Semua Bab Wanara: Bab 101 - Bab 110
125 Bab
Rencana Penghadangan terhadap Raja Bumi
Keesokan harinya, pasukan kerajaan Bumi yang dipimpin oleh Panglima Burma langsung bergerak ke timur hendak menuju wilayah kepatihan Waraya timur.Pasukan tersebut berbasis di wilayah kepatihan Waraya barat. Mereka akan langsung melakukan serangan terhadap pasukan kerajaan Pulau Gelatik yang sudah hampir satu pekan menduduki sebagian wilayah tenggara kepatihan Waraya timur yang kala itu belum terkendali sepenuhnya oleh pihak kerajaan Bumi.Kepatihan Waraya timur masih kosong dan tidak memiliki pemerintahan setelah kaburnya patih yang memimpin di wilayah kepatihan tersebut, karena menolak untuk bergabung dengan pihak kerajaan Bumi."Apakah sang raja dan gusti Patih sudah berangkat, Panglima?" tanya seorang prajurit senior yang memacu derap langkah kudanya bersebelahan dengan kuda yang ditunggangi sang panglima."Kau tidak perlu memikirkan sang raja dan gusti patih! Mereka akan bergerak sore nanti bersama pasukan yang dipimpin oleh Ki Butrik," jawab Panglima Burma
Baca selengkapnya
Ketangguhan Para Prajurit Kerajaan Bumi
Setelah tiba di sebuah hutan yang berada di batas wilayah kepatihan Waraya timur dan wilayah kepatihan Waraya barat. Para prajurit kerajaan Pulau Gelatik langsung bersiap siaga untuk menghadang rombongan Raja Wanara dan Patih Sumadra yang diperkirakan akan tiba pada sore nanti melintasi jalan tersebut.Dengan demikian, salah seorang prajurit senior yang dipercaya oleh Panglima Darma Seta dalam memimpin pasukan tersebut, segera memerintahkan para prajurit lainnya untuk langsung bersiap di posisi masing-masing."Kita bersiap di sini! Beritahukan kepada semua prajurit agar menyebar dan bersembunyi terlebih dahulu!" perintah prajurit senior itu kepada kawan-kawannya.Dengan serta-merta, para prajurit itu langsung menyebar sesuai tempat yang sudah ditentukan menunggu datangnya sang raja bumi dan para pengawalnya."Ini adalah tugas yang tidak dipikirkan secara matang oleh Panglima Darma Seta," ujar salah seorang prajurit berkata kepada kawannya.Dua praj
Baca selengkapnya
Dua Hari Menjelang Perang
Setibanya di tempat yang dituju, Raja Wanara dan rombongan prajurit pengawalnya langsung disambut hangat oleh Panglima Burma dan para prajurit yang sudah lebih dulu berada di tempat tersebut.Bersama Panglima Burma, dan Patih Sumadra, sang raja langsung melakukan sebuah perbincangan di dalam tenda khusus yang didirikan untuk tempat beristirahat sang raja bumi.Ada banyak hal yang langsung dibahas oleh sang raja kala itu, salah satunya adalah tentang rancangan perang yang akan digelar dua hari ke depan."Tujuan dari perang ini kita harus segera menguasai wilayah kepatihan Waraya timur! Karena pada saat dalam kondisi kekosongan pemerintahan di wilayah ini, akan ada banyak sekali niat jahat dari pihak musuh untuk menguasai wilayah ini. Kita harus sesegera mungkin mengambil alih pemerintahan di wilayah kepatihan Waraya timur!" ujar sang raja menuturkan di sela perbincangannya dengan Panglima Burma dan Patih Sumadra."Baik, Baginda. Hamba telah mempersiapkan pasukan d
Baca selengkapnya
Pertempuran Di Tengah Sabana
