All Chapters of Janda Kembang Milik Polisi Perjaka: Chapter 41 - Chapter 50
54 Chapters
41. Dunia Perghibahan
Jikalau ada yang bertanya apa sih yang sedang menjadi trending topic di masyarakat akhir-akhir ini, yang seolah mewarnai segenap dunia perghibahan masal di seluruh kalangan, maka jawabannya bukan lagi kontestasi politik yang semakin lama semakin dekat, bukan lagi tentang hasil debat capres dan cawapres yang semakin hangat, bukan lagi tentang sepak terjang para caleg yang lagi getol-getolnya menebar pesona dalam upaya menggalang suara, apalagi jika hanya sekedar membicarakan tentang tetangga yang baru saja membeli kulkas mahal.Bukan, sekali lagi bukan, karena mendadak semua topik pembicaraan tersebut menjadi tidak menarik lagi pasca tersiarnya kabar tentang kedatangan Pak Kapolsek yang menyambangi kediaman Ustad Ibrahim dan Umi Zahra pada beberapa hari yang lalu, tepatnya di ba'da maghrib, demi mengutarakan maksud hati untuk melamar seorang janda kembang, siapa lagi kalau Pelangi Senja. "Beruntung banget yah Senja, cerai dari ASN dapat gantinya yang lebih badasss ...""Iya ih, mana da
Read more
42. Yusuf Tak Berdaya
Dokumen perjanjiannya sudah beres semua Pak Yusuf. Jadi dalam kurun waktu tidak lebih dari dua minggu, Ibu Senja akan mengosongkan lapak dan rumahnya sekaligus ..."Yusuf yang tidak bisa mengontrol ekspresi wajahnya yang terhenyak sempurna bahkan lupa bahwa saat ini gerak-geriknya sekecil apapun itu tengah diawasi sepenuhnya oleh wanita cantik namun berwajah cemberut yang duduk tepat dihadapannya."Jadi ... Senja setuju dengan semuanya ...?" tanya Yusuf dengan nada suara yang masih sangsi."Iya, Pak Yusuf. Saya sendiri merasa heran, mengapa Ibu Senja bisa setuju begitu saja tanpa mengemukakan persyaratan apapun selain meminta waktu dua minggu untuk berbenah ..."Yusuf terdiam untuk beberapa saat.Sungguh semua ini sangatlah diluar dugaannya. Bahwa Senja akan benar-benar rela melepaskan seluruh kepemilikan rumah dan lapak untuk dikuasai sepenuhnya oleh dirinya.Bukankah seharusnya Senja mempertahankan apa yang menjadi miliknya?Kenapa wanita itu malah menyerahkan semuanya kepadaku? La
Read more
43. Melakukan Sesi Foto
Tiara merupakan keponakan kesayangan seorang pejabat eselon dua, yang saat ini menjabat sebagai Sekda alias Sekretaris Daerah.Sama artinya pria itu adalah pemegang tampuk tertinggi kekuasaan secara administrasi dalam struktur Pemerintahan.Kalau sudah demikian, mana punya nyali seorang Aparatur Sipil Negara seperti Yusuf Akhyar, yang dalam jenjang karirnya baru memikul kepangkatan setingkat III B atau Penata Muda Tingkat I.Bahkan karena pre-village dari paman Tiara, dalam beberapa bulan terakhir Yusuf juga sudah di promosikan dan mengemban tugas selaku pejabat eselon tiga disebuah badan dinas yang cukup bergengsi."Apa?! Menatap aku seperti itu ada apa?! Gak terima?!"Hembusan napas berat dari Yusuf Akhyar terdengar begitu kentara."Tiara, plis, tolong jangan lagi kamu uji sejauh mana kesabaran aku menghadapi kamu, setiap kali kamu tantrum kayak gini ...""Beraninya kamu bilang aku tantrum?!""Ya kamu teriak-teriak gak jelas kayak gini loh ...""Kenapa memangnya? Mau marah? Silahkan
Read more
44. Kedatangan Calon Mertua
