Semua Bab YOU ARE MY BRIDE: Bab 41 - Bab 50
80 Bab
MAKAN MALAM ROMANTIS
Marry tidak sabar ingin mendengarkan cerita putranya.  Wanita itu masuk ke kamar Sem yang belum selesai mandi. “Anak ini,” Gumam Marry ketika menyalakan ponsel putranya ada foto Ziona terpampang di sana. “Mommy sedang apa?” tanya Sem.  Laki-laki berusia 21 tahun itu keluar dari kamar mandi dengan bertelanjang dada. “Mommy hanya melihat foto calon menantu dari ponselmu.  Dia cantik ya?” tanya Marry sembari memuji gadis yang berhasil merebut hati putranya. “Mom, dia bukan calon menantu lagi.  Aku terlambat dan Ziona sudah menetapkan hatinya pada laki-laki yang lain.” Sahut Sem sembari mencari pakaian rumah yang nyaman untuk dikenakan. “Apa maksudmu? Jadi kamu gagal mendapatkannya lagi? Ayolah nak, sudah dari SMA kamu menunggunya.  Apa perlu mommy turun tangan untuk berbicara dengan orangtuanya?” Marry yang merasa greget ingin membantu. “Tidak usah mom! Kita hanya akan menyakitinya kalau begitu.  Aku melihat
Baca selengkapnya
DRAMA KOREA
Setelah menghabiskan makanan, Ziona sudah tidak sabar lagi mengajak kekasihnya untuk menikmati drama kesukaannya yang belum tamat.  Terbiasa menonton di kamar, Ziona pun mengajak laki-laki itu masuk. “Pokoknya nggak boleh tidur! Kamu harus menenamiku sampai aku ngantuk.” Tegas Ziona sembari tangan menyalakan televisi. “Iya-iya, memangnya kamu kuat sampai jam berapa sih nontonnya?” Zefa masih meremehkan karena berpikir jam 12 malam juga wanitanya itu pasti mengantuk. Satu episode Zefe masih berusaha kuat meskipun telinganya panas karena sejak tadi wanitanya heboh dengan wajah tampan sang aktor.  Dua episode, Zefanya sudah mengantuk namun berusaha menahan kelopak matanya agar tertutup.  Episode ketiga pertahanannya pun runtuh yang mana kekasihnya langsung marah. “Kamu bilang nggak akan ngantuk.  Ini masih jam 12 malam.” Gerutu Ziona. “Aku benar-benar nggak kuat sayang.  Lagian kamu nyuekin aku dan selalu memuja-muja si J
Baca selengkapnya
RAHASIA MULAI TERBONGKAR
Ziona masih sibuk memberikan pelayanan terbaik.  Ini adalah pengalaman pertamanya, jadi dia begitu bersemangat.  Rasanya ini bukan hukuman tetapi pengalaman berharga.“Zi!” Panggil Zefa ketika kekasihnya itu kembali ke dapur.“Iya,” Sahut Ziona singkat.  Wanita itu masih sibuk menata makanan di atas nampan.“Kamu minum dulu sayang!” Zefa memberikan minuman dingin kepada wanita itu.  “Kamu pasti capek ya? kalau udah nggak sanggub biar aku yang lanjutin.” Zefa manatap lekat-lekat wajah kekasihnya itu.  “Nggak apa-apa.  Aku justru senang melakukannya.  Aku jadi tahu kalau nggak mudah untuk kamu mencari uang.  Lebih baik kamu fokus masak, aku yang akan mengantarnya ke depan.”“Kamu nggak akan marah karena aku membiarkanmu jadi pelayan seperti ini?” tanya Zefa ragu.  Mengenal kekasihnya sebagai putri yang terbiasa menikmati kemewaha
Baca selengkapnya
MERAYAKAN KELULUSAN
