Semua Bab Sebatas PERMAINAN Pacarku: Bab 61 - Bab 70
85 Bab
61. Mengalah
#Sebatas_PERMAINAN_Pacarku 61. Mengalah  "Sikapmu kembali membuatku bimbang. Apakah kamu benar-benar tulus mencintaiku atau hanya kasihan kepadaku."_Ayana_ *** Kedua mata Ayana mengerjap. Kembali menutup ketika pening menyerangnya. Dia menoleh ketika merasakan tangan kanannya terasa berat. Senyum terbit begitu saja ketika melihat Marsel yang tertidur seraya menggenggam tangan kanannya. Tetapi, bayangan di mana Marsel meninggalkannya semalam membuatnya menghela napas panjang. Ayana memilih menoleh ke samping ketika melihat Marsel yang terbangun. Marsel yang menyadari gadisnya sudah sadar senang bukan kepalang. Dia langsung memencet bel untuk memanggil dokter. Tak lama kemudian, dokter datang, memeriksa keadaan Ayana. Ayana sejak tadi diam membisu, membuat Marsel semakin dibuat cemas.  "Kondisi pasien sudah lebih baik," ujar sang dokter membuat Marsel lega. Cowok itu meng
Baca selengkapnya
62. Setia Menanti
#Sebatas_PERMAINAN_Pacarku 62. Setia Menanti  "Banyak orang mengatakan bahwa menunggu itu tidak enak, dan kini aku merasakannya. Menunggu yang tak pasti memang sangat melelahkan."_Ayana_ *** Malam itu, di ruangan Ayana cukup ramai karena ocehan Rain yang terus-menerus, membuat Erin dan Ayana terkekeh. Tak lupa juga Ale, Zewa, dan Farez. Walau begitu, Farez tampak memilih berdiam diri di pojok berbeda dengan Zewa dan Ale yang tampak canggung untuk mengajak laki-laki itu. Terkadang Ayana berpikir, ada apa dengan mereka? Bukankah dulu mereka sangat akrab? Alasan yang menjadikan persahabatan mereka memang masih menjadi misteri.  Ayana ikut terkekeh ketika Rain menceritakan hal konyol. Sesekali dia juga melirik ke arah pintu. Jam sudah menunjuk pukul delapan malam, tetapi seseorang yang dia tunggu tak kunjung datang juga. Suara dering telepon, membuat Ayana dengan segera men
Baca selengkapnya
63. Alasan Dari Kehancuran
#Sebatas_PERMAINAN_Pacarku63. Alasan Dari Kehancuran  "Jika masalah dihadapi dengan amarah, bukannya selesai tetapi akan semakin ruyam. Tenang, diskusi, lalu hadapi."_Author~ *** Kedatangan Ayana bersama Farez, membuat Marsel segera menghampiri keduanya dengan napas memburu. Kedua tangannya sudah mengepal, menahan emosi. Pagi-pagi begini, dia sudah dihadiahkan tontonan yang membuat hatinya terbakar. Lalu, sebenarnya siapa yang salah?  Dia menarik paksa tangan kanan Ayana, membuat gadis itu terhuyung ke belakang dan langsung menubruk dada bidang Marsel. Sesaat dia menatap wajah sang kekasih yang tampak memerah menahan amarah. Tetapi, dengan cepat dia membuang muka. Dia kecewa dengan Marsel yang tak menepati janjinya. Dengan kasar Ayana melepaskan genggaman Marsel, membuat cowok itu yang semula menatap tajam Farez kini teralihkan ke Ayana. Menatap tak percaya kepada gadisnya.&
Baca selengkapnya
64. Merenungi
