All Chapters of Cinta Dibalik Hukum Adat: Chapter 71 - Chapter 80
122 Chapters
Bab 71 (Rencana)
Alena dan Narandra lalu menikmati makan siang berdua, kali ini Alena menyiapkan makanan spesial dari hasil masakannya sendiri. Alena hari ini ingin membuat Narandra bahagia dan melupakan semua amarahnya terhadap Rama, Alena juga kali ini ingin memberikan kesan kepada Narandra bahwa seolah-olah Alena dan Rama memang tidak ada hubungan apa-apa, bahwa seolah-olah Alena memang ingin menikah dengan Narandra. Jadi semua ini bagian dari trik dari Alena. Kali ini Alena membuat ayam goreng dan kentang balado. Sebenarnya Alena tidak begitu bisa masak, tapi kali ini dia berusaha semampunya untuk memberikan masakan terbaik buat Narandra. Setelah selesai masak, Alena segera menyiapkan makanannya di meja makan. Narandra terlihat sangat bahagia saat Alena begitu memperhatikannya hari ini, dari mengobati luka hingga kali ini masak special untuk makan siang. Narandra dan Alena lalu segera menyantap makanan yang Alena hidangkan.“Gimana enak nggak?” Tanya Alena sambil harap-harap cemas.Narandra mengun
Read more
Bab 72 (Pertemuan Kembali)
Rama dan Rio pagi-pagi sekali sudah berada di bandara,mereka hari ini akan pergi ke kampung halaman Alena dan bertemu dengan kedua orang tua Alena. Rio juga tidak memberitahukan hal ini kepada Sarah karena pasti Sarah akan melarangnya, sedangkan Rio sebenarnya mau menemani Rama hanya karena Rio khawatir dengan keadaan Rama, Rio tahu betul bagaimana kondisi Rama sekarang jadi Rio tidak mau kalau sampai terjadi hal buruk pada Rama maupun kedua orang tua Alena. Rama tampak tak sabar untuk bertemu kedua orang tua Alena, dari raut wajahnya tersirat keyakinan yang begitu besar dalam dirinya. Dia memang kali ini sangat meyakini kalau dia bisa meluluhkan hati orang tua Alena dan merebut Alena kembali dari Narandra.“Lo bilang ke Sarah mau kemana?” Tanya Rama saat di dalam pesawat.“Meeting sama client di luar kota!” Jawab Rio sambil membaca majalah yang disediakn di dalam pesawat.Setelah menempuh perjalanan yang cukup melelahkan akhirnya Rama da
Read more
Bab 73 (Kecewa)
Pak Candra dan Bu Candra sangat terkejut mendengar penjelasan dari Rama itu, mereka tidak tahu apakah yang Rama katakan itu memang benar adanya, tapi melihat ucapan dan ekspresi Rama itu menunjukan kalau memang Rama sangat serius. Pak Candra pun terpancing emosinya karena mendengar ucapan Rama itu. Dia mengusir Rama dan Rio pergi , tapi Rama terus mengatakan kalau dia mencintai Alena dan terus mengatakan kalau Alena dan Narandra tidak akan pernah bisa menikah.“Kamu cepat bawa teman kamu yang gila ini pergi dari sini!” Tegas Pak Candra pada Rio.Rio pun terus menarik badan Rama dan mengajaknya pergi, tapi Rama terus menolak dan bersi keras untuk tetap disini.“Saya ini gila gara-gara siapa?Gara-gara anda juga!” Ketus Rama pada Pak Candra dengan tatapan mata yang tajam.“Ram uda tenang, ayo pergi sekarang!” Ucap Rio sambil terus menarik badan Rama.Setelah beberapa saat, akhirnya Rio berhasil membawa Rama masuk ke dalam mobil. Rama terlihat begitu emosional dan marah-marah di dalam mo
Read more
Bab 74 (Ketidakpercayaan)
