Semua Bab My Destiny : Bab 11 - Bab 20
56 Bab
Part 11
Mas Rendy Selamat pagi calon tunangan Kamu nggak boleh nakal ya, Harus istirahat yang cukup Jangan lupa sarapan   Melissa merasakan wajahnya memanas. Ia masih setia memandangi ponselnya sejak bangun tidur. Pesan itu memang bukan yang pertama. Tapi mampu menyita perhatian gadis itu untuk waktu yang tidak sebentar.   Tok  ... tok ... tok   “Lissa ... Buruan keluar. Ada Mita di depan.” Seru Riko dengan lantang. “Iya Kak.” Jawabnya. Gadis itu segera beranjak dari tempat tidurnya. Mengikat rambut seadanya, dan menuju kamar mandi untuk gosok gigi dan cuci muka. “Astaga Mel! Lo baru bangun?” Seru Mita. Melissa meringis, “Sebenarnya udah dari tadi. Tapi males aja mau gerak.” Mita geleng-geleng kepala dengan tingkah sahabatnya. “By Th
Baca selengkapnya
Part 12
“Kamu ini benar-benar keterlaluan, Ren!?” Ucap wanita paruh baya itu menggebu. “Udah dong Ma. Maafin Rendy.” Ucap laki-laki itu memelas. “Kamu ini ,,, benar-benar gak tahu waktu dan tempat. Gimana kalau ketahuan calon mertua kamu coba.” Tambah wanita itu. Rendy terdiam. Ia tak berpikir sampai kesana. “Awas aja kamu!?” Wanita paruh baya itu menatap Rendy penuh peringatan “Kalau sampai Melissa nggak jadi mantu Mama, kamu yang akan tanggung akibatnya.” Ningrum meninggalkan Rendy yang termangu di kamarnya. Ya, wanita paruh baya itu memergoki dua sejoli yang sedang berciuman di ruang rias setelah acara tukar cincin semalam. Ia tak menyangka putranya bisa tidak mengerti tempat dan waktu. Pasalnya ini bukan pertama kalinya Ningrum memergoki keduanya dalam keadaan seperti itu. Namun, kali ini ia benar-benar merasa syok dengan kelakuan putra tampannya. Seumur hidup Rendy tak pernah bisa membantah ucapan Mamanya. Seperti malam tadi, saat Ningrum
Baca selengkapnya
Part 13
Malam ini Melissa merasa begitu kesepian. Beberapa hari ini biasanya ada Riko yang selalu mengganggu saat ia di rumah.   Tring   >>Kak Riko Adekku yang cantik dan baik hati lagi ngapain? Rindu sama Kakak nggak? Hihihi   Melissa tertawa membaca pesan konyol dari Kakaknya. Ia pun berniat membalas pesan itu.   //Me  Lissa lagi di kamar, Habis ngerjain tugas, sekarang lagi rebahan Kakak makin lama makin narsis ih,,,   Bukan Riko namanya kalau gak menggoda Melissa. Dirinya akan melancarkan seribu jurus hanya untuk membuat adik manisnya itu terdiam tanpa bisa mendebatnya.   >>Kak Riko
Baca selengkapnya
Part 14
>>Mas Rendy Selamat tidur calon istri Semoga mimpi indah Jangan lupa mimpiin aku ya, Sayang Mmuaachh   Melissa mendekap ponselnya dengan senyum yang tersungging di bibirnya. Ia kembali teringat saat Rendy dengan percaya diri melamar, lebih tepatnya memaksa gadis itu untuk menikah dengannya.   Flashback “Sudah puas?” Tanya Rendy dengan nada jahil. Melissa memukul dada Rendy gemas, saat cowok itu menggodanya. “Kok mukul sih, Sayang? Kalau belum puas aku bisa kasih yang lebih lama” goda Rendy. Blushh ... Kedua pipi Melissa merah merona. Ini bukan pertama kalinya cowok itu memanggilnya dengan panggilan ‘sayang’. Tapi tetap saja, itu membuatnya tersipu malu. Setelah ciuman kedua yang begitu menggebu, bibir keduanya tam
Baca selengkapnya
Part 15
“Lo kemarin kenapa gak masuk? Pesan gue juga gak Lo bales? Lo sakit?” Tanya Mita beruntun. Melissa memutar bola mata malas, “Bisa satu persatu nggak sih ngasih pertanyaan ke gue?” “Nggak.” Sahut Mita cepat. Melissa menggelengkan kepalanya. “Jadi? Lo ngapain kemarin gak masuk?” Desak Mita. “Gue jalan sama Mas Rendy.”  Mita membelalakkan matanya, tak percaya dengan perkataan lugas dari sahabatnya. “Lo bilang apa tadi?” Mita memastikan pendengarannya.  Melissa mendekatkan diri ke telinga Mita. Lalu berbisik dengan pelan dan jelas. “Gue jalan sama Mas Rendy.” Tubuh Mita membeku dengan kedua mata yang melotot dan mulut terbuka. Karena terlalu syok dengan pengakuan sahabatnya. “Ckckck, sadar woy. Biasa aja kali.” Celetuk Melissa. Untuk beberapa saat Mita masih begitu tak percaya. Pasalnya hubungan mereka masih terbilang baru. Pesta pertunangan kemarin saja sudah membuatnya terkejut. D