Sinar mentari yang belum terlalu tinggi seolah menyapa hangat tubuh Tria begitu ia keluar dari studio foto yang berhawa sejuk.Selama beberapa hari ini senyum dibibirnya memang tak pernah lekang, seolah tak ada satu pun hal yang bisa membuatnya lelah apalagi kesal.Meskipun berbagai kasus yang menyangkut kamtibmas selalu terjadi silih berganti di wilayah sektor yang ia bawahi, berbagai kegiatan yang melibatkan forum koordinasi pimpinan kecamatan atau yang sering disingkat forkopimca pun terus memenuhi agenda kerjanya, peningkatan kewaspadaan dalam rangka menyambut perayaan natal sekaligus moment pergantian tahun terus digenjot, namun semua kesibukan-kesibukan itu seolah tak menjadi penghalang kebahagiaan bagi Tria.Persiapan dalam rangka menghadapi sidang BP4R yang akan dilangsung akhir pekan ini nyaris rampung seratus persen, tinggal menunggu fotonya tercetak sejam lagi, dan rencananya dokumennya pun akan ia masukkan hari ini juga.Sementara di sisi lain, Tria juga sudah merampungkan
Read more
45. Keisengan Manis
Meskipun awalnya Tria sengaja beralasan bahwa dirinya sangat lapar demi menghalangi niat Senja yang ingin segera pulang ke rumahnya, pada kenyataannya, sama halnya dengan Senja yang hanya memilih lemon tea, Tria pun hanya memesan segelas kopi hitam."Katanya laper ..." imbuh Senja, saat mengetahui pria itu tak kunjung memesan makanan."Ngopi dulu deh, makannya ntar aja."Senja tak menanggapi alasan ringan Tria, ia hanya berdiam diri dengan raut wajah yang seperti biasa tak bisa dimaknai Tria dengan mudah.Siang ini Tria memang sengaja memilih sebuah cafe yang belum lama launching, di mana pemiliknya merupakan salah seorang anak muda yang sepertinya berniat menjajal peluang usaha membuka tempat makan sekaligus tempat nongki bernuansa cozy di kawasan pantai Beo Boulevard Centre."Selain kedatangan ayahnya Pak Tria, apa masih ada hal yang perlu diobrolin ...?" tanya Senja setelah beberapa saat mereka dikungkung keheningan."Iya.""Tentang apa, Pak Tria?" tanya Senja lagi, terkesan sangat
Read more
46. Dua Kata
Rencana kedatangan Irjen Polisi Surya Narajendra di salah satu wilayah perbatasan NKRI sudah jelas-jelas merupakan kunjungan pribadi dan tidak ada sangkut pautnya sama sekali dengan urusan kedinasan.Bahkan Surya Narajendra sengaja mengambil cuti demi bisa mendampingi Tria guna melamar wanita pilihan putra kebanggaannya itu.Namun begitu mendengar kabar kedatangan seorang yang berpangkat jenderal, meskipun sudah jelas-jelas bukan merupakan kunjungan dinas, pada kenyataannya tetap di respon oleh petinggi-petinggi kepolisian di wilayah tersebut."Pak Kapolsek, bisa-bisanya kedatangan Irjen Surya Narajendra gak kamu kasih tau saya?""Siap salah, Ndan." jawab Tria pasrah, saat dirinya ditodong dengan pertanyaan tersebut oleh bapak Kapolres via ponsel di pagi hari, sebelum dirinya memimpin apel bersama para anggotanya."Waduh, untung saja saya dikasih bocoran Pak Kabag Sumda, kalo gak saya malah gak tau sama sekali ..." imbuh sang pimpinan dari seberang sana."Siap salah, Ndan." lagi-lagi T
Read more
47. Mantan Menantu
Pesawat Wings Air tipe ATR 72-500 dengan kapasitas penumpang yang kurang lebih tujuh puluhan kursi, serta menjadi satu-satunya tranportasi udara yang melayani masyarakat di salah satu wilayah terluar perbatasan NKRI tersebut telah mendarat dengan sempurna di landasan pacu.Tak berapa lama kemudian para penumpang pesawat itu pun sudah dipersilahkan turun oleh dua orang pramugari yang bertugas.Yanwar Akhyar bersama istrinya Aminah Akhyar, nampak berada diantara barisan para penumpang yang turun dengan tertib.Ternyata keduanya merupakan bagian dari sekian banyak penumpang pada penerbangan barusan.Baru saja menginjakkan kaki di ruang tunggu Bandar Udara Melonguane, setelah melewati penerbangan selama kurang lebih lima puluh lima menit dari Bandar Udara Sam Ratulangi Manado, hiruk-pikuk kesibukan di bandara itu sudah terlihat jelas."Ada apa yah? Tumben rame banget ..." tanya salah seorang penumpang kepada sesama penumpang yang lain, menyadari ada begitu banyak Polisi yang memadati banda
