All Chapters of Jangan Paksa Aku...: Chapter 61 - Chapter 70
72 Chapters
Bab 61 Makhluk Aneh Buat Panas-Dingin…
Jam 16.00 Sore itu, aku kembali ke ruang kerjaku. Kebetulan ruang kerjaku itu terhubung dengan ruang kerja direktur melalui pintu khusus. So pasti, pada masa peralihan CEO ini tentu membuatku lebih sibuk. Aku wara-wiri antara ruang kerjaku dengan ruang kerja direktur. Aku harus siapkan berkas-berkas yang akan diserah-terimakan pada direktur yang baru pada besok pagi. Di samping itu, aku juga harus memberesi barang-barangku untuk pindah ruangan, boo… Kini, aku sudah jadi Ketua Komisaris gitu loh…!Saat aku sibuk siapkan berkas-berkas itu dan tanpa sepengetahuanku, tiba-tiba pintu ruang kerja direktur dibuka dari luar. Tahu enggak, Cano menyelonong masuk ke dalam ruangan. Dia sudah tidak sabar untuk menduduki kursi kerjanya sebagai Direktur PT. Camerro Investment Solutions. Dia langsung menuju meja kerjanya dan coba duduk di posisinya itu. Mata Cano pun mengamati setiap detail ruangan kerjanya itu yang terkesan sangat artistik dan mengagumkan. Dinding ruangan d
Read more
Bab 62 Aditya sudah tak dapat menahannya…
Aku sudah gak sabar untuk ketemu Safira. Aku ingin berbagi banyak cerita  padanya. Aku ingin berbagi kebahagiaan bersamanya. Tapi yang jelas, aku gak bakalan cerita soal kenakalan Cano padaku. Itu biar aku saja yang tahu. Untuk itu, aku sudah menelepon dia. Aku yang akan jemput dia di kantornya sore ini. Aku juga sudah kirim pesan pada Aditya.  Aku beritahu dia, aku yang akan jeput Safira pulang. Sebaliknya, Aditya jadi heran, tumben aku pulang lebih awal hari ini, pikirnya. Rasa ingin tahunya pun jadi membuncah. Padahal, Aditya sudah berangan-angan pulang bersama calon isteri keduanya itu. Buyar deh angan-angannya itu. Tapi, biarlah ketemu di rumah saja, pikirnya. Dia pun memutuskan pulang lebih awal juga.Aku pun langsung meluncur ke Jalan Sudirman. Tak lupa, aku menyalakan radio FM di dashboard mobilku sebagai teman pengiringku. Namun entah mengapa aku kepikiran terus tentang Cano itu. Perbuatannya itu sungguh mengejutkanku. Aku membayangkannya jadi panas-ding
Read more
Bab 63 Karier bisa buat minder…
Berendam air panas tentu membuat tubuh terasa nyaman. Apalagi air tempat berendam dibubuhi wewangian aroma terapi. Bukan hanya tubuh yang merasa nyaman, tapi membuat suasana perasaan juga terasa rileks. Aku pun melupakan sejenak kepenatan dan keletihan fisik dan pikiran setelah habis bekerja seharian. Apalagi pekerjaanku sungguh melelahkan secara fisik dan pikiran. Kali ini kesempatan, aku manjakan diriku dalam kolam bathtub air hangat beraroma. Aku kenakan penutup mata. Lalu aku pun memejamkan mata dalam buaian aroma terapi dan hangatnya air, aku biarkan pikiran liarku mengambang menguasai benakku. Terlintas kembali dalam ingatanku, kenakalan Cano tadi sore. Aku pun tak ingin menepisnya dari benak pikiranku karena ada rasa yang membuatku terbuai oleh sesuatu yang lain. Benda aneh milik Cano itu, menggodaku. Sesuatu yang membuatku merasa nikmat. Pikiran liarku itu membuat darahku bergejolak. Sesaat kemudian, aku terlena dan terhipnotis dalam dunia fantasi kenakalan Cano.T
Read more
Bab 64 Hari pertama, jabatan baru…
Pagi itu, suasana kantor sungguh hening, lain dari biasanya. Biasanya suasana kantor penuh dengan keceriaan. Maklum perubahan pimpinan biasanya membawa suasana baru juga. Karyawan pada menahan diri, wait and see. Walau mereka sebenarnya tidak ingin mengubah suasana kekeluargaan yang sudah terbangun selama ini. Mereka sudah terbiasa dengan etos kerja kekeluargaan, di mana mereka sudah merasa perusahaan merupakan bagian kehidupannya. Rasa memiliki mereka begitu kuat, hingga perusahaan bisa besar seperti sekarang ini. Mereka tidak ingin suasana kantor jadi kaku dan membosankan. Mereka tidak ingin dijadikan seperti robot, diperah saat dibutuhkan dan dibuang setelah tak produktif lagi.Mereka sedikit kuatir, karena mereka tahu pimpinan baru merupakan jebolan Singapura. Mereka pun takut pola kerja yang dibawa, sama dengan pola kerja yang berkembang di Singapura. Pekerja dipandang seperti robot, hingga kehilangan a sense of humanity. Apakah Cano sebagai direktur
Read more
Bab 65 Berbagi ranjang...
