Semua Bab That Dragon is Mine (INDONESIA): Bab 11 - Bab 20
72 Bab
The Super Entity
Drake membawa dua tas besar itu ke dalam mobilnya yang lain yang terparkir rapi di basement. Ia melemparkannya begitu saja ke dalam jok belakang mobil lalu ia masuk di kursi pengemudi. Seharusnya memang Drake tidak membawa dua tas besar ini ke kantornya, ia berubah pikiran. Seharusnya memang ia tidak menyimpan dua benda ini di dalam kantor, tapi ia juga tidak bisa menyimpannya di dalam rumahnya.Rencana Drake membawa kedua benda ini ke kantor adalah untuk menyimpannya bersama benda-benda rahasia miliknya yang lain di ruang rahasia di balik tembok tempatnya bekerja. Tetapi ia berubah pikiran, ia harus membawanya ke tempat lain. Aura kedua benda ini terlalu kuat, bahkan June terkena dampaknya.Ia melihat kedua tas hitam itu dengan menggunakan spion tengah mobilnya, benda itu bercahaya. Sebuah cahaya aura kemerahan yang hanya bisa dilihat oleh makhluk-makhluk seperti Drake. Ia mengemudikan mobilnya melalui jalanan kota New York di pagi hari yang sudah mulai sibuk itu. Dra
Baca selengkapnya
The Alpha
Meskipun kedua makhluk itu sudah minta ampun, tetapi sudah terlambat. Drake sudah mengambil keputusan. Lagipula gudang ini sudah terlalu penuh dan tidak ada salahnya memusnahkan dua vampir yang sudah melanggar peraturan ini. Tapi Drake hanya bercanda saat ia mengatakan hendak memakan dua vampir itu. Setelah beribu-ribu tahun hidup bergaul bersama manusia, Drake sudah menyesuaikan diri dengan makanan manusia. Dia sudah tidak tertarik lagi dengan rasa makhluk-makhluk seperti ini. Dibandingkan dengan rasa masakan di restoran dengan bintang lima Michellin, tentu tidak dapat dibandingkan.Drake membuka mulutnya dan api keluar bersama dengan napasnya. Kedua vampir itu tidak berdaya, mereka hangus setelah terkena api tersebut dan menghilang menjadi debu, diiringi suara teriakan mereka. Satpam di luar gudang sudah terbiasa mendengar suara-suara aneh dari dalam, tapi ia tidak peduli. Itulah sebabnya ia masih bisa mempertahankan pekerjaan ini selama bertahun-tahun. Somehow, ia tahu bah
Baca selengkapnya
The Dark Elves Aura
“Kamu kenal sekertaris baruku?” tanya Drake bingung.“Bisa dibilang begitu,” jawab Alarick. Ia kemudian berjalan pergi meninggalkan Drake yang masih menatap Alarick dengan tatapan bertanya-tanya. Alarick melambaikan tangannya tanpa berbalik, tetapi Drake tahu bahwa Alarick sedang tersenyum lebar.“June...” gumam Drake. Ia tidak tahu bagaimana caranya Alarick bia mengenal June dan ia tidak tahu kenapa ia merasa tidak suka akan hal itu. Drake mendengus pelan lalu berjalan-jalan lagi di area proyeknya yang sepi. Tidak mungkin ada jejak peri di sini. Para peri sudah terusir dari dunia modern, mereka bersembunyi entah di mana semenjak perang yang terjadi ratusan tahun yang lalu. Perang yang telah merenggut nyawa Anna.Para peri terbagi menjadi dua kubu, mereka yang memilih kegelapan dan mereka yang memilih terang. Peri kegelapan ingin menguasai dunia dan menjadi pemimpin para makhluk, juga menjadikan manusia sebagai budak. Peperang
Baca selengkapnya
Bos yang Melayani