“Kamu kenapa sih Ram berbuat seperti ini? Kenapa ngerusak semua rencana aku?” Lirih Alena sambil meremas ponsel miliknya.Alena lalu mencoba menghubungi Rama lagi, tapi tetap saja ponsel Rama tidak aktif. Kemudian Alena mencoba menghubngi Rio dan ternyata Rio juga tidak bisa dihubungi. Emosi dan amarah Alena semaki memuncak, Alena lalu berdiri dan bergegas menuju ke ruang kerja Sarah. Alena lalu masuk tanpa mengetuk pintu ruang Sarah, dan Sarah terlihat sedang membereskan berkas yang ada di mejanya. Sarah nampak terkejut karena Alena tiba-tiba masuk dengan wajah dan mata yang memerah.“Maksud lo apaan si Sar, lo gila apa gimana sih sampai ngelakuin hal kayak gini?” Maki Alena tiba-tiba.Sarah pun terlihat celingak celinguk dan kebingungn dengan apa yang dia dengar dari mulut Alena itu.“Maksudnya apa Al, gue ada salah dalam kerjaan?” Tanya Sarah.“Lo nggak usah pura-pura bego gini, gue bingung tahu maksud lo sebenarnya apa. Lo sendiri yang minta gue sama Rama pisah dan sekarang lo mal
Read more
Bab 75 (Pertengkaran)
Alena terus menghubungi Rama hingga malam, tapi tetap saja Rama tidak bisa dihubungi. Malam ini Alena benar-benar sangat gelisah, pikirannya sangat tidak tenang, karena orang tuanya juga terus meminta penjelasan dari dirinya. Alena benar-benar merasa bingung dan hancur disaat bersamaan. Dia tidak menyangka kalau Rama akan berbuat senekat ini dan menghancurkan hati banyak orang, termasuk Alena dan kedua orang tua Alena.Sedangkan Sarah sama khawatirnya seperti Alena, dia terus mencoba menghubungi Rio tapi juga tidak bisa, hingga tengah malampun Rio belum juga pulang ke rumah. Saat ini Sarah masih sangat berharap kalau apa yang dibicarakan Alena tadi hanya bohong belaka. Tapi jika memang itu semua beanr, dan Rio menyembunyikan ini semua dari Sarah, tentu saja marah dan kecewa akan Sarah lampiaskan pada suaminya itu.Malam telah berlalu dan pagi pun menyambut, karena tidak bisa menghubungi Rama , Alena lalu pergi ke rumah Rama. Dia sangat tidak sabar untuk meminta penjelasan pada mantan
Read more
Bab 76 (Penyesalan)
Rio mendekati istrinya itu dan duduk disebelah istirnya, lalau mengusap pelan rambut Sarah.“Kenapa kamu nangis kayak ini sayang?” Tanya Rio khawatir.“Dari mana kamu?” Lirih Sarah.“Aku..aku kan abis ada kerjaan di luar kota, aku kan juga uda bilang sama kamu sebelum berangkat!”“Kamu masih bisa bohong?”“Maksud kamu apaan sih ?”“Jujur aja jangan bikin aku makin kecewa sama kamu!”Sarah lalu berdiri dan pergi keluar dari kamar dengan tangis yang semakin menjadi. Riopun saat ini merasa kalau istrinya itu sudah tahu apa yang sebenarnya terjadi. Riopun terduduk lemas sambil menunduk menatap lantai kamarnya. Penyesalan juga ada dalam dirinya kali ini, dia memang tidak seharusnya menuruti kemauan Rama, dia juga tidak seharusnya membohongi istrinya itu. Tapi disesali seperti apapun itu juga sudah terjadi. Dan sebenarnya yang paling Rio sesalkan adalah kenapa Rama haru
Read more
Bab 77 (Emosi)
Alena dan Narandra pergi untuk bertemu Tim WO mereka di salah satu restoran milik Narandra. Sepanjang perjalanan, Alena hanya diam, dia hari ini juga menutupi lebam di pipinya dengan mengarahkan rabutnya ke depan hingga menutupi bagian pipinya. Dia juga mengenakan kaca mata. Alena juga mengenakan baju lengan panjang, karena ditangannya juga ada luka. Semua luka-luka itu dia dapatkan dari pertengkarannya dengan Rama tadi pagi. Narandra pun sampai sekarang belum merasa curiga, meskipun dia merasa agak aneh kenapa tiba-tiba Alena mengajak dia untuk pergi bertemu dengan WO. Saat sampai di restoran, mereka semua segera membicarakan semua konsep dan tema untuk pernikahan Alena dan Narandra. Tim WO yang dihadiri dua orang itu juga sangat cekatan dalam memberikan masukan dan ide-ide untuk lebih memeriahkan acara pernikahan Alena dan Narandra. Setelah selesai meeting mereka juga tak lupa untuk berfoto bersama. Dan hasil foto itupun akhirnya Alena unggah ke akun sosial medianya. Dan foto itupu
