All Chapters of Kubalas Kesombongan Selingkuhanmu Lunas: Chapter 101 - Chapter 110
175 Chapters
Part 40A
 Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 40: Aryo Berkata Jujur Juga Santi Aryo tersenyum mendengar permintaan Santi."Bo-boleh dong! Kenapa tidak boleh. Menjaga dan merawatku saja sampai sembuh pasti boleh."Santi memeluk tubuh Aryo. Perasaannya sangat senang bisa kembali memeluk mantan suaminya. Walaupun Santi tahu yang ia lakukan salah. Ia berharap esok kelak, ketika bayinya lahir mempunyai orang tua yang lengkap.Flashback off"Pasti akal-akalan Mas Aryo itu. Atau Mas Aryo ada susuk atau pelet sehingga Mbak Santi luluh kepadanya.""Jaga lisanmu Dion! Aku juga tidak mau diperbudak seperti ini. Aku hanya ingin  mengikuti keinginan janin yang ada dalam rahimku."Aryo tersenyum dan merasa senang, seolah-olah Santi membela dirinya."Coba kamu cari tahu sifat dan tingkah laku wanita pada saat ngidam. Pasti aneh-aneh dan macam-macam. Aku juga luluh mungkin karena janin yang ada dalam rahi
Read more
Part40B
Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 40: Aryo Berkata Jujur Juga Santi  "Meli! Jangan meracau di sini. Aku harap kita harus damai."Meli menatap Aryo. Dia tidak mengerti apa maksud perkataan Aryo baru saja."Ma-maksudnya?" tanya Santi dan Meli serentak.Dion dan Aryo heran dan terkejut kenapa Santi dan Meli bisa serentak dengan pertanyaan yang sama."Aku harap kamu sebagai istri kedua dan Santi istri pertamaku saling membuka hati dan ikhlas menerima kehadiran masing-masing. Aku mau kita rukun dan damai dalam saru atap."Dion menghela napas dan menahan emosinya agar tidak meledak."Ma-maksudnya?" tanya Santi.Santi mencoba mencari tahu apa yang ada di dalam pikiran Aryo."Aku mau kita tinggal satu rumah dan aku bisa kok membagi waktu atau dengan kata lain, aku bisa adil kepada kalian berdua.""Tidak! Aku tidak mau di poligami. Lagi pula, kamu bukan nabi yang bisa berbuat adi
Read more
Part 40C
Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 40: Aryo Berkata Jujur Juga Santi Meli tidak kuasa berbicara untuk menjawab pertanyaan Santi. Salivanya bolak-balik dia telan untuk menetralisir rasa canggung yang lahir pada dirinya."Sepertinya aku tidak bisa menerima kehadiranmu, Mas! Biarkanlah aku yang menjaga dan merawat sendiri janin yang ada dalam perutku."Sikap Santi pada saat itu tidak jelas. Kadang dingin, kadang dia sudah membenci Aryo."Kenapa kamu berkata seperti itu?" tanya Aryo parau. "Kamu juga sebentar lagi nggak bisa berdiri tegak seperti dulu. Kakimu yang patah sangat kecil bisa pulih."Aryo heran kenapa Santi bisa mengetahui masalah kakinya. Padahal Santi baru saja datang membesuknya."Kamu jangan mendoakan diriku lumpuh selamanya. Aku tidak mau kalau perkataan kamu itu benar dalam hidupku."Aryo tergugu dan tidak bisa membayangkan kalau dirinya akan duduk selamanya di atas kursi roda.
Read more
Part 40D
Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 40: Aryo Berkata Jujur Juga Santi   Aryo memaksa Santi agar mengajak pria itu menemui Aryo."Boleh dan tunggu saja tanggal mainnya. Jika bertemu denganmu, jangan panik dan kaget. Aku harap kamu bisa menerima kenyataan yang ada.""Kapan bisa aku mengenali pria itu?" tanya Aryo kembali.Batas kesabarannya tidak bisa diajak kompromi. Sehingga jiwa penasarannya menggebu-gebu. "Tunggu saja tanggal mainnya. Mungkin tidak hari ini. Bahkan bisa saja esok, lusa atau minggu depan."Meli sudah seperti seekor anak ayam kehilangan induknya. Dia merasa kalau dirinya tidak berguna lagi. Perlahan Meli melangkah menghampiri Aryo. Dia mencabut paksa jarum infus yang ada di tangan Aryo."Sepertinya lebih baik aku mati daripada hidup tidak berarti."Meli menusuk-nusuk tubuhnya dengan jarum infus yang dia cabut dari tangan Aryo.Santi dan Dion di
Read more
Part 40E
 Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 40: Aryo Berkata Jujur Juga Santi  "Kamu nggak usah teriak! Nggak bakalan ada yang mau menolongmu."Pintu terbuka, dokter dan suster datang menghampiri Aryo."Ada apa ini? Kenapa ada keributan di sini?""Meli, istri Aryo stress memikirkan biaya operasi suaminya. Itu sebabnya Meli seperti orang gila. Mas Aryo teriak minta tolong, jarum infus sudah tidak ada lagi di tangan Aryo."Dion sengaja berbohong demi menyembunyikan semua kebenaran yang terjadi."Suster tolong ambil obat bius. Kita terpaksa menenangkan Meli dengan cara dibius."Suster keluar dari dalam kamar dengan langkah cepat. Sementara dokter berusaha memperbaiki infus."Apa yang dikatakan Dion, tidak benar, Dok. Di-dia itu sengaja mau ...."Suster datang dengan nakas serseok-seok."Ini, Dok!" ucap suster yang disuruh dokter mengambil obat bius."Jangan lakuk
