All Chapters of Ksatria Pengembara Season 1: Chapter 181 - Chapter 190
1822 Chapters
9. Bagian 11
Kehebohan yang terjadi ditempat itu ternyata telah mengusik ketenangan Iblis Kapak Merah sendiri, bersama beberapa orang kepala begal sekutunya, Iblis Kapak Merah segera keluar dari markas besarnya. Ditempatnya bintang kini dapat melihat sosok yang dikenalinya sebagai Iblis Kapak Merah yang keluar bersama beberapa tokoh kepala begal yang cukup memiliki nama besar ditanah jawa ini. Kehadiran Bintang yang datang dan kini berada tepat dihadapan Iblis Kapak Merah membuat wajah Iblis Kapak Merah berubah, karena dia ingat betul kalau pemuda itu adalah tawanan mereka beberapa waktu yang lalu. Tapi bagaimana sekarang pemuda ini kini sudah berada dihadapannya. Sebelum Iblis Kapak Merah mengeluarkan ucapannya, salah seorang pengikutnya terlihat mendekat dan berbisik kepada salah seorang yang saat itu berada tak jauh dari sosok Iblis Kapak Merah dan sesaat wajahnya terlihat berubah, orang itu tak lain adalah Si Jarum Beracun, orang kepercayaan Iblis Kapak Merah.
Read more
9. Bagian 12
Sementara itu Iblis Kapak Merah sendiri bersama para petinggi sekutunya terlihat langsung mengambil tempat yang nyaman untuk menyaksikan hal itu. Menyadari kalau tidak ada jalan keluar lagi bagi dirinya untuk meninggalkan tempat itu yang sudah terkepung rapat oleh pengikut Gerombolan Kapak Merah, akhirnya ; “Hupp....hiyatt....hiyattt”. Bintang bergerak menghindari beberapa serangan kapak merah yang telah menyerangnya dan kini terlihatlah bagaimana Bintang bergerak cepat untuk menghindari setiap serangan yang siap merenggut nyawanya. Serangan demi serangan datang bagaikan air bah yang tiada henti-hentinya, dan sejauh ini Bintang hanya terlihat bergerak menghindari setiap serangan yang datang kearahnya, dan hal ini diam-diam telah mengundang decak kekaguman dari kepala-kepala begal yang saat itu ada bersama Iblis Kapak Merah. Semua perhatian kini tertuju kearah pertarungan yang terjadi, dimana terlihat Bintang benar-benar harus mati-matian menyelamatkan
Read more
9. Bagian 13
“Tendangan Angin Puyuh..wuussh..wusshh..”. segelombang angin puyuh tercipta saat Bintang menggunakan salah satu dari jurus Tendangan Tanpa Bayangannya, untunglah jurus Tendangan Angin Puyuh ini cukup membuat kepungan yang ada disekeliling Bintang sedikit terbuka, hingga kini Bintang dapat menarik napas dalam-dalam untuk menghimpun kembali tenaganya yang terkuras, para pengikut Gerombolan Kapak Merah benar-benar tidak memberikan untuk Bintang untuk menghela napas dan kesempatan yang terbuka sesaat ini benar-benar dimanfaatkan Bintang untuk menghela napasnya dalam-dalam. Tapi kembali Bintang harus bersiap siaga saat melihat kembali ratusan orang pengikut Gerombolan Kapak Merah kembali bersiap untuk menyerangnya. Sesaat sebelum serangan itu dilancarkan Bintang masih sempat mengarahkan pandangannya kearah rombongan Iblis Kapak Merah dan para sekutunya yang berada dipendopo rumah. Ketegangan yang terjadi diluar juga terus terjadi didalam ruangan penjara bawah tanah, sesek
Read more
9. Bagian 14
Sementara para pengikut Gerombolan Kapak Merah masih terlihat berada ditempatnya, tidak ada yang berinisiatif untuk menyerang terlebih dahulu, sebenarnya mereka cukup gentar melihat puluhan orang teman mereka yang sudah terkapar ditanah dan kesempatan ini tentu saja dimanfaatkan oleh Bintang untuk menarik napas dalam-dalam seraya mengumpulkan kembali sisa-sisa tenaganya yang tersisa. Sementara itu dipendopo rumahnya, Iblis Kapak Merah beserta para sekutunya cukup terkejut melihat kenyataan banyak orang-orang mereka yang berjatuhan. Apalagi saat ini mereka melihat bagaimana orang-orang mereka terlihat gentar untuk kembali maju menyerang melihat teman-teman mereka yang sudah terkapar disana sini. “Kalau ini terus dibiarkan bisa akan sangat berbahaya ketua”. ucap si Jarum Beracun lagi kepada Iblis Kapak Merah. “Apa yang dikatakan oleh Jarum Beracun memang sangat benar ketua, tolong ijinkan kami untuk ikut turun ketua”. ucap salah seorang ketua begal lagi.