Sabtu siang itu, aku cukup puas lihat aula kantor urusan agama ramai oleh pengunjung yang diundang khusus menghadari akad nikah Aditya dan Safira, termasuk para tetangga di komplek perumahan tempatku tinggal. Tidak sedikit di antaranya yang menggeleng-gelengkan kepala dan salut padaku. Mereka sangat memuji tindakan dan ketulusanku membiarkan suami nikah lagi untuk yang kedua kalinya atas prakarsaku. Mana ada cewek di dunia yang rela dan tulus berbagi ranjang dengan cewek lain. Apalagi calon mempelai wanitanya itu pilihan isteri pertama itu sendiri. Aku dan dibantu panitia yang telah dipersiapkan oleh WO yang aku sewa dengan gembira menyambut para undangan di depan pintu masuk aula.
Read more
Bab 66 Malam Pertama…
Bagi orang yang menikah, tentu yang dinanti-nantikan adalah soal malam pertama. Malam pertama itu begitu sakral. Gimana pengantin baru melewati malam pertamanya? Apakah biasa-biasa saja, atau ingin dapat moment indah yang dapat dikenang seumur hidup? Sudah tentu, aku tidak biarkan Aditya dan Safira melewatkan malam pertamanya dengan biasa-biasa saja dan berlalu tanpa kesan. Aku sudah siapkan tempat istimewa buat mereka. Untuk itu, aku telah booking kamar unique suite di Putri Duyung Resort. Aku minta pihak wedding organizer untuk mempersiapkan segalanya, termasuk dekorasi tata ruang interior dan eksterior cottage tempat menginap. Aku ingin buat suasana yang berkesan romantis buat Aditya dan Safira. Pilihanku tepat di Putri Duyung Resort. Land scape Putri Duyung Resort begitu mempesona dan menarik sekali. Apalagi posisi tepat antara pemandangan hutan tropis yang teduh dan nyaman di tepi pantai teluk Jakarta yang eksotis dan di pinggir danau Kawasan Taman Impian Jaya Ancol. So pasti,
Read more
Bab 67 Aditya bermain di 3 in 1
Yeah…! Siang itu, ada yang merasa bersalah, setelah mengayuh biduk kenikmatan. Aditya dan Safira sudah kembali ke rumah. Aku menyambut kedatangan mereka berdua. Aku langsung memeluk Safira, sambil mencubit pinggangnya. Aditya pun membiarkan aku dan Safira saling berpelukan.“Gimana, seru gak tadi malam?!” bisikku menggoda.Tentu Safira tahu, kalau aku menggodanya telah melewatkan malam pertamanya itu. Wajahnya merona merah. Safira pun melontarkan senyum bahagianya dan memelukku erat-erat. Dia ciuminya pipiku.“Dahsyat! Makasih ya Ana,” bisik balik Safira. “Kamu telah membuatnya serba indah. Aku suka itu.”Aditya tersenyum kecut, curi dengar gurauanku. Dia jengah juga dengan godaanku. Apalagi dia terbayang apa yang telah dia dan Safira lakukan untuk melewatkan malam pertamanya itu. Siapa gak jengah, kalau kedua isteri sendiri yang bahas soal kehebohan senggama dirinya.“Ehem…enak dikau, tegang
Read more
Bab 68 Jesica Marah...
