POV RAY Begitu sampai di panti, dengan menutup wajahku, aku buru-buru masuk kamar lalu memcuci bersih wajah dan badanku. Kutatap wajahku di cermin, ada lebam bekas pukulan pemuda preman itu. Baru saja aku keluar dari kamar mandi, Agni sudah menghadangku. Agni terkejut saat melihat lebam yang ada diwajahku, dia pun marah."Kamu kenapa Ray?" tanya Agni, walau suaranya pelan namun aku tahu dia menyimpan kemarahan. "Aku tak apa-apa kok Ni," jawabku, aku tahu bila aku katakan Agni pasti langsung mencari pelakunya. "Apaan tidak apa-apa, siapa yang berani melakukan ini, cepat bilang padaku!" kata Agni penuh emosi. "Sudahlah Ni, aku nggak apa-apa kok," kataku sambil melangkah melewati Agni. "Apanya yang nggak apa-apa, emang kamu nggak bercermin tadi," kata Agni semakin marah. aku hanya diam sambil meraih baju dan memakainya. "Kamu tuh Ray, kayak nggak punya kekuatan saja masa sama cecunguk kampun
Read more