Semua Bab My Teacher My Husband: Bab 31 - Bab 40
148 Bab
BAB : 31
    "Kyaaaa!!!"Kim berteriak histeris kaget saat penampakan itu menyilaukan matanya. Pun dengan Alvin yang segera melilitkan handuk ke pinggangnya."Omaigat! Mata gue udah nggak suci lagi," umpat Kim langsung kabur dari hadapan Alvin, keluar  dari kamar menuju lantai bawah.Ia segera mengambil air mineral di lemari es, dan duduk diam di sofa dengan tatapan aneh."Oke, Kimmy, tenang, lo nggak ngeliat apa-apa," gumam Kim menenangkan hatinya. "Tenang, rileks, dan, huaaa.., gue ngeliat semuanya," jeritnya lagi merutuki."Kamu kenapa?" tanya Alvin yang tiba-tiba saja sudah berdiri di hadapan Kim dengan stelan kantor.Melihat wajah Alvin, membuatnya teringat kejadian barusan. Penampakan itu belum hilang dari memory otaknya."Masih nanya kenapa. Mata aku udah nggak suci lagi, nih," kesal Kim tak terima."Ck, harus dibiasakan," jawabnya simple and perfect.Harus dibiasakan? Oh, ayolah, apa yang dia
Baca selengkapnya
BAB : 32
    Mendengar teriakan itu, Dita dan kedua temannya langsung menghentikan aksinya."Andi," gumam Dita saat aksinya di pergoki oleh Andi. "Gue cuman--""Diam!" Bentak Andi pada Dita. "Kalian bertiga udah keterlaluan. Gue bakalan ngasih tau Alvin masalah ini," ancamnya."Gue mohon jangan, Ndi. Gue cuman main-main doang, kok," elaknya tak tau diri.'Enak banget tu mulut, udah nyiksa gue kayak gini, dengan entengnya dia bilang cuman main-main,' batin Kim mengumpat."Gue nggak mau denger apapun penjelasan lo, dan silahkan pergi!" Usir Andi."Tapi, Ndi--""Pergi, atau gue panggil Alvin sekarang juga," ancam Alvin karena Dita dan kedua temannya masih tak beranjak.Akhirnya Dita dan kedua temannya  itu segera berlalu pergi."Kim, kamu nggak kenapa-kenapa, kan? Aku panggil Alvin bentar, ya," ujar Andi hendak menemui Alvin."Kak, jangan," pinta Kim."Kenapa?""Aku nggak mau masalah ini tamb
Baca selengkapnya
BAB : 33
     Setelah mendengar semua penjelasan Andi, Kim segera pulang ke rumah. Kelamaan di luar, nanti Alvin malah curiga."Rasanya pikiran gue udah plong, enggak ada beban," gumamnya sambil rebahan di atas kasur setelah mandi.Baru aja ia memejamkan mata, tiba-tiba terdengar suara deru mobil."Ck, baru aja gue mau bobok cantik, ada aja yang gangguin," dengusnya langsung bangun dan berjalan keluar dari kamar menuju lantai bawah."Loh, Kakak. Kok pulang cepet?" tanya Kim pada Alvin yang baru dateng dengan wajah capeknya itu. Orang ganteng mah, di saat capek pun tetep ganteng."Nggak seneng aku pulang cepet?" tanyanya langsung duduk di sofa sambil senderan."Bukannya enggak seneng, cuma heran aja.""Nggak ada kerjaan yang penting di kantor, jadi pulang cepet. Rasanya badanku capek banget, pingin istirahat," jelasnya dengan kedua matanya yang terpejam."Kakak sakit?" tanya Kim, tapi tak ada jawaban darinya.
