Semua Bab Young Single Mom: Bab 51 - Bab 60
81 Bab
After C-section
"La susunya coba yang kayak gini dulu ya? Lihat dulu ntar Raden suka gak." Tante Ai tiba-tiba muncul dari balik pintu dengan memegang 1 kotak susu ditangan kanannya."Ah iya Te, makasih ya.""Nanti kalau Raden nangis bilang Ibu, biar Ibu bikinin susunya." Ibu tiba-tiba masuk kedalam kamar dan menyahuti perbincangan mereka berdua."La kamu mau jadi kontrol di rumah sakit?""Iya Te, kata perawatnya kemaren gitu.""Gak ke klinik aja? Dulu tante lepasnya di klinik juga bisa lho, malah lebih murah.""Beneran Te?""Iya, kontrol tuh cuman lepas perban sama jahitan aja.""Oh iya kah?""Iya La, Tante anterin deh besok kalau gak percaya.""Oke deh Te."***Keesokan harinya, Lula bersiap-siap untuk pergi ke klinik. Kali ini ia ditemani Tante Ai dan bapak. Raden yang berada di gendongan Tante Ai itu terlihat tidur pulas.Setelah semuanya masuk kedalam mobil, B
Baca selengkapnya
SOP
"Kenapa ya La kok bisa gitu?" Tante Ai mengernyitkan keningnya heran. Sedangkan Lula hanya menggelengkan kepala."Mana benangnya di tanem di dalem lagi. Kalau dulu aku cuma di pinggir-pinggir bagian luar doang. Apa gara-gara posisi bayinya yang mlumah ya La? jadi harus lebar gini?""Gak tau Te. Bisa aja." Lula menaikkan kedua bahunya.***Hari berikutnya, Lula sudah bersiap untuk pergi kerumah sakit. Kali ini ia hanya pergi bersama Bapak, sedangkan Raden tetap dirumah bersama Ibu dan yang lainnya."La, nanti dirumah sakit kamu coba minta surat kelahiran lagi! buat jaga-jaga kalau misal Raden jadi dimasukin ke KK Ibu atau Tante." Tante Ai tiba-tiba muncul dibalik pintu saat Lula sedang siap-siap."Iya coba nanti Te.""Bilang aja yang kemaren hilang atau gimana.""Oke Te."Ia datang lebih pagi dari sebelumnya, jadi saat sampai rumah sakit belum begitu banyak antrian. Lula masuk kedalam seorang
Baca selengkapnya
Imunisasi
Sebulan telah berlalu. Kondisi Lula pun sudah membaik. Ia juga mulai bisa mengurus Raden sendiri. Sekarang Lula akhirnya hanya tinggal berdua bersama Raden. Sebelumnya, Ibu, Tante Ai dan Tante Nda bergantian untuk menemani Lula. Tapi sekarang Tante Ai dan keluarganya harus kembali ke Malaysia karena setelah negara itu buka lockdown, Om Sunan harus kembali bekerja. Jadi hanya Ibu dan Tante Nda yang bergantian untuk mengunjungi Lula sesekali.Awalnya Ibu sangat khawatir, ia sadar karena Lula anak tunggal. Jadi ia tak pernah melihat cara merawat bayi sebelumnya. Tapi ternyata, Lula tak membutuhkan waktu lama untuk belajar. Sekarang Lula terlihat lihai merawat Raden, hingga membuat ibunya tega membiarkannya merawat Raden seorang diri."La, besok jadwal Raden imunisasi kan?" Terdengar suara khas Ibu dari sebrang panggilan telepon."Iya Bu.""Ya udah besok Ibu sama Bapak kesana biar bisa nganter kamu." Meski begitu, Ibu tetap saja khawatir karen
Baca selengkapnya
Kallula's appearance
