Semua Bab Salah Sebut Nama Panggilan: Bab 41 - Bab 50
68 Bab
Kedatangan Sarah
Semua mata bersiap menyambut sosok yang datang dengan kendaraan mencurigakan, tak ada yang bergeming, semua diam hingga pintu diketuk dan mereka membalas salam yang diucapkan oleh orang di luar sana.  Ibu yang berinisiatif membuka pintu, terlihat dua orang perempuan sudah berdiri di depan pintu. Ibu mengernyitkan dahi pada seorang perempuan yang masih muda, rasanya ibu pernah melihatnya namun sulit untuk menyebut nama itu. "Siapa bu?" tanya Nilam seraya menghampiri ibu yang terpaku pada dua orang itu. "Sarah ..." Nilam terperangah melihat Sarah yang datang ke rumah itu, ibu akhirnya tahu nama perempuan itu yang sejak tadi ada dipikirannya namun sulit untuk diucapkan. "Iya mba," ucap Sarah menunduk. "Eh, iya. Ayo masuk!" ajak ibu pada mereka, Nilam pun memberi jalan. Sarah dan
Baca selengkapnya
Panggilan Polisi
"Mas, aku takut," ucap Nirmala ketika ia hendak memenuhi panggilan polisi untuk dimintai penjelasan tentang peristiwa yang terjadi pada Kania beberapa waktu yang lalu. "Kamu tenang saja, semua akan baik-baik saja, kamu cukup ceritakan apa yang sebenarnya terjadi," ucap Anto.  Mereka tengah bersiap untuk memenuhi panggilan polisi, sebelum nanti siang Anto harus ke rumah sakit memeriksa beberapa pasiennya. Tengah berbincang serius, Kania datang. "Hay, anak ayah yang cantik sudah siap untuk berangkat?" tanya Anto pada Kania. "Hari ini Kania dianter mama dan ayah kan?" tanya Kania. "Iya dong, nanti yang jemput mama ya. Kalau mama belum datang, Kania tunggu sama bu guru saja dulu," ucap Nirmala mengusap rambut putrinya. "Ma, mama mau ketemu papa?" tanya Kania. "Iya sayang, kenapa?"
Baca selengkapnya
Kejutan Persidangan
Sepanjang perjalanan, Nirmala dan Kania bercerita banyak hal, tentu saja yang paling bawel adalah Kania. Nirmala tak pernah menyangka jika ia dan Kania akan melewati masa-masa sulit pasca bercerai dengan Heru. Tak pernah sama sekali terbayang oleh Nirmala akan mengalami menjadi janda meski bersyukur itu hanya sebentar saja. Nirmala awalnya enggan menerima Anto karrna trauma yang masih belum pulih, ketakutan untuk membina rumah tangga kembali sangat mrmbayangi Nirmala, kisah sedih yang terjadi pada hidupnya nyaris membuatnya pupus harapan. Namun Kania yang pada akhinya membuat Nirmala luluh menerima Anto untuk menjadi ayah bagi Kania. "Kamu mau cari yang bagaimana, nak?" tanya ibu saat itu. Nirmala masih terdiam, dia seakan sedang menghadapi dua algojo yang siap menekamnya jika mrmbeikan keputusan yang bagi mereka tak menyenangkan. "Ibu be
Baca selengkapnya
Pertemuan Sarah dan Heru
Nirmala tak menyangka Sarah akan memenuhi keinginannya untuk dapat hadir di persidangan tadi, tak ada yang tak terkejut apalagi Heru hingga ia ingin sekali berbicara dengan Sarah namun ditolaknya. "Terima kasih sudah datang, titip salam untuk ibu Fani ya." Nirmala menggenggam tangan Sarah, hal yang membuat Mama Ratih yang sejak tadi memperhatikan mereka kebingungan. Mama Ratih tak habis pikir kenapa Nirmala bisa seakrab itu pada Sarah yang telah menghancurkan hidupnya. "Ehem ... ." Mama Ratih berdehem membuat Nirmala dan Sarah terkejut, tatapan Mama Ratih pada keduanya penuh tanya dan keheranan yang bersarang kuat. Tentu saja siapa pun yang tahu kisah yang terjadi antara keduanya maka akam dibuat terkekut dengan peristiwa hari ini. "Mama," ucap Nirmala. "Kamu ngapain sama perempuan ini?" tanya Mama menajamkan
Baca selengkapnya
Perjalanan Nirmala Nyaris Usai
Semoga semua sesuai harapan kita ya mas," ucap Nirmala saat di perjalanan menuju rumah setelah menjadi saksi dalam persidangan kasus penculikan dan penyekapan yang dilakukan Heru kepada anaknya sendiri.  "InsyaAllah, tetap berdoa ya. Kalau pun nanti hukumannya dikurangi karena mengingat Heru itu masih ayahnya Kania setidaknya Heru mendapat hukuman atas tindakannya itu yang semoga bisa membuatnya jera." Nirmala tersenyum, ia bernafas lega karena pada akhirnya Heru bisa merasakan dinginnya jeruji besi, Anto benar semoga setelah ini dia bisa sadar dan kembali pada jalan yang benar. Tetiba Nirmala merasa kepalanya pusing, sejak tadi memang ia merasa kurang enak badan namun tak ia rasakan karena dipikir hanya nervous biasa kala menghadapi persidangan. Anto yang melihat Nirmala memijit-mijit kepalanya dibuat khawatir. Sesekali ia memegang kening istrinya, namun tak panas.  
