All Chapters of Istri Yang Dilupakan CEO: Chapter 51 - Chapter 60
60 Chapters
Ch. 51 Makan Siang Sebagai Keluarga
“Aku mencintaimu,” ucapan Bian kembali terngiang dalam benak Noel. Apa wanita itu sudah gila? Tak mungkin Bianca mencintai dirinya, bagaimana bisa? Mereka bukannya hanya dua orang asing yang terperangkap dalam pernikahan? Wanita itu duduk diam saat duduk di kursi penumpang sementara papa dan mama Noel duduk di bagian depan. Wajahnya yang cantik tampak memperlihatkan pemandangan jalan dengan tenang, sedangkan perasaan Noel berkecamuk. Mereka tak boleh saling mencintai. Bukannya hal itu terlarang dalam dunia mereka? Bagaimana kalau dalam beberapa tahun ke depan, keluarga mereka tidak lagi saling membutuhkan dan mereka harus berpisah? Cinta itu terlarang di kalangan mereka. Contohnya tentu saja papa mama Noel sendiri. Mama Karen yang sangat memuja suaminya, sedangkan papa Leon yang bahkan tak menyadari kalau dari tadi Karen mengajaknya berbicara. Melihatnya begitu menyedihkan. Karen mengatakan pada Noel dan Bianca kalau papa telah memesan meja di sebuah restoran terkenal, yang bahk
Read more
Ch. 52 Bagaikan Mimpi
Bianca menatap gugup ke arah suaminya dan ke arah mertua laki -lakinya. Entah apa yang mereka bicarakan tadi saat Bianca ke kamar kecil bersama Karen. Sekarang kedua pria itu memandangnya seakan ada sisa makanan di wajahnya.“Nah … kalau sudah selesai, ayo kita ke studio!” ujar Leon sambil berdiri. Bianca segera ke arah suaminya dengan bingung.Di mobil, Noel tak banyak bicara sehingga Bianca semakin gugup. Ketika mobil masuk ke sebuah mansion putih, Bianca tak bisa menahan perasaannya. Wanita itu tiba-tiba menyentuh tangan Noel sehingga pria itu terkejut. “Kenapa kamu bilang tadi aku pintar membuat mozaik dari telur,” ujar Bianca dengan suara pelan. Awal menoleh ke arahnya dengan kaget. “Oh … bukannya kamu memang bisa buat?” tanya pria itu dengan bingung. Tanpa sadar pria itu menatap tangannya yang disentuh oleh Bianca. Hanya dengan sentuhan yang sesederhana itu, jantungnya segera berdebar dengan kencang. Pertanyaan dari ayahnya tadi tidak bisa Noel jawab, tapi kalau dilihat dari
Read more
Ch. 53 Bak Pinang Dibelah Dua
Noah menatap kedip yang ada di tabletnya. Setiap kedipan lampu di layar itu memperjelas di mana keberadaan kakaknya. Pria tampan itu mendengus melihat lokasi yang sudah dia hapal itu. “Cih, sepertinya ada pertemuan anak dan ayah nih. Sungguh keluarga bahagia,” ujar Noah mencibir dengan penuh kebencian. Pria itu bangun dan menatap wajahnya yang dia benci.Walau sering dipuja akan ketampanannya oleh berbagai wanita yang menemaninya tidur, tapi sejujurnya Noah selalu membenci wajahnya yang sangat mirip dengan pria yang meninggalkannya begitu saja di kastil. Membuangnya, bukan meninggalkanya. Noah diasingkan tumbuh sendirian di kastil yang bagaikan sangkar emas. Semua dapat Noah miliki kecuali keluarga. Dia dididik oleh tutor pribadi dan dibesarkan oleh para pelayan tanpa sedikit pun bisa melihat ayahnya. Pria yang seharusnya menjadi keluarganya. Tidak, Noah sama sekali tak suka melihat wajah papanya terpampang di wajahnya sendiri. Dia tak suka sedikit pun kemiripan mereka. Saat meliha
Read more
Ch. 54 Mengganggu Emily