Dua hari berikutnya, Panglima Burma sudah berada di barisan terdepan di antara ribuan prajuritnya yang berjumlah sekitar sepuluh ribu orang, yang terdiri dari tiga angkatan perang.Pasukan pedang dan pasukan tombak berada di barisan depan, di barisan tengah diisi oleh pasukan panah, dan di barisan belakang tampak ribuan pasukan kuda berjajar rapi dengan persenjataan lengkap menyanggul di punggung mereka.Tidak lama setelah itu, datang sang raja bersama Patih Sumadra, dan juga Ki Butrik. Raja Wanara langsung berdiri di hadapan ribuan prajuritnya itu.Lantas, ia menyeru, "Hari ini kita akan melakukan serangan terhadap pihak prajurit kerajaan Pulau Gelatik yang sudah berani menginjakkan kaki di wilayah kerajaan Bumi. Untuk itu, aku meminta kepada kalian semua, agar bersungguh-sungguh dalam melakukan pertempuran ini! Kita terlahir dari darah para pejuang, maka berjuanglah dengan segenap keberanian kalian!"Para prajurit pun langsung menyahut dengan suara bergemuruh,
Baca selengkapnya
Kemenangan Pasukan Kerajaan Bumi
Dalam pertempuran tersebut, Raja Wanara berhasil membinasakan Panglima Darma Seta dan juga Umaya hanya dalam tempo yang sangat singkat.Setelah tewasnya Panglima Darma Seta dan Umaya sebagai petinggi dari pasukan kerajaan Pulau Gelatik. Maka, pertempuran itu pun mulai mereda, ada sebagian prajurit yang langsung menyerahkan diri kepada pihak kerajaan Bumi, ada pula sebagian dari mereka yang memilih kabur ke dalam hutan, karena takut mendapatkan hukuman mati dari Raja Wanara.Akan tetapi, dalam pertempuran tersebut. Para prajurit telik sandi mengetahui bahwa ada pihak lain dari pasukan Pulau Gelatik yang bertempur dengan para prajurit kerajaan Bumi.Prajurit telik sandi langsung memberi tahukan hal tersebut kepada panglima mereka."Mohon maaf, Panglima. Kami menemukan adanya pihak lain yang menyusup ke dalam satuan pasukan kerajaan Pulau Gelatik," ujar seorang prajurit senior dari prajurit khusus telik sandi."Siapa mereka?" tanya sang panglima menan
Baca selengkapnya
Kebangkitan Para Prajurit Rawamerta
Beberapa hari setelah terusirnya pasukan kerajaan Pulau Gelatik yang berusaha untuk merebut wilayah kepatihan Waraya timur dari tangan pihak kerajaan Bumi.Tiba-tiba muncul sebuah serangan terhadap para penduduk yang berada di kuta Astuka yang berada di pesisir pantai wilayah kepatihan Waraya timur.Para pelaku teror tersebut adalah ratusan mantan prajurit kerajaan Rawamerta yang masih menyimpan dendam terhadap Raja Wanara dan para pasukannya. Sehingga mereka pun melampiaskan dendam tersebut kepada rakyat yang tidak berdosa yang ada di wilayah kuta Astuka.Para penduduk di kuta tersebut dibantai dan disiksa habis-habisan oleh para prajurit itu. Bahkan mereka tidak segan-segan membunuh para penduduk yang tidak bersalah demi menunjukkan keberadaan mereka kepada pihak kerajaan, bahwa mereka sudah kembali bangkit dan siap melakukan serangan dan teror kembali terhadap pihak kerajaan Bumi.Kuta Astuka merupakan sebuah daerah yang berada di bibir pantai wilayah tenggara
Baca selengkapnya
Sebuah Rencana dari Panglima Jandalaka
Setelah melakukan tindakan keji, membantai para penduduk kuta Astuka. Beberapa orang pimpinan prajurit Rawamerta bersama para prajuritnya sudah berada di markas mereka yang ada di dalam hutan di pinggiran desa terpencil wilayah kepatihan Waraya timur yang jaraknya tidak terlalu jauh dari kuta Astuka.Namun, mereka pun sudah melepaskan beberapa orang penduduk yang berusia lanjut, dan hanya menahan sebagian or duduk yang masih berusia muda saja. Karena para pemuda tersebut, hendak mereka jadikan sebagai prajurit untuk menguatkan pertahanan kelompok mereka.Menjelang sore, Panglima Yandradipa bersama enam ratus prajuritnya sudah tiba di kuta Astuka. Di sebuah desa kecil yang ada di wilayah pinggiran kuta Astuka, mereka langsung mendirikan perkemahan sebagai tempat beristirahat sekaligus pertahanan para prajurit kerajaan Bumi dalam melakukan misi pengamanan terhadap para penduduk di wilayah itu."Tolong perintahkan seratus orang prajurit untuk berpatroli ke desa
