All Chapters of Tertipu Masa Lalu: Chapter 31 - Chapter 40
160 Chapters
Sejarah Kembali Terulang?
 Oscar dan Delano tercekat menatap Daren dengan jantung berdebar. Saat itu, Daren bersiap meniup kalung yang menggantung di lehernya diiringi seringai di wajahnya.   Sedangkan Jeff memasang wajah memelas berharap Daren memaafkan segala kesalahannya di masa lalu. Tentang ibu Delano, tentang perbuatannya pada Miranda, dan juga para seniman yang ia paksa untuk merelakan maha karya mereka.   Priiiit …! Benar. Peluit dengan nada panjang telah Daren tiup. Delano, beserta Oscar yang berada di tempat tersebut terbelalak. Bibir Delano bahkan terbuka lebar, matanya juga ikut mendelik melihat para gerombolan dalmantian berhamburan mendekat.  Hening. Hanya suara riuh sepatu kaki anjing dalmantian berlarian mendekat. Seisi
Read more
Tinggal Bersama
 Hari berganti hari, Oscar datang menjemput Delano yang berangsur membaik. Perban luka di pinggangnya yang di jahit pun sudah mulai dilepas.   Pagi itu, Oscar datang bersama kedua teman Delano untuk menjemputnya. Setelah kematian Jeff, harta kekayaan jatuh ke tangan Delano sebagai pewaris tunggal.   "Delano, bagaimana keadaanmu?" tanya Oscar. Masih dengan ekspresi wajah yang sama seperti sebelumnya. Selalu dingin dan irit kata, kecuali ada kepentingan mendesak yang memerlukan penjelasan.   "Aku sudah membaik. Apa hari ini aku bisa pulang?" tanya Delano memastikan, ia penasaran dengan kedatangan Oscar yang sebelumnya jarang menjenguk.   Daren pun sejak Delano dirawat di Rumah Sakit tidak pernah melihat lagi batang hidungnya. Hal itu juga sangat mengganggu pikirannya.  "Ya, kamu akan tinggal d
Read more
Jera si Pemalak Jalanan
 Keesokan harinya. Delano tidak terlalu mempedulikan Calista sebagai pembalasan atas semua perlakuan buruk yang dulu ia lakukan. Bahkan meski gadis itu terkesan tersiksa tidur di sofa bludru panjang berwarna merah maroon yang terletak di sudut ruangan.  ** Matahari telah menampakkan silaunya, tergelincir tetapi sinarnya menghangatkan seluruh makhluk yang ada di bumi. Sementara itu suhu udara sudah tidak terlalu panas. Debu bergulung-gulung tertiup angin. Pusaran angin membawa debu pada sebuah gang sempit di kediaman Oscar.   Delano baru saja pergi ke butik Emely. Penampilannya terlihat santai dengan t-shirt dan juga celana jeans panjang. Sedangkan kakinya mengenakan alas sepatu kulit berwarna brown. Meski luka bekas ditikam Jeff
Read more
Kabar Pelukis Idola Baru Tersiar
 Beberapa hari kemudian, Delano mengerling saat membaca surat kabar kemudian menonton acara televisi. Tersiar kabar bahwa ia pelukis idola baru di sandang oleh Daren.   Delano memaku memikirkan hal itu. Bagaimana bisa Daren muncul di tempat yang berbeda secara nyata? Sedangkan saat bersama dengan dirinya, ia justru tak terlihat oleh siapapun.   Apa yang membuatnya berbeda? Hal itu selalu menjadi pertanyaan besar di benak Delano. Setiap waktu ia selalu memikirkan bagaimana? Kapan? Momen pertama kali bertemu dengan Daren. Mungkinkah mereka bersaudara? Kenapa Daren begitu misterius? Delano hampir frustasi memikirkan banyak hal tentangnya.   Delano masih tercenung sambil memijit keningnya yang bahkan tidak sedikit pun merasa sakit. Membuat
Read more
Delano vs Daren
 Siang ini kamar lama milik Jeff Hilton, yang kini ditinggali oleh Delano. Ia mendadak menjadi milyarder terkenal karena warisannya. Nuansa kamar serba krem bergaya Eropa klasik menjadi pilihan dekorasi kamar saat itu.   Tentu saja pemuda itu tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan untuk meraih mimpinya selama ini. Disingkapnya gorden jendela bangunan megah dengan ukiran khas Firenze-Italia dengan perlahan.   Udara sejuk seketika berembus kencang memasuki ruangan kamar. Delano memejamkan matanya sesaat, ia menghirupnya dengan begitu dalam. Di saat bersamaan, tercium parfum beraroma khas bunga mawar menyeruak memenuhi ruangan. Delano menoleh mencari dari mana asalnya.   Sepasang matanya terbelalak, dan terkunci pada pemilik tubuh indah di
Read more
Kabar Mengejutkan
 Mengendus rencana Oscar dan Delano, Daren menjalankan rencananya lebih awal. Ia terlihat tidak suka dengan kedekatan keduanya. Dahulu sejak kecil, Delano selalu bersamanya. Tidak ada orang lain selain dirinya.   Melihat kedekatan Oscar belakangan terakhir, membuat Daren merengkuh sisi buruknya. Rencana demi rencana ia susun sedemikian rupa. Sehingga Delano sedikitpun tidak menaruh curiga.   Bukan tanpa alasan Daren menjadi membenci, hal ini disebabkan karena Delano mulai berubah sikap dan juga kepercayaan pada dirinya.   ** Siang itu, Daren yang kini juga ikut tinggal dan menikmati kekayaan mendiang Jeff Hilton, sedang duduk bersantai di teras mansion.  