Jika tadi Emily yang menarik Noah masuk, begitu pintu tertutup Noah segera mendorong tubuh Emily dan menekannya ke salah satu sisi lift. “Selamat pagi cintaku,” ujar pria tampan itu sambil menatap bola mata Emily yang terkejut.“Lepasin nggak!” “Kalau nggak apa?” kekeh Noah dengan geli. Lagi-lagi, mengganggu Emily sungguh menyenangkan. Bahkan, tanpa sadar begitu mengingat Emily, Noah segera menuju kantor kakaknya daripada mengganggu pertemuan keluarga mereka di studio. Emily tak menjawab tapi malah ingin menampar Noa, tapi sayangnya Noah sudah hapal dengan apa yang ada dipikiran wanita garang itu. Satu, dua tangan Emily ditangkapnya sehingga wanita itu tak berdaya. Bahkan, saat Emily mau menendang Noah, pria itu dengan tepat waktu menyingkir dan menekan Emily ke dinding lift. Wanita itu terkesiap saat merasakan sesuatu yang menonjol di bawah sana. Wanita itu juga sangat membenci pikiran kotornya yang segera mengingat kembali malam panas mereka. “Jangan galak- galak sayang, kamu m
Read more
Ch. 55 Kastil Laverde
Walau menyebalkan, tapi memang Noah seorang Klein. Pria itu sangat tampan dan juga kaya. Saat berada di atas helikopter mewahnya, pria itu dengan santai menawarkan segelas champagne yang segera Emily tolak. Wanita itu tak mau kejadian kemarin terulang lagi. Pria itu tertawa lalu menenggak segelas penuh champagne lalu mengecap dengan berisik.“Rugi, ini enak sekali, aaah segar,” ujar Noah sambil terkekeh mengejek.Emily mendengus lalu duduk bersandar dan memakai sabuk pengaman lalu melipat kedua tangannya di depan.“Begitu kita sampai nanti, kita akan segera pergi,” ujar wanita itu tak menanggapi apa yang Noah katakan.“Hmm kalau dipikir- pikir, tadi aku belum sarapan, dan sekarang jam makan siang pun sudah mau lewat. Clark, aku mau makan,” ujar Noah sambil menatap ke arah pilot.“Rumah atau … ?” Pria berkacamata hitam menoleh ke arah Noah. Senyuman miring yang muncul di wajah Noah membuat Emily merinding karena tanpa bertanya lebih lanjut, sang pilot sudah tahu Noah mau kemana.“Kita
Read more
Ch. 56 Pria Kesepian
Pria itu menggandeng Emily dengan lembut lalu segera memberikan semacam tur dari tempat tinggalnya dengan semangat. Pria itu menceritakan tentang apa saja yang terjadi di tiap sudut kastil cantik itu.Awalnya Noah menceritakan semuanya dengan gaya mengejek. Sesungguhnya bagi pria itu, masa kecilnya sama sekali tidak ada yang bisa dibanggakan.Namun seiring dengan melihat antusiasme dari Emily, Noah menjadi sangat semangat untuk menjawab tiap pertanyaan dari wanita itu.“Tangga ini kalau aku nggak salah ingat sudah dari tahun 1800-an,” ujar Noah sambil memamerkan ukiran kayu yang berwarna coklat kehitaman. Pria itu kembali terpesona pada bola mata Emily yang melebar karena melihat keindahan ukiran kayu tangga. Wanita yang pernah dia ajak dulu, tak akan peduli dengan semua keindahan ini. Mereka hanyalah wanita berpikiran dangkal yang tak ada kemampuan memikirkan semua ini. Mereka hanya memikirkan tubuh dan ketampanan Noah dan juga tentunya kekayaan Noah.Mereka semua sangat berbeda dib
Read more
Ch. 57 Melayang Bersama Noah
Pria itu hanya memotong roti tawar secara diagonal menjadi dua bagian. Tentunya dia melepas jas dan hanya mengenakan kemeja putih dibalik celemeknya. Lengan kemejanya dia gulung sampai siku secara asal. Tapi mengapa itu tampak sangat seksi di mata Emily? Wanita itu terus memperhatikan pria itu bekerja sambil bersiul membuat makan siang mereka. Sambil memberikan lirikan kepada Emily di bawah alisnya yang tebal, Noah tersenyum miring ketika mulai memberikan mayonaise di atas daun lettuce.“Daun ini segar sekali,” ucapnya sambil mencomot sedikit dan memasukkan daun hijau itu ke mulutnya ketika ada yang terjatuh. Perhatian Emily segera tertuju pada bibirnya yang tebal. Hal yang lazim tentunya, untuk mencomot makanan jika terjatuh tapi entah kenapa hal itu begitu sensual buat Emily.“Kamu mau coba?” tanya Noah tiba- tiba sambil menyodorkan daun lettuce itu ke mulut Emily. Otomatis Emily membuka mulutnya dan pria itu menyuapi sambil tersenyum. “Enak kan, seger banget!” Pria itu kembal