Baca selengkapnya
BAB : 33
     Setelah mendengar semua penjelasan Andi, Kim segera pulang ke rumah. Kelamaan di luar, nanti Alvin malah curiga."Rasanya pikiran gue udah plong, enggak ada beban," gumamnya sambil rebahan di atas kasur setelah mandi.Baru aja ia memejamkan mata, tiba-tiba terdengar suara deru mobil."Ck, baru aja gue mau bobok cantik, ada aja yang gangguin," dengusnya langsung bangun dan berjalan keluar dari kamar menuju lantai bawah."Loh, Kakak. Kok pulang cepet?" tanya Kim pada Alvin yang baru dateng dengan wajah capeknya itu. Orang ganteng mah, di saat capek pun tetep ganteng."Nggak seneng aku pulang cepet?" tanyanya langsung duduk di sofa sambil senderan."Bukannya enggak seneng, cuma heran aja.""Nggak ada kerjaan yang penting di kantor, jadi pulang cepet. Rasanya badanku capek banget, pingin istirahat," jelasnya dengan kedua matanya yang terpejam."Kakak sakit?" tanya Kim, tapi tak ada jawaban darinya.
Baca selengkapnya
BAB : 34
 Alvin sampai di kantor dan segera memasuki ruangannya dengan Restu yang sudah ada di sana."Akhirnya lo datang juga. Gimana?" tanya Restu."Gimana apanya?" Alvin malah nanya balik."Udah bikin ponakan buat gue, belum?""Eh, gue balik ke sini cuma buat tanda tangan, bukan mau ngebahas pembuatan anak. Paham!" jelas Alvin kesal."Ya gue pikir tadi lo lagi sibuk itu---bikin anak.""Dasar otak mesum," dengus Alvin."Nih, lo tanda tanganin," pinta Restu sambil menyodorkan sebuah map biru, yang langsung di tanda tangani Alvin. "Terus, berkas yang mau gue pelajarin itu mana? Besok gue malah begong pas meeting kalau nggak paham.""Omaigat, ketinggalan di rumah!""Ya elah, lo gimana, sih. Makanya jangan cuma sibuk bikin an--"Belum sempat Restu menyudahi perkataannya, sebuah buku sudah terlebih dahulu mendarat di kepalanya."Ngomong lagi, gu bunuh lo!" Ancam Alvin."Sadis!"Alvin segera me
Baca selengkapnya
BAB : 35
Alvin yang kagetpun langsung mendorong Dita dari hadapannya.Ia kaget karna kelakuan Dita terhadapnya barusan dan kaget karna yang melihat kejadian itu adalah Kim."Kakak, jahat," Isak Kim sambil menahan tangisnya."Kim, ini nggak seperti yang kamu bayangkan," terang Alvin menjelaskan.Tanpa komentar apa-apa lagi, Kim langsung berlalu pergi dari sana."Kim!!!" teriak Alvin hendak mengejar."Alvin, kamu mau kemana? Biarkan dia pergi, ada aku disini," ujar Dita mencoba menahan Alvin.'Plakkk.'Sebuah tamparan mendarat di pipi kiri Dita, yang langsung meninggalkan bekas memerah. Ini adalah kali pertama Alvin menampar seorang wanita dalam hidupnya karena tak bisa lagi menahan emosinya."Diem dan tutup mulut lo! Inget, kalo terjadi apa-apa sama hubungan gue dan Kim, gue nggak akan pernah biarin hidup lo tenang.Sampai ke ujung dunia pun, lo akan gue kejar. Ngerti!" jelas Alvin dengan wajah yang sudah memerah m
Baca selengkapnya
BAB : 36
   Alvin yang kagetpun langsung mendorong Dita dari hadapannya.Ia kaget karna kelakuan Dita terhadapnya barusan dan kaget karna yang melihat kejadian itu adalah Kim."Kakak, jahat," Isak Kim sambil menahan tangisnya."Kim, ini nggak seperti yang kamu bayangkan," terang Alvin menjelaskan.Tanpa komentar apa-apa lagi, Kim langsung berlalu pergi dari sana."Kim!!!" teriak Alvin hendak mengejar."Alvin, kamu mau kemana? Biarkan dia pergi, ada aku disini," ujar Dita mencoba menahan Alvin.'Plakkk.'Sebuah tamparan mendarat di pipi kiri Dita, yang langsung meninggalkan bekas memerah. Ini adalah kali pertama Alvin menampar seorang wanita dalam hidupnya karena tak bisa lagi menahan emosinya."Diem dan tutup mulut lo! Inget, kalo terjadi apa-apa sama hubungan gue dan Kim, gue nggak akan pernah biarin hidup lo tenang.Sampai ke ujung dunia pun, lo akan gue kejar. Ngerti!" jelas Alvin dengan wajah yan