#Sebatas_PERMAINAN_Pacarku 64. Merenungi *Cinta Pertama yang Belum Terlupakan* "Memang mengikhlaskan itu sulit, tetapi apa benar membenci seseorang yang memang tidak benar untuk disalahkan?"_Ayana  "Boleh gue jujur? Gue gak benci dia, tapi gue benci diri gue sendiri. Karena itu, gue memilih menghukum diri gue. Menjauh dari mereka adalah pilihan gue."_Farez *** Farez menginjakkan kakinya, menaiki anak tangga. Hentakan kakinya terdengar nyaring dan menggema. Farez terus saja melangkah hingga sampailah di tujuannya. Rooftop. Angin langsung menyambut dirinya. Menyapu wajah tampan milik Farez. Sinar mentari tak mau kalah. Dengan tidak terlalu terik, sinar mentari menerpa wajah itu. Burung berkicau, membuat suasana menenangkan tercipta.  Farez melangkah mendekati pembatas rooftop. Memegang erat pagar. Kembali air matanya turun
Baca selengkapnya
65. Menghindar
#Sebatas_PERMAINAN_Pacarku 65. Menghindar "Aku bisa saja lelah lalu memilih menyerah. Tetapi lagi, rasa cinta kembali membuatku mencoba terus menggapaimu."_Ayana_ *** Ayana dibuat gatal untuk tidak mengabari kekasihnya. Dia melirik ke arah jam dinding yang sudah menunjukkan pukul sepuluh malam. Sejak tadi pagi, mereka tidak mengobrol atau menyapa satu sama lain. Ayana yang memilih menghindar dan Marsel yang diam. Semarah-marahnya, Ayana gadis itu tidak bisa bertahan lama. Mengembuskan napas panjang lalu meraih handphone-nya. Mencoba mengetikkan pesan untuk Marsel. Berkali-kali dia mengetik lalu menghapusnya kembali begitu terus. Hingga dia akhirnya memutuskan untuk menanyakan kekasihnya sudah makan atau belum lengkap dengan nasehat agar cowok itu tak telat makan.  Ayana mendesah ketika pesannya hanya dibaca saja oleh Marsel. Gadis itu terdiam. Apakah cowok itu tengah kacau?
Baca selengkapnya
66. Selesai?
#Sebatas_PERMAINAN_Pacarku 66. Selesai?  "Terkadang sesuatu yang menurut kita benar adalah sesuatu yang salah. Karena itu, manusia tercipta menjadi makhluk sosial yang saling membutuhkan." *** Vanya tersenyum ketika mendapatkan pesan dari seseorang yang dia tunggu-tunggu kehadirannya selama ini. Dengan segera dia beranjak dari atas kasurnya dan langsung bersiap. Tujuannya kini adalah sebuah kafe yang tidak jauh dari rumahnya berada. Gadis itu tampak cantik dengan pakaian kaos putih polos yang dimasukkan ke dalam celana jins warna hitamnya. Rambutnya dibiarkan tergerai, berkibar dengan amat cantiknya. Saat sampai di depan kafe yang dia tuju, kedua matanya mengerling, menatap ke penjuru kafe dan akhirnya sosok yang dia cari ketemu. Seorang cowok duduk di pojok ruangan dengan jaket hitamnya. Ada sebuah gambar garuda di dada jaket cowok itu.  "Udah lama, Sayang?" tanya Vanya lembut
Baca selengkapnya
67. Perlahan Menjauh
#Sebatas_PERMAINAN_Pacarku 67. Perlahan Menjauh "Bintangku mulai kembali ke dekapan sang bulan, haruskah aku menyerah atau mencoba mempertahankannya?"_Ayana Choirunnisa_ *** Setelah kejadian tadi pagi di mana Marsel semakin menjauh darinya. Kini, Ayana tampak tengah mencoba melemparkan bola basket yang tengah dia genggam. Dia terus berulang kali mencoba tetapi tak ada yang berhasil masuk ke ring. Jika hubungannya dengan Marsel baik-baik saja, pasti cowok itu akan mengajarinya kembali. Tetapi, sekarang untuk melihatnya saja Marsel tampak tak sudi. Lihatlah, cowok itu tampak asik bermain dengan teman-teman sekelasnya tanpa mau menoleh sedikit pun ke arah Ayana yang kesulitan.  Ayana mengembuskan napas panjang lalu mencoba kembali. Dia meloncat seraya melemparkan bola basket tersebut cukup kuat. Tetapi, bola tersebut hanya mengenai sudut bibir ring dan memantul kuat ke arah ...