Read more
Ch. 58 Tragedi Clara
Pria itu merasakan tubuh Emily yang halus. Wanita ini memang berbeda, dari awal dia merasakan kulitnya yang mulus dengan jarinya, Noah tak bisa melupakannya. Wanita itu menggeliat saat merasakan sentuhannya. Ini gila, Noah tak pernah merasakan seperti ini terhadap seorang wanita. Tapi makhluk itu kini meringkuk dalam pelukannya dan rasanya sempurna. Noah memang biasa tak berpikir panjang, sepanjang hidupnya hanya bermain- main, namun kini saat merasakan Emily, dia ingin merasakannya saat ini juga. Walau gila, Noah tak segila itu seharusnya. Bagaimana bisa dia menginginkan Emily di tengah taman seperti ini. Namun aroma manis wanita itu benar- benar membuat si tampan Jaggy siap berperang. “Kamu membuatku gila Em,” erang Noah sambil melihat jagoannya di bawah sana. Jaggy sudah menuntut untuk beraksi, padahal mereka berada di tengah taman yang terbuka, di bawah sinar matahari terik. “Eh eh eh, kenapa ya aku buat kamu gila. Aku hanya makan sandwich buatan kamu. Aku ketagihan, sandwich
Read more
Ch. 59 Suatu Kesalahan
Noah terus berenang semakin dalam sambil membuka matanya lebar- lebar. Baru kali ini dalam seumur hidupnya, Noah merasa setakut itu. Bukan karena keberadaan Emily di kastilnya adalah tanggung jawabnya, namun, karena dia Emily. “Em … di mana kamu?” tanya Noah dalam hati sambil terus berenang tanpa takut kakinya juga terlilit. Kematian Clara waktu itu membuat danau itu benar- benar terlarang untuk di berenangi. Karena itu juga tanaman di bawah danau itu tak lagi diurus sehingga semakin lebat. Kini mau tak mau pikiran Noah terus tertuju pada tragedi itu. Noah tak akan bisa memaafkan dirinya jika sesuatu terjadi pada Emily. Noah terus mencari, namun walau dia semakin jauh ke dalam mencari wanita itu, tak ada sekelebat bayangan Emily di dalam air yang gelap itu. “Apalagi dia mabuk,” erang Noah dalam hati sambil naik mencoba mengambil napas. Pria itu mengambil napas lagi untuk kembali masuk ke dalam air, namun sebelum dia sempat masuk ke dalam air ada bayangan putih yang ditangkap sud
Read more
Ch. 60 Papa dan Mama Baru
Wanita itu duduk dengan senyuman lebar di wajahnya. Bianca adalah wanita yang sangat cantik, tapi kali ini karena suasana hatinya bahagia, wanita itu terlihat berseri-seri. Dia tersenyum saat menerima masakan mama Karen. Karena terlalu lama melukis dan mengajari Bianca, Papa Leon memaksa Mama Karen untuk memasak. Semua itu luar biasa di mata Bianca, kalau seorang yang sekaya Karen bisa melakukan hal remeh seperti memasak. Bianca mengatakan itu hal remeh karena, di rumahnya, Alice tak akan mau menyentuh dapur, tapi ternyata mama mertuanya walau sangan adikuasa tetap saja mau disuruh masak oleh Papa Leon. Ternyata di studio lukis Leon ada dapur kecil yang dilengkapi kulkas dan meja makan untuk empat orang sehingga tiba- tiba saja Leon meminta makan seenaknya pada istrinya. Awalnya Bianca mengira akan muncul beberapa pelayan membawa makanan dari pintu rahasia, karena biasanya memang terjadi seperti itu di kastil Noel, tapi kali ini tak ada pintu rahasia, Mama Karen benar-benar akan m
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status