All Chapters of Sebatas PERMAINAN Pacarku: Chapter 71 - Chapter 80
85 Chapters
71. Bahagiaku Bersamamu
#Sebatas_PERMAINAN_Pacarku  71. Bahagiaku Bersamamu    "Coba sekali saja kamu tanyakan apa yang bisa membuatku bahagia. Satu jawabanku. Yaitu, bahagiaku adalah bersamamu." _Ayana Choirunnisa_   ***   Ayana dibuat terkejut ketika melihat Marsel sudah berdiri di depan pintu kelasnya. Gadis itu langsung berdiri di depan cowok itu, membuat Marsel tersenyum. Keduanya berjalan beriringan dengan kedua tangan yang saling bertautan. Dengan senangnya Marsel mengayunkan tautan tangan mereka seperti anak kecil, membuat Ayana tersenyum. Sepertinya Marsel dalam mode manja. Biarkan saja, daripada cowok itu marah kepadanya lagi.    "Ke rumah aku ya, Ila sama ibu kangen katanya," ujar Marsel sebelum cowok itu memasangkan helm kepada gadisnya. Ayana mengangguk setuju, toh Erin berkata padanya akan pulang larut malam. Daripada dia bosan di rumah seorang diri, lebih baik dia menerima tawar
Read more
72. Sama Saja
#Sebatas_PERMAINAN_Pacarku72. Sama Saja  "Dia itu bak bunga mawar. Cantik tetapi mematikan. Saat kugenggam, luka yang dapatkan. Darah yang kuberikan. Namun, mawar itu dengan cepat layu begitu saja. Melupakan bagaimana aku berjuang mendapatkannya. Bukankah benar begitu, kekasihku?"_Ayana Choirunnisa_ *** "Sini-sini foto!" Ajak Ayana kepada Ila.  Marsel yang sudah siap duduk di samping gadisnya, mendengus. Ketika melihat dengan semangat Ila menghampiri gadisnya. Lalu, duduk di tengah-tengah mereka. Hera yang sudah siap memegang ponsel milik Ayana pun mulai menginstruksikan posisi mereka agar semakin merapat. Marsel tentu saja dengan segera menarik pinggang gadisnya agar mendekat. Ila pun tak mau kalah, dia juga memeluk erat tubuh gadis itu. Hera yang melihat itu tersenyum, mengacungkan jempol dan langsung memotretnya. Tidak hanya satu, tetapi banyak. Bahkan di mana Ayana dan M
Read more
73. Tidur Bareng
#Sebatas_PERMAINAN_Pacarku 73. Tidur Bareng "Apapun aku lakukan agar kamu kembali tersenyum cerah. Karena aku tak mau melihat mentariku selalu tertutup awan hitam."_Unknow_ "Kamu berkata seperti itu seakan kamu adalah penyembuh lukaku di kisah ini, tetapi nyatanya kamu juga menjadi alasanku terluka."_Ayana_ *** Malam ini, Marsel sudah siap dengan pakaiannya. Cowok itu sangat amat rapih bahkan bau parfum begitu menyeruak dari dirinya. Marsel menatap pantulan tubuhnya di cermin. Berdecak kagum seraya menyugar rambut hitamnya yang basah ke belakang menggunakan jari-jari tangannya.  "Gue emang ganteng," pujinya kepada dirinya sendiri. Lalu, terkekeh. Dia menatap sejenak ke arah jam dinding. Waktu masih menunjukkan pukul setengah delapan malam. Setelahnya cowok itu berjalan keluar dari kamarnya.  Menuruni anak tangga, menemui
Read more
74. Tercyduk
#Sebatas_PERMAINAN_Pacarku 74. Tercyduk  "Baru saja semalam kau menghiburku dan membuatku merasa seperti ragumu, tetapi pagi ini kamu kembali membuatku terjatuh ke jurang kekecewaan."_Ayana  Choirunnisa_ Erin baru memasuki rumahnya langsung melangkah menuju ke kamar putri semata wayangnya. Dia hanya ingin mengecek apakah anaknya sudah terlelap dan tidur dengan benar atau tidak. Tetapi, hal lain yang dia dapatkan. Di sana tidak hanya Ayana yang tengah tertidur terlelap tetap ada juga Marsel. Keduanya masih setia dalam posisi saling memeluk. Membuat Erin langsung berteriak nyaring.  "Apa yang kalian lakukan! Ya ampun, Marsel, Ayana!" teriaknya.  Marsel dan Ayana yang sedang tertidur seketika terlonjak kaget. Keduanya dengan kompak mengubah posisi mereka menjadi duduk. Marsel menguap lebar sedangkan Ayana mengucek kedua matanya. Walaupun keduanya tetap sama dalam
