Semua Bab ATURAN LANGIT! : Bab 41 - Bab 50
220 Bab
Bertemu Menteri
Duduk di hadapan Langit adalah seorang pria separuh baya dengan sorot mata tajam, mencerminkan ambisi dan dominasi yang cukup kuat. Parasnya yang gagah di usia senja, dengan rambut yang sebagian telah memutih menjadikannya seseorang yang layak untuk dihormati dan di segani. Walau pakaian yang dikenakannya sekarang hanyalah sebuah piyama dikarenakan kata Nadine kondisinya sedang sakit, namun itu tidak mengurangi wibawa dan performanya sebagai salah satu orang penting dan berpengaruh di negeri ini!Profesor Doktor Gunawan Panis, salah seorang Aristokrat yang diangkat oleh Penguasa tertinggi negeri ini menjadi seorang Menteri Pembangunan dan Pengembangan Modal serta Investasi. Salah satu peran yang sangat penting sebagai penentu bergulirnya roda pembangunan serta arah kebijakan pembangunan di nergara ini. Kepiawaiannya dalam melakukan hubungan dengan para elit politik, para pengusaha dan Taipan, baik dalam maupun luar negeri, melobi para investor dan membuat blue print konsep Pembangun
Baca selengkapnya
Insiiden Ruang ATM
Ketiganya terperangah dengan mulut ternganga, menyaksikan teman mereka dengan mudahnya di banting ke tembok dengan keras, dan langsung tidak sadarkan diri saat itu juga!Benturan keras antar kepalanya dengan dinding tembok itu menjadikan pengawal tersebut hilang kesadaran dengan seketika! Bahkan beberapa retakan terlihat dari dinding tembok beton yang terlihat keras tersebut! Sementara Doktor Gunawan dan Istrinya saling pandang, cukup takjub dengan gerakan cepat dari Langit yang telah berhasil mempecundangi salah seorang pengawal terbaiknya! Dan Nadine adalah orang yang paling terkejut dari mereka semua, walau dia sudah tahu kehebatan Langit dari Audrey, namun dia tahu bahwa para pengawal ayahnya bukanlah orang-orang sembarangan! Mereka adalah para pensiunan pasukan khusus dan elit yang ditugaskan dan dipilih secara pribadi oleh ayahnya! "Apa? Bagaimana mungkin Burhan bisa dibuat pingsan dengan seperti itu?" "Orang ini hebat sekali..." "Tidak perlu khawatir, kita serang dia bers
Baca selengkapnya
Pertaruhan Konyol
Semua orang terkejut. Semua mata terperangah. Mereka menatap tidak percaya kepada Langit, sosok pemuda dengan penampilan sangat biasa, namun mampu memberikan aura yang luar biasa dengan saldo ATM nya yang super Fantastis! Satu kuadraliun! Alias seribu trilyun! "Apakah dia seorang Kepala Negara?" "Mustahil! Kepala Negara kita bukan dia! Mungkin dia pemilik Tambang Batu Bara terbesar di negeri ini!" "Bisa jadi dia pemilik saham terbesar Freeport? Atau bahkan Microsoft?" "Mungkin dia salah satu keturunan Raja Salman!" "Apa dia saudara Zack Ma pemilik Ali Baba?" "Jangan-jangan dia saudara Elon Musk sang Owner Tesla!" "Atau malah Mark Zuckerberg yang sedang menyamar!?" "Cukup! Cukup! Tidak mungkin itu semua! " Alex berteriak keras. Menepis seluruh komentar yang bermunculan dengan perasaan campur aduk di dadanya. "Security! Amankan orang ini! Aku yakin dia adalah penjahat besar yang telah merampok pengusaha super kaya d negeri ini! Bawa temanmu segera, dan ringkus dia!" "Eh, tap
Baca selengkapnya
Super Prioritas
"Tunggu Miss, salah saya apa?" "Salah kamu apa!? Kamu secara nyata sudah melakukan kesalahan yang sangat besar hari ini! Kamu sudah berani menghina nasabah Super Prioritas kita! Beliau ini selain seorang nasabah utama kita, bapak Langit adalah Pemegang saham terbesar Bank ini! Dan kamu berani menghinanya dengan begitu kasar!? Apa kamu sudah bosan hidup, heh!? Mulai hari ini, kamu aku pecat!!!" Miss Lidya berapi-api. Alex langsung gemetar seketika. Tubuhnya seperti disengat Kalajengking