Semua Bab Tawanan Dangerous Billionaire: Bab 1 - Bab 5
5 Bab
BAB 1 : Kehidupan Baru Arabella
Seorang gadis mengerjap, tubuh bagian atasnya basah akibat tumpahan air atau lebih tepatnya siraman air secara sengaja oleh seorang wanita bergaun merah yang sangat mini.Minimnya pencahayaan, membuat Arabella —gadis naas itu harus menyipitkan matanya untuk melihat dengan jelas wajah wanita tersebut. Arabella tidak mengenalnya ....Tidak, yang harusnya ia pikirkan sekarang bagaimana mungkin Arabella ada di tempat ini, di sebuah ruangan gelap yang lembab, juga dengan keadaan kakinya terantai.Kesadarannya yang sudah sepenuhnya pulih membuat gadis itu ketakutan. Terakhir seingatnya ia sedang menuju parkiran mobil bersama asistennya untuk pulang ke rumah sehabis syuting.Arabella Samantha adalah seorang aktris yang sedang naik daun karena setahun terakhir sudah membintangi enam film. Dua di antaranya ada film dewasa di mana gadis itu dituntut untuk beradegan layaknya behubungan badan dengan sang lawan main. Dan tadi ... sebelum ia tersadar berada di si
Baca selengkapnya
BAB 2 : Tertangkap
Entah sudah hari keberapa setelah malam pelelangan itu, kini tubuh Arabella mulai bereaksi, sebelumnya ia sama sekali tidak bisa menggerakan tubuh, bahkan membuka matanya meskipun kesadarannya sudah kembali. Entah obat bius apa yang para berengsek itu berikan padanya.Gadis itu mulai membuka matanya secara perlahan. Betapa kagetnya ia saat mendapati dirinya ada di atas sebuah ranjang. Bukan, bukan ranjang itu yang membuat Arabella membelalak, tapi kerangkeng yang mengelilingi ranjang tersebut, serta kaki kanan Arabella yang dirantai.Tuhan, apa ini sebenarnya? Apa mungkin mimpi bisa sepanjang dan senyata ini? Arabella merintih dalam hati.Pikiran-pikiran buruk memenuhi kepala gadis itu, ia ingin menjerit, tapi seperti tertahan. Tenaganya belum pulih sebab ia tidak makan berhari-hari. Ia hanya mengandalkan selang infus yang menancap di tangannya sebagai sumber energi.Sial, iblis kejam seperti apa yang memperlakukan manusia seperti in
Baca selengkapnya
BAB 3 : Tidak Berdaya
Wajah datar dan tatapan dinginnya yang tajam. Tanpa diberitahu, Arabella tahu ia dalam bahaya. Kemudian, gadis itu segera berlari tak tentu arah.“Tangkap dia dan bawa ke ruanganku.”Itu adalah perkataan dari Griffin yang sempat Arabella dengar.“Aku tidak boleh tertangkap atau aku akan habis di tangan Iblis itu,” tekad Arabella. Namun, sepertinya dewi keberuntungan sedang tidak berpihak padanya.Ada dua penjaga yang menghadangnya di depan dan ketika ia berbalik, seseorang sudah menyuntiknya dengan obat bius yang dalam tiga detik membuat tubuh Arabella jatuh.Pelarian pertama dan Arabella gagal. Entah apa yang akan gadis itu hadapi ketika sadar nanti karena ia sudah berani mencoba kabur dari Griffin Anderson.***Gadis dengan gaun putih itu dikagetkan oleh guyuran air dingin, bukan, lebih tepatnya air es yang membuat tubuhnya seperti disetrum. Sepasang netra cokelatnya mengerjap. Pelahan kesadarannya pulih dan
Baca selengkapnya
BAB 4 : Fakta Mengejutkan
Arabella terbangun, ia tampak linglung tapi kemudian menyadari sesuatu. Ia melihat tubuhnya yang sudah berganti pakaian, lalu ia melihat ada nampan berisi makanan. Ia tidak merasa lapar, tapi perutnya terasa begitu perih, sepertinya asam lambungnya naik, kepalanya pun pusing.Tunggu, tapi apa Diana baik-baik saja? Batin Ararabella bertanya-tanya.Griffin ... laki-laki gila itu. Bisa-bisanya ia bertindak sekejam itu dan hampir saja membuat Arabella menjadi alasan kematian seseorang. Entah terbuat dari apa hatinya sampai ia dengan santai menonton bagaimana Diana begitu menderita disiksa.Arabella bangkit. “Apakah ada orang?!” teriaknya.“Kumohon, aku ingin buang air kecil,” kata gadis itu lagi.Tidak berapa lama kemudian pintu terbuka dan seorang perempuan dengan pakaian serupa yang dikenakan Diana masuk. “Apa Anda akan membuat saya sama seperti Diana, Nona?” sarkas perempuan itu tiba-tiba.
Baca selengkapnya
BAB 5 : Fakta Mengejutkan
Gadis itu segera menggeleng. “Aku ingin makan di sini saja,” katanya menolak.Alice menatap Diana. “Tuan akan menghukumku jika Nona tidak mau, Diana.”Diana yang tahu betul dengan sikap tuan mudanya itu menoleh menatap Arabella yang memeluk nampan makananya. “Nona, makanlah di bawah bersama Tuan.”“Tidak, aku tidak mau,” ujar Arabella keras kepala.Dengan sifat keibuannya Diana mengelus surai Arabella, mencoba meyakinkan pada gadis itu kalau semuanya akan baik-baik saja. “Tuan tidak akan marah selama Nona menurut.”“Aku tidak takut dengan kemarahannya!” sahut Arabella. “Aku hanya tidak ingin satu meja makan dengan pria yang menculikku!”Alice yang tadi malam memandang sinis ke arah Arabella kini menatap si gadis dengan memohon. “Saya mohon, Nona. Tuan akan menghukum saya seperti Diana jika Nona tidak mau.”Arabella menatap Diana lalu Alice
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status