Malam itu, Pak Leo Candra dinner di rumah. Dia di dampingi oleh anak dan isterinya untuk menyantap makan malamnya. Momen ini dimanfaatkan oleh Jesica untuk menyampaikan nota protesnya. Sementara, Robert memilih diam dan tidak ikut campur masalah perusahaan. Dia memang awam dengan urusan perusahaan. Bukan passion dia soal perusahaan investasi.“Ayah! Mengapa Mardiana itu ayah bagi saham segala? 7,5 persen itu gak sedikit, Ayah…” seru Jesica “Aku sebagai anak ayah sangat keberatan soal itu.”“Iya Ayah! Aku pun jadi bingung lihat cara ayah memberi apresiasi. Ada apa sebenarnya, Ayah?” celetuk isterinya Pak Leo Candra, sembari makan.“Kalian tau apa tentang perusahaan?!” tukas Pak Leo Candra dengan dingin. “Asal kalian tau, pencapaian perusahaan sampai saat ini. Itu semua atas dedikasi kerja dia yang all out.”“Tapi yang bekerja kan bukan dia saja, Ayah. Banyak yang memberi andil…
Read more
Bab 69 Proposal Family Gathering
Cano sudah memperhitungkan salah satu cara untuk bisa dekat dengan Ana. Untuk itu dia bungkus dengan logika yang wajar. Sebagai pimpinan perusahaan yang baru tentu butuh chemistry dengan organisasi perusahaannya. Cano pun ingin menunjukkan bentuk apresiasi kebersamaan dalam perusahaan terhadap para karyawan dan keluarga, maka PT. Camerro Investment Solutions akan mengadakan family gathering. Gathering juga merupakan suatu cara untuk bersama-sama rileks sejenak dari kepadatan rutinitas kerja dan menjalin keakraban satu sama lain sehingga terbangun suasana yang kondusif untuk perusahaan.Untuk mewujudkan rencananya, Cano suruh Annya untuk buat proposal acara Family Gathering. Annya senang hatinya dengar Cano akan mengadakan acara family gathering keluarga besar perusahaan. Artinya, mereka akan bersenang-senang dan dia akan lebih dekat lagi dengan Cano. Annya pun dengan cekatan menyusun proposal yang diminta dengan petunjuk Cano itu sendiri. Tak butuh waktu lama, proposal itu te
Read more
Bab 70 Ketahuan lagi kuda-kudaan…
Wow, ada penampakan…! Bola mataku langsung terbelalak lebar, gitu lihat pemandangan yang luarbiasa ada di hadapanku. Aku pun segera menutup mulutku yang terbuka lebar. Mulutku pun jadi terkunci dan tak bisa berkata sepatah katapun. Malah hatiku tergelitik ingin tahu. Mataku terus ingin lihat pemandangan yang menggetarkan jiwaku itu. Aku lihat tubuh Annya begitu putih mulus dan sempurna bagi seorang cewek. Aku lihat juga Annya begitu menikmati goyangannya. Tangannya pun meremas-remas bukit kembarnya sendiri di antara desah dan deru nafasnya yang meluncur bebas dari bibirnya. Sementara, Cano terus menyemangati Annya untuk terus menggerakkan pinggulnya. Darahku berdesir. Aku pun jadi hanyut ingin menikmati pemandangan yang mengusik berahiku juga. Wajahku jadi merona merah lihat permainan Cano dan Annya. Tubuhku pun jadi panas-dingin. Selangkanganku terasa berdenyut juga. Apalagi aku lihat batang tongkat Cano yang panjang dan besar yang menantang itu. Aku lihat berbeda dengan mil
Read more
PREV
1
...
345678
DMCA.com Protection Status