All Chapters of Tertipu Masa Lalu: Chapter 81 - Chapter 90
160 Chapters
Berebut Kuasa
  Pukul 05.00 — Galeri Jeff Hilton, Firenze-Italia   Pagi itu cuaca terlihat mendung. Langit terlihat gelap. Suara petir begitu bergemuruh. Tapi bukan gemuruhnya yang mengganggu pikiran Delano. Melainkan rasa canggungnya menghadapi masa lalunya yang kelam.      Bagaimanapun ia tetaplah seorang Delano, meski sekarang perubahannya sangatlah banyak, tapi sama saja memiliki kekurangan.      Ia memiliki sisi kurang percaya diri yang menjadi kekurangannya. Mirisnya ia juga mencoba melawannya dengan cara yang salah.    Pagi itu ia mematut diri dalam pantulan cahaya cermin. Dilihatnya kalung batu safir merah miliknya sudah bertengger di atas nakas.      S
Read more
Dia Masih di Sini
 Malam yang ditunggu-tunggu sudah tiba. Calista terlihat menawan dengan setelan kaus biru muda yang dipadu padankan dengan blazer berbahan brokat berwarna ceam. Sementara Bob, masih sama dengan penampilannya yang dulu, celana yang selalu menggunakan tali selempang dan juga topi berwarna selaras dengan kemejanya yang selalu jadi ciri khasnya.   Delano memilih duduk bersebrangan dengan Bob yang duduk berjajar dengan Calista. Tidak sedikitpun Delano menghindari tatapan keduanya.   Buku jemarinya seolah tak sabar terus mengetuk-ngetuk meja makan hingga menimbulkan suara, menunggu semuanya berkumpul dan segera mengutarakan keinginannya untuk kembali berkarya.  Tak lama kemudian, Emely datang dengan menggunakan mantel dalma
Read more
Maaf Kau Harus Pergi
  Salah seorang teman terbaik Delano tak terima sahabatnya mengalami ini. Ia berpikir Delano depresi. Atau mungkin, jiwanya terguncang setelah kematian Jeff Hilton, lalu di susul kematian teman terdekatnya, yaitu Hendri.      Dulu di tempat ini pernah menjadi tempat bahagia ketika pertama kali bekerja kepada Jeff. Di tempat ini pula pernah tercipta banyak kenangan dan juga tragedi yang tidak mengenakkan lainnya.      Cuaca malam itu terasa dingin. Tiba-tiba semilir angin berembus kencang menyapu setiap pemilik pipi yang ada.    Tiba-tiba saja lampu seketika padam. Seisi ruangan riuh. Mereka juga waspada, Oscar segera melepaskan kalung yang dikenakan Delano. Sebab dari kalung itu sumber energi buruk selalu muncul membersamainya.   
Read more
Mungkinkah Karya Terakhir?
 Pagi ini Delano membuka mata lebih awal. Ia tak bisa tidur nyenyak semalam. Pikirannya berkecamuk memikirkan banyak hal. Termasuk juga persaingannya dengan Darren.   Delano memikirkan berbagai kemungkinan buruk yang mungkin terjadi dan banyak hal, termasuk tentang cara mengurung kembali sosok Darren. Terlintas di pikirannya ingin mengambil kembali rumah kecil yang bentuknya mirip kastil yang tertinggal di desanya. Tapi waktu begitu sempit untuknya.   Ia melamun seorang diri di balkon mansion. Tatapannya jauh ke arah luar. Tak lama kemudian Oscar datang bersama maid yang menyajikan sarapan pagi yang ditata di atas nampan.  "Delano, apa yang kau pikirkan?" tanya Oscar membuyarkan lamunannya di pagi itu.  
