All Chapters of Another Choice Mr. Wijaya: Chapter 91 - Chapter 100
125 Chapters
Tania Marah
Tidak ingin menunggu waktu lama, Wijaya segera mendatangi orang tua Tania dan langsung mengatakan niatnya. Kedatangannya ke rumah orang tua Tania yang suka tiba-tiba membuat mereka selalu terkejut, ditambah keinginan Wijaya untuk menikah dengan Tania dan mengajak ke Bali melakukan program hamil.“Program hamil bisa dilakukan disini kenapa harus jauh? Program hamil ke dokter atau melakukan hubungan intim?” tembak ayah Tania membuat Wijaya tersenyum tidak enak dan itu semakin membuat ayah Tania hanya menghembuskan nafas panjang “Anda pasti tahu jika yang kalian lakukan selama ini adalah salah dengan melakukan hubungan sebelum menikah, tapi kalau kalian tidak bisa diberitahu lebih baik kalian berpisah sementara sampai pernikahan terjadi.”“Papa.” Tania menatap sang ayah tidak percaya membuat Wijaya menggenggam tangannya.“Anda tahu pastinya jika Tania hamil sebelum kalian menikah nantinya anak kalian tidak memiliki hak wari
Read more
Marah Nikmat
Menatap Tania yang masih dalam suasana penuh emosi pada Wijaya, membuat dirinya hanya bisa menghembuskan nafas panjang. Usul yang Putu berikan membuat Wijaya berpikir panjang, berlian nanti akan dia bawa langsung Tania ke tempatnya hanya saja wanitanya ini sama seperti Vita yang tidak banyak gaya. “Makan dulu Bu Made sudah masakin kita ayam gulai.” Tania mendatangi Wijaya seakan tidak terjadi apapun. Wijaya menarik dan menghembuskan nafas panjang sebelum akhirnya mengikuti permintaan Tania, langkahnya terhenti saat melihat Putu dan Made duduk tidak jauh dari tempatnya biasa makan. Menatap Tania yang tampak biasa saja membuat Wijaya hanya bisa lagi-lagi mengikutinya, duduk di tempatnya biasa dengan Tania yang mengambilkan makanan untuk dirinya. “Tadi aku minta dimasukkan ini, nggak tahu kamu suka atau nggak. Sekalian aja belajar sama Bu Made secara kemampuan memasakku masih jauh.” Tania menjelaskan sambil meletakkan piring Wijaya yang sudah terisi nasi dan ber
Read more
Jadwal Kontrol
“Dokter kandungan lagi?” tanya Tania lelah yang hanya Wijaya angguki sekilas “Harus berapa kali kesana?”“Kamu meminta aku buat nggak berbuat macam-macam pada mantan suami kamu itu jadi untuk hal ini harus menurut.” Wijaya berkata tanpa memandang Tania.Wijaya tahu jika dirinya memandang Tania bisa saja langsung membatalkan semuanya, maka dari itu mencoba tidak menatap Tania terutama kedua bola matanya. Fokus saat ini adalah menikmati hidangan yang ada dihadapannya, masakan Tania semakin lama semakin membuat dirinya ketagihan dan menyukainya.“Apa harus sekarang?” tanya Tania lagi.Wijaya mengangguk “Kamu lupa kalau hari ini adalah masa subur kamu?” kali ini memandang Tania yang tampak lelah.Melihat wajah lelah Tania membuat Wijaya teringat bagaimana mereka melakukannya tanpa henti, bahkan Wijaya meminta Putu dan Made tidak datang kerumahnya. Menghabiskan waktu bersama Tania disetiap sudu
Read more
Kontrol