"Now I have children of my own They ask their mother, what will I be.Will I be handsome, will I be rich.I tell them tenderly.Que Sera, Sera, Whatever will be, will beThe future's not ours, to see Que Sera, Sera What will be, will be."Itulah lagu yang biasa Lula lantunkan pada Raden setiap pagi. Setiap kali ia nyanyikan lagu milik Doris Day itu, bayi mungilnya selalu menatapnya dan tersenyum seakan mengerti dengan arti lirik lagu tersebut. Bayinya juga menghentikan tangisnya tiap kali ia menyanyikan lagu itu. Tak ada pemandangan yang lebih indah di dunia ini selain melihat senyum bahagia putranya.Semenjak Raden lahir, Lula memang memutuskan untuk tidak kembali lagi bekerja dikantornya dan lebih memilih untuk menggunakan waktunya untuk fokus mengurus anaknya.Entah mengapa ia merasa tidak rela jika anaknya diurus orang lain. Setiap kali melihat Raden, tekadnya semakin kuat untuk melakukan pekerjaan yang bisa ia kerjakan diruma
Baca selengkapnya
Medical checkup
Saat ini pikiran Lula belum begitu jauh, meski ada bayangan untuk pergi ke Jepang. Namun, hal itu masih belum ia putuskan. Butuh banyak hal sebagai faktor pendukung untuk memantapkan niatnya. Belum lagi jika dirinya harus meninggalkan Raden di negeri yang jauh."Kalau jadi nanti Lula ambil kontrak 2 atau 3 tahun aja Bu gak lama-lama.""Ibu ada temen yang jadi agen penyalur tenaga kerja ke luar negeri La. Mau Ibu tanyain?""Boleh Bu." Ibu meraih ponselnya dan segera menghubungi teman yang ia maksud itu."Hallo Assalamu'alaikum.""Wa'alaikumsalam. Hey say apa kabar?""Alhamdulillah baik say. Anu, kamu masih jadi agen penyalur gak say?""Masih nih say. Gimana? ada anak mau keluar negeri kah?""Mau nanya nih say. Kalau di tempatmu ada buat ke Jepun gak?""Ada dong say.""Syaratnya apa aja? kasih tahu dong.""Buat perempuan apa laki-laki say?""Perempuan say
Baca selengkapnya
Meet Benny
Lula seketika terjingkat saat tiba-tiba ada tangan yang memegang bahunya. Ia membulatkan kedua matanya dengan sempurna lalu menatap lekat bahu kanannya."Woi! kaget lu? hahaha." Seorang pria tampan tengah berdiri dibelakangnya. Ia menyunggingkan senyuman kearah Lula yang sedang terkejut."Eh beneran elu Ben?" Lula masih tak percaya melihat sosok pria yang ada didepannya itu. Berulang kali ia mengucek matanya untuk memastikan kebenaran seseorang yang ia lihat."Menurut ngana? haha." Benny terkekeh, ia kemudian duduk di kursi yang ada didepan Lula."Lu kapan balik?" Lula menyondongkan badannya kemeja, ia terlihat sangat antusias saat bertemu dengan temannya itu."Udah hampir sebulan nih, tapi gua di Tambun. Disini baru beberapa hari.""Masa? kok cepet banget nyampe sini barusan?" Lula meletakkan kedua tangannya keatas meja."Gua tadi di lantai atas pas liat lu bikin story. Ya gua langsung turun nyamperin lu l
Baca selengkapnya
Sang penggilas
"Serius lu? terus terus?" Benny mendengarkan Lula dengan seksama."Dia mau kasih posisi buat gua kalau gua serius mau kerja disana.""Kok lu doang? lu gak bilang ama gua juga?" Benny mengerutkan keningnya."Lu kan juga deket ama dia. Bilang aja sendiri. Wleeek" Lula menjulurkan lidahnya meledek Benny yang terlihat kesal."Dih jahat banget sih lu ama gua!" Benny mengerucutkan bibirnya."Haha dia mau bilang ama Pak Indra dulu. Ntar kalau di Acc baru mau hubungin gua lagi.""Lu janji bilang ama gua kalau Khun Mod hubungin lu lho La." Benny menekankan perkataanya."Iye iyee bawel. hahaha." Lula terkekeh melihat ekspresi lucu Benny."Oh iya, lu kenapa keluar dari kantor lu? Bukannya jabatan lu udah bagus ya disana?""Ada masalah gua kemaren." Lula tak mau menceritakan perihal kejadian sebelumnya yang ia alami pada teman-temannya dulu. Ia belum siap, selain itu Lula juga muak jika harus meng