Read more
Cerita Hilangnya Darren
 Hari ini adalah hari kedua Delano menuangkan ide lewat lukisan-lukisan barunya. Ia sengaja membuatnya menarik. Entah kenapa selesai pameran lukisan ini ia berniat kembali menjelajah ke tempat lain.   Bukan tanpa alasan, tapi ia memiliki tujuan lain, ingin jauh dari segala gangguan dan bisikan yang membuatnya merengkuh sisi kejamnya tentunya.   Sering kali ia terjatuh tanpa ada yang tahu. Mendengar hal-hal di luar nalar yang tidak bisa dibuktikan kebenarannya. Membuatnya takut berterus terang kepada siapapun.   Sebab ia tahu, tak ada seorangpun yang percaya dengan hal gaib. Meski sebenarnya kita hidup berdampingan dengan hal-hal tersebut.   Hari semakin malam. Bende
Read more
Sebuah Kisah Nyata
 Mentari pagi kembali datang. Sinarnya tampak terang seperti biasanya. Embun pagi menemani dingin yang menjadikan gigil.   Semua masih sama seperti sebelumnya. Sama halnya Delano. Ia masih mengikuti perjalanan hidup yang bahkan ia tak tahu di mana ujungnya. Akankah ada caranya untuk bahagia atau pun tidak?  Meski begitu, ia adalah sosok yang optimis dan juga pemberani. Sering dihina di masa kecil membuatnya menjadi seorang pemberontak yang seiring berjalannya waktu semakin kuat. Bahkan kini ia mulai berencana melawan sosok kejam yang selalu mengambil alih tubuhnya.   Sakit hati. Tentu saja itu yang menjadi alasan Delano saat ini. Tidak ada lagi tujuan hidup. Kecuali membalas seluruh sakit hatinya. Baginya, hanya luka yang membuatnya bertamba
Read more
Misteri Tentang Elis
  Delano terkejut ketika ia memasuki kamarnya. Semua barang-barang miliknya berserakan di lantai. Sepotong kain, bekas kemeja dengan beberapa robekan lengkap dengan noda dan bau anyirnya tergeletak begitu saja di atas nakas.   Ia tidak banyak bicara. Hanya mengedarkan pandangannya ke sekeliling kamar. Ia melongok ke arah jendela. Tidak ada bekas yang mencurigakan.   Kemudian ia melangkah dan memastikan pintu. Tidak ada yang rusak. Lalu ia berpikir sejenak. Ia teringat jika tidak ada yang berani mengganggunya kecuali Oscar.   Ia tersenyum menyeringai. Setalah itu ia segera membersihkan kamarnya kembali tanpa meminta bantuan maid. Bau anyir dari kain miliknya, pasti akan membuat siapapun yang masuk ke kamarnya akan
Read more
Sudah Waktunya
 Oscar masih penasaran dengan Delano. Ia sering kali ketakutan setiap kali pemuda itu berada di dekatnya. Di sisi lain, ia juga amat penasaran dengan sosok Elis.   Kenapa beberapa orang yang ditemui olehnya terasa aneh? Oscar bahkan tidak bisa membedakan mana yang masih hidup dan mana yang sudah mati.   Namun, yang ia tahu Darren lebih pucat meski penampilannya lebih sempurna ketimbang Delano, begitu juga dengan Elis. Sahabat lamanya itu hanya bisa ditemui setelah mengatur janji temu lewat surel saja.   Oscar masih memikirkan tentang majalah yang ia baca sekilas di kamar Delano. Di majalah tersebut, menerangkan jika sang psikolog bernama Elis sudah lama meninggal dunia. Lalu, siapa yang selalu membantunya selama ini?&
Read more
Berita Duka Tentang Dia
 Delano bagai orang kehilangan akal. Ia melampiaskan amarahnya lewat lukisan-lukisan miliknya.   Hanya dengan cara itu ia bisa lega. Malam semakin pekat. Hanya tinggal menunggu waktu, dalam hitungan jam. Tapi dia sudah tidak sabar lagi.   Tangannya yang semula gemetar bergerak liar seperti sedang mengamuk meluapkan segala emosinya, menggoreskan tinta cat ke kanvas dengan guratan-guratan kasar seperti orang yang kehilangan akal.   Di awal mentari pagi yang baru saja menampakkan sinarnya, jantungnya bergetar. Seolah terus memaksanya menggerakkan kuas, menorehkan cat di dasar kanvas. Rasanya sepi. Hening. Ada rasa sedih seakan kehilangan sesuatu yang berharga.   Namun
Read more
Aku Terjaga
 Delano terjaga di dunia yang seakan terasa neraka jahanam baginya. Kenyataan pahit menyeretnya seperti seorang kriminal.  Seharusnya ia bisa duduk ongkang-ongkang kaki dengan harta peninggalan Jeff yang begitu melimpah. Tapi karena ia bukan sosok yang mudah puas akan pencapaiannya, ia tetap menjadi seseorang yang ulet dan juga pekerja keras.   Bukan tanpa tujuan ia menggelar kembali pameran seni lukis di galeri Jeff Hilton. Ia ingin menuntut balas, kepada sosok mistis yang selalu mengikuti kesehariannya. Dengan caranya sendiri. Cara yang begitu rumit dan susah dipahami orang lain.   Karena sosok yang mampu mempengaruhi dirinya itu, hidup Delano menjadi berantakan. Bahkan beberapa orang terkasih mulai pergi dan meregang nyawa olehnya. &
Read more
PREV
1
...
7891011
...
16
DMCA.com Protection Status