Melihat Tania yang melakukan cek kesuburan dengan memasukkan alat pada organ intimnya membuat Wijaya hanya bisa menggenggam tangannya, dapat terasa bagaimana perjuangan seorang wanita. Selama ini bersama dengan Vita mendapatkan semuanya dengan mudah bahkan Wijaya tidak perlu melakukan hal gila macam ini, bahkan saat Helena melahirkan Via tidak tahu banyak mengenai hal ini.“Ibu sehat dan vitamin yang diberikan sudah berjalan dengan baik, kalian bisa melakukannya kapanpun. Pesannya hanya satu jika nanti sudah hamil kegiatan itu sementara berkurang agar kondisi janin dalam kandungan baik-baik saja.”“Berapa lama tidak boleh melakukan hubungan intim?’ tanya Wijaya yang mendapatkan cubitan dari Tania.“Hanya trimester pertama, bukan tidak boleh hanya dikurangi. Setelah itu bisa melakukannya terserah bapak dan ibu. Kalau saya lihat ini organ intim ibu terlalu sering digunakan dalam beberapa waktu, tapi sejauh ini tidak masalah dengan rep
Read more
Tania Tahu Semua
Menatap Tania yang sibuk menyiapkan makanan untuk Tari bersama dengan Made, Wijaya sendiri duduk di meja makan yang bisa melihat apa saja mereka lakukan dengan laptop dan ponsel dihadapannya.“MBAK TANIA!”Wijaya membelalakkan matanya saat mendengar Tari teriak diikuti suara langkah kaki yang cepat sampai akhirnya berada didapur dengan langsung memeluk Tania erat, melihat pemandangan dihadapannya membuat Wijaya tersenyum kecil.“Papa.” Tari menatap Wijaya dengan terkejut dan melangkah kearahnya lalu memeluk erat.“Apa yang terjadi?” tanya Wijaya langsung dan dapat terlihat wajah pucat Tari.“Bawa laptop kembali ke tempatnya, kita mau menata meja makan.” Tania menghentikan apa yang Wijaya lakukan “Tari sana cuci tangan dan bawa bajumu ke kamar.”“Ya, Mbak.”Wijaya menatap tidak percaya atas apa yang dilihatnya barusan “Kamu bisa mengontrol Tari?” Tania
Read more
Bicara Ringan
Wijaya memandang Tania setelah pembicaraan dengan Tari barusan, tidak menyangka jika Tari bisa cerita banyak hal pada Tania sedangkan dirinya sebagai ayah tidak pernah bertanya hal pribadi malah tahu semuanya dari para pengawal yang mengikuti anak-anaknya.“Sejak kapan kalian dekat?” tanya Wijaya langsung saat Tania sudah berbaring disampingnya.“Siapa? Aku sama Tari?” Wijaya mengangguk “Kita memang sudah dekat bukan hanya aku sama Tari saja tapi Via dan Tina.”“Bagaimana aku nggak tahu?” tanya Wijaya dengan terkejut.Tania tersenyum kecil “Jelas karena kamu sibuk sama urusanku.” Wijaya terkejut dengan perkataan Tania “Aku tahu semua termasuk apa yang kamu lakukan pada perusahaan keluarga Yudi dan istrinya itu.”“Lalu kenapa kamu nggak menghentikan?”Tania menggelengkan kepalanya “Aku cukup berterima kasih saja kamu tidak membuat Yudi melepaskan sesuatu
Read more
Wijaya Cemburu
“Kalian benar mau menikah?” Tari menatap Wijaya dan Tania bergantian “Mbak bisa dapatin yang lebih ok daripada papa.”Wijaya menatap tidak percaya dengan apa yang Tari katakan “Kamu mau nggak dapat restu sama duda satu itu?”“Jangan dong, Pa.” Tari memberikan tatapan memohonnya “Tapi Mbak Vita menikah dulu baru aku.”“Papa dulu baru kalian.”Wijaya menatap tajam pada Tari yang akhirnya mengangkat tangan, pandangan beralih pada Tania yang hanya tersenyum membuat Wijaya mengangkat alis. Tari mendekatkan diri pada Tania seakan berlindung dari luapan emosi Wijaya, menarik dan menghembuskan nafas panjang untuk tidak terpancing dengan apa yang Tari lakukan.“Hasil kalian di dokter kandungan bagaimana?” tanya Tari mengalihkan pembicaraan.“Papa kamu mau buat bayi tabung tapi aku nggak mau, secara baru beberapa bulan bersama gimana bisa mikir kesana apalagi oba
