Semua Bab Dia Putriku: Bab 11 - Bab 20
49 Bab
10. Curhatan Sahabat
Shireen dan Adam duduk di satu meja, niat Shireen tidak ingin semeja dengannya malah sekarang duduk berhadapan dengan tatapan yang terfokus padanya membuat rasa canggung muncul dan tidak berkesudahan.  "Makananmu di atas meja bukan di wajahku!" ketus Shireen.  "Wajahmu menambah rasa nikmat pada makananku." Adam menjawab nyeleneh.  Shireen memutar bola matanya malas, "Orang gila!" gerutu pelan Shireen.  Tidak lama Mella ikut bergabung masih dengan menggunakan pakaian tidurnya. Dengan muka bantal dia menyandarkan kepalanya di bahu Adam setelah duduk tepat di samping suaminya itu.  "Aaaa ..." Adam menyuapi Mella dan dengan sigap wanita itu membuka mulutnya.  "Enak?" tanya Adam lembut.  Mella hanya mengangguk tanpa kata. "Tentu saja, masakan kekasihku m
Baca selengkapnya
11. Malam Pertama Yang Sesungguhnya
Setelah berbincang panjang lebar dengan Dika, mereka mengakhiri pembicaraan karena Dika akan berangkat ke kantor.   Shireen kembali merasakan kesepian. "Hah ... paling nggak aku sudah lebih baik sekarang." Gumam Shireen.  Setelah merasa lebih baik, Shireen pergi ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang sudah lengket karena keringat. Saat sedang di kamar mandi, Adam membuka pintu pelan dan matanya menelusuri kamar yang ditempati Shireen.   Melihat tidak ada kehidupan di ruangan itu, Adam hendak pergi. Namun, suara gemericik air dari arah kamar mandi memunculkan ide jahil seorang Adam.   Dia masuk dan duduk di sofa lalu menyilangkan kakinya. Duduk dengan tenang kemudian tangannya begitu lihai di atas layar ponsel canggihnya untuk meninjau perusahaan.   Adam menunggu lama tapi tidak t
Baca selengkapnya
12. Seutuhnya
Mella duduk menatap jendela dengan pandangan lurus ke arah bulan yang terang. Malam ini terasa begitu dingin dan cahaya bulan yang ia tatap hanya menyinari wajahnya bukan mendamaikan hatinya.Setetes air mata Mella keluar, menandakan kesedihan di hatinya. Dia menerima. Namun, sangat berat ia rasa jika harus sepenuhnya ikhlas. Meski hanya sementara tapi itu begitu menyesakkan.Berkali-kali Mella menghela napas supaya merasa lega, tapi dadanya masih saja terasa tertekan akan keadaan. "Seberat ini ternyata," ucapannya menghela napas panjang.Sedangkan di dalam kamar, Shireen terbangun dan langsung merasakan sakit pada sekujur tubuhnya. Ingatannya kembali mengingat beberapa jam yang lalu saat Adam, sang suami menyerangnya secara tiba-tiba tanpa ada persiapan ataupun pembicaraan sebelumnya.Shireen kesal tapi juga malu. Ini pertama kali untuknya. Seharusnya itu di berikan pada suami yang dia cintai tapi takdir tidak
Baca selengkapnya
13. Tanda Merah
Shireen duduk di meja makan setelah bibi memintanya. Dengan senang Shireen bercerita banyak dengan bibi pelayan tersebut. Rasanya Shireen sedang mengobrol dengan keluarga sendiri, sangat nyaman dan damai. Suara kaki berjalan turun dari tangga menuju meja makan. Tidak menoleh pun Shireen sudah tahu pemilik suara itu, dia tidak menghiraukan mereka dan menikmati sarapannya dengan tenang karena memang dia sangat lapar.Dua pelayan memundurkan kursi untuk di duduki sang majikan. Adam dan Mella langsung duduk tanpa mengucapkan sepatah katapun. Mella meminum jusnya dan Adam meminum kopinya. Mata elang Adam menatap Shireen yang seakan tidak terganggu atas keberadaannya dan Mella. "Ini Non jusnya," kata bibi memberikan jus mangga pada Shireen.Shireen tersenyum dan mengucapkan terima kasih. Bibi membalasnya dengan senyuman dan kembali ke dapur.  "Selamat pagi para penghuni?!" suara bariton terdengar d
Baca selengkapnya
14. Status
Setelah membantu bibi pelayan mengurus taman, Shireen kembali ke kamarnya untuk sekedar menelpon Dika. Dia rasanya sangat rindu pada lelaki yang sudah di anggap sebagai sahabatnya itu.        Baru saja ponselnya ia buka, serentetan pesan masuk sudah ada di layar. Itu dari Dika. Lagi pula selain Dika yang mengetahui nomor Shireen, tidak ada lagi. Di bukanya satu persatu.     'Apa-apaan kamu, Ren? Kenapa teleponnya kau abaikan?!'   'Cepatlah angkat!'   'Woi! Cepatlah! Aku khawatir ini'   'Shireen ....'   'Shireen ....'   'Astaga ini anak kemana sih?!'     'Woi! Jangan-jangan kamu ketiduran ya dengerin suara merduku?'     Beberapa chat dari Dika membuat Shireen terkekeh geli membacanya. Bisa-bisanya ada kata-kata narsis saat pertan
Baca selengkapnya
15.Cerita