Read more
Part 41A
Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 41: Terkuak Aryo dan Arya kembarFlashback on Pagi telah menyapa bumi. Suara burung terasa merdu menghibur alam semesta. Transportasi lalu-lalang membelah jalan raya."Dion, hari ini temani Mbak ke makam ayah dan ibunya Mas Aryo iya.""Nga-ngapain, Mbak?"Dion heran, padahal Santi dan Aryo sudah resmi bercerai."Aku pengen ziarah saja, sih.""Anaknya saja nggak ingat makam ayah dan ibunya. Ngapain Mbak sok rajin ziarah ke sana. Nggak ah, malas!" Dion menolak keras ajakan Santi."Sekali ini saja. Aku merasa ada yang aneh dalam hidupku.""Tu 'kan, mulai yang nggak-nggak."Santi memicingkan matanya agar Dion mau menemani dirinya."Ba-baiklah! Nanti kena ...."Dion terpaksa menerima ajakan Santi sehingga dia memasang wajah masam.Sepanjang perjalanan, Dion tidak ada sama sekali buka suara. Sebenarnya dia sangat eng
Read more
Part 41B
 Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 41: Terkuak Aryo dan Arya kembar  Dion sengaja menyetir mobil dengan mengurangi kecepatan. Dia takut tidak konsentrasi membuat bahaya kepada pengguna jalan lain.Santi berusaha membenarkan duduknya. Pembicaraan ini sangat seru untuk dikupas sampai beres."Aryo itu memiliki saudara kembar. Namanya Arya."Dion memarkirkan mobil yang dia setir di tepi bibir jalan raya. Dia menghela napas sambil meregangkan tangan."Serius?!""Iya, Mbak!"Santi heran kenapa baru sekarang ia mengetahui informasi ini."Dari mana kamu bisa mengetahui itu? Apa jangan-jangan kamu mengarang bebas? Kamu itu bukan penulis terkenal."Dion tertawa mendengar penuturan Santi. Tiba-tiba, wajah Santi cemberut. Ia merasa seperti badut yang sedang menghibur anak kecil. Seketika ia teringat kepada Dhea, buah hatinya."Aku sudah jumpa langsung sama Mas Arya, ket
Read more
Part 41C
Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 41: Terkuak Aryo dan Arya kembar Santi melihat Dion. Perasaannya baru saja jalan, tiba-tiba sudah sampai saja.Dion melepas seat belt lalu membuka pintu mobil. Dia keluar melangkah dengan sorot matanya silau akibat sinar matahari yang panas."Ayo kita pergi, Mbak!" ajak Dion sambil memegang payung warna hitam.Santi diam seribu bahasa. Ia masih saja fokus dengan layar ponselnya.Dion dan Santi melangkah pelan menuju makam ayah dan ibunya Aryo. Dion laksana body guard yang selalu setia menjaga bosnya."Itu siapa?" tanya Santi. Matanya merasa janggal melihat sosok seorang pria sedang membersihkan makam.Dion langsung mengarahkan pandangannya ke makam yang di maksud Santi."Pasti Mas Arya, Mbak."Dion merasa resah dan gelisah. Dia langsung salah tingkah mulai menggaruk-garuk leher dan kepalanya padahal tidak ada sama sekali gatal."Assalamualaikum, Mas
Read more
Part 41D
Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 41: Terkuak Aryo dan Arya kembar "Maaf, permisi. Aku segera pulang ke panti asuhan. Waktu izin keluar sudah hampir habis. Assalamualaikum," ucap Arya sambil pergi melangkah begitu saja meninggalkan Dion dan Santi.Flashback off****Sejak pertemuan Santi dengan Arya, ia mulai menemukan cahaya hidupnya. Janin yang ada di dalam rahimnya selalu girang ketika mengingat wajah tampan Arya.'Apakah aku salah memilih pria sehingga nasib keluargaku seperti ini?' tanya Santi dalam hati.Santi melamun memikirkan perkataan Arya. Ia tidak bisa tidur semenjak berjumpa dengan Arya."Mbak Santi ... Mbak Santi ...."Dion asal masuk menyelonong ke rumah Santi. Dia merasa rumah ini seperti miliknya."Ada apa?" jawab Santi.Suara panggilan Dion membuyarkan lamunannya. Ia
Read more
Part 41E
Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 41: Terkuak Aryo dan Arya kembar "Wa'alaikumsalam," jawab wanita yang sedang menyapu halaman. Dia memakai gamis besar dan hampir saja menjuntai ke tanah."Apa benar di sini ada yang namanya Mas Arya?" tanya Santi kembali.Ia masih saja cemas dan takut kalau alamat yang dia dapat dari sekretarisnya Dion salah.Perempuan berhijab itu tidak ada sama sekali menjawab. Dia tidak mau menjawab kalau tidak mengucap salam."Mbak! Aku bertanya kepadamu. Kenapa pertanyaanku tidak dijawab sama sekali?" tanya Santi.Silahkan baca slogan yang menggantung di atas sana!" jawab wanita itu dengan nada cuek tanpa melihat wajahnya Santi.Santi mengikuti petunjuk wanita itu. Ia merasa malu dan memejamkan mata sebentar lalu membukanya. Mulutnya tidak berhenti mengucap istighfar. 'Astagfirullah! Kenapa aku nggak tahu etika berbicara sama sekali,' ucap Santi dalam hati."Assa
Read more
PREV
1
...
910111213
...
18
DMCA.com Protection Status