Read more
9. Bagian 15
Beberapa orang diantaranya yang tadi tengah memegang tali terlihat langsung mengambil tempat disegala sudut tubuh Bintang, Bintang semakin bersiap dengan Pedang Lentur ditangannya untuk menjaga segala kemungkinan yang akan terjadi. “Serangg !!”. hampir bersamaan ke-6 sosok kepala begal yang tengah memegang tali tersebut langsung bergerak kedepan, bahkan ; “Settt....settt....setttt”. beberapa orang diantaranya terlihat langsung melontarkan tali ditangan mereka, tapi Bintang yang sudah bersiap menerima segala kemungkinan segera bergerak menghindar dengan cara melompat keudara, dan sepertinya hal itupun sudah diduga oleh para kepala tersebut, terbukti, tiga orang diantara mereka langsung melesat keudara menyongsong kearah Bintang dengan senjata mematikan ditangan mereka, tapi mereka salah menduga kalau Bintang dapat dengan semudah itu ditundukkan, dengan Pedang Lentur ditangannya, Bintang mengibaskan pedangnya, dan ; “Trangg...tranggg....tranggg”. terdengar beberapa kal
Read more
9. Bagian 16
“Tak kusangka nama besar Ksatria Pengembara akan pupus ditanganku.....ha....ha....ha....aku Iblis Kapak Merah adalah pendekar no. 1 ditanah jawa ini.....Ha ha ha...!!!”. ucap Iblis Kapak Merah lagi tertawa saat melihat Bintang yang mulai putus asa dengan usahanya untuk melepaskan dirinya dari cengkraman Iblis Kapak Merah. “Wuuttt......akkgghhh”. Bintang terpekik saat tiba-tiba saja Iblis Kapak Merah melemparkan tubuhnya dengan keras hingga tubuh Bintang tersungkur dan terseret ketanah cukup jauh. “Jika aku mau aku bisa saja membunuhmu tadi Ksatria Pengembara, tapi kematian yang cepat terlalu mudah bagimu, aku ingin kau merasakan sedikit bagaimana penderitaan yang akan kuberikan padamu”. ucap Iblis Kapak Merah lagi seraya kembali berjalan mendekati Bintang. Bintang sendiri berusaha untuk bangkit, tubuh dan tenaganya sudah benar-benar tak kuasa lagi untuk melakukan semua itu, bahkan saat Iblis Kapak Merah sudah berada didekatnya, Bintang benar-benar tidak berda
Read more
9. Bagian 17
Untunglah kecepatan gerak Aji Mambang Bayu dan kehebatan jurus Kijang Kelana yang dimiliki Bintang masih cukup ampuh untuk menghindari setiap serangan balik yang dilancarkan oleh Iblis Kapak Merah. “Sial, tubuh manusia ini benar-benar kebal dan tidak memiliki titik lemah apapun, lalu bagaimana cara mengalahkannya.”. batin Bintang lagi diantara gerak hindarnya seraya terus memikirkan dengan keras jalan keluar yang saat ini ditengah dihadapinya. Memasuki jurus ke 32, kedua pendekar ini masih sengit bertarung, keringat telah membanjiri tubuh keduanya karena panasnya sinar matahari yang bersinar terik disiang itu, tapi hal itu seakan tidak diperdulikan oleh keduanya yang tengah terlibat dalam satu pertarungan yang hebat. Pada suatu kesempatan, Bintang melompat menjauh untuk menghela nafasnya, Iblis Kapak Merah hanya tersenyum melihat hal itu. “Ayo keluarkan semua kesaktianmu Ksatria Pengembara..”. ucapnya lagi tertawa melihat keputus asaan Bintang. Bahkan
Read more
9. Bagian 18
