All Chapters of MY Enemy MY Husband: Chapter 91 - Chapter 100
104 Chapters
BERNAFAS LEGA
BANDARA INTERNATIONAL SOEKARNO HATTA,PUKUL 09.30 WIB. Tristan sedang menggenggam tangan Raline saat baru saja masuk ke dalam Bandara, diikuti oleh Kevin dan beberapa bawahannya yang akan ikut perjalanan bisnis ke Thailand,serta satu pengawal wanita yang khusus untuk menjaga Raline. Sedangkan Sopir Pribadi mereka sedang menunggu di Parkiran sembari menunggu panggilan dari majikannya. Mereka lalu duduk sejenak di salah satu Cafe yang ada di dalam Bandara, sedangkan urusan Tiket dan lainnya sudah ada Kevin yang mengurus itu semua. "Mau makan?" Tanya Tristan pada Raline yang sedang duduk di sampingnya. "Aku mau minum Jus saja" Jawab Raline. Pelayan Cafe yang sudah berdiri, mencatat pesanan apa saja dari mereka. Sedangkan, Manager Pemasaran dan juga manager Produksi duduk di kursi berbeda, tetapi tetap satu ruangan dengan mereka berdua. "Baiklah terimakasih" Ucap Tristan kepada pelayan wanita ini. Pelayan wanita ini
Read more
KALIAN YANG PALING PENTING DALAM HIDUPKU
Apartemen,Pukul 07.30Raline yang baru saja keluar dari kamar,langsung menghampiri tante Debby yang tengah sibuk membuatkan sarapan untuk anak menantunya.Langkah kakinya terlihat pelan, Raline termasuk ibu hamil yang sangat berhati-hati dalam menjaga setiap pergerakannya. Ia tidak ingin terjadi sesuatu disaat ia sedang mengandung."Pagi Tan?" Sapa Raline yang sudah mengenakan Pakaian rapi untuk berangkat ke kantor."Pagi,nak" Jawab Tante Debby sembari mencium pipi kiri dan kanan Raline.Raline mengambil Piring diatas meja dapur yang sudah berisi Bubur kentang keju. Ia bawa ke meja Makan."Biar tante saja,Raline" Ucap Tante Debby."Sudah biasa tante" Jawab Raline sembari tersenyum.Raline lalu duduk di kursi ruang makan ini.Tante Debby langsung membawa Gelas yang berisi susu hamil dan juga Jus Tomat. Ia letakkan di atas meja.Raline kembali beranjak, ia ambil selai cokelat dan juga roti tawar yang ada di atas mej
Read more
TRISTAN TERTEGUN
Ruang rawat inap VIP, Lantai 10, Pukul 16.30 Tristan baru saja menyelesaikan rapat melalui sambungan video secara daring dengan para bawahannya di Thailand. Pekerjaan yang tadinya belum selesai,ia tinggal begitu saja saat menerima panggilan dari Lala kalau istrinya sedang Kritis. Ia terus memijat pelipisnya, sungguh ia merasa sangat tertekan. Banyak pikiran yang sudah berkecamuk dan membuat suasana hatinya masih belum membaik bahkan saat mengetahui bahwa Raline sudah melewati masa Kritisnya. Sedangkan Raline yang sudah tampak baik, masih tertidur pulas setelah makan siang dan mengobrol hangat dengan suaminya. TOK..TOK..TOK.. Tidak lama kemudian Seseorang baru saja mengetuk pintu ruangan. Tristan beranjak dari Sofa untuk mendekati sumber suara. Ada Lala dan juga Roy yang baru saja datang. Dengan membawa buket bunga tulip angelic dan juga keranjang berisi buah-buahan segar mereka menghampiri Tristan yang sedang berdiri me
Read more
LUSA
Suasana menjadi hening..Tristan tertegun, di tatapnya wajah istrinya ini lekat-lekat. Lalu ia tersenyum.“Kenapa tersenyum?” Tanya Raline.Lalu ia genggam tangan istrinya ini,ia coba untuk tenang menjawab pertanyaan Raline yang dengan tiba-tiba. Ia tahu betul bahwa Raline adalah wanita yang sangat cerdas, sebaik apapun istrinya ini atau sepolos apapun sikapnya, Logikanya pasti sedang berjalan.“Tidak, aku hanya ingin tersenyum melihat istriku ini sepertinya sudah lebih baik sekarang” jawab Tristan.Raline lalu melepaskan tangan Tristan yang tengah menggenggam tangannya, Ia coba memahami sesuatu. Pikirannya sudah jauh melambung, melihat Sikap Tristan yang mencoba menyembunyikan kesalahan Kanaya membuatnya gamang.“Ada apa?” Tanya Tristan yang melihat perubahan ekspresi dari wajah sang istri.Raline diam sejenak, ia kendalikan terlebih dahulu emosi nya. Jika tidak dalam kondisi mengandung mungkin ia
