      Ujar Verrel dengan lembut, suara yang jauh berbeda dari tadi malam.    Lalu Verrel duduk di sebelahnya tidak seperti bia
Read more
Hot night with Mr. mafia
Vania merasa dirinya berada di gurun tandus yang mendapat siraman air es di teriknya mentari kala Verrel memperlakukannya bak seorang istri.    Tubuhnya menegang ketika Verrel terus menciuminya dari ujung rambut sampai ujung kaki, angannya melambung tinggi menggapai surga kenikmatan disaat Verrel menindih tubuhnya dengan perlahan.    Tak kuasa menahan, ia mendesis menikmati hujaman rudal perkasa milik pria tampan yang terus memaju mundurkan tubuhnya, semakin lama semakin menambah kecepatan seiring jarum jam bergerak.    Tak ingin hanya menjadi penikmat surga dunia, Vania menarik tubuh Verrel dan meminta untuk bertukar posisi, menciptakan surga bagi pasangan pria nya saat ini, aksinya ini membuat pria itu tersenyum senang.      Verrel menikmati sentuhan demi sentuhan yang menggetarkan hati, hingga ia merasa hatinya hampir meledak, menikmati kuluman lidah Vania y
Read more
Breakfast with Mr. Mafia
" Sudah, jangan nakal, ikutin saja kata kataku, aku tak akan menyakiti mu "     Bisik Verrel mesra seraya mencium telinga Vania yang membuat Vania makin membenci dirinya     " Aku harus segera bekerja aku sudah sangat terlambat ku mohon "    Pinta Vania kepada Verrel dan mendengar itu Verrel pun mengabulkannya    " Baiklah tapi sebelum bekerja kita harus makan dulu kasihan pelayan tua yang sudah susah payah memasakkan untukmu "    Ujar Verrel menyebut nama pelayan Itu Vania sontak teringat kemarin kepala nya pusing setelah minum pemberian sang pelayan tua itu.    " Apakah kamu memasukkan sesuatu di minumanku semalam? Karena kemarin setelah aku meminumnya aku merasa pusing dan tidak ingat apapun " Tanya Vania ketus.     " Ternyata kamu lucu juga sayang.. kemarin kita memulai semua be
Read more
Mystery closed
Tapi, apaa.!? Ia harus menelan pil kekecewaan, dan kali ini lebih pahit, harapannya pupus, setelah ia melihat dengan mata kepalanya sendiri Vania turun dari mobil mewah seorang pria yang lebih muda darinya dan memiliki wajah yang tampan bak model papan atas, dengan kulit terawat dan tubuh atletis, sangat menjadi idaman para wanita dengan postur tubuhnya yang tinggi.    Otaknya langsung berfikir kotor, ketika melihat pria itu tampak akrab dengan mengagndeng tangan Vania, tatapaj pria itu menyiratkan rasa cinta yang dalam terhadap Vania.    Pertanyaan demi pertanyaan terus melintas mengisi penuh seluruh rongga otaknya, ia tidak terima dengan perlakuan Vania yang seolah memanfaatkan dirinya, dan meninggalkan dirinya begitu saja pagi - pagi buta, lalu pagi ini ia melihat Vania dengan pria lain, darimanakah mereka? Akan kah Vania bermalam bersama pria muda nan tampan itu semalam suntuk?    Pikirannya melayan
Read more
Della - Dendy
Mereka menikmati makanan hasil masakan Vania, dengan senda gurau melepas rindu seolah sudah sangat lama tak bersua, padahal baru semalam mereka bertemu. Dendi dengan kemarahannya Karena tidak mengetahui yang terjadi sebenarnya.    Vania beranjak untuk membungkus Pure labu untuk Cameella, dan disaat itu ponsel milik Dendi berdering, perlahan ia merogoh saki celananya dan melihat siapa gerangan yang menghubunginya, terlihat di layar kaca.    *Dela memanggil*    Dendi mengabaikan ponselnya dan memasukkannya kembali ke kantong celana, ia mengalihkan pandangannya, menatap Vania yang sudah selesai menata makanan untuk dibawa olehnya, senyum mengembang menghiasi wajah tampannya.    "  Nih, dah siap, moga baby Cameella suka yah, oh ya mas, kenapa kamu ga angkat telpon mas? bukannya tadi berdering, siapa tau penting loh.. "    Ujar Vania seraya menyodork
Read more
PREV
123456
...
13
DMCA.com Protection Status