Shireen mengambil salep yang ada di laci kemudian membaca cara pemakaiannya. Dengan perlahan ia mengaplikasikan pada kulit yang sakit akibat pergulatan panas dirinya dengan sang suami. Jika di ingat kembali pasti pipi Shireen memerah karena malu. Bisa-bisanya dia menikmati perlakuan lembut Adam, orang yang dia benci. Bodoh sekali jika hal yang tidak diinginkan terjadi macam jatuh cinta atau sebagainya. Jujur Shireen sangat tertekan akan status tidak jelasnya ini. Namun, mengingat Adam mempunyai hal yang mengharuskan Shireen untuk tinggal dan menuruti permintaan mereka, Shireen sampai tertahan di rumah itu. Andai saja, andai saja Dika bisa menemukan kakaknya yang menjadi senjata Adam untuk menahannya itu, pastinya akan memudahkan Shireen untuk keluar dari tahanan mewah tersebut.  Paling tidak dia bisa fokus memikirkan cara untuk bisa keluar tanpa beban memikirkan sang kakak yang masih di tangan Adam. Shireen percaya kekuatan Dika b
Baca selengkapnya
16. Pulang
Hari sudah semakin larut dan Shireen merasa bosan. Saking bosannya Shireen sampai ketiduran. Pintu terbuka saat Shireen sudah sangat terlelap. Adam menghampiri sang istri dan mengendorkan dasinya kemudian membuka kemeja yang seharian ini dia pakai, lalu menatap dengan seksama wajah sang istri yang terlelap dengan damai kemudian tersenyum simpul. Adam langsung masuk ke kamar mandi di kamar Shireen untuk membersihkan diri, hanya membutuhkan 15 menit lelaki itu untuk menyegarkan tubuhnya. Adam keluar dengan tubuh telanjang dan hanya di tutupi handuk sebatas pinggangnya saja. Perlahan lelaki itu menghampiri Shireen kemudian mengecup keningnya, turun ke pipi, hidung dan juga bibir.Terakhir dia sedikit menggigit telinganya membuat si empunya melenguh karena merasakan geli. Matanya mengerjap dan menemukan sepasang manik yang menatapnya begitu dalam, bibirnya tersenyum kemudian tanpa permisi dia mengecup kembali bibir Sh
Baca selengkapnya
17. Memory
Pikiran Adam kembali pada masa lalu tepatnya saat dirinya masih sangat gemar bermain di dunia bawah. Adam dulu di juluki serigala hitam sebelum dirinya menikah dengan Mella. Keahlian dalam bisnis dan dunia bawah memang sudah tidak di ragukan lagi. Waktu itu Adam tengah mengejar kelompok musuh bersama Riki dan bawahannya termasuk ayah Shireen. Seperti yang di ketahui, dulu ayah Shireen memang menjadi anggota lebih tepatnya salah satu tangan kanannya. Adam sedikit terluka di bahu kanan karena terkena tembak oleh kelompok tersebut.  Dia bersembunyi di balik tembok untuk membidik ketua dari kelompok penghianat itu. Keadaan saat itu memanglah sangat mencekam dengan suara tembakan yang begitu memekakkan telinga. Saat Adam hendak memusatkan bidikan dan melepaskan pelatuk senapannya, ada seorang anak yang berdiri menghampiri sasaran yang akan Adam tembak. Adam sedikit kesusahan karena posisi anak remaja
Baca selengkapnya
18. Manis
Sinar mentari pagi menyingsing di balik celah gorden sebuah kamar yang sedikit gelap sehingga dapat mengetahui ada makhluk hidup didalamnya.Shireen melenguh dan merentangkan tangannya, pada saat hendak duduk selimutnya pun melorot. Reflek tangannya mencengkram ujung selimut tersebut. Dia memejamkan mata karena lupa jika semalam dirinya telah melakukan hal yang begitu intim dengan sang suami.Matanya menelisik segala sudut ruangan dan berhenti di jam dinding yang menunjukkan pukul 05.30, Shireen membelalakan matanya kemudian dengan terburu-buru turun dari ranjang seraya mengeratkan pelukannya pada selimut yang membalut tubuh telanjangnya.Shireen menggeram kesal karena tidak dibangunkan oleh sang suami yang nyatanya dia sudah lebih dulu bangun. Shireen dengan terburu-buru membersihkan diri dan berlanjut melakukan ibadahnya karena sudah sangat terlambat. Setelah ritual pagi yang biasa dia lakukan, Shireen keluar untuk sarapa
Baca selengkapnya
19. Ada apa?
Sudah tiga bulan lebih Shireen menjalani kehidupan sebagai seorang istri kedua dan juga menjalankan semua prosedur untuk cepat hamil. Dan sekarang Shireen tengah bingung juga takut. Di tangannya ia memegang benda kecil persegi panjang. Dia menunggu dengan cemas apa hasilnya.Testpack. Benda itu adalah testpack, Shireen menenggelamkan wajahnya di atas lututnya dan tangan kanannya mengatung di udara dengan benda itu di genggamannya.Shireen belum siap untuk melihat padahal sudah lebih dari satu jam dia seperti itu. Shireen menarik napas dalam sebelum kembali menyakitkan dirinya jika itu sangat perlu dia ketahui. Dengan tekat kuat Shireen menegakkan kepalanya lalu mengintip. Satu matanya terbuka sedikit demi sedikit melihat apa hasil dari testpack tersebut.Jantung Shireen terpacu sangat kencang melihat kenyataan. 'Garis dua' itulah kenyataannya. Shireen gemetaran tidak percaya jika itu berhasil. Refleks ia mengusap
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12345
DMCA.com Protection Status