Baca selengkapnya
BAB : 37
 “Tante,” ujar Andi dan Restu kaget berbarengan.Gimana mereka nggak kaget, coba, yang datang itu adalah mamanya Alvin.“Alvin, kamu kenapa, Nak?” tanya Mila menghampiri Putranyayang setngah sadar, tapi sepertinya, saat ini dia sudah nggak sadar total.    "Vin, lo mau kemana?" tanya Andi pada Alvin yang langsung menyambar konci mobil yang ada di tangannya."Gue pinjem mobil lo bentar," balas Alvin langsung berlalu pergi."Lo mau kemana?" tanya Andi sedikit berteriak, tapi pertanyaannya tak mendapatkan jawaban."Astaga! Tu anak mau kemana lagi," ujar Andi sambil menghubungi seseorang di ponselnya. ---000--- Malam ini Kim sedang dalam perjalanan menuju cafe tempat janjiannya bersama Hani, Jeje, dan Dylan. Ia mau menceritakan semua masalahnya sama mereka. Siapa tau ketiga temannya itu punya solusi yang tepat."Sorry guys, gue t
Baca selengkapnya
BAB : 38
    "Ada apa di dalem?" tanya Andi penasaran, begitu juga dengan Ryan yang saat itu mengangkat Restu di pundaknya."Turunin gue dulu, ntar gue kasih tau di mobil," ujar Restu sedikit melambatkan volume suaranya.Mereka bertiga kembali ke mobil sambil mengendap-endap.Setelah berada di mobil, Ryan dan Andi yang penasaran pun memaksa Restu untuk segera memberitahu, ada apa di dalam tadi."Kalian nggak akan percaya ini,'' ujar Restu, dan itu membuat kedua temannya kesal karena Restu tak langsung bicara."Eh, lo tinggal bilang apa yang terjadi aja, Res," geram Ryan"Alvin di dalem sama, Dita,"Ujar Restu singkat."Jadi bener, Alvin selingkuh sama Dita," balas Andi langsung menyimpulkan."Gue belum selesai ngomong, Pak dokter. Makanya, jangan langsung nyamber aja." Kali ini Restulah yang mengomeli Andi."Ya udah, jelasin.""Dita di sekap oleh Alvin di dalem,karna dia nganggep Dita lah bian
Baca selengkapnya
BAB : 39
 'Deg.' Hatinya bergetar saat tangan itu menyentuhnya."Aku mohon jangan lakuin itu, aku nggak mau Kakak seperti ini," ucapnya masih dalam keadaan memeluk Alvin.Mendengar kata-kata itu, Alvin menyadari siapa yang sedang memeluknya saat ini. Senjata yang tadinya sudah siap mengeluarkan  pelurunya, dan siap menembus kepala Dita, tiba-tiba jatuh dari tangannya."Kembalilah menjadi Kak Alvin yang dingin. Aku rela di omelin tiap hari, di madu dengan buku-bukumu yang banyak itu, tapi jangan seperti ini. Aku sangat tidak menyukainya," ucapnya melanjutkan kata-kata  sambil menangis sesegukan.Alvin yang tadinya masih membelakanginyapun langsung berbalik badan dan membalas pelukannya. Karena ia tau pasti, siapa dia. Ya, dialah Kim, wanita yang berhasil membuatnya tergila-gila. Wanita yang sudah berhasil membuat hatinya tunduk."Maafin aku yang nggak mempercayai Kakak, maafin aku yang masih kekanak-kanakan," ujar Kim lagi sam
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
15
DMCA.com Protection Status