All Chapters of Tertipu Masa Lalu: Chapter 91 - Chapter 100
160 Chapters
Hari yang Dinanti
 Delano sedang duduk bersantai sembari melihat riuhnya tamu yang mulai berdatangan ke galerinya. Tak lama kemudian, rautnya berubah marah ketika melihat Darren tersenyum ke arahnya dari kejauhan seolah mengejek, menampakkan senyuman kecutnya.  Mencoba mengalihkan perhatian. Beruntunglah Oscar membuka pameran dengan membacakan rangkaian kalimat tentang mengapa karya ini digelar.   Ia begitu antusias mendengarkan bahwa Oscar menceritakan kelebihan lukisan Delano, yang terlihat begitu nyata. Bahkan seolah-olah semua isinya menggambarkan sesuatu kejadian yang nyata.   Visual tampak di beberapa aplikasi seni rupa yang dipamerkan di setiap dinding ruangan. Tampaknya si pelukis menggambarkan kisah yang pernah dia alami.  
Read more
Sesal
  "Takkan ku biarkan kau sendirian. Di dalam gelapnya malam yang begitu pekat, di dalam gulita yang dingin menjadikan gigil. Kau akan aman bersamaku. Aku akan menemanimu, selamanya."     Delano mengingat ucapan Darren di masa kecilnya. Ucapan yang selalu membuatnya tenang. Di saat tak ada seorangpun yang menganggapnya ada. Suara itu terus terngiang bahkan terdengar berdengung di telinga.      Dan kini. Ia justru membuatnya terjebak di dalam lukisannya sendiri. Sungguh di luar nalar untuk ukuran manusia normal. Tapi Delano bukanlah manusia biasa. Ia seringkali ditemani hal-hal mistis dalam hari-harinya.      Bicara dengan mereka adalah hal biasa bagi Delano. Makhluk yang tak kasat mata. Seperti angin, hanya terasa embusannya. Mereka yang deng
Read more
Tersesat
 Lamat-lamat terdengar suara yang tak asing baginya terus memanggil. Semakin lama, suara itu semakin konsisten tanpa jeda.   Membuat Delano membuka kelopak matanya hingga terbuka sempurna. Ia terkejut ketika mendapati Oscar telah berada tepat di depan wajahnya dengan jarak yang begitu dekat.   Namun, ia masih mematung tak percaya. Kemudian perlahan ia menatap menyisir sekitar ruangan.   Hanya tinggal lah dirinya seorang diri di sana. Ruangan khusus VIP. Hanya ada ranjang miliknya di ruangan tersebut.   Pandangannya turun menatap dadanya sendiri, begitu terkejutnya Delano. Setelah mengetahui bagian dadanya di tutup dengan kain kasa lengkap dengan bercak merahnya.&nbs
Read more
Menjelajah
 Delano memekik keras, suaranya terdengar menggema memenuhi ruangan. Matanya yang semula memerah berubah menjadi tinggal seklera saja. Ia gemetar mirip orang yang sedang kerasukan.   Erangannya begitu menyeramkan. Suaranya terdengar lebih mirip auman monster ketimbang manusia.  Seolah memiliki portal untuk menyebrang dan menjelajahi waktu. Tiba-tiba saja ia menghilang dan meninggalkan Oscar dan juga Melinda.   Hanya dalam hitungan menit. Tubuhnya sudah berpindah ke tempat lainnya. Kali ini ia berada di sebuah danau yang di kelilingi hutan lebat.   Ia berusaha duduk, seraya memperhatikan seluruh tubuhnya. Ada banyak luka yang tiba-tiba sembuh dengan perlahan.  
Read more
Mencari Tujuan
 Mobil yang dikemudikan oleh gadis bernama Anna, terhenti di sebuah rumah besar yang letaknya jauh dari keramaian.  Tampak dari luar rumah bergaya arsitektur peninggalan jaman Belanda. Semua dibaluti dengan cat berwarna krem bercampur kusam yang memudar.   Lampu penerangan samar, masih terlihat menyala di salah satu jendela. Sementara itu, gelapnya malam datang membawa pekat sebagai selimut selasar halaman rumah.   Langit gelap beserta mendung tanpa bintang menjadi saksi bisu keberadaan Delano malam itu. Perlahan, ia mengikuti langkah Anna, berjalan mengekor setelah turun dari mobil.   "Ini rumah siapa?" tanya Delano, sembari memperhatikan sekeliling nan sepi. 
