All Chapters of The Arrogant Princess (Bahasa Indonesia): Chapter 11 - Chapter 20
38 Chapters
Bab 10 - Pelanggaran
Reynald menggulingkan badannya ke samping dan sedikit heran saat mendapati ranjang di sebelahnya kosong. Ia merasa sedikit kehilangan, ya tentu saja, bukankah tadi malam ia bergelung dengan tubuh Clara semalaman? Tapi dimana wanita itu saat ini? bukankah seharusnya dia masih disini karena sakit??Reynald membuka matanya sedikit demi sedikit, memandang sekeliling kamar Clara. Kamarnya terlihat rapi, tapi penuh dengan barang-barang wanita. Reynald lalu menatap tubuhnya, Ia ternyata masih telanjang dada. Teringat dengan kejadian tadi malam, Astaga.. bagaimana mungkin ia bisa tergoda dengan sosok Clara Adista?Tadi malam…. “Sudahlah.. ayo tidur, supaya besok cepat sembuh..” Ucap Reynald masih dengan memeluk Clara.Reynald merasakan Clara memeluknya semakin erat, wajah Clara yang tenggelam di dadanya entah kenapa membuatnya sedikit bergetar. Gesekan-gesekan kulit lembut itu membuat semua y
Read more
Bab 11 - "Aku menginginkanmu"
Saat ini Reynald sedang sibuk memilih-milih warna untuk dekorasi resepsi pernikahan sialannya. Sial!! Benar-benar Sial!! Reynald merasa Clara sedang mengerjainya. Bagaimana mungkin ia saat ini yang sedang di kantor, sibuk mengurus pekerjaannya, lalu tiba-tiba sekertaris pribadinya datang membawa sebuah paket besar berisi album-album dekorasi pernikahan. Lalu tak lama wanita sialan itu meneleponya dan dengan entengnya menyuruh memilihkan sebuah warna untuk dekorasi resepsi pernikahan mereka nanti.Dan bodohnya Reynald menuruti permintaan Sialan Clara tersebut. Siall!!! bisa saja saat ini ia membuang semua album-album tersebut lalu melanjutkan pekerjaannya. Tapi entah kenapa Reynald tak bisa. Akhirnya disinilah saat ini. Reynald duduk di atas kursi kebesarannya, dengan wajah seriusnya Ia memilah-milah Dekorasi yang paling bagus untuk pernikahannya.Tak lama, pintu ruangannya tersebut di buka oleh seseorang. Reynald mendengus kesal, siapa yang berani-berani mengganggu kon
Read more
Bab 12 - Malam Pertama
Reynald lalu melepaskan pelukannya, menatap Clara dengan tatapan mendambanya, membuat Clara merona memererah karena ia tak pernah mendapatkan tatapan seperti itu dari seorang lelaki dalam posisi sedekat ini.“Kamu cantik.” Lagi-lagi kata itu yang di ucapkan Reynald sambil semakin mendekatkan diri pada Clara.“Apa yang akan kamu lakukan Rey??”“Aku menginginkanmu.”Dan setelah perkataan Reynald tersebut, Clara tak dapat merasakan apapun karena tubuhnya seakan melayang seiring dengan sentuhan lembut bibir Reynald pada bibirnya.Saling melumat, saling mencecap satu sama lain membuat keduanya terbuai oleh asmara bercampur dengan gairah. Tangan Reynald bahkan sudah bergerilya ke sekujur tubuh Clara, membelainya dengan lembut penuh kasih sayang. Clara bahkan lupa jika lelaki yang sedang mencumbunya kini dalam pengaruh minuan beralkohol.Reynald menendang pintu di belakangnya dengan kakinya hingga pintu tersebut
Read more
Bab 13 - "Makan siang sialanmu"
