All Chapters of Rather Than My Fiancé, I Will Choose You!: Chapter 81 - Chapter 90
139 Chapters
Chapter 79 - The Light Of Life
Cahaya itu … adalah segalanya.Cahaya itu … adalah sumber daya yang paling utama di dunia.Cahaya itu … dapat menerobos apa yang dilaluinya. Terutama, menembus yang namanya kegelapan.Jika cahaya dipancarkan kepada benda yang memiliki sifat dan bentuk yang terang, maka sinar dari cahaya itu … pasti akan terpantul.Lalu, jika cahaya dipancarkan kepada sesuatu yang memiliki kecenderungan sifat transparan, maka sinar yang dihasilkan … akan terbias oleh saringan benda transparan tersebut.Kemudian, jika cahaya di arahkan kepada kegelapan, maka, cahaya tersebut … akan menerangi semuanya, sampai hanya dapat menyisakan sedikitnya bayang-bayang saja.Nilai untuk masing-masing peran cahaya dan kegelapan, adalah sepotong-sepotong. Dikarenakan, dua hal itu memiliki keuntungan dan kekurangannya tersendiri.Tidak akan ada yang namanya cahaya, jika kegelapan tidak dikenal. Begitu pun sebaliknya. Terlalu banyak cahaya, akan sangat mengganggu dengan silaunya yang membutakan, dan sengatan energi pan
Read more
Chapter 80 - Since … When?
PERINGATAN KERAS!CHAPTER INI MENGANDUNG ADEGAN KEKERASAN YANG TIDAK PATUT UNTUK DITIRU. 🚫***Ah. Ini masih terasa seperti mimpi.Aira yang baru pulang dari pesta pertunangan gebetannya sewaktu tadi, ternyata masih memikirkan pertemuan yang selama ini ia nanti-nanti.Tinggi semampai, berkulit putih pucat, berambut putih kusam keperakan, juga bermanik mata ungu amethyst yang dalam, … Antshel Gracious, si pria muda itu, ternyata memang jauh lebih sempurna jika dilihat secara langsung dari kedekatan, … dibandingkan dengan apa yang selama ini ia bayang-bayangkan, lewat imajinasi yang terkandung dalam tulisan.-“Ah, Lady Aira … kah?"-Namanya yang digumamkan oleh bibir sensual milik laki-laki berdarah Duke Gracious itu, telah membuat perasaannya Aira menjadi berbunga-bunga. Dia seperti sedang di terbangkan ke awang-awang. Jantungnya saja sudah tidak bisa diajak kompromi secara baik-baik, untuk bisa sedikitnya menjadi lebih tenang.Memang, pertemuan pertamanya dengan Antshel Gracious sen
Read more
Chapter 81 - Eglantine's Flower
“Hei.”“…?”“Apa kamu pernah dengar?”Suara hampa dari seorang perempuan berambut putih panjang serta bermuka rata di depan laki-laki berambut hitam ebony, yang baru saja membuka matanya setelah tak sadarkan diri akibat dari menerima rasa sakit yang begitu luar biasa ini, … tampak berdiri melayang dengan kaki telanjang, seraya memakai gaun pengantin putih dengan buket bunga eglantine ditangan. “Saat orang sedang sekarat, mereka akan memikirkan seseorang yang benar-benar sangat ditemui olehnya untuk terakhir kali, … sebelum pada akhirnya dia menjadi sepenuhnya mati.”Si laki-laki tersebut, Fennel Eglantine, … tidak menjawab. Mungkin, karena tenggorokannya terasa sangat tidak nya—huh! Tunggu?! … Bukannya, tenggorokannya sedang dilanda oleh rasa tidak nyaman yang mengarah ke penderitaan sekarang? Lalu … kenapa?“Hei, ini adalah alam bawah sadarmu.” Perempuan di depannya ini, mengerutkan keningnya dengan satu tangan yang dikacakkan ke pinggang. “Lihat saja. Lehermu, tanganmu, kakimu,
Read more
Chapter 82 - Eglantine's Flower (2)