Zefa dengan gagah berjalan ke atas panggung.  Toga yang menjadi ciri khas kebanggaan mahasiswa yang lulus melekat di tubuhnya.  Matanya berkaca-kaca ketika namanya dipanggil dan semua hadirin memberi tepuk tangan. “Thanks Tuhan, tanpaMU, aku nggak ada di sini.” Ucapan syukur kepada sang pencipta disampaikan Zefa dari hati yang paling dalam.  Jika bukan karena Tuhan, maka tidak ada Zefanya yang sekarang.  Bisa saja dia masih terkungkung sebagai ojek payung di depan mol, atau beralih menjadi penjual tissue ketika hari sudah cerah. Zefanya dan yang lainnya melempar topi wisuda ke udara sebagai perlambangan jika mereka sudah selesai menempuh pendidikan selama 3 tahun di salah satu kampus di negeri singa itu.  Di ujung sana, Ziona dan orangtua Zefa di panti sudah menunggu.  “Kamu hebat Zef, ayah yakin kamu pasti menyelesaikannya dengan baik.  Sekarang kejar impianmu nak.” Charles memeluk anak asuhnya itu dengan perasaan
Baca selengkapnya
UCAPAN PERAMAL YANG TERINGAT KEMBALI
Setelah melihat wajah Charles, Tabita melihat wajah Ziona dengan tatapan dalam.  “Nak, ini terlalu berlebihan.  Saya tahu perhiasan ini sangat mahal.  Setiap bulan kamu dan Zefa juga sudah mendukung kelangsungan kesejahteraan anak-anak di panti.  Zefa sudah menceritakan jika kamu mengambil Sebagian uang jajan kamu hanya untuk berbagi kepada adik-adik di panti.” Ucap Tabita.  Betapa berutung anak asuhnya yang mendapatkan kekasih seperti Ziona.  Wanita itu seperti paket lengkap karena sudah cantik, kaya, dan baik hati juga.“Bunda, Zef yang mengajarkan aku tentang itu semua.  Tanpa dia aku hanya akan menjadi gadis yang egois tanpa melihat jika di luar sana masih banyak orang yang perlu dibantu.  Makasih bunda karena sudah membesarkan Zef dengan penuh kasih sayang. Hadiah itu tidak ada apa-apanya dibanding pengorbanan yang sudah bunda lakukan untuk dia.” Ziona menjelaskan alasan kenapa dia melakukan itu semua.
Baca selengkapnya
KETAHUAN
Ziona terus memandangi wajah damai prianya yang sedang terlelap.  Hatinya menghangat setiap kali ingat hal apa saja yang dilakukan Zefa untuknya.  Perlahan cairan bening menumpuk di kelopak matanya dan tak butuh waktu lama air mata itu menetes.“Kenapa aku jadi melow kayak gini ya?” pikir Ziona sembari menyeka air matanya.  Mendadak hatinya sedih dan takut kehilangan laki-laki itu.  tangannya terulur dan mengusap lembut wajah Zefanya.“Kamu di sini?” tanya Zefa ketika dia tersadar dari alam mimpi dan melihat kekasihnya duduk bersila sembari melihat wajahnya.“Kamu jadi kebangun gini, aku nggak bermaksud mengganggu tidurmu.” Ucap Ziona ketika laki-laki itu memberikan pertanyaan.“Nggak apa-apa sayang.  Kamu nggak bisa tidur?” tanya Zefa dan dijawab dengan anggukan kepala oleh Ziona.Zefa menurunkan kakinya ke lantai dan mengubah sofa yang biasa diduduki itu menjadi tempat tidur
Baca selengkapnya
KEMARAHAN MOR
Melihat pria yang berdiri di depannya, reflek tangan Ziona terlepas dari lengan kekasihnya.  “Daddy ke sini?” tanya Zio gugup.“Dia siapa?” tanya Mor dengan tatapan tajam layaknya Elang yang siap mencengkeram mangsa. “Di-dia Zefa tutornya Zi papi.” Ziona menjawab dengan terbata-bata dan wajahnya menyimpan sejuta ketakutan.“Kenapa kamu bisa pulang bersama tutor? Ini kan hari libur?” Mor tidak percaya sama sekali.“Nggak sengaja ketemu pi, aku mengajaknya ke sini supaya bisa makan bareng karena dia udah ngajarin Zi selama ini.”“Kamu nggak berbohong kan?” tanya Mor penuh selidik.“Nggak papi.”“Kalau begitu kasih saja bonus tambahan.  Nggak usah mengajaknya ke sini.  Papi sudah melarangmu untuk berdekatan dengan cowok.  Papi hanya mengizinkan kamu dekat dengan Sem saja.” Sontak tangan Mor menarik putrinya yang berdi