Baca selengkapnya
Heru Bebas
"Izinkan aku menebus semua kesalahanku dan memulainya kembali, memperbaiki semuanya aku janji akan menjadi ayah dan suami yang baik, aku mohon." "Aku mohon Nirmala, kembalilah padaku minta cerailah pada suamimu itu. Dia lelaki baik kan, dia pasti mengerti dengan semuanya." Heru berbisik, sebelum akhirnya belalu dari hadapannya🌷🌷🌷Heru yang sudah menjalankan hukuman tujuh tahun, dia sudah bisa menghirup udara bebas lagi dan kedatangannya menemui Nirmala adalah hal yang tak pernah ia pikirkan terlebih dengan datang ke rumah sakit di mana Nirmala melahirkan anak dari pernikahannya dengan Anto.  "Mama mau nengok Nirmala dia melahirkan," ucap mama Ratih.  "Aku ikut ma," tutur Heru. "Kamu yakin?"  "Ya, Heru belum meminta maaf sama dia." "Janji sam
Baca selengkapnya
Ungkapan Hati Heru
Heru sudah bebas dan tadi malam sewaktu kamu praktek dia datang bersama mama Ratih." Seketika Anto terdiam, ada sesuatu yang tak beres yang dapat ia rasakan. "Oh ... Gimana kabarnya?" tanya Anto. Nampaknya Anto berusaha bersikap bijak, kegelisahan yang ia rasakan dipendamnya sebisa mungkin Anto tak berpikir negatif karena akan mempengaruhi hal lain dalam hidupnya. Lagi pula Anto percaya pada Nirmala, dia perempuan baik yang bisa menjaga kehormatannya.  "Dia sudah lebih baik, dia memintaku untuk memberinya kesempatan." Nirmala menjeda kalimatnya melihat tatapan Anto begitu lekat padanya. Nirmala memberikan senyum terbaiknya untuk suaminya itu, lelaki yang menikahinya ketika ia sedang merasa terpuruk dan menemaninya membesarkan Kania hingga ia tumbuh jadi anak yang pintar. "Kamu
Baca selengkapnya
Talak Untuk Sarah
"Dia menemuiku ketika barus aja bebas dan memintaku bercerai dengan Mas Anto."  Terbelalak mata Sarah mendengar ucapan Nirmala, hatinya mendadak mendidih, bukan karena cemburu yang bersarang namun lebih pada kecewa atas sikap Heru, Sarah mungkin sudah tak mengharapkan Heru lagi tapi jika mendapati perlakuan seperti ini tentu sakit rasanya. Sarah membisu, ia tak menyangka tujuh tahun membersamai Heru di penjara tapi saat keluar Heru sama sekali tak mengingatnya. Apakah ini karma yang harus Sarah terima atas sikapnya dulu pada Nirmala?  "Kamu tenang saja, aku gak akan mau balik lagi sama Heru apalagi harus melepas Mas Anto yang sholeh." Nirmala tertawa kecil, Sarah pun ikut tertawa.  "Ya iyalah mba, untuk apa melepas berlian hanya demi seonggok perak yang usang," cekikik Sarah. Keduanya nampak asy
Baca selengkapnya
Permintaan Mama Heru
"Pergi dari rumah ini dan jangan pernah menampakan wajahmu lagi hadapanku. Pergiii ... ." Nirmala mengangkat telunjuknya ke arah pintu. "Pergiii ... ," teriak Nirmala. Heru tak bisa berbuat apapun, dia segera ke luar dari rumah Nirmala. Seumur hidupnya mengenal Nirmala baru kali ini Heru melihat Nirmala begitu marah, ketika dulu ia mengkhianati Nirmala kemarahannya masih standar tidak separah ini, sekarang teriakan Nirmala menyuruhnya pergi hingga sampai menusuk jantungnya, terasa bergetar dan membuat Heru bersalah telah menjatuhkan talak pada Sarah.  Nirmala telah melihat begitu besar pengorbanan yang sudah dilakukan Sarah untuk Heru, namun dia tak habis pikir kenapa Heru justru malah terus mengharapkan dirinya bukan kah dulu demi Sarah ia rela menduakan Nirmala?  Nirmala segera masuk ke dalam kamar dan meraih ponselnya hendak menghubungi
Baca selengkapnya
Mencoba Berdamai
Mama Heru sudah menunggu kedatangan anaknya, mendengar deru mobil bergegas menghampiri dan Heru tampak kesal."Ada apa sih ma?" tanya Heru."Kamu harus menarik talak kamu untuk Sarah." Heru tampak terkejut mendengar hal itu, bagaimana mungkin ia menarik talaknya. Ia baru saja mengucap talak itu lalu dengan tiba-tiba mama nya meminta ia menariknya kembali."Ma, mana mungkin bisa kayak gitu. Heru mau berpisah dengan Sarah, keputusan Heru sudah bulat." "Heru, mama baru saja bertemu Nirmala. Sadar Heru, dia gak mungkin kembali sama kamu dengan apa yang sudah kamu lakukan. Dia sudah bahagia, jangan ganggu dia. Lagi pula Nirnala benar, mungkin kamu memang jodohnya Sarah. Lihatlah pengorbanan Sarah sama kamu selama kamu di penjara, tak pernah ia absen menjenguk dan membawakanmu makanan, iya kan?" "Ma, kenapa mama tiba-tiba seperti ini. Bukan kah mama senang jika dia menderita?" Tiba-tiba mama Heru terdiam mendengar uc
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234567
DMCA.com Protection Status