“H-hanya me-mendiamkan diri di sini saja? … Saya?"Hisahilde yang masih tak mau mempercayai apa yang baru saja ia dengarkan ini, lekas bertanya kembali, guna memastikan kebenaran dari tugas yang ia terima, … karena dirasa sangat meragukan."Jikalau Saya boleh tahu, apa alasan di balik maksud beserta tujuannya dari tugas tersebut, yang kemungkinan berkaitan dengan Saya, … Your Highness?""Sudah pasti untuk menjaga kediaman beserta keamanan Lady Alesya yang tengah mendiami tempat ini, Sir Hisahilde."“Ehh?! T-tetapi! Saya kira, Anda yang akan melakukannya.”Tentu saja Hisahilde sudah mengira bahwa skenarionya akan menjadi klise seperti itu. Ia sangat meyakini, bahwa Fennel—si tunangannya Alesya—akan memilih berdiam dan tinggal di sini, … tuk menemani sang nona mudanya dari kedekatan.“Seperti yang Sir Zeind bilang, tentang kediaman ini yang pernah diserang orang-orang luar dikala mengetahui bahwa Marquess tidak ada di rumah. Maka, kemungkinan besar, … kali ini juga akan terjadi hal yang
Read more
Chapter 83 - Eglantine's Flower (3)
“Selamat datang kembali, Sir Fennel!”Dengan antusiasme yang begitu tinggi, Ray berlari keluar menghampiri Fennel yang baru saja pulang dari bepergiannya dalam mengecek setiap tempat yang diawasi oleh para ksatria kediaman ini di malam hari, … sambil melompat seperti anak kucing, yang tak tanggung-tanggung langsung menerkam Fennel untuk segera dipeluknya secara erat. (“Huh … Ray?”)“Ray, kau … kenapa masih belum tidur?”Seraya mengelus-eluskan pipinya pada mantel Fennel, Ray … menampilkan senyumannya yang lebar, yang kelihatannya memiliki kesan seperti sedang melepaskan semua rasa lega.“Dari tadi aku menunggumu terus, agar bisa tidur bersama denganmu hari ini, … Sir.”“Oh? Benarkah? Kalau begi … tu ….” Mendadak berhenti berbicara begitu ekor matanya menangkap sesosok perempuan yang ia sayangi, … Fennel tak menyadari, bahwa dirinya sudah sangat terperangah.Senyumannya yang terpancar dari wajah yang pucat, beserta mata yang menyipit seperti bulan sabit selayaknya tengah menandakan t
Read more
Chapter 84 - Eglantine's Flower (4)
Bagaimana mungkin, Ridan sampai bisa menyiapkan sebuah tulisan, lalu segera memutuskan nyawanya supaya berakhir dengan mengorbankan diri sebagai tameng hidupnya untuk Alexon, … sementara kecepatan akan pergerakannya si orang itu saja, … Fennel tak bisa dengan cepat memprediksinya?Ah, ternyata, semuanya dikarenakan Ridan adalah orang yang merupakan tipe pendengar dan pemerhati sesuatu, yang akan sangat serius dalam meneliti banyak hal secara saksama.Saat Alexon merasa gugup dengan situasi di mana pedang milik Fennel tengah berada di dekat lehernya, … Ridan justru malah terfokus kepada apa yang sedang Fennel bicarakan sendiri.Apalagi, begitu dirinya melihat orang yang Fennel sebut sebagai, “Pemilik mantra sihir yang mampu mengacaukan Mana sihir milik orang lain, … sampai ke titik di mana pancaran Mana milik orang yang kau kacaukan tersebut, menjadi buyar”, … spontan, iris matanya langsung melebar.Orang itu, ya, si orang itu, … adalah orang yang seingatnya sudah melewati penjagaan ke
Read more
Chapter 85 - End Of Eglantine's Flower
“Ngihhik!”Ringkikan kuda yang melaju cepat menyambangi gerbang kediaman Eiren, mengagetkan dua ksatria penjaga pintu masuk.“Si-sir Alexon! Apa yang ter … jadi?”Ksatria penjaga gerbang yang hendak bertanya tentang kebingungan di dalam benak mereka, langsung terhenti begitu melihat Ridan yang sudah menjelma menjadi mayat kaku bersimbah darah, dengan tubuh bagian atasnya yang dihalangi mantel tebal milik Alexon … agar menutupi kepalanya yang tertancap panah. “Bisakah kalian ….” Alexon mengeluarkan suara bergetar, yang kedengarannya seperti seseorang tengah menahan tangis. “… Membantuku membawa Sir Ridan masuk ke dalam?”Buliran bening air mata Alexon, mulai jatuh menggenang dari pelupuknya, melewat dengan santai membasahi pipi. “Aku tak berani.”Alexon tidak memiliki banyak keberanian untuk menghadapi keluarga yang ditinggalkan Ridan. Terutama sepupu Ridan, Poppy. Dia mengakuinya, bahwa dirinya ini … hanya seorang pengecut.“Biar Saya saja yang memberitahukan kepada semuanya, … Sir,