Baca selengkapnya
Menyerbu Markas Prajurit Rawamerta
Keesokan harinya, Panglima Yandradipa langsung mengumpulkan para prajuritnya. Pagi itu ia akan memimpin upacar pelepasan pasukannya yang hendak melakukan penyerbuan ke dalam hutan yang menjadi wilayah pertahanan para prajurit Rawamerta.Sekitar dua ratus prajurit yang ditugaskan hari itu, adalah para prajurit khusus yang sudah terlatih dan mempunyai kemampuan tinggi ketika bertempur di dalam hutan yang memiliki medan sulit."Aku harap kalian berhati-hati dalam melaksanakan tugas ini! Jangan sembarangan bertindak, semua harus patuh kepada prajurit senior yang aku tunjuk sebagai pimpinan kalian!" ujar sang panglima di sela pembicaraannya dalam upacara pelepasan pasukan khusus itu.Setelah itu, Panglima Yandradipa menunjuk dua orang prajurit seniornya untuk menjadi pemimpin dalam melakukan penyerbuan tersebut.Dua ratus prajurit itu, terdiri dari beberapa angkatan perang yang syarat pengalaman dan ada pula di antara mereka merupakan mantan prajurit kerajaan Rawamert
Baca selengkapnya
Teror di Kuta Utama
Hanya dalam waktu singkat, para prajurit kerajaan Bumi sudah berhasil melumpuhkan para prajurit Rawamerta yang jumlahnya memang tidak terlalu banyak. Ada sebagian dari mereka yang secara sukarela menyerahkan diri kepada pihak prajurit kerajaan Bumi.Sementara itu, para pemimpin dari kelompok tersebut berhasil dibinasakan oleh Yamadaka dan para prajuritnya. Karena mereka tidak mau menyerahkan diri, dan terus melakukan perlawanan terhadap para prajurit kerajaan Bumi."Bawa mereka, dan kita segera kembali ke perkemahan!" perintah Yamadaka setelah berhasil melumpuhkan kelompok prajurit Rawamerta.Dengan demikian, pasukan tersebut langsung kembali bergerak keluar dari hutan tersebut. Ada sekitar tiga puluh prajurit musuh yang sudah menyerahkan diri langsung mereka bawa dan akan dijadikan sebagai tawanan sementara sebelum mereka diambil sumpah untuk bergabung menjadi bagian prajurit kerajaan Bumi.Menjelang tengah malam, pasukan yang dipimpin oleh Yamadaka dan Sonaji
Baca selengkapnya
Pasukan Khusus Bergerak ke Utara
Satu hari berikutnya, berdasarkan keterangan dan informasi dari para prajurit yang ditugaskan untuk melakukan penyelidikan terkait kasus penculikan itu. Maka sudah dapat dipastikan bahwa pelaku dari penculikan tersebut adalah kelompok pemberontak dari kalangan rakyat pesisir pantai utara yang masuk ke dalam wilayah kuta utama.Mereka ditunggangi oleh sebagian besar mantan para prajurit kerajaan Rawamerta, dan didanai sepenuhnya oleh pihak kerajaan Jantara. Jadi tidak ada sangkut pautnya dengan para prajurit Rawamerta yang melakukan teror di wilayah kuta Astuka."Hari ini kita jangan bertindak dulu! Biarkan mereka menghirup udara segar sebebas-bebasnya. Dua hari ke depan barulah kita akan segera bergerak melakukan penyerbuan terhadap mereka, jangan biarkan mereka lolos begitu saja!" perintah Senapati Jomara tampak geram dengan aksi teror yang sudah dilakukan oleh para pelaku penculikan tersebut."Baik, Gusti Senapati. Kami akan segera bersiap dalam melakukan
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
8910111213
DMCA.com Protection Status