Read more
MENGHILANGKAN KERAGUAN
CEKREKK..Pintu Apartemen baru saja dibuka Oleh Tristan, Kevin hanya mengantarkan sebatas depan pintu ini. Railine yang berada di kursi roda berterimakasih kepada Kevin yang sudah membantunya dan suaminya sejak dari rumah sakit hingga pulang hari ini.Tristan menutup pintu, lalu ia berjongkok untuk melepaskan sepatu Raline. lalu ia lepas juga sepatu yang masih melekat di kakinya. Setelah nya ia dorong kursi roda ini mengarahke Ruang tamu."Tristan, aku haus" Ucap Raline.Tristan langsung menuju ke dapur untuk mengambil segelas air hangat yang akan ia berikan kepada istrinya."Mau apa lagi?" Tanya Tristan setelah melihat segelas air ini sudah kering karena di teguk istrinya.Raline beranjak dari kursi roda, sebenarnya dia cukup kuat untuk berjalan sendiri. Tetapi, Tristan masih khawatir dengan kesehatan Raline yang masih terlihat cukup lemah."Pelan-pelan" Ucap Tristan saat Raline berdiri, dan ingin duduk di sofa.Ia pegang tang
Read more
MAAFKAN AKU SAYANG
Tristan berjalan dengan terburu-buru sembari menggendong tubuh Raline dalam dekapan nya.Setelah masuk Ke rumah sakit, ia langsung  membawa Raline menuju ke Ruangan unit gawat darurat.Tangannya bergetar, jantung nya berdetak dengan kencang, ia terus memikirkan hal terburuk yang akan terjadi kepada Istrinya dan calon bayinya.Sejak di dalam mobil tadi, Raline belum juga sadarkan diri.Setelah masuk ke unit gawat darurat, Tristan langsung merebahkan tubuh Raline di atas kasur rumah sakit. Perawat berdatangan, tidak lama kemudian Dokter yang berjaga datang dan langsung memeriksa keadaan Raline."Anda sebaik nya menunggu di luar" Ucap Perawat dengan seragam putih ini.Tristan melangkahkan kaki nya sedikit menjauh, Kevin yang ikut dengannya mendekati Tristan."Langsung lakukan" Ucap Tristan memberi perintah pada Kevin.Kevin segera pergi setelah Tristan Perintahkan, sedangkan Tristan terus gelisah menunggu hasil pemeriksaan is
Read more
KENAPA KAMU TIDAK BISA MENCINTAIKU !
Tidak berapa lama setelah itu, Lala mendatangi Tristan dan Raline yang sudah berada di ruangan rawat inap VIP.Pintu Kamar ini ia buka, lalu ia melangkahkan kaki untuk melihat Raline. Tapi, saat ia sudah masuk ke dalam ruangan ini ada pemandangan yang membuatnya harus menarik nafas dalam-dalam. Di lihatnya Raline terus menangis, dan meminta Tristan untuk keluar dari Kamar ini."Aku tidak mau melihat mu Tristan !" Pekik Raline sembari menangis terisak-isak.Tristan terus menjauh dari Istrinya, tetapi kakinya tidak berani melangkah untuk meninggalkan Raline di ruangan ini sendiri. Hingga Lala mendekati Raline yang sedang memarahi suaminya itu. Lala spontan memeluk tubuh Raline dengan erat, ia tenangkan Sahabatnya ini."Line, tenang..Tenang Sweety"Gumam Lala sembari mengusap kepala Raline.Raline semakin menjadi menangis dalam pelukkan Lala, Tristan yang melihat Istrinya yang sedari tadi menangis tanpa sadar meneteskan air mata."La, Ayah menin
Read more
TIDAK AKAN PERNAH AKU MAAFKAN !
