Semua Bab Tergoda Gadis Muda: Bab 81 - Bab 90
126 Bab
Topeng
Tergoda Gadis Muda Brak!Mata Lala membulat melihat Oki menangis dalam pelukan Andi. Baru saja beberapa menit meninggalkan mereka. "Eh, No-non Lala." Ida melepaskan tangannya dari lengan mungil Andi. Tangannya memerah akibat cengkraman yang kuat. Pipi Oki memerah, Ida menampar bocah kecil itu dengan keras. "Apa yang kalian lakukan kepada mereka?' teriak Lala lantang."Eh, me-mereka jatuh tadi. Maklum, rumah jelek." Paman Andi, Ali tergagap ketika Baron menatap tajam. Tubuh kekar Baron membuat Ali bergidik ngeri. "Ali, Oki. Sini!" Mereka bangkit dan memeluk Lala. "Kalian kenapa menangis?" tanya Lala. Lala yakin mereka menjawab tanpa ada dusta yang ditutupi. "Bibi, mukul Oki karena jatuhin gelas." Andi menunjuk Ida. "Ah, Bibi hanya becanda." "Oki, pipimu sakit?" "Sakit. Kak Lala." "Baron, Toni! Beri mereka pelaj
Baca selengkapnya
Mengikuti
Tergoda Gadis Muda Sesion 2"Buka! Buka pintunya!" teriak mereka menahan mobil Lala. Tatapan tajam dan wajah menyeramkan. Gambar naga dan burung elang menghiasi lengan kokoh mereka. Kulit mereka gelap dan bibir menghitam menandakan mereka adalah peroko aktif. Salah satu dari mereka menghisap benda tersebut. Gumpalan asap menyebar mengikuti arah angin. "Bos, bagaimana ini? Mereka banyak sekali." Wajah Baron panik.  Baron melirik anak kecil yang memeluk tubuh Lala. Tak pantas melihat keadaan seperti ini dapat merusak mental mereka. Lima orang berbadan besar mengelilingi mobil Lala. Mengintip dari balik kaca hitam. Memastikan kalau penghuni di dalam mobil adalah orang yang dicari-cari. "Tabrak saja!" perintah Toni. "Jangan! Kita bukan pembunuh," larang Lala. "Cepat buka!" Suara gedoran terdengar dari luar mobil. "Bos, bagaimana ini?" Ba
Baca selengkapnya
Mr. Ron
Tergoda Gadis Muda"Kalau aku tutup mata, kalian pasti akan melakukan hal lain kepadanya." "Tidak akan. Kami tak akan menyentuhnya." Pria itu keluar mobil dan berpindah tempat duduk di samping Baron. Baron memilih mengikuti perintah mereka demi keselamatan dirinya dan Lala. Tak ada suara sedikitpun yang keluar di dalam mobil. Baron tetap waspada walaupun mata tertutup rapat. Sedangkan, tubuh Lala tak sadarkan diri. Baron mengenggam jemari Bos kecil yang terlihat dewasa dan tegas di mata para teman-temannya. Baron hanya mendengar suara deru mobil dan klakson. Tak beberapa lama kemudian mendengar para pengamen bernyayi di luar mobil. Biasanya, lampu merah menyala. Beberapa saat kemudian mobil tersebut membelok ke kiri. Baron tetap merasakan hal sekeliling. Suara ponsel dari salah satu anak buah Mr Ron di depan kemudi terdengar. Baron menajamkan pendengarannya. "Sudah kami dapatkan. Kam
Baca selengkapnya
Menolak
Tergoda Gadis Muda Session 2Anak buah Gondrong saling bertatapan."Maaf' kan saya Tuan. Saya terpaksa memukulnya." "Kamu! Lancang dan berani menyentuhya." "Juna, hukum dia di bawah tanah!" Gondrong terkejut dengan perintah Mr. Ron kepada Juna. Ia menekuk lututnya dan memohon ampun. Wajahnya tertunduk tak berdaya. Tak bisa dibayangkan betapa seram berada di bawah tanah. "Ampun Tuan!" Gondrong bertekuk lutut. Menatap Lala dengan penuh permohonan. "Non, maafkan saya," ungkapnya. "Seenak aja kamu minta maaf. Kalau sudah berjanji harus ditepati!" sindir Baron. "Itu urusanmu! Saya tak suka ikut campur. Apa yang kamu katankan dan perbuat. Semua itu adalah dosamu." Lala membuang muka tak peduli. "Kamu dengar Gondrong!" hardik Mr. Ron. "Bawa dia Juna!" "Jangan Tuan! Ampun!" Tubuh Gondrong di tarik paksa menuju ruan
Baca selengkapnya
Lepas
Tergoda Gadis MudaSesion 2Mr Ron membuang muka tak menyangka dirinya di tolak oleh anak kecil yang masih bersekolah."Mohon maaf kalau Anda tersingung. Permisi saya harus pergi." "Tunggu! Jangan pergi!" "Maaf, saya masih banyak urusan lain. Tolong jangan gangu saya lagi," tolak Lala. Lala dan Baron bergegas turun para anak buah Mr Ron menghalangi jalan mereka."Hei, kami ingin pergi!" "Maaf Nona, kalian gak diizinkan pergi." "Memangnya kalian siapa? Minggir!" Lala mendorong tubuh penjaga hingga terjerembab. Saat ini adalah hal yang tepat untuk kabur. Para anak buah Mr Ron sedang ke bawah tanah menghukum Gondrong. "Tidak bisa, Nona!" Lala menendang aset berharga lelaki yang menghalangi jalannya. Lala dan Baron bergegas pergi. Mobil terparkir di depan rumah. Seorang supir masih berada di dalamnya. Baron menarik paksa supir itu. Menghajar
Baca selengkapnya
Kejutan untuk Lala