Terbangun dalam keadaan sesak karena di peluk oleh seseorang dengan badan yang nyaris remuk benar-benar membuat Mood Clara buruk. Belum lagi rasa nyeri dan tidak nyaman di pangkal pahanya membuatnya benar-benar merasa ingin memaki siapapun yang ada di hadapannya saat ini.Secepat kilat ia mendorong jauh tubuh Reynald hingga lelaki itu terbangun.“Apa yang kamu lakukan?” Reynald benar-benar tak mengerti dengan sikap wanita yang tidur di sebelahnya ini. tadi malam wanita ini terlihat begitu menggairahkan namun pagi ini sikap menjengkelkannya kembali terlihat lagi.“Pulang saja sana. Ngapain kamu masih di sini?”Reynald  melihat jam di nakas. Masih pukul lima pagi. “Ini masih terlalu pagi.”“Aku nggak peduli.”“Sial!!!” Umpat Reynald sambil melompat berdiri memunguti pakaiannya lalu menuju ke kamar mandi Clara.Clara menghela nafas panjang. Debaran jantungnya jelas
Read more
Bab 14 - Calon suami
Reynald keluar dengan kekesalannya. Kesal? Apa yang membuatnya kesal? Entah lah..  yang jelas saat ini Reynald merasa bahwa ia ingin meledak-ledak. Astaga.. itu benar-benar bukan dirinya.Sesekali Reynald menoleh ke belakang. Sialan!! Bahkan Clara tak mengejarnya. Mengejar? Ayolah Rey, Untuk apa wanita sialan itu mengejarmu? Bukankah di dalam sana sudah ada kekasih yang sedang menemaninya? Lalu untuk apa lag kau memikirkan wanita sialan itu??Reynald mengacak rambutnya dengan frustasi. Sial! benar-benar sial!Tadi setelah Brandon keluar dari ruangannya, Reynald bergegas mencari makan siang. Entah kenapa saat ia makan di sebuah restoran, Bayangan akan diri Clara masuk begitu saja dalam benaknya. Akhirnya tanpa pikir panjang lagi Reynald memutuskan untuk mengirim Clara makan siang.Saat sampai di apartemen milik Clara ternyata di dalam lift dia bertemu dengan Mily, Akhirnya mereka sepakat untuk masuk ke dalam apartemen Clara bersama, namun nya
Read more
Bab 15 - Fitting baju
Reynald melemparkan diri di atas sofa ruang tamu Clara, matanya menatap langit-lagit Apartemen tersebut. Seharian ini ia selalu memikirkan Clara, tak ada nama Dina sedikitpun dalam benaknya, apa semudah inikah melupakan Dina?? Jika ia maka Reynald akan selalu melakukan hal ini. Selalu menempel pada Clara hingga dirinya bisa melupakan wanita yang di cintainya tersebut.Lalu bagaimana jika perasaannya pada Clara berubah? Bagaimana jika ia mulai mencintai wanita menyebalkan tersebut?Cinta? Ahh yang benar saja, ia tak mungkin mencintai wanita seperti Clara. Jika hanya sekedar suka, mungkin saja, Reynald tak menampik jika ia suka bahkan tertarik dengan wanita tersebut, tapi jika Cinta? Astaga... Bahkan Reynald dapat dengan jelas menilai, mana wanita yang patut di cintai dan mana wanita yang ‘hanya’ bisa di Sukai.Reynald tersentak ketika mendapati pintu kamar Clara terbuka dan menampilkaan sosok Clara yang hanya mengenakan Camisole dan Hotpa
Read more
Bab 16 - Sosok yang Berbeda
Clara masih terdiam walau mereka kini sudah berada di dalam mobil Reynald namun tetap saja kecanggungan masih saja menyelimuti di antara mereka.“Kita pulang atau kemana?” tanya Reynald memecah keheningan.“Pulang saja.” Clara menjawab dengan ekspresi sedatar mungkin, padahal saat ini jantungnya masih memoma cepat entah karena dekat dengan Reynald atau memang karena jantungnya kini memiliki kelainan.“Kita makan siang dulu.”“Aku nggak makan siang, kamu tau kan?”“Berhenti melakukaan diet sialan itu. pokoknya siang ini kita makan bersama.”Clara mendengus kesal. Sejak kapa Reynald mampu membuatnya menjadi wanita penurut seperti saat ini? Ahh Sial!! Lelaki di sebelahnya ini benar-benar lelaki yang mampu menjungkir balikkan perasaannya.***  Mereka berhenti di sebuah restoran, bukan restoran mewah karena Reynald memang sengaja mengajak Clara ke restoran biasa-