“Apa kau yang melakukan semua ini Bintang. ?”. satu ucapan menyadarkan perhatian Bintang. “Eh....i...iya paman patih”. ucap Bintang terbata-bata lagi seraya memalingkan wajahnya untuk menatap kearah Patih Suryo yang rupanya juga saat itu tengah menatapnya, paman Patih Suryo dapat melihat bagaimana pakaian yang dikenakan oleh Bintang sudah tidak berbentuk lagi, berbagai bekas sabetan senjata tajam terlihat disana sini. Walau Patih Suryo hanya melihat hanya ada beberapa bagian saja ditubuh Bintang yang terluka. “Kau....kau tidak apa-apa kan Bintang. ?”. tanya Patih Suryo lagi terlihat khawatir. “Aku tidak apa-apa paman, tapi kenapa paman sudah ada disini”. ucap Bintang lagi yang heran melihat kehadiran Patih Suryo ditempat itu, karena seharusnya menurut perhitungan, paling cepat rombongan Patih Suryo akan tiba besok pagi. “Gusti prabu memerintahkan padaku untuk membawa beberapa orang senopati untuk menyusulmu Bintang..... dan sekarang aku baru sangat me
Read more
9. Bagian 19
Tidak ada waktu bagi Bintang untuk memperingkatkan Patih Suryo, maka ; “Hiyaa.....cringgg”. Pedang Lentur yang sejak tadi ada diwarangkannya, kini sudah tercabut dan tergenggam erat ditangan Bintang, dan ; “Hiyaaatttt.....trangg...trangggg....trangggg.”. beberapa kali Bintang menggunakan Pedang Lenturnya untuk membabat kapak-kapak merah yang menanti dibawahnya hingga menimbulkan percikan bunga api yang cukup berpijar, dan tidak sampai disitu, begitu kedua kakinya menjejak tanah, Bintang langsung melemparkan pedang ditangannya kearah Patih Suryo. “Paman patih, awasss !!!”. teriakan keras yang diucapkan oleh Bintang cukup membuat Patih Suryo berpaling dan betapa terkejutnya Patih Suryo  saat melihat pedang yang dilontarkan oleh Bintang yang tengah menuju kearahnya, tidak ada waktu bagi Patih Suryo untuk menangkap apalagi menangkis lontaran pedang itu, maka ; “Hupp.”. sosok Patih Suryo bersalto diudara, dan ; “Trangggg.!!”. betapa terkejutnya Patih Suryo karena bar
Read more
9. Bagian 20
“Bintang, kau tidak apa-apa”. Tanya Patih Suryo seraya memeriksa keadaan Bintang. “Aku tidak apa-apa paman, luka ini bisa kusembuhkan sendiri”. “Yah, sebaiknya kau sembuhkan dulu lukamu Bintang, biar kami yang memberi pelajaran pada begundal-begundal keparat ini”. ucap Yudho lagi menyilangkan kedua pedang kembarnya dikedua tangannya, terlihat jelas kalau Yudho memang sangat bernafsu untuk segera bertempur. Sementara itu Patih Suryo sendiri cukup heran dan bingung melihat kemunculan para pendekar-pendekar yang telah menyelamatkan mereka tadi dari serangan gencar yang akan dilancarkan oleh pengikut Gerombolan Kapak Merah. Untunglah Bintang cepat menyadari hal itu, maka ; “Oh ya, paman patih perkenalkan mereka ini adalah para pendekar yang sebelumnya menjadi tawanan Gerombolan Kapak Merah..”. ucap Bintang lagi hingga mengejutkan Patih Suryo, tapi keterkejutannya hanya sesaat karena saat itu rombongan para pendekar yang baru saja muncul tersebut terlihat
Read more
PREV
1
...
1718192021
...
183
DMCA.com Protection Status