Read more
48. Putri Tidur
Matahari mulai condong ke arah barat saat mobil yang dikemudikan Tria memasuki area Mapolsek Beo."Gak usah dibangunin ..."Tria urung menyentuh pundak dari wanita yang ada disebelahnya."Biar ayah turun dulu, nanti kamu antarkan saja Senja pulang ke rumah. Kasian dia, kayaknya kecapean ..."Tria pun mengangguk patuh, menerima titah ayahnya yang langsung melarangnya untuk membangunkan Senja.Surya Narajendra membuka pintu disebelahnya dengan hati-hati sembari beringsut keluar, begitupun juga dengan Tria yang akhirnya ikut melakukan hal yang serupa yakni membuka pintu yang ada disamping dan keluar dari mobil.Keduanya seolah kompak bergerak perlahan, sepertinya dengan tujuan yang sama yakni sekecil apapun pergerakan mereka tidak akan mengusik wanita yang sedang tertidur nyenyak di kursi depan.Sementara itu, mendapati pergerakan mobil berwarna merah yang melesat masuk ke area Mapolsek Beo, para anggota polisi yang sejak awal sudah standby di sana sontak mendekat dengan sigap.Surya Nara
Read more
49. Partner Yang Hebat
Semilir angin yang menerpa lembut di wajah sesaat membuat Senja merasa semakin terbuai, sebelum akhirnya dia bak mendapatkan setitik kesadaran yang datang dalam sekali sentak."Astagfirullah ... Aku ada dimana ...?"Punggung Senja sontak menegak, sepasang matanya yang masih terasa sepat mengerjap berkali-kali, sedangkan kepalanya celingak-celinguk kebingungan.Kini Senja sudah sadar sepenuhnya, bahwa ternyata dirinya sedang berada didalam mobil yang terparkir tanpa suara mesin, juga tanpa seorang pun selain dirinya.Di kursi sebelah terdapat seragam dinas yang tersampir begitu saja di jok pengemudi.Seragam tersebut menguarkan perpaduan aroma parfum manis dan maskulin, yang mulai terasa familiar di indera penciuman Senja.Dua kaca depan kiri dan kanan seolah sengaja diturunkan setengah demi memudahkan kesejukan angin laut masuk dengan leluasa.Di ufuk barat, kolaborasi warna yang khas membuat suasana yang mulai temaram terasa semakin syahdu.Sungguh, bahkan hanya dalam sekejap kesadara
Read more
50. Tekad Yang Bulat
Senja sedang duduk lesehan diatas tikar sambil memilah dan mengemasi tumpukan baju-baju miliknya untuk dimasukkan ke dalam sebuah kotak kardus dan sebuah koper besar, saat Mpok Hindun datang menyambangi rumahnya ba'da maghrib."Assalamualaikum ...""Waalaikumsalam. Eh, Mpok? Masuk, Mpok ..." jawab Senja semringah, menyadari salah satu sosok terbaik yang dia miliki muncul di bingkai pintu.Mpok Hindun pun bergegas masuk dengan tatapannya yang tak henti mengawasi tumpukan baju yang berjejer rapi diatas tikar."Udah mulai beberes rupanya ..." gumam Mpok Hindun sambil ikutan duduk lesehan diatas tikar, tepat dihadapan Senja yang kini menjeda sejenak aktifitasnya karena fokus dengan kedatangan Mpok Hindun."Iya, Mpok, ini lagi dipisah-pisahin. Soalnya kemarin kata abang jangan bawa banyak barang, karena selain rumah dinasnya kecil, ntar kalo hijrah ke kota juga gak mungkin dibawa semua ..."Mpok Hindun terlihat manggut-manggut sejenak mendengar penjelasan Senja yang panjang lebar."Trus baj
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status