All Chapters of Kubalas Kesombongan Selingkuhanmu Lunas: Chapter 81 - Chapter 90
175 Chapters
Part 36A
Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 36: Bukan Mimpi Rupanya"Gila benar!"Meli membuka sendalnya lalu berlari kencang sambil memegang sendal dan menarik ke atas bajunya. Dia tidak peduli dengan pengunjung lain yang lewat di lorong. Sesekali ada yang tersenggol. Dia tetap terus berlari dan tidak peduli. Napasnya ngos-ngosan, larinya laksana dikejar seekor harimau."Berhenti!" teriak Rinda.Meli tidak menghiraukan apa kata Rinda. Napasnya terseok-seok. Dia berhenti sejenak sambil menunduk. Baru saja dia menunduk, eh sudah ketinggalan jejak."Sial! Cepat juga pelakor itu menghilang."Rinda menenangkan napasnya. Dia duduk di kursi tepat di depan ruangan."Alhamdulillah bisa selamat dari seekor serigala."Meli berjalan dengan santai. Dia sudah lepas dari terkaman seekor serigala. Seketika dia bingung d
Read more
Part 36B
 Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 36: Bukan Mimpi Rupanya   "Kamu 'kan ke rumah santi. Maksud aku, bagaimana hasilnya setelah berjumpa sama Santi."Meli terus menguyah nasi di dalam mulutnya. Dia tidak menjawab dan menghiraukan perkataan Aryo."Meli! Kok kamu diam saja! Apa yang terjadi?""Nggak ada lagi kesenangan di dunia ini Mas? Masa aku lagi makan, kamu terus menerus mengganggu makanku. Kamu jahat, mas! Pantas saja Santi sakit hati padamu."Meli berang dan menghempaskan gelasnya di atas nakas. Untung saja tidak pecah."Lah, kamu marah sih sayang. Baiklah kalau begitu. Selesai makan saja kamu, kutanya."Aryo menghela napas dan memalingkan pandangannya. Matanya berkaca-kaca. Dia merasa sedih dengan kondisinya sekarang ini. Dia kira, Meli sangat sayang dan cinta kepada dirinya. Baru beberapa ha
Read more
Part 36C
Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 36: Bukan Mimpi Rupanya  Aryo menguap. Tiba-tiba, dia ingin buang air kecil."Aduh! Kebelet pipis pula aku. Sama siapa aku minta tolong iya?"Aryo mencoba menggerakkan kedua kakinya. Kaki sebelah kiri masih bisa dia gerakkan. Kaki kanan sama sekali tidak bisa."Kenapa dengan kaki kananku?" tanya Aryo spontan.Dia sudah nggak tahan lagi menahan pipis, sementara dia panik dan bingung kencing di mana.Tiba-tiba, pikirnya jalan. Kalau pasien yang tidak bisa berjalan, pasti sudah disediakan wadah tempat buang air kecil dan buang air besar. Aryo mencari benda itu, tidak ada sama sekali ketemu."Pasti di bawah brangkar ini tempatnya," ucap Aryo sambil berusaha melihat ke bawah.Aryo kehilangan kendali, akhirnya dia jatuh ke lantai."Astagfirullah! Mas Aryo!" ucap Meli.Meli baru saja masuk ke dalam kamar Aryo. Suaminya sudah terkapar di atas la
Read more
Part 36D
 Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 36: Bukan Mimpi Rupanya  Meli dan Dokter masuk ke dalam ruangan lalu berlari menghampiri Aryo."Silahkan diangkat pasien ke atas brangkar."Perawat mengangkat tubuh Aryo. Namun, wajah perawat terlihat masam."Aroma apa ini?" ucap perawat keceplosan.Tangan salah satu perawat basah kena air kencing Aryo. Aryo hanya bisa memejamkan mata menahan sakit yang tiada terkira."Sakit, Dok!"Aryo menangis terisak. Dia merasa tidak ada lagi guna kakinya."Astagfirullah! Kaki kanan Pak Aryo remuk lagi akibat benturan ke lantai. Kita harus ambil tindakan cepat sebelum tulangnya bergeser parah.""Pasti UUD lagi. Huft!" ucap Meli kesal.Dokter dan perawat mengarahkan netranya ke arah Meli."Maksudnya UUD itu apa? Terus hubungannya ke pasien kalau kita ambil tindakan apa?" cecar dokter."Ujung-ujungnya Duit, Dok! Uang buat bi
Read more
Part 36E
Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 36: Bukan Mimpi Rupanya  "Apa yang membuat kamu berubah drastis seperti ini, Meli! Coba kamu pikirkan dengan matang. Kalau kamu memang tega dan sanggup meninggalkan aku dalam keadaan sakit. Kamu pasti mendapat karma esok kelak. Ingat dan camkan itu," berang Aryo.Aryo merasa terzolimi, dia tidak tahan menahan tulang kakinya patah. Meli berpaling darinya bahkan istrinya itu tidak segan-segan mencari pria yang jauh lebih tajir ketimbang dirinya."Kamu jahat Meli! Sungguh tak kusangka dikau begitu kejam!" sungut Aryo.Meli tidak peduli. Dia pergi berlalu begitu saja. Namun, pada saat dia berada di pintu kamar. Dia lupa kalau tasnya ketinggalan di lantai."Coba kamu pikirkan lagi dengan matang, Meli!"Meli mengambil tasnya di atas lantai."Oh iya, perlu kamu ingat. Silahkan urus dan cari sendiri biaya operasimu. Aku sudah tidak peduli. Mulai besok, aku mau mengg
Read more
Part 36F
Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 36: Bukan Mimpi Rupanya   Perawat masih fokus memompa alat mendeteksi detak jantung Aryo. Setelah selesai, dia menjelaskan masjid dari pertanyaannya."Maksudnya begini, Pak! Apakah kaki kanannya masih terasa ngilu? Atau rasa sakit ketika digerakkan.""Oh, maksudnya itu toh Mas. Kalau pagi ini belum ada kugerakkan. Kemaren malam, tidak sengaja kugerakkan. Sangat sakit dan ...."Aryo terdiam seketika. Rasa ngilu dan sakit tidak bisa dia ceritakan. Wajahnya pucat pasi mengingat mimpinya kemaren malam."Bagaimana kalau kita ronsen kembali? Agar kita tahu sejauh mana perkembangannya. Dokter berpesan, kalau tulang yang patah untuk usia bapak. Sangat sulit sembuh seperti semula. Maka dari itu, kita harus cepat mengambil tindakan agar Pak Aryo cepat pulih kembali.""Berapa lagi uang yang harus dikeluarkan, Mas?" tanya Aryo.Meli hanya diam dan menyimak
Read more
Part 37A
 Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 37: Kena JebakFlashback onMeli berjalan masuk kembali ke dalam rumah sakit. Dia mengurungkan niatnya pergi ke rumah Santi. Meli berjalan dengan tatapan kosong dan pikiran nanar. Hatinya nelangsa. Dia tidak menyangka kalau hidupnya bisa seperti ini."Astagfirullah!"Ucap pria gagah dan perkasa. Dia menatap Meli dengan tatapan tajam."Maaf, aku nggak sengaja."Meli menunduk malu. Dia tidak berani melihat kedua bola mata pria itu. Bungkusannya dia ambil dengan grogi."Kamu kenapa menunduk? Lihat dong wajah lawan bicaramu!" ucap pria itu.Pria itu mengangkat dagu Meli. Namun, Meli menepis tangan pria itu."Maaf kalau aku sudah lancang. Oh iya, perkenalkan namaku Adrian."Adrian mengulurkan tangannya, tapi Mi tidak membalas salaman dari Adrian. Adrian merogoh dompetnya di saku celana belakang."Ini kartu namaku! Jika suatu saat kamu butuh b
Read more
Part 37B
 Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 37: Kena Jebak  "Oh Tuhan! Ini rumah apa istana?" ucap Meli.Meli terkejut melihat bangunan yang menjulang tinggi mencakar langit."Aku harus bisa masuk ke dalam dan menjumpai Adrian."Meli melangkah perlahan mendekati pagar rumah. Dia menekan bel rumah. Matahari mulai menyengat kulit. Angin sepoi berhembus menyapa kulit.   "Cari siapa?"Meli kaget mendengar suara satpam yang kuat. Mulutnya tidak henti kumat kamit mengucap istighfar."Pa-pak Adrian ada?" tanya Meli takut.Satpam melihat Meli dari ujung kaki sampai ujung rambut."Kenapa kamu bisa tahu nama beliau? Terus ada urusan apa? Sudah buat janji apa belum?""Belum sih. Cuma, beliau sudah kasih izin datang ke alamat yang tertera di kartu nama itu."Pak satpam heran kenapa wanita ini bisa dapat kartu nama itu."Pak A
Read more
Part 37C
 Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 37: Kena Jebak "Pasti gara-gara Mas Aryo. Dia nggak merestui aku pergi menemui pria tajir ini. Lihat saja nanti, kalau aku ketemu kamu. Wajahmu akan kucabik-cabik!"Meli terus meracau tiada henti sambil berjalan menyusuri jalan komplek itu."Andai saja rumahku dan tabunganku tidak ludes begitu saja. Mungkin aku tidak seperti ini luntang lantung tidak jelas."Rasa haus kini hadir dalam dirinya. Uang ditangannya hanya cukup sekali jalan. Mau tidak mau, dia harus terus berjalan kaki sambil berpikir.Tanpa sadar, Meli hampir saja ditabrak mobil. "Ti-tidak ....!" teriak Meli dengan suara kencang.Untung saja mobil itu aman terkendali dan tidak menabrak Meli.Meli masih saja menutup mata, napasnya ngos-ngosan.'Dia wanita yang hari itu di rumah sakit bukan?' tanya Adrian dalam hati.Adrian menatap ke arah Meli. Setelah semua aman, d
Read more
Part 37D
 Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 37: Kena Jebak  Adrian mulai berpikir rencana apa yang harus dia lakukan untuk menjebak perempuan badut itu. Dia sebut badut karena penampilan Meli mirip badut di pasar malam."Kalau ada perlu, silahkan datang ke alamat yang tertera di kartu nama itu. Jelas ada perlu lah, makanya aku datang menjumpai bapak."'Wah! Kebetulan sekali. Aku harus menggunakan kesempatan ini.'Aryo memicingkan matanya ke arah Meli. Namun, Meli buang muka. Perasaan tidak enak muncul di benaknya."Katakan kamu perlu apa sehingga menjumpai aku kemari," ujar Adrian.Mobil Adrian parkir di sembarang tempat. Sehingga mengganggu pengguna jalan yang lain."Kalau parkir jangan di tengah jalan, Pak!" teriak pria yang mengemudi mobil pick up.Adrian lupa daratan kalau mobil miliknya asal parkir. Dia berjalan menuju mobilnya. Dia memarkirkan mobil miliknya ke tepi jalan.
Read more
PREV
1
...
7891011
...
18
DMCA.com Protection Status