Semua Bab Ksatria Pengembara Season 2: Bab 71 - Bab 80
2578 Bab
Pasukan Neraka Perut Bumi - 6
Sejenak kedua-duanya tetap terdiam, hingga ; “Apakah ini pertama kalinya Ratu bercumbu ?!!,” sahut Bintang untuk memenuhi rasa penasarannya. Ratu Ayu Pitaloka hanya tampak mengangguk malu. “Kenapa ?” “Karena sejak muda, hamba telah terkurung di Goa Watu Telo” ucap Ratu Ayu Pitaloka lagi hingga membuat Bintang teringat dan menyadarinya. “Maafkan aku ratu, aku sungguh tak menyangka akan jadi begini.... awalnya aku hanya ingin menolong ratu, tapi hawa dingin didalam tubuh ratu sangat kuat sekali....aku jadi khawatir dan tidak ada cara lain yang terpikirkan untuk menolong ratu” ucap Bintang lagi “Iya tidak apa-apa paduka, hamba tidak menyalahkan paduka, Inti sakti angin salju Ratu Alena memang sangat kuat, kekuatan hamba belum pulih untuk menghilangkan pengaruh Inti sakti angin salju itu” ucap Ratu Ayu Pitaloka lagi. “Kalau begitu sama....” “Sama apa paduka ?” tanya Ratu Ayu Pitaloka bingung. “Kekuatanku juga hilang untuk beberapa hari ini ratu” ucap Bintang hingga membuat wajah Ra
Baca selengkapnya
Pasukan Neraka Perut Bumi - 7
Dari goa tempat Bintang dan Ratu Ayu Pitaloka berada, kita melompat kembali ke istana Negeri Atas Angin. Dimana sosok Ratu Alena terlihat kembali bersama Hakim Emas dengan sangat terburu-buru, Hakim Emas terlihat sedang memapah sosok lemah Ratu Alena. Tanpa menghiraukan para prajurit yang berjaga di istana Negeri Atas Angin yang menjura hormat kepada mereka, Ratu Alena meminta Hakim Emas untuk membawanya ke kamar.Didepan pintu kamar, kembali prajurit penjaga pintu kamar menjura hormat, tapi lagi-lagi tak diperdulikan oleh Ratu Alena yang langsung meminta Hakim Emas membawanya ke kamar.“Tutup pintunya!” perintah lemah Ratu Alena kepada Hakim Emas yang memapahnya. Hakim Emas segera menutup pintu tersebut.“Putar kepala naga itu kekiri !!” perintah Ratu Alena kepada Hakim Emas yang ada didekatnya. Hakim Emas tampak mengajak Ratu Alena mendekati salah satu patung kepala naga yang ada disudut ruangan, dan ;Cleekk !!!Hakim Ema
Baca selengkapnya
Pasukan Neraka Perut Bumi - 8
Ucapan Putri Ahtisa membuat semua yang ada ditempat itu terdiam. Jauh didasar hati mereka memang membenarkan apa yang diucapkan oleh Putri Ahtisa tapi dilain pihak jika terlambat untuk menyerbu ke istana, dikhawatirkan Ratu Alena akan kembali menyusun kekuatan.“Maafkan hamba bila lancang, bolehkah hamba memberi saran putri” ucap Puti Ayu Ningrum tiba-tiba sehingga membuat semua pandangan langsung terarah kepadanya.“Silahkan puti”“Menurut hemat hamba, mungkin ada baiknya putri bersama paman Bayuasta dan para hakim lebih dulu ke istana, karena ini menyangkut kepentingan banyak orang, mengenai ratu kami dan tuan Bintang, biarkan kami yang menunggu disini” ucap Puti Ayu Ningrum lagi berusaha memberikan jalan keluar.Putri Ahtisa terdiam mendengar hal itu, Putri Ahtisa bukannya tidak tau kalau menguasai istana Negeri Atas Angin adalah sesuatu yang sangat mendesak untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada rakyat Negeri