Read more
75. Bersama Rain
#Sebatas_PERMAINAN_Pacarku 75. Bersama Rain "Bahagia itu tidak harus dengan kekasihmu. Temanmu, sahabatmu, orangtuamu pun juga bisa menjadi alasan kamu tersenyum. Jadi, jangan pernah mengeluh kau tak pernah bahagia, bahwa nyatanya bahagia ada di dekat kita."_Author *** Ayana terdiam. Sejak tadi gadis itu bertopang dagu seraya melamun. Tidak memperdulikan kelasnya yang saat ini begitu gaduh. Rain yang semula asik ikut bernyanyi karena sang biang kerok Kevin yang tengah melakukan konser dadakan pun menoleh. Menatap nanar gadis yang duduk di sampingnya. Dia mengguncang pelan bahu Ayana, membuat Ayana mengerjap.  "Masih pagi galau mulu, kuy happy ajalah." Rain memeluk pinggang Ayana. Membuat Ayana tersenyum. Dia mengangguk dan menatap ke sekeliling. Dia baru menyadari bahwa mereka tengah melakukan aksi konser dengan Kevin sang penyanyi dadakan di depan sana seraya naik ke atas m
Read more
76. Menjadi yang Kedua
#Sebatas_PERMAINAN_Pacarku76. Menjadi yang Kedua  "Dulu, kupikir aku berada di posisi pertama pada hatimu. Tetapi, kini kutahu bahwa aku bukanlah ratu di posisi itu."_Ayana_ *** Hari senin menyapa dunia, membuat para murid mengeluh. Upacara bendera adalah alasan mereka membenci hari itu. Bukan apa, tetapi amanat yang sangat panjang dari sang guru membuat kedua kaki mereka pegal. Terlebih, amanat yang dibawakan selalu sama itu-itu saja, membuat para murid mulai bosan. Ditambah terik sang mentari membuat para murid mulai kesal setengah mati. Pagi ini, Ayana datang dengan tergesa-gesa. Bahkan, gadis itu hanya memakan sedikit sarapannya saja. Penampilan gadis itu pun tak serapih biasanya. Ayana menundukkan tubuhnya, sebagai kedua tangannya yang menjadi penahan berat tubuhnya. Marsel yang memang berada di parkiran bersama kedua sahabatnya pun mendekat. Dia memang tidak bisa menjemput kekasihnya itu, karen
Read more
77. Satu Arah yang Selalu Sama
#Sebatas_PERMAINAN_Pacarku 77. Satu Arah yang Selalu Sama  "Kamu selalu mengatakan bahwa kau akan berlari ke arahku, tetapi nyatanya tidak. Kamu memilih berputar dan berlari ke arahnya. Lalu, aku harus apa?" *** Malam sebelumnya, Marsel di rumah Vanya. Keduanya bercanda tawa bersama. Mereka memilih film komedi. Marsel yang memegang bungkus keripik singkong dan duduk di samping Vanya dengan Vanya yang begitu nyaman bersandar di dada bidang cowok itu sesekali mengambil keripik singkong yang Marsel pegang. Vanya tertawa terbahak-bahak ketika melihat adegan yang menurutnya lucu begitu pula dengan Marsel. Keduanya sangat menikmati film itu sampai tak sadar waktu terus berputar dan mulai menunjuk pukul tengah malam. Saat film itu usai, barulah keduanya tergeletak di atas lantai yang dingin seraya memegangi perut mereka yang kram karena tak henti-hentinya tertawa. Bahkan Vanya sampai mengeluarkan air matanya.
