All Chapters of The Arrogant Princess (Bahasa Indonesia): Chapter 21 - Chapter 30
38 Chapters
Bab 20 - Pesta Kolam Renang
Di bandara...Reynald tak berhenti melingkarkan lengannya pada pinggang Clara. Ya bagaimna tidak, wanita di sebelahnya kini menjadi pusat perhartian karena pakaian yang di kenakannya seperti pakaian yang kekurangan bahan.“Lain kali buang bajumu yang seperti ini.” Desis Reynald dengan tajam.“Apa maksudmu?”“Kamu nggak tahu kalau sejak tadi kamu jadi pusat perhatian?”“Hello.. Aku ini Model papan atas, tentu saja mereka mengenalku, makanya aku jadi pusat perhatian.”“Kamu terlalu percaya diri, mereka hanya memperhatikan tubuhmu yang terekspos.”“Kamu terlalu kuno Rey, masih mending aku nggak pakai Bikini tadi.”“Sial!” Umpat Reynald pelan.*** Jam Sebelas malam pun akhirnya tiba. Clara sudah bersiap-siap di dalam kamar hotel untuk menuju ke pesta yang di adakan oleh teman-teman Reynald. Sedangkan Reynald send
Read more
Bab 21 - Kepingan Masalalu
Andra masih terduduk dengan tatapan kosongnya, sedangkan Indri masih mengobati lebam-lebam di wajah kakak kembarnya tersebut karena pukulan keras dari Reynald. Sesekali Andra meringis saat dengan sengaja Indri menyentuh lukanya tersebut dengan sedikit lebih keras.“Gue bener-bener nggak habis pikir sama lo Bang, bisa-bisanya lo cium Istri orang sembarangan, kalau sampai karena ini Reynald nggak mau temenan sama gue lagi, gue nggak mau ngomong sama lo lagi.” Cerocos Indri pada Andra yang masih diam dengan tatapan kosongnya.“Apa tadi itu bener Rista Ndri? Clarista?”“Iya, memangnya kenapa? Jelas tertulis dalam undangan Akad nikahnya seperti itu.”“Dia Cantik.”“Sinting lo Bang. Ahh Gue malas kalo Lo bawa-bawa masa lalu nggak jelas.” Lagi-lagi Indri berbicara dengan  nada kesalnya.Clarista... Sosok yang menyedihkan bagi Andra dan Indri, mereka mengenal Rista atau yang saat ini b
Read more
Bab 22 - "Ya, Aku suka"
Andra masih saja mondar-mandi di depan pintu kamar  Clara dan Reynald. Ia ingin meminta maaf, tapi jantungnya masih saja tak berhenti berdetak cepat. Entahlah, apa mungkin ia tiba-tiba jatuh cinta pada pandangan pertama dengan Clara malam  ini? Astaga, yang benar saja. Ia tak mungkin jatuh cinta pada wanita yang baginya dulu menyedihkan, belum lagi status Clara yang saat ini sudah menjadi istri orang. Ahh sialan!! Andra merasakan perasaannya benar-benar kacau.Akhirnya dengan berani ia mengetuk pintu kamar  Clara, sekali, dua kali, masih tak ada yang membukanya. Andra kembali mengetuknya sedikit lebih keras lagi, akhirnya ketukan ke Empat, Pintu kamar tersebut terbuka menampilkan sosok yang semakin membuat jantung Andra seakan melompat dari tempatnya.*** Clara berdiri ternganga mendapati Andra di depan pintu kamarnya. Andra memang tampak berbeda dengan Andra yang di kenalnya dulu. Tentu saja, terakhir kali mereka bertemu adalah kelulusan SM
Read more
BAb 23 - Kehidupan Baru
Hari-hari terakhir di Bali dilalui Clara dan Reynald tanpa gangguan apapun dari Andra. Karena setelah malam itu, esok paginya Andra dan Indri sudah kembali ke asalnya di Jogja. Sedikit tenang untuk Clara, tapi entah kenapa itu tak menghilangkan rasa posesif dari lelaki yang kini masih enggan menjauhkan lengannya dari pinggang Clara, Siapa lagi jika bukan Reynald.“Kamu apaan sih Rey, risih tau.”“Biar saja kenapa sih, mereka biar tahu kalo kita baru pulang bulan madu.”“Bulan madu apanya, cuma tiga hari aja, di Bali lagi, Model sekelas aku harusnya bulan madunya di Eropa, atau dimana gitu.” Gerutu Clara.“Ya, nanti kita bulan madu ke Eropa.” Ucap Reynald dengan nada datarnya.“Ehh ngapain kita pakek bulan madu, kita kan nggak nikah beneran.”Reynald memutar bola matanya jengah. Nggak nikah beneran apanya, kita kan sudah ngelakuin itu berkali-kali. Gerutu R
Read more
Bab 24 - Ada apa dengan Boy & Milly?