Read more
Mengapa Benci Jadi Cinta?
 Terik matahari tidak menyurutkan niat Delano untuk mencari dua orang sahabatnya. Mobil sport mewah miliknya melesat cepat melewati jalanan yang masih ramai.   Delano hanya diam didampingi oleh Oscar yang duduk disampingnya ketika mengemudi, beserta seorang pengacara muda yang sengaja disewa Oscar untuk menyelesaikan dan berjaga-jaga jika saja muncul masalah dalam kehidupan Delano.  Pemuda berwajah tampan itu fokusnya hanya menatap lurus ke depan. Ia bahkan tidak sedikitpun menyapa Oscar yang sedari tadi melihatnya.   Tidak butuh waktu lama. Hanya sekitar lima belas menit berlalu. Mereka telah sampai di sebuah kantor polisi di kota Firenze.   Dengan mengenakan jas mahaln
Read more
Rahasia Kalung Batu Safir Merah
 Delano masih diam. Shock tentu saja dengan penuturan Calista yang mengatakan bahwa pelaku yang melecehkan dirinya dan juga menggunduli rambutnya adalah kedua sahabat dekatnya sendiri yang tak lain Hendri dan Bob.   Deg!!! Jantung Delano seolah melorot mendengar pengakuan gadis cantik yang kini justru penampilannya berubah drastis yang hampir mirip monster itu.  "Apa katamu? Kamu yakin?" tanya Delano dengan nada tinggi seolah menyangga pernyataan Calista.   Delano langsung mendekat kemudian menangkup wajah perempuannya dengan tatapan intens. Jarak keduanya begitu dekat. Hingga napasnya terasa menghangat ketika menerpa raut wajah Calista.   Kedua p
Read more
Kejadian di Gerbong Kereta
 Delano terbangun setelah beberapa jam tertidur. Entah berapa jam lamanya ia terlelap. Kepalanya terasa sangat sakit. Pusing luar biasa akhir-akhir ini sering terjadi dan kembali ia rasakan. Ia memegangi kepalanya yang sangat pusing. Rasanya berputar seperti naik rollercoaster.  Tidur ternyata tidak menyelesaikan masalahnya. Justru sakit di kepalanya berulang beberapa kali kerap terjadi.   "Aaaaargh …." Delano memegangi kepalanya sambil meringis kesakitan. Ia berupaya bangun dari kasur empuknya dengan sempoyongan dan hampir saja terjatuh. Untungnya ia segera berpegangan pada nakas yang tak jauh letaknya dari kasur.  Meski perlahan. Tapi ia sukses melangkah ke kamar mandi dan berendam di bathtub sampai sakit kepalanya meng
Read more
Mencari Masa Lalu
 Begitulah sisi baik Delano. Pribadi yang jauh berbanding terbalik dengan seorang Daren yang entah siapa dirinya. Memiliki wajah sama dan memanfaatkan kemiripannya mengatasnamakan Delano dalam setiap aksi jahatnya.   Sepanjang perjalanan Delano memilih diam seorang diri. Meski begitu banyak pasang mata yang sedang memperhatikannya.  Ia cuek, meski wanita yang merupakan bagian komplotan preman jalanan menghampiri. Tampaknya berusaha merayu.   "Boleh tahu siapa nama Anda? Sepertinya bukan orang biasa?" Wanita tersebut mengulurkan tangannya, berharap Delano membalasnya dan memperkenalkan diri.   Delano hanya diam dan hanya membalas menatap, selain itu ia juga menyunggingkan senyuman menawan.
Read more
PREV
123456
...
16
DMCA.com Protection Status