Drake kemudian duduk di meja kerjanya sambil menghembuskan napas pendek. June tidak perlu bertanya untuk tahu bahwa bosnya itu sedang dalam suasana hati yang buruk. June bersandar di sofa sambil berpikir, pantas saja tadi ia marah-marah tanpa alasan. June mungkin tadi sudah gagal merayu Drake, tapi ia tidak ingin menyerah sekarang. Setelah satu tahun menyimpan dendam, tidak mungkin June akan melepaskan kesempatan ini begitu saja.Untuk sekarang, mungkin June akan membiarkan Drake sendiri dengan pikirannya. June tidak boleh bekerja hari ini jadi ia memutuskan untuk beristirahat saja. Ia mencari-cari handphone di saku  blazernya, tapi sial, ternyata handphonenya tertinggal di meja kerjanya. June ingin kembali untuk mengambilnya tapi kakinya terlalu sakit untuk melakukan itu. Jadi dia harus diam seharian di sofa tanpa melakukan apapun?Diam-diam June menatap Drake, untuk sedetik June berpikir untuk minta tolong padanya, tapi tentu saja itu sebuah ide yang bodoh. Drak
Baca selengkapnya
Dinner Night
Drake mendekap tubuh June sambil menggendongnya masuk ke dalam elevator. Hari belum terlalu malam, tentu saja masih banyak karyawan yang bekerja di gedung ini. Saat Drake dan June berada di dalam elevator, seorang karyawan juga hendak pulang dari kantor malam itu. Pria berkacamata itu tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya melihat pemandangan di hadapannya. June berpura-pura tidak melihat, sedangkan Drake menatap tajam ke arah pria itu yang merupakan karyawannya juga. Pria itu melangkah mundur, tidak jadi masuk ke dalam elevator.Drake seketika menekan tombol buka pintu elevator untuk mencegah pintunya tertutup.“Masuklah,” kata Drake.Tidak hanya pria itu yang terkejut, June juga. Tapi Drake hanya diam dengan wajahnya yang serius. Mereka bertiga diam di dalam elevator dan June rasanya ingin menghilang menjadi kepulan asap saja rasanya. Digendong oleh bos pemilik perusahaan di hadapan anak buahnya, ini akan menjadi gosip hot besok. June berencana
Baca selengkapnya
The Dinner
“Awas kalau kamu berani macam-macam padaku,” ancam June selagi masih berada di gendongan Drake.“Kamu masih karyawanku, jangan lupa itu,” kata Drake.“Aku sudah bilang aku quit. Aku tidak bekerja lagi padamu. Kamu mengerti, bukan? Apa aku kurang jelas?” tanya June.“Aku sudah bilang kamu tidak boleh keluar. Aku hanya memberikanmu cuti. Paham?” balas Drake.“Astaga...” kata June sambil memutar bola matanya.Drake hanya tersenyum tipis. Ia tidak akan membiarkan June lepas dari dirinya sebelum ia tahu ada apa dengan June. Drake penasaran. Ada sesuatu dengan wanita ini yang berbeda dengan wanita lainnya. Kenapa wanita ini mengingatkannya pada Anna dan kenapa Alarick menyebut nama June di hadapannya. Sebelum ia tahu, Drake tidak akan membiarkan June lepas dari dirinya.Drake kemudian menaruh June di kursi ruang VIP dan ia pun duduk di hadapan June.“Ingat, kamu yang traktir,
Baca selengkapnya
Drunk
“Terserah kamu saja. Laporkan padaku,” kata Drake. Wilona menundukkan badannya seolah memberi hormat. Meskipun Wilona bukanlah termasuk bangsa naga, ia dan bangsanya telah bersumpah setia untuk menjadi bagian dari koloni naga. Wilona mendesis pelan, baru kemudian mengubah kembali bola matanya ke bola mata manusia. Namun ia lupa, lidah ularnya masih menjulur-julur keluar dari bibirnya.“Wil, lidahmu,” kata Drake lagi.“Oh ya ampun. Terima kasih sudah diingatkan,” jawab Wilona.Drake menggeleng-gelengkan kepalanya lalu masuk kembali ke dalam ruang VIP. Ia mendapati June sudah mulai makan dengan lahap. Drake kemudian duduk di kursinya sambil mulai makan ramen miliknya. June berhenti makan lalu menatap Drake.“Kenapa?” tanya Drake.“Kamu ini berkepribadian ganda atau mengidap bipolar?” tanya June akhirnya.“Kenapa kamu bertanya seperti itu?” tanya Drake.“Karena