Baca selengkapnya
Pasukan Neraka Perut Bumi - 9
“Lebih tua maksud paduka ?” ucap Ratu Ayu Pitaloka lagi hingga membuat Bintang tersenyum.“Ya lebih tua, tapi aku suka...” ucap Bintang mengalah.“Kenapa ?” tanya Ratu Ayu Pitaloka ingin tau“Karena yang lebih tua biasanya lebih berpengalaman untuk membahagiakan pasangannya, ketimbang yang lebih muda yang belum berpengalaman” ucap Bintang lagi.“Tapi hamba belum memiliki banyak pengalaman untuk membahagiakan paduka” ucap Ratu Ayu Pitaloka dengan lugunya.“Belajar dan teruslah belajar untuk membahagiakan pasanganmu ratu” ucap Bintang tersenyum.“Dan aku akan mengajarkan pengalaman itu padamu ratu” sambung Bintang lagi.“Sampai kapan ?!!”“Seumur hidup” jawab Bintang lagi hingga membuat wajah Ratu Ayu Pitaloka berubah, dan seakan baru mengerti apa maksud ucapan Bintang, wajah Ratu Ayu Pitaloka berubah tersenyum.&ldq
Baca selengkapnya
Pasukan Neraka Perut Bumi - 10
“Tapi Air Terjun Pelangikan berada disana” ucap Ratu Ayu Pitaloka lagi menunjuk kearah berlawanan. Bintang yang ada didepan hanya tersenyum saja. Tak lama kemudian Bintang justru memerintahkan Sembrani untuk turun tak jauh dari reruntuhan menara langit. Rupanya Bintang membawa Ratu Ayu Pitaloka ke sebuah gubuk kecil yang berada tidak jauh dari Menara Langit, Sembrani menurunkan kakinya tepat didepan gubuk tua yang letaknya agak tersembunyi tersebut. “Pergilah Sembrani, nanti akan kupanggil jika kubutuhkan lagi” ucap Bintang kepada Sembrani. “Hieeekkk !!!” Sembrani meringkik lalu kemudian melesat kembali keudara dan menghilang dikegelapan malam. Setelah Sembrani menghilang, Bintang menatap kearah gubuk kecil yang ada dihadapannya, Ratu Ayu Pitaloka suidah sejak tadi bingung menatap kearah gubuk kecil itu. Gubuk ini dulunya adalah milik Thya Sethya, si Hakim Keadilan. Bintang dulu pernah diajak oleh Thya Sethya ke gubuk ini untuk meredakan nafsu birahi Bintang akibat segel kutukan se
Baca selengkapnya
Pasukan Neraka Perut Bumi - 11
“Putri mahkota juga meminta agar kita langsung menyusul keistana begitu paduka rajo dan ratu kembali” sambung Puti Ayu Ningrum lagi.“Bagaimana menurut paduka ?” tanya Ratu Ayu Pitaloka lagi kepada Bintang. Dihadapan para prajurit dan panglimanya, Ratu Ayu Pitaloka memang bersikap penuh wibawa dan anggun, bahkan kepada Bintang.“Sebaiknya kita memang harus segera ke istana untuk mengetahui apa yang telah terjadi ratu” ucap Bintang lagi hingga membuat Ratu Ayu Pitaloka mengangguk.“Baiklah kalau begitu, kalian semua segera persiapkan semuanya, besok pagi kita berangkat ke istana” ucap Ratu Ayu Pitaloka lagi.“Baik ratu” ucap ke-7 panglima harimau berbarengan.“Guru!!” tiba-tiba saja sebuah suara keras terdengar membahana ditempat itu, semua mata langsung tertuju kearah asal suara.Terlihat seekor kera yang tengah terbang melayang kearah Bintang.“Dewa Kera !!