Baca selengkapnya
68. Break
#Sebatas_PERMAIMAN_Pacarku68. Break  "Jika manusia itu egois, maka sudah dipastikan dia buta. Terombang-ambing tanpa mengetahui apa yang sebenarnya benar dan salah."_Koko_ *** Lagi, setelah semalam dia dibuat menangis karena Marsel yang mulai berubah. Kini, pagi-pagi Ayana ditontonkan dengan adegan di mana Marsel dan Vanya yang berangkat ke sekolah bersama. Biasanya Ayana yang duduk di jok belakang motor itu. Tentu saja, hal itu membuat gempar satu sekolah. Para murid-murid lain yang penasaran mulai menerka-nerka apa yang terjadi dengan Marsel dan Ayana. Ingatkan sekali lagi, bahwa keduanya sudah menjalin hubungan lebih serius yaitu, pertunangan. Sebuah tangan tiba-tiba menutup mata Ayana, membuat gadis itu menoleh ke belakang mendapati Zewa yang menatapnya sedih.  "Kalau buat sakit gak usah dilihatin," dengus Zewa dan langsung melangkah pergi.  Men
Baca selengkapnya
69. Cowok Egois
#Sebatas_PERMAINAN_Pacarku69. Cowok Egois (Typo bertebaran, harap maklumi akan direvisi setelah ending! Selamat membaca!)  "Tuhan menciptakan orang untuk saling berpasangan dengan tujuan melengkapi kekurangan pasangan mereka masing-masing. Karena nyatanya manusia butuh orang lain untuk hidup bersama. Sungguh adil Tuhan menciptakan para hamba-Nya."_Author_ Namanya Marsel Anggara Saputra, salah satu most wanted SMA Merdeka. Terkenal dengan ketampanan dan juga statusnya sebagai ketua basket itu amat sangat digemari oleh para kaum hawa. Terlahir menjadi anak pertama dari seorang Saputra Heilndra, sang pemilik kafe terkenal yang memiliki cabang di mana-mana dan pemegang perusahaan yang cukup terkenal, membuatnya hampir terlihat sempurna. Hampir! Karena nyatanya semua orang memiliki kelebihan dan kekurangan mereka masing-masing. Begitu pula dengan Marsel yang bak Dewa Yunani. Di balik itu semua, siapa sang
Baca selengkapnya
70. Perjanjian Janji Suci MARAY
Sebatas_PERMAINAN_Pacarku 70. Perjanjian Janji Suci MARAY Ayana melangkah menyurusi jalan, sesekali dia menendang kerikil yang dia lihat. Motor yang Erin berikan untuknya tadi baru saja mogok entah karena apa. Karena tidak mau terlambat menuju ke sekolah, Ayana memilih menitipkan sepeda motornya di bengkel. Jalanan yang dia lewati entah mengapa sepi. Biasanya ada beberapa taksi yang mau lewat di jalan ini, tetapi kali ini tidak. Membuat Ayana harus jalan kaki entah sampai kapan. Hingga suara klakson sepeda motor membuatnya menoleh. Mendapati Ale yang baru saja datang dan menghampirinya. Cowok itu tampak melepas helmnya lalu mengernyit, menatap heran kenapa Ayana berjalan kaki seperti itu.  "Kok jalan?" tanya Ale lembut. Ayana menunjuk ke arah bengkel yang masih belum terlalu jauh dari tempatnya berdiri.  "Mogok!" rengers Ayana seraya memanyunkan bibirnya. Membuat Ale yang melihat itu terkekeh. 
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
456789
DMCA.com Protection Status