Baca selengkapnya
Theory
Tari dan Lina mengikuti langkah kaki Lula dan Benny dari belankang. Mereka kemudian memperhatikan Lula dan Benny dari jauh untuk menghilangkan rasa penasarannya. Meski mereka tak bisa mendengarkan percakapan antara Lula dan Benny, tapi setidaknya mereka bisa memperhatikan gerak gerik keduanya."Mereka berdua tadi itu, istri sama kakaknya bapak anak gua Ben.""Hah? kok bisa?""Iya. Namanya Jaka, dia nikah sama wanita tadi pas aku ngelahirin anakku." Lula tetap tersenyum meski air matanya sudah mengalir deras membasahi pipinya."Udah gak usah dilanjutin gak papa La. Yang penting gua udah paham intinya, gua gak mau lu sedih gara-gara inget masa lalu lu." Ben kembali mengusap bahu Lula. Melihat raut wajah sedih Lula, Benny sudah paham bahwa Lula memendam rasa sakit di hatinya. Ia tak mau membuat Lula menggali kenangan buruk masa lalunya lagi."Mau balik sekarang?" Benny menundukkan kepalanya berusaha melihat wajah Lula karena Lula j
Baca selengkapnya
Story of Dubai
"Lu kok gak langsung balik sih? udah malem, ntar kalau gua diomongin tetangga gimana dong?" Lula yang baru saja keluar dari kamarnya, seketika menatap tajam kearah Benny yang tengah duduk diruang tamunya."Gua minum kopi ini dulu bentar! udah Ibu buatin juga." Ia menyeruput kopi yang masih panas itu agar cepat habis."Bentar biar Benny minum dulu, kasihan udah jauh-jauh. Lagian Ibu juga udah lama gak ketemu dia. Udah sana kamu mandi dulu!" Ibu keluar dari dapur dengan membawa nampan berisikan beberapa makanan."Ayo Ben dimakan dulu! pelan-pelan minumnya! masih panas tuh." Ibu ikut duduk diruang tamu bersama Benny, sedangkan Lula masuk kedalam kamar mandi meninggalkan mereka berdua.Beberapa saat kemudian selesai mandi, Lula kembali keruang tamu dengan membawa secangkir kopi ditangannya. Ia kemudian ikut duduk bersama Ibu dan Benny disitu."Mau makan apa kalian? Ibu masakin.""Tuh bilang aja! mumpung dimasakin Ibu." Lu
Baca selengkapnya
Plan to Japan
"Udah mau pulang kamu Ben?" Ibu keluar menghampiri mereka yang sudah berada di teras rumah."Hehe iya Bu." Benny meraih tangan Ibu dan mencium punggung tangannya."Yawes ati-ati, makasih ya. Sering-sering kesini Ben!" Ben menganggukkan kepala kemudian berjalan menuju mobilnya. Lula pun mengikutinya dari belakang sambil menggendong Raden."Ngantuk ya? bobok lagi sana Nak!" Ben masih memperhatikan Raden yang berada di sebelah pintu mobilnya dalam gendongan Lula dari dalam mobilnya."Ote Om." Raden mengacungkan jempol kecilnya kearah Ben."Lu kabarin gua kalau kesana lagi oke! ntar biar gua jemput lu." Ben mengalihkan pandangannya ke Lula sebentar."Siap! Ati ati lu ya! thank you." Ben menganggukkan kepalanya sambil tersenyum. Ia kemudian menekan klakson mobilnya sebanyak 2 kali lalu melajukan mobilnya meninggalkan rumah Lula.Setelah mobil Benny hilang dari pandangannya, Lula kembali masuk kedalam rumah bersa
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
456789
DMCA.com Protection Status