Dua bulan kemudian..Rumah kediaman Keluarga Darmawan, Pukul 07.00Drrt...Drrt..Drrt..Pesan masuk !Raline yang masih tertidur diatas kasur empuknya, terbangun lalu ia buka pesan yang biasanya dari sang suami yang selalu membangunkannya di pagi hari. Walaupun pesan-pesan yang dikirimkan Tristan tidan pernah ia balas, Raline selalu rutin membaca pesan masuk itu."Good morning, Sayang. Aku hari ini bingung akan memakai Jas yang mana" Pesan masuk dari Tristan.Drrt..Pesan masuk kembali !Tristan mengirimkan foto beberapa Jas yang sudah ia letakkan di atas ranjang besar di kamar Apartemen mereka."Yang Biru malam" Gumam Raline, tanpa ia balas pesan tersebut.Setelah menerima pesan dari sang suami, biasanya ia akan bersemangat untuk mengawali aktifitas pagi ini. Tidak lama setelah ia terbangun, pelayan mengetuk pintu kamarnya."Masuk"Sahut Raline yang masih duduk di atas Ranjang besarnya.Pelayan ini me
Read more
AKU AKAN MEMBUNUHMU !!
Lala baru saja masuk ke ruang kerja Presiden perusahaan ini, Raline Putri Darmawan. Ia dengan senyuman khas nya mengajak Sahabat tercinta nya ini untuk segera memeriksakan kandungan nya siang hari ini.Raline yang masih memeriksa beberapa dokumen, langsung menghentikan pekerjaannya.Ia melangkahkan kaki untuk mengambil Blazer panjangnya yang tergantung di pengait pakaian yang ada di ruangan ini, lalu ia kenakan ditubuhnya."Ayo" Ucap Lala,langsung merangkul tangan sahabatnya ini.Mereka berjalan menyusuri lantai 30 ini hingga berpapasan dengan Tristan yang sepertinya baru saja akan menuju ke ruang kerja Raline. Untuk kali ini Tristan akan lebih keras kepala, ia akan ikut untuk memeriksakan kandungan istrinya."La,biar aku saja" Ucap Tristan, lalu ia gantikan Lala menggenggam tangan Istrinya.Raline menatap Lala dengan tajam, dengan bahasa rahasia yang hanya diketahui oleh kedua sahabat ini mengisyaratkan bahwa Raline akan memarahinya nanti.
Read more
JANGAN BERANI MENYENTUH WANITA KU
"Raline aku akan membunuh mu !!"Pekik Kanaya.Nafas Raline terasa sesak, hampir saja wanita itu mencengkeram lehernya. Beruntung sang suami, bersama dengan Pengawal pribadi mereka terus menjaganya.Teriakan Kanaya tidak terkendali, entah apa yang membuat ia berpikir kalau semua ini adalah salah Raline. Hingga kedua petugas polisi wanita itu,harus mengamankan Kanaya kembali ke dalam mobil."Kamu tidak apa-apa,sayang?"Tanya Tristan.Raline mengangguk,ia hanya terkejut dengan serangan mendadak dari Kanaya.Tidak lama kemudian Tante Debby dan Om Reinald keluar dari rumah ini. Tante Debby langsung memeluk Raline,sedangkan Om Reinald mendekati Tristan untuk mengetahui tentang apa yang sudah terjadi. Tristan menjelaskan semuanya kepada Paman dan Tante nya ini, lalu ia meminta tolong agar Raline segera di bawah ke rumah lama mereka yang tepat berada di sebelah. karena Tristan akan mengurusi Kanaya terlebih dahulu.***Di dalam Rumah Kanaya..
Read more
PREV
1
...
67891011
DMCA.com Protection Status