Baca selengkapnya
Pasukan Neraka Perut Bumi - 12
“Puti, ajak yang lain untuk meninggalkan tempat ini... ada sesuatu yang pribadi yang harus kami bicarakan berdua” ucap Ratu Ayu Pitaloka lagi hingga mengejutkan Putri Ahtisa yang mengetahui kalau bibinya, Ratu Ayu Pitaloka mengetahui kegundahan hatinya.Puti dan ke-6 panglima harimau segera menjura hormat dan meninggalkan tempat itu.“Ada apa Ahtisa, sepertinya hatimu sedang gundah” ucap Ratu Ayu Pitaloka lagi setelah tinggal mereka berdua ditempat itu.“Ini mengenai Takdir Jodoh Mustika bibi...” ucap Putri Ahtisa.“Takdir Jodoh Mustika...” ulang Ratu Ayu Pitaloka dengan wajah berubah.Putri Ahtisa terlihat menarik nafas panjang lalu menceritakan tentang Takdir Jodoh Mustika anting lanang yang diwasiatkan oleh ayahandanya, maharaja Negeri Atas Angin sebelum meninggal. Dan wajah Ratu Ayu Pitaloka semakin berubah saat mendengar cerita Putri Ahtisa.“Itu berarti Takdir Jodoh Mustika yang dim
Baca selengkapnya
Pasukan Neraka Perut Bumi - 13
“Baik putri” ucap ke-4 hakim Negeri Atas Angin ini menjura hormat, lalu segera melangkah keluar untuk mencari dan memantau informasi yang ada.“Paman, ayo !” ucap Putri Ahtisa mengajak Bayuasta untuk ikut dengannya.Putri Ahtisa tampak naik ke puncak istana, dari puncak istana, dapat terlihat pemandangan sebagian Negeri Atas Angin.“Apa menurut putri, yang tadi itu adalah gempa ?” tanya Bayuasta lagi.“Entahlah paman... jika memang itu gempa... berarti ini adalah yang pertama kalinya terjadi di Negeri Atas Angin ini” ucap Putri Ahtisa lagi.“Tapi hamba merasa ini adalah sebuah pertanda putri” ucap Bayuasta lagi.“Pertanda!, apa maksud paman ?” tanya Putri Ahtisa cepat.“Ini pertanda buruk putri, apa putri tadi sempat mendengar sebuah suara geraman panjang sebelum gempa itu terjadi” ucap Bayuasta lagi hingga membuat Putri Ahtisa terjadi, Putri Ahtisa me
Baca selengkapnya
Pasukan Neraka Perut Bumi - 14
Kedua hakim Negeri Atas Angin ini kemudian berkelebat mengendap-endap mendekati salah satu pintu goa. Kedua hakim ini terus mengendap-ngendap memasuki goa semakin dalam.Cukup panjang juga lorong goa tersebut, lorong yang semula hanya datar kini perlahan mulau turun curam.“Hati-hati, jalannya mulai turun curam !!” ucap siva memperingatkan.“Ya, aku tau” ucap Lavenia cepat.Semakin curam dan terus semakin curam lorong goa tersebut, untunglah kedua hakim Negeri Atas Angin ini memiliki ilmu peringan tubuh yang terbilang sempurna. Tapi sejauh ini keduanya memasuki lorong goa yang curam itu belum ada tanda-tanda akan sampai keujungnya.Gggzzzgggghhhh !!! Tiba-tiba saja sebuah suara keras terdengar diatas kepala mereka, Siva dan Lavenia langsung menoleh keatas.Gggzzzgggghhhh !!!Suara itu terdengar semakin mendekat kearah keduanya, Siva dan Lavenia terlihat saling pandang dengan wajah panik. Dan benar saja, saat ke
Baca selengkapnya
Pasukan Neraka Perut Bumi - 15
Sementara itu serangan mahluk-mahluk mengerikan yang sempat terhenti karena terlempar keras kesana kemari, kembali berdiri satu demi satu lalu kemudian kembali menerkam kearah Lavenia, sedikitpun tidak terlihat kalau mereka tengah terluka dalam akibat serangan Lavenia barusan. Hal ini tentu saja sangat mengejutkan Lavenia yang tanpa pikir panjang langsung menghimpun kembali tenaganya.“Hembusan angin beku, heaaaa !!!”Dari tubuh Lavenia, memancar keluar gelombang angin beku yang terlihat langsung membuat mahluk-mahluk mengerikan yang berada paling depan, paling dekat dengan Lavenia terlihat langsung membeku.Craakhhh !!! Craakhhh !!! Craakhhh !!!Wajah Lavenia kembali berubah cepat saat melihat bagaimana mahluk-mahluk mengerikan yang tadi membeku karena terkena jurus Hembusan angin bekunya, tampak ditebas begitu saja oleh mahluk-mahluk mengerikan lainnya yang berada dibelakang, dengan begitu mahluk-mahluk mengerikan yang ada dibelakang terus m
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
678910
...
258
DMCA.com Protection Status