Read more
Chapter 86 - The Warmer Winds Has Faded Away
“Ah, kamu sudah tidak bisa kembali ke ragamu. Kamu sudah sepenuhnya mati.”Si perempuan misterius pemakai baju pengantin yang saat ini sedang mengobrol bersama Fennel di alam bawah sadar itu, menunjukkan jarinya ke arah badan si pemuda berambut ebony tersebut, yang perlahan mulai terlihat memudar.“Sebelum menghilang dari duniamu seluruhnya, apa kamu mempunyai suatu penyesalan yang ingin dikatakan atau dilakukan, karena tidak dapat mewujudkannya selagi masih hidup? Aku akan membantumu dalam melaksanakannya. Itu juga, kalau aku memang dapat melakukannya.”“Penyesalan?”“Ya. Penyesalan. Mungkin, sewaktu kamu masih hidup, kamu pernah dengar cerita tentang hantu yang tidak bisa pergi dengan tenang, gara-gara masih memiliki sebuah penyesalan besar di dunianya. Yang begitu.”“Ah, penyesalan semacam itu yah?”Apakah Fennel, punya penyesalan? … Oh! Tentu saja ada! Banyak sekali malahan.“Mulai katakanlah sekarang, supaya kita bisa mengerjakan semuanya dengan cepat. Ayo kita kerjakan sebelum w
Read more
Chapter 87 - A Fallen's Spring
-“Lady Eiren.”-“Salah.”-“Uhm, Lady Eiren?”-“Bukan.”-“Saya sangat menyukai Anda, Lady Eiren.”-“Bohong. Kamu tak menyukaiku.”-“Saya ingin menikah dengan Anda.”-“Bohong. Kamu tak ingin menikah denganku.”-“Maukah Anda … menikah dengan Saya di musim semi nanti, Lady Alesya?”-“Lihat? Ini sudah musim semi … tapi … kamu, tak mengajakku kembali untuk segera menikah.”-“Lady Alesya, … a-aku … aku mencintaimu.”-“Bohong lagi? Dasar pembohong. Kamu sebenarnya tak mencintaiku kan?”Berjalan gontai dengan pikiran yang serasa sudah mau meledak dengan kegilaan, Alesya yang keluar dari mansion dengan langkah terburu-buru … dalam mengikuti ke mana perginya Ray yang akan selalu berlari keluar begitu tahu Fennel telah pulang, … menyeret kakinya yang lemas, tuk mendekati gerbang halaman depan kediaman Eiren.“Kamu lebih memilih mati meninggalkanku, ….”Warna merah menyala dari kain panjang yang berkibar di tengah dinginnya angin malam ini, dengan gagahnya mengikat leher seseorang yang tak lain da
Read more
Chapter 88 - The Rose's Thorn
Malam kelabu. Gelap yang sama dengan awan hitam pada hari-hari sebelumnya, di musim gugur yang begitu menenangkan.Sang ratu kerajaan Aethelred, Leanne, … yang saat ini sedang bersantai meminum teh sembari melihat-lihat ke langit luar pemuncul bintang-bintang kecil selain dari remang-remangnya bayangan bulan itu, … tiba-tiba langsung memusatkan perhatiannya kepada seseorang yang tengah menghampirinya dengan langkah ringan.“Salam, Your Majesty. Semoga kesejahteraan dan kebahagiaan … senantiasa memberkati Anda selalu.”Orang itu. Orang yang usianya lebih muda dari putra bungsunya selama beberapa bulan, … yakni sang putra dari kaisar, yang katanya memiliki nama panjang Ruffin Cailean Edelhert Carlisle Violegrent itu, … memberinya hormat secara sopan dan penuh tata krama, seakan-akan menunjukkan kepribadian lainnya yang begitu berbeda tatkala sedang bersama sang anak lelaki yang ia awasi akhir-akhir ini.“Saya melihat Prince of Violegrent.” Leanne menyelamati balik Ruffin plus langsung m
Read more
PREV
1
...
7891011
...
14
DMCA.com Protection Status