Baca selengkapnya
Part 16
Warning 21++   Kamu perempuan tak tahu malu, merusak hubungan anak dan orang tuanya!!! Apa yang kamu harapkan?  Uang?! Akan saya berikan bila itu yang kamu inginkan. Jauhi anak saya, karena sampai kapanpun saya tidak akan pernah merestui hubungan kalian!!!  Kamu mau membuat anak saya durhaka pada wanita yang melahirkannya? Iya!? Apa itu didikan orang tua kamu? Memisahkan anak dari ibunya? Dasar jalang!!!   “Tidak! Jangan!  Ayah ... Bunda ... Tolong” “Lissa, bangun Sayang. Lissa?”  Rendy yang berada di sampingnya menepuk pelan kedua pipi Melissa. Menarik gadis itu dari mimpi buruknya. “Ahhhh !!!” Gadis itu terengah-engah, mencoba menghirup nafas dalam-dalam. Menepuk dadanya yang terasa sakit. Rendy dengan sigap menghalangi gadis itu menepuk dadanya
Baca selengkapnya
Part 17
Warning 21 ++   Sebuah mobil Ferrari merah dengan kaca gelap, tampak terparkir tak jauh dari mobil Rendy . Di balik kemudi ada seorang laki-laki berwajah tampan dengan setelan jas mahal duduk dengan santai, sambil mengamati keadaan sekitar. Pandangannya terfokus ke depan. Saat matanya menangkap siluet dua orang manusia berbeda jenis kelamin yang tak lain adalah Rendy dan Melissa, rahangnya mengeras. Laki-laki itu mengeratkan kedua tangannya di stir mobilnya. Tiba-tiba saja otaknya dikuasai oleh api cemburu yang membabi buta. Sial!!!   *   “Filmnya masih satu jam lagi loh Sayang. Makan dulu ya? Gimana?” Melissa mengangguk. “Ayok!” Rendy tampak bahagia melihat pujaan hatinya begitu gembira. Hari ini ia tampak mengekspresikan segala perasaan dan kemauannya. Seperti sekarang ini, gadis itu menarik tangan Rendy ke salah satu Resto Seafood yang berada tak jauh dari tempatnya.  “Mas
Baca selengkapnya
Part 18
“Bagaimana kuliahnya hari ini Sayang?” Tanya Ningrum.“B-baik Ma. Enggak ada yang membuat L-Lissa kesulitan kok.” Jawabnya.Melihat kegugupan calon menantunya membuat Ningrum mengulum senyum. Ia tahu, sudah terjadi sesuatu antara Lissa dan Rendy. Ningrum bukannya tak tahu, hanya saja ia tak ingin membuat gadis itu malu.“Tadi ,,,” Ningrum menjeda perkataannya membuat Melissa menoleh dengan cepat ke arah wanita paruh baya itu. “Rendy bilang mau mempercepat pernikahan kalian.”Wajah Melissa memerah. Ingatannya tertarik pada insiden ciuman di mobil  sore tadi. Flashback “Aku akan mempercepat pernikahan kita.” Cetus Rendy berapi-apiMelissa hanya bisa membelalakkan mata tak percaya. Sebenarnya itu bukan kali pertama Rendy mengatakannya. Namun tetap saja menjadi hal yang mengejutkan bagi gadis itu. Tunangan s
Baca selengkapnya
Part 19
Seorang laki-laki tampak berlari dengan nafas tersengal. Ia tampak begitu panik ketika beberapa saat yang lalu ia mendapat telepon dari salah satu orang yang bertugas  mengawasi Melissa dan Ningrum hari ini.“S-sus ,,, p-pasien wanita y...”“Rendy,” seru Ningrum.Rendy menoleh ke arah sumber suara itu. Ia membeku, melihat ada noda darah di pakaian Mamanya.“M-Mama?” gumam Rendy.Ningrum mendekati Rendy. Meraih tangan putranya yang tampak gemetar.“Ayo ikut Mama.”Langkah Rendy begitu kaku. Hingga Ningrum menghentikan langkahnya. Wanita paruh baya itu membisikkan sesuatu yang membuat Rendy semakin tertegun.*Rendy masih setia duduk di samping brankar Melissa. Ia tak mengalihkan pandangannya walau hanya sekejap. Tangannya menggenggam lembut  telapak tangan gadis itu.“Eugh ...”Lenguhan halus Melissa membuat Rendy bangkit. Ia tampak memper
Baca selengkapnya
Part 20
Tring Mas Rendy Malam ini Mas nggak bisa peluk kamu  Pesan lebay Rendy dengan beberapa emot sedih membuat gadis yang berbaring di kamarnya, menjadi terkikik geli. #Mas Rendy Besok kan bisa peluk Lissa-nya  Wajah Melissa merona. Tring  Mas Rendy Kelamaan!Maunya sekarang !Atau Mas kesitu sekarang ya? Gadis itu membelalakkan mata tak percaya membaca sederet pesan tunangannya. #Mas Rendy Please Mas! Jangan lebay dehSabar ya,  tiga minggu lagi  
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
DMCA.com Protection Status