Read more
78. Murka
#Sebatas_PERMAINAN_Pacarku 78. Murka  "Kukira saat kau kudiamkan, kau akan menyadari kesalahanmu tetapi tetap saja. Cukup, aku melihatmu bahagia di atas keseihanku!"_Ayana_ *** Ayana mendengus. Dia kembali membuang muka, tidak tahan melihat tawa kedua manusia yang berada di jok depan mobil. Siapa lagi kalau bukan Ayana dan Marsel. Kini, gadis itu kembali menjadi yang kedua, di belakang! Padahal tadi jok depan yang diduduki Vanya adalah tempatnya. Maksudnya, tadi ya sebelum Marsel memutuskan untuk menjemput Vanya juga, membuat Ayana lagi harus mengalah dan duduk di jok belakang. Namun, apa? Sekarang dia seakan obat nyamuk di sana. Marsel bahkan tidak mengajaknya berbicara dan hanya asik dengan sang sahabatnya. Menyebalkan sekali. Ayana berdehem keras, membuat Marsel tersadar bahwa di jok belakang juga ada gadisnya. Kenapa dia mudah sekali melupakan Ayana jika dirinya ada di samping Vanya? 
Read more
79. Kecelakaan
#Sebatas_PERMAINAN_Pacarku79. Kecelakaan  "Aku bertanya padamu, aku di matamu adalah sebuah pohon atau bunga? Jika kau menjawab pohon, aku tak terkejut lagi sebab aku memang hanya sebatas sandaran lelah dan juga pelindungmu dari sang mentari. Tapi, jika kau menjawab bunga, aku cukup terkejut. Karena aku indah di matamu."_Ayana_ *** Ayana berlari dengan kencang, tidak peduli bahwa dia sudah menabrak para murid lain berkali-kali. Dia terus berlari, hatinya sungguh benar-benar sesak, air matanya terus meluncur dengan deras. Dia memilih keluar gerbang, tidak peduli satpam marah karena ulahnya. Tetapi, siapa sangka. Ada sebuah mobil melaju kencang dari arah samping. Suara klakson dari mobil membuat Ayana seketika menoleh. Kedua matanya membola dan pada hitungan detik kecelakaan terjadi. Tubuh Ayana terlempar beberapa meter. Sang pemilik mobil langsung mengerem, lalu berlari keluar. Zewa yang melihat kejad
Read more
80. Si Protagonis Berkedok Antagonis
#Sebatas_PERMAINAN_Pacarku 80. Si Protagonis Berkedok Antagonis "Jangan hanya menilai buku dari covernya tapi, lihatlah isinya. Begitu pula dengan manusia."_Author_ "Gue gak peduli semua orang melihat gue sebagai penjahat di kisah ini, karena gue hanya mengikuti alur yang mereka bicarakan."_Unknow_ *** "Gak guna lo, lukain diri sendiri kaya gitu." Ucapan seseorang membuat Marsel menoleh. Dia mengernyit mendapati seorang gadis yang kini berdiri di hadapannya dengan melipat kedua tangannya di depan dada seraya tersenyum remeh ke arahnya.  "Lo ...."  Cewek itu terkekeh, melihat raut wajah cowok di depannya. Mana yang sosok kakak kelasnya yang angkuh? Dia melangkah mendekat, menatap kakak kelasnya dari bawah sampai atas. Kacau, satu kata yang menilai penampilan Marsel. Kini, dia tidak bersama para teman-temannya, dia memilih
Read more
PREV
1
...
456789
DMCA.com Protection Status