Read more
Bab 78 (Permintaan Maaf)
Rio dan Sarah mendatangi rumah Alena, hari ini mereka ingin menjelaskan tentang kesalahpahaman yang terjadi. Riopun juga ingin meminta maaf kepada Alena karena dia juga semua masalah ini terjadi. Saat sampai di rumah Alena, ternyata Bibi yang membukakan pintu rumah, dan Bibi juga mengatakan kalau dari semalam Alena belum keluar dari kamar. Setelah Rio dan Sarah duduk di sofa ruang tamu, Bibi kemudian ke kamarnya Alena untuk memberitahu Alena kalau ada Sarah dan Rio yang sudah menunggu. Tok…tok…tokTok..tok…tok Beberapa kali Bibi mengetuk pintu kamar Alena tapi  belum juga ada jawaban, dan Bibi pun terus mengetuk pintu kamar Alena karena Bibi juga khawatir dengan keadaan majikannya itu. Dan akhirnya Alena membuka pintu kamarnya dengan mata yang sembab dan rambut berantakan.“Mbak Alena nggak apa-apa?” Tanya Bibi dengan cemas.“Nggak apa-apa Bi, ada apa?”
Read more
Bab 79 (Kekhawatiran)
“Baik, Terimakasih infonya!” Ucap Rio dan lalu mematikan panggilan dari Andreas. Rio lalu menceritakan keadaan Rama kepada Sarah. mendengar cerita dari Rio itu membuat Alena syok dan khawatir. Bahkan saat ini juga Alena berusaha untuk menemui Rama dikantornya. Tapi Rio dan Sarah melarang Alena melihat kondisi Alena yang tidak baik-baik saja, dan kondisi Rama yang juga sedang tidak stabil. Tapi rasa khawatir sungguh menghantui perasaan Alena. Walaupun sudah beberapa kali disakiti oleh Rama, entah kenapa Alena masih belum bisa melihat Rama terluka ataupun sakit seperti ini. Mungkin ini semua karena dari dalam lubuh hati Alena paling dalam ada perasaan bersalah karena telah membuat Rama menjalani kehidaupan yang begitu berat selama ini. Keesokan harinya pagi-pagi sekali Alena segera bergegas ke rumah Rama, dia sudah tidak tahan untuk menemui Rama dan melihat keadaan Rama saat ini. Semalaman dia terus mengkhawatirkan Rama hingga susah tidur. Dan saat Alena sampai di rumah Rama, dengan pe
Read more
Bab 80 (Tiada kabar)
Sepanjang perjalanan Alena tak henti-hentinya menangis, dia begitu sedih karena tidak bisa menemui Rama dan terus menyalahkan dirinya sendri atas kondisi Rama saat ini. Sedangkan saat ini dikantor, Sarah tengah mengkhawatirkan keadaan Alena karena dari pagi dia tidak bisa di hubungi. Bahkan Sarah sudah menelfon rumah Alena, dan kata Bibi Alena sudah berangkat ke kantor dari pagi, tapi hingga siang begini Alena belum juga sampai kantor. Ditengah kepanikannya itu ada seorang karyawan yang mengetuk pintu ruangan Sarah. “Maaf Mbak Sarah, di depan ada Pak Narandra nyari Bu Alena!” Ucap seorang karyawan perempuan yang mengenakan blouse berwarna putih itu. “Iya saya akan temui dulu!” Ucap Sarah. Sarah lalu keluar dari ruangan dan melihat Narandra tengah berdiri di depan ruangan Alena sambil membawa bouqet mawar putih kesukaan Alena. Sarah pun memberitahukan kepada Narandra kalau dia tidak tahu dimana keberadaan Alena karena dari pagi Alena belum sampai kantor dan juga tidak bisa di hubungi
Read more
PREV
1
...
678910
...
13
DMCA.com Protection Status