Read more
Obat Cemburu
Mempertimbangkan usul Tania untuk membuat jebakan pada istri Yudi, segala kemungkinan terburuk harus segera disiapkan jika memang diperlukan. Wijaya menatap Tania yang masih berada disampingnya dengan memberikan anggukan penuh keyakinan bahwa apa yang usulnya bisa dipertanggungjawabkan.“Anda tidak sedang menjebak kami?” pertanyaan Rifat membuat Wijaya menatap tajam dan langsung mengalihkan pandangan ke Tania mencari kebenaran dimatanya.Tatapan mereka bertemu dan Wijaya sangat yakin jika Tania tidak akan menjebak dirinya “Aku percaya sama dia.” Tania memberikan senyuman lebar saat Wijaya mengatakan hal seperti itu “Kalau dia menjebak kita aku yang akan bertanggung jawab.”“Jadi bagaimana?” tanya Rifat kembali membuat Wijaya mengalihkan pandangan kearahnya.“Kamu dekati wanita itu dan jebak dengan tanda tangan berkas yang sudah kita siapkan.” Wijaya memberikan tatapan dingin pada Rifat yang diang
Read more
Masalah Bima
“APA!”Kepala pusing saat tiba-tiba Vita datang ke Bali dengan keadaan tidak baik-baik saja, tidak mau bercerita dengan dirinya yang semakin membuat kepala Wijaya semakin pusing. Ingin hati bersenang-senang sebelum pernikahan dan membiarkan mereka menyelesaikan masalah sendiri tapi nyatanya mereka malah semakin membuat masalah.“Kamu sudah aku bilang bukan kalau istri kamu itu gila?” Wijaya menatap tajam pada Bima yang hanya diam “Kamu memilih Via dan itu artinya siap berkorban semua bahkan termasuk nyawa kamu sendiri.” Wijaya menatap tidak percaya “Mertua kamu bagaimana?”“Mereka hanya diam.”Mengusap wajahnya dengan kedua tangannya kasar “Pilihan kamu?”“Saya nggak bisa kalau Via bersama dengan pria lain?” Wijaya dapat melihat tatapan tegas Bima yang tidak jauh dari dirinya.“Rifat saingan kamu.”“Justru karena saingan saya dia, bag
Read more
Suara Hati
Suara desahan dalam kamar membuat kedua insan didalamnya semakin cepat memainkan milik mereka demi mendapatkan kepuasan masing-masing, posisi yang sangat disukai Wijaya adalah Tania berada diatasnya dengan begitu mempermudah dirinya memainkan bukit kembar milik Tania yang semakin panas menggerakkan miliknya dan membuat adik kecil Wijaya semakin menyukai didalam rumahnya.“Aku mau keluar.” Tania mengerang dengan melengkungkan badannya yang tidak lama kemudian dapat terasa cairan yang keluar dari dalam.Wijaya menarik Tania bersandar pada dirinya dengan membelai punggungnya yang tanpa busana, mencium pucak kepalanya perlahan agar Tania bisa sedikit lebih tenang. Memastikan Tania sudah tenang dengan segera membalikkan posisi mereka dengan Tania berada dibawah, langsung menggerakkan miliknya didalam Tania dengan keras dan membuat Tania hanya bisa memejamkan matanya atas apa yang dilakukan Wijaya.Berbagai macam gaya mereka berdua lakukan, dengan Tania ya
Read more
PREV
1
...
8910111213
DMCA.com Protection Status