Tergoda Gadis Muda Session 2Dikejauhan rumah Lala, terparkir mobil putih menatap Lala melalui teropong. Bibirnya tersenyum kagum. Walaupun, mengenakan seragam sekolah. Pesonanya tak pernah pudar. Rambut dibiarkan tergerai indah. Lala merawat dengan baik mahkota kepala. "Sepertinya dia gak suka bunga," ungkap asisten lelaki yang duduk di sampingnya. Menatap Lala dari kejauhan."Cari hadiah lain untuknya," perintah pria di sampingnya."Bagaimana kalau perhiasan terbaru. Kita bisa memberikan sepaket komplit." "Dia bukan gadis matre. Cari yang simple dan luluhkan hatinya. Kalau perlu kamu searching di internet. Zaman sekarang cangih jangan pura-pura lupa apalagi pura-pura tahu." "Baik, Tuan." Menundukkan kepala tanpa membantah lagi. "Gadis muda pesonamu sangat memikat hati." Monolog membuat dirinya semakin terpesona."Ibu, aku berangkat!" Pamit Lala tanpa mencium tangan. Melamb
Baca selengkapnya
Kabur
Tergoda Gadis MudaSesion 2 Rugi bandar gua pelihara elu. Makan banyak ngalahin kebo," sindir Lala. Terkekeh kecil di dalam kelas."Hei, kalian pasangan mesum. Jangan berisik!" Friska mendengar kebisingan dari Lala.Mata Lala membulat sempurna. Bu Friska telah kurang ajar berkata demikian. Memberikan nama yang amat rendah. "Maaf Bu Mesum," balas Lala. "Hei, kamu berkata apa?" tanya Friska bertolak pinggang. "Ibu cantik kayak Miyabi." Rayuan dan pujian keluar secara bersama. Ha ... ha .... Semua murid yang mendengar ucapan Lala tergelak. "Miyabi itu siapa? Artis baru." Friska baru pertama kali mendengar nama demikian. Tak tahu apa-apa dengan dunia Miyabi."Artis film biru," ucap salah satu murid. "Film biru apa?" "Bokep Bu." Semua murid tergelak. Lala memberitahu terang-terangan. "Lala!" bentak Friska menahan amarah dan kesal. 
Baca selengkapnya
Terperangkap
Tergoda Gadis Muda Sesion 2 Dari kejauhan, seorang wanita menatap Lala dangan tatapan marah. Mendekati perlahan tubuh Lala dan Rehan yang tak menyadari kehadirannya. "Lala!" panggilnya dengan suara keras. Mereka mendongakkan kepala menatap pemilik wajah. Sendok terlepas dari tangan mungil Lala. "I-ibu." "Kalian ngapain di sini? Ini masih jam sekolah. Kalian pasti bolos!" "Enggak, Bu. Lala gak bolos hanya saja ingin makan baso." "Tapi, ini masih pagi. Kalian pasti kabur di jam pelajaran. Rehan!" "Ehm, Non Lala yang nyuruh kita kabur dari tembok." Mata Lala membulat sempurna. Menginjak kaki Rehan hingga pemuda itu meringis kesakitan. "Aduh, Bos!" "Kamu kenapa?" tanya Eni. "Kakiku kakiku." Mengusap-usap kaki yang diinjak Lala. "Lala kamu itu perempuan. Kenapa senakal ini?" "Lala gak nakal h
Baca selengkapnya
Air Mata Buaya
Tergoda Gadis MudaSesion 2Arka berusaha membuka pintu dengan tangannya. Berkali-kali tak bisa terbuka dan memutuskan untuk menobrak pintu dengan tubuh kekarnya bersama Lala. Tak beberapa lama pintu terbuka lebar. Brak!Pintu ambruk di hantam mereka berdua. Lala dan Arka terjatuh di lantai. Para siswa mendengar keributan itu segera mencari sumber suara. Tontonan gratis dan jarang terjadi.Tubuh Lala berada di atas Arka. Posisi yang sangat intim membuat orang berpikir kalau mereka melakukan sesuatu. "Pak Arka, Lala!" teriak seorang laki-laki berpakaian batik. Rahangnya mengeras dan napasnya memburu. Mereka mendongakkan kepala melihat pemilik suara barito. Menelan saliva lebih banyak hingga kering di dalam tengorokan.Arka mendorong tubuh Lala. Menjauhi muridnya. Bangkit dan menatap kepala sekolah yang baru tiba. Sedikit membungkukkan tubuhArka dan Lala berada dalam ruang kepala sekolah.
Baca selengkapnya
Hoodie
Tergoda Gadis MudaSesion 2"Bos, kenapa tuh muka kusut bener kayak benang," ledek Rehan yang asik mengali lubang dengan jarinya. Semakin dalam semakin enak rasanya. "Diem kamu!" "Duh, galak bener! Lagi PMS ya. Sensi banget ditanya." "Bisa diem, gak! Atau saya lakban mulut kamu." "Astaga, mulut mau dilakban emangnya kardus. Serem banget!" "Kesel saya sama anak-anak. Mereka ledekin aja!" "Ledekin apa?" "Ibu mau jodohin saya sama pak Arka." "Serius? Alhamdulillah!" Rehan mengusap wajahnya dengan kedua tangan. Berucap senang dan gembira. "Kok alhamdulillah." "Kalau pak Arka kawin sama bos. Nilai saya dikasih bagus gak merah lagi." Terkekeh. Pletak! "Aduh, kenapa dipukul?" "Saya gak mau dijodohin sama orang kayak gitu. Apanya yang bisa dibanggain. Romantis kaga nyebelin iya. Nanti makan ati." 
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
7891011
...
13
DMCA.com Protection Status