Read more
Penyatuan Jiwa
 Entah berapa lama Delano terbaring di ranjang empuknya. Seolah tak berdaya, tidak bergerak, lemas dengan kelopak mata yang masih terpejam.   Sementara sukmanya, seolah menjelajah ke mana-mana. Kadang tersesat, dan kadang juga kembali.   Kali ini jiwanya penasaran, ingin melakukan penyatuan dengan tubuhnya. Mungkin saja jika ia melakukannya, dirinya akan benar-benar sembuh dan selamat.   Ia terdiam sejenak memikirkan bagaimana caranya. Tapi, ia terkejut saat mengetahui Melinda mendelik tepat di hadapannya.   Ia terlihat bangkit bahkan bergerak, berjalan mendekatinya. Jantung Delano semakin berdegup kencang. Rasanya hampir saja terlepas dari tempatnya. 
Read more
Ritual Pemanggil Jiwa
 Delano masih kebingungan dengan semua yang dikisahkan Oscar kepadanya. Ia bahkan bergidik ngeri, ketika mengingat hal-hal yang begitu menyeramkan dan baru saja terjadi di luar nalar.   Sungguh menyeramkan. Sebenarnya dia itu apa? Oscar menajamkan mata mengamati dari jarak dekat seperti apa rupanya.  Tertentu Delano terperanjat saat dikagetkan dengan wajah pria berkepala plontos itu yang tiba-tiba saja sudah berada dengan jarak begitu dekat dan menatapnya dengan lekat.   "Apa?" tanya Delano dengan bibir bergetar.  Ia seakan menyadari yang di hadapannya itu bukanlah Oscar. Tapi seseorang, entah siapa yang berusaha mengikutinya dari tempat ghaib.   
Read more
Kau Luar Biasa
 Delano seperti dialiri listrik ribuan watt. Seketika tubuhnya kejang. Kemudian seketika ia berhasil membuka kedua kelopak matanya hingga sempurna.   Kendati pun, ia seperti orang linglung. Tidak langsung bangun. Ia melihat kondisi sekitar ruangan. Tampak Oscar berdiri di sisi ranjang. Sementara Melinda di sisi ranjang lainnya.   Sekeliling ruangan hanya diterangi oleh nyala lilin. Ruangan yang ditempati olehnya pun terasa asing.   Delano beringsut duduk lalu memundurkan tubuhnya hingga bersandar di tembok kamar.   "Ini kamar siapa? Dan kalian ini siapa?" tanya Delano. Oscar dan Melinda tersentak mendengarnya. Mereka berdua
Read more
Menghapus Jejak
 Delano beranjak pergi meninggalkan Melinda yang terus berteriak memanggilnya. Wanita tua itu tidak kuasa menahan kesedihan melihat putranya begitu malas menanggapi ucapannya.   Ia begitu dingin bahkan tak acuh. Bersikap seperti kepada orang lain yang bahkan tidak pernah kenal sama sekali.   Sementara Oscar, pria berkepala plontos yang begitu setia itu segera berjalan mengekor mengikuti langkah Delano menuju mansionnya.   Sepanjang perjalanan, pemuda itu ingin mengulang kilas balik kejadian masa lalu yang mulai ia rindukan.   Ditiupkannya sudut kalung batu safir, tiupan menghasilkan  suara yang mirip pluit dan tak lama kemudian anjing dalmantian benar-benar dat
Read more
Gadis Kembar
 Hari mulai senja, dan Delano masih di dalam kereta. Ia bepergian jauh ke tempat terpencil yang belum pernah ia kunjungi.   Tidak ada rencana apapun. Ia pergi begitu saja dengan perbekalan baju seadanya. Meski begitu, ternyata Oscar meninggalkan banyak uang saku di dalam tas ransel miliknya. Mata Delano mendelik melihatnya.   Bukan hal yang mustahil, itu semua ada hasil penjualan karyanya. Oscar memang orang yang bisa diandalkan. Tidak ada yang perlu ditakutkan kali ini, begitu pikir Delano sambil menghela napas panjang.   Ia memeluk tas ransel miliknya, sementara di sisi tempat duduknya ia juga membawa koper berisi keperluan sehari-harinya.   Beberapa pasang pakaia
Read more
PREV
1
...
89101112
...
16
DMCA.com Protection Status