Baca selengkapnya
PERINGATAN KERAS
Mendapat kabar dari Agnes jika Mor sudah kembali ke Indonesia, buru-buru Zefanya langsung ke kondonium.  Laki-laki itu sangat mencemaskan kekasih hatinya.  Tatapan Mor bagaikan mata elang yang mematikan membuatnya takut.  Dia harus membiasakan dirinya akan hal itu.Setelah Agnes membukakan pintu, buru-buru dia masuk ke kamar Ziona.  Pintu yang terbuka tiba-tiba membuat Ziona yang baru saja mandi berteriak.  Sontak saja Zefanya membalikkan badan karena kekasihnya hanya menggunakan handuk dililitkan di tubuh serta rambut basah yang digulung di dalam handuk juga.“Maaf-maaf.  Aku nggak tahu kalau kamu baru selesai mandi.” Ucap Zefa dengan wajah merah merona dan tidak berbeda dengan Ziona.“Kamu keluar kamar dulu! Kalau aku sudah pakai baju, nanti aku keluar.” Sahut Ziona dengan nada memerintah.Zefanya hanya bisa menurut karena memang ini kesalahannya.  Terlalu panik membuatnya tidak mengetuk pintu t
Baca selengkapnya
HARAPAN DI GEMBOK CINTA
Ziona mengajak Agnes berkeliling menjelajahi Seoul, tujuan terakhir mereka adalah Namsan Tower.  Agnes yang sedari tadi setia menemaninya hanya bisa berdecak kagum karena tak menyangka jika keputusannya untuk bekerja menjadi sebagai asisten rumah tangga membawa banyak keberuntungan.  Dulu wanita itu takut jika dirinya akan direndahkan hanya karena profesinya.“Apa kamu menyukainya? Kita bisa melihat Korea dari atas sini.” tanya Ziona ketika mereka sudah ada di cabel car.“Saya sangat menyukainya nona.  Bermimpi saja saya tidak pernah untuk bisa sampai di sini.”“Setelah kamu puas memandang keindahan kotanya, aku akan mengajakmu untuk menggantung gembok.”“Gembok?!” Kening Agnes berkerut.  Wanita asal NTT itu belum tahu apa-apa tentang Korea karena memang dia bukan penggemar negari ginseng itu.  Sangat jauh berbeda dengan majikannya.“Namanya gembok cinta.  Aku akan
Baca selengkapnya
ZIONA KABUR
 “Nona, tolong tenang dulu ya, saya akan menjelaskan semuanya.” Mandala membujuk Ziona yang sedang menahan amarah.  Wajah wanita itu sudah merah padam karena tidak terima atas keputusan papinya yang sepihak.  Dulu saja dia menolak kuliah di Singapore, tetapi dipaksa demi kelangsungan perusahaan.  Sekarang di saat dirinya sudah betah, justru Mor memindahkannya tanpa meminta persetujuan atau sekadar berdiskusi dengannya.“Papi selalu mempermainkanku seperti ini? aku kayak boneka yang bisa dioper ke sana ke mari.  Sebenarnya aku anaknya apa bukan sih? dari kecil aku selalu berusaha menjadi anak baik tapi apa yang mereka lakukan? Mami sama papi hanya menjadikan aku aset untuk meneruskan perusahaan.  Nggak pernah mereka mikirin perasaanku.”“Nona, saya mohon tenang dulu.  Kita masih bisa bicarakan ini baik-baik.”“Baik-baik apanya? Papi itu nggak pernah bisa diajak bicara.  Apa
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
345678
DMCA.com Protection Status