Baca selengkapnya
Malam Itu
Drake menyerah, ia sama sekali tidak bisa melihat mengenai kehidupan masa lalu June sama sekali. Beberapa saat kemudian, ia sudah menggendong kembali June yang sedang tertidur ke mobilnya. Wanita itu sudah mabuk berat. Meskipun Drake tidak menggunakan kekuatannya, June pasti akan jatuh tertidur juga.Drake kemudian mendudukkan June di kursi penumpang. Ia kemudian masuk ke dalam mobilnya dan mulai mengemudi. Sedetik kemudian, Drake menepuk dahinya. Ia melupakan satu hal yang paling penting. Ia lupa menanyakan alamat June. Ia kemudian mencoba membangunkan June dengan menggoyang-goyangkan bahu June.“June... di mana rumahmu?” tanya Drake.June tidak menjawab. Ia sudah terlelap seperti bayi. Drake menghembuskan napas lalu mencoba menggunakan kekuatannya untuk mencabut kembali kekuatannya yang membuat June tidur, tetapi June tetap saja tertidur. Ia hanya lebih gelisah dibandingkan sebelumnya. Sesekali bibirnya menggumamkan kata-kata yang tidak jelas. Rupa
Baca selengkapnya
Be My Secretary or Give Me Your Body
Kini hembusan napas Drake bisa June rasakan menerpa wajahnya. Aroma mint dari pasta gigi yang baru saja ia gunakan memenuhi indra penciuman June.“Mau apa kamu?” tanya June dengan tubuh gemetar, tetapi ia tidak bisa memungkiri sepasang mata hazel itu telah memesonanya.“Kamu pikir mudah menelanjangi seorang wanita tanpa melakukan apapun?” tanya Drake. Ia tersenyum karena kebohongannya sendiri. Karena Drake sebenarnya tidak benar-benar tak melakukan apapun semalam. Ia ingat bagaimana tangannya meraba bagian tubuh June, ia hampir tak bisa menghentikannya. Suara desah napas wanita itu hampir membuatnya gila. Drake memagut bibirnya yang seksi hingga mereka larut dalam ciuman yang panas selama beberapa menit. Namun setelah itu, Drake sadar bahwa ia tidak boleh melakukannya dengan wanita yang sedang tidak sadarkan diri, apalagi June masih karyawannya. Ia kemudian menyelimuti June dan cepat-cepat keluar dari kamar.“Aku akan berteriak!&rdq
Baca selengkapnya
The Grey-Eyed Man
June susah payah hingga bisa sampai ke lantai bawah akibat kakinya yang masih sakit. Ia berjalan perlahan menuju meja makan hingga akhirnya ia bisa duduk di kursi, di hadapan secangkir kopi yang sudah tidak terlalu panas itu. Aroma kopi membuat June merasa jauh lebih baik. Mungkin, ia masih sempat minum kopi sebelum taksi yang dipesan Drake datang. June mengambil cangkir kopi yang kelihatannya mahal itu dan mendekatkannya ke bibirnya.Aroma kopi yang kuat semakin menyeruak dan June pun mulai meminumnya. Baru satu teguk, suara telepon berdering mengagetkan June. Ia hampir saja tersedak karenanya. June bersyukur kopinya tidak terlalu panas. Ia melihat ke sekeliling mencari telepon di ruangan seluas itu, tetapi tidak menemukan. June perlahan mengikuti arah suara dan mendapati bahwa suara deringan itu berasal dari sebuah layar kotak kecil yang menempel di tembok. Seperti sebuah tablet yang tertanam di dinding.“Oh astaga...” gumam June saat menyadari kalau ia b
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
8
DMCA.com Protection Status