Read more
Bab 17 - Menjadi Teman Baik
Siang itu Clara sudah di perbolehkan kembali pulang dengan Reynald tentunya. Masih saling berdiam diri karena tak tahu juga apa yang akan di bicarakan. Akhirnya saat Reynald membelok kan mobilnya ke arah lain yang berlawanan menuju ke Apartemennya, Clara mulai angkat bicara.“Kamu nggak hilang ingatan kan Rey? Arah apartemenku bukan ke sini.”“Ya, siapa yang  bilang kita akan ke Apartemenmu.”Clara mengangkat sebelah alisnya. “Lalu?”“Kita ke rumahku. Mama tahu kamu sakit, dan dia meminta untuk mampir ke sana saat kamu pulang.”“Mau apa ke sana?”“Sepertinya dia sedang memasakkan mu makanan.”“Rey, Aku sakit karena terlalu banyak makan, apa kamu sengaja mau buat aku masuk rumah sakit lagi?”Dan meledaklah tawa Reynald. “Baru kali ini aku mendengar orang sakit karena terlalu banyak makan. Dan kamu tenang saja, Mama  cukup tahu apa
Read more
Bab 18 - Hari Pernikahan
Hari demi hari di lalui dengan banyak sekali cerita indah, cerita menjengkelkan bagi Reynald dan Clara. Cerita dari mereka melakukan Prewedding, memilih gedung untuk resepsi, dan lain sebagainya.Hingga tak terasa tibalah hari itu. Hari dimana Reynald akan mengucapkan kaliamat ijab qobul di depan semua orang yang hadir pada acara tersebut.Setelah melakukan perdebatan sengit, akhirnya di putuskan jika acara sakral tersebut akan di lakukan di kediaman orang tua Clara. Clara yang awalnya menolak mentah-mentah akhirnya menuruti apa mau Reynald dan kedua orang tuanya setelah Reynald melakukan serangkaian ancaman mulai dari membatalkan pernikahan dan lain sebagainya.Tentu saja Clara tak bisa berkutik. Mau di taruh di mana mukanya jika pernikahan ini akan batal, sedangkan beberapa awak media saja sudah memberitakannya di beberapa situs berita online maupun di tv nasional. Ahh sial!! Clara benar-benar tak bisa berkutik.Saat mengingat hal tersebut Reynald terse
Read more
Bab 19 - The Second Night
Clara melemparkan diri ke atas ranjang besar kamarnya. Ahh Akhirnya semua prosesi pernikahannya selesai juga, mulai dari Akad nikah,  upacara Adat dan Resepsi yang membuat kakinya pegal. Bahkan tadi saat melepaskan gaun pengantinnya saja Clara benar-benar terlihat tak sabar. Ia hanya ingin cepat-cepat tidur karena terlalu lelah.Belum lagi jantungnya yang tak berhenti berdebar-debar karena sosok yang seharian ini selalu di sebelahnya. Ya, siapa lagi jika bukan Reynald. Ahhh lelaki itu benar-benar membuatnya Gila.Tak lama, Clara melihat pintu kamar mandinya terbuka. Dan tampaklah sosok Reynald dengan rambut basahnya, dada telanjangnya dan juga wajah tampannya yang terlihat lebih segar. Sial!!! Lelaki itu kembali membuat jantungnya berdebar tak menentu.“Kamu nggak mandi?” tanya Reynald sambil menggosok-gosok rambutnya yang basah dengan handuk.“Nggak, aku capek.” Clara menjawab dengan nada yang di buatnya ketus.“
Read more
PREV
1234
DMCA.com Protection Status