Boy berdiri seketika ketika melihat Clara berjalan ke arahnya. Wanita di hadapannya tersebut selalu tampak cantik dan mempesona untuknya. Secepat kilat Boy memeluk tubuh Clara ketika wanita di hadapannya tersebut sudah berada dekat dengannya.“Boy, kamu apaan sih.”“Astaga, aku kangen kamu, kamu kemana aja sih tiga hari ini?”Clara memutar bola matanya, “Aku ke Bali sama Reynald.”“Apa? Ngapain kamu kesana sama dia? Dia nggak ngapa-ngapain kamu kan??”“Tentu saja ngapa-ngapain lah, aku kan istrinya.”“Clara, aku nggak bercanda.” Boy mendesis tajam.“Hei, kamu pikir aku bercanda? Sudah deh, nggak usah bahas itu, aku cuma mau tahu kenapa kamu pengen ketemu, kamu tahu nggak, ponselku sampek eror karena terlalu banyak menerima pesan darimu.”“Aku kangen.”“Lebbay.”“Cla, kamu bisa nggak sih serius sedikit
Read more
Bab 25 - "Kamu Sudah Mempengaruhiku"
Menjadi istri atau ibu rumah tangga yang baik bukanlah sesuatu yang pernah terpikirkan dalam benak Clara. Tentu saja, setelah ia mendapatkan tubuh proposialnya, ia lebih memilih menjadi Model profesional dengan tidak memikirkan hal-hal yang berbau rumah tangga. Tak ada lelaki atau cinta dalam hidupnya. Tak ada teman atau sesuatu yang berarti untuknya. Satu hal yang ia pikirkan hanyalah kesempurnaan yang membuatnya di puja banyak orang.Ya, beberapa tahun belakangan, Clara hanya hidup dengan membosankan seperti itu, seakan tak ada warna dalam hidupnya. Ia hanya mengejar kepopuleran yang semasa kecilnya tak pernah ia dapat. Sebisa mungkin ia menutup rapat masa lalunya dengan masa depan yang berbanding terbalik dengan masalalunya tersebut.Namun dalam waktu hampir hampir dua bulan terakhir ini semuanya berbeda, semuanya berubah. Ia memang belum menjadi istri yang baik untuk Reynald, suaminya kini. Tapi ada suatu kemauan untuk menjadi istri yang baik di hadapan lelaki ters
Read more
Bab 26 - Pengakuan
Cukup... Clara merasa sudah cukup dirinya terlena dengan segala yang ada pada diri Reynald.“Hentikan mobilnya.” Kata Clara tiba-tiba.“Kenapa?”“Aku bisa jalan kaki.”“Jalan kaki? Kenapa tiba-tiba ingin jalan kaki??”“Aparetmenku sudah dekat Rey, aku cuma ingin jalan kaki.”Dan Reynald tak dapat membantah lagi. Clara benar-benar menjadi sosok menyebalkan pagi ini. Sebenarnya ada apa dengan wanita itu?  bukankah tadi malam mereka sudah bercinta dengan panas seperti biasanya? Lalu apa yang membuatnya berubah seperti itu?Reynald hanya mampu melihat Clara  yang turun dari mobilnya dan berjalan di atas trotoar. Tanpa banyak bicara, Reynald mengikuti Clara yang berjalan di atas trotoar dengan menjalankan mobilnya pelan beriringan tepat di sebelah Clara.Clara tak menghiraukan apa yang di lakukan Reynald. Tapi ketika dia sudah berjalan sedikit jauh, Clara merasa r
Read more
Bab 27 - Kalah
Clara menyandarkan tubuhnya di sandaran sofa dengan santainya seakan tak menghiraukan Mily yang menatapnya masih dengan ekspresi ternganga.“Jadi, kamu benar-benar sudah menyukainya?”“Sepertinya begitu.”“Lalu dia bagaimana?”“Ahh sudahlah, jangan bahas dia lagi, aku terlalu malas, aku kesini untuk menjauhinya Mil. Percuma saja kalau kamu selalu mengikatkanku dengannya.” Gerutu Clara.“Cla, ayolah, aku tahu kamu sedang ada masalah.”“Oke. Dia nggak menyukaiku. Apa kamu puas?”Kini wajah Mily nampak bingung. Apa mungkin seorang Reynald  tak menyukai Clara sedangkan Mily tahu bagaimana perhatiannya seorang Reynald selama ini terhadap Clara. Reynald memang cenderung pendiam di mata Mily, tak pernah menampakan kemesraannya terhadap Clara, tapi siapapun rekan kerja Clara pasti tahu bagaimana perhatiannya sosok itu.Reynald selalu setia mengantar jemput Cla
Read more
Bab 28 - "Aku cemburu"
Paginya Reynald dengan cekatan membuatkan sarapan untuk Clara, bukan makanan berat, hanya roti bakar keju dengan telur setengah matengnya. Mungkin dengan membuatkan Clara sarapan akan membuat Mood wanita itu membaik.Mily yang baru bangun akhirnya mengernyit melihat pemandangan di dapurnya.“Kamu tidur sini tadi malam?” Tanya Mily sambil membuka lemari pendingin untuk mengambil sebotol air mineral.“Ya, Clara tidur sini, dan aku harus menemaninya.”“Kamu benar-benar suka sama Dia??”Reynald tersenyum sambil mengangkat kedua bahunya.“Aku hanya tak mungkin pulang tanpa Clara, Mama bisa ngomel semalaman.”“Ohhh jadi hanya karena takut di omelin Mama kamu makanya Kamu nginep sini?”Reynald tersenyum menatap Mily. “Kadang ada suatu hal yang nggak harus kamu jelasin pada orang lain.”Mily masih tak mengerti dengan ucapan Reynald. “Sok miste
Read more
Bab 29 - Move On
Reynald menjalankan mobilnya sepelan mungkin. Ia takut jika Clara benar-benar hamil dan bayinya akan terganggu karena mendapatkan sedikit guncangan akibat mengendarai mobil yang melaju cukup cepat.Sesekali Reynald melirik ke arah perut Clara. Benarkah wanita di sebelahnya ini sedang hamil? Mengandung anaknya?  Ahh Sial!! Ia benar-benar harus segera memastikannya.Lagi-lagi Reynald tak kuasa menahan diri untuk melirik kearah wanita di sebelahnya tersebut.“Kamu kenapa? Risih tau nggak.” ucap Clara yang memang sejak tadi merasa sedang di perhatikan oleh Reynald.“Enggak, Kupikir kamu kedinginan, bajumu terbuka.” Reynald mengelak dengan memberikan jawaban seadanya.“Ya, aku memang kedinginan.” Jawab Clara jujur. Sejak tadi Clara memang sedikit kedinginan. Tentu saja, Tadi Reynald menggendongnya begitu saja tanpa membiarkan Clara mengganti pakaiannya terlebih dahulu.Reynald lalu menepikan dan menghentik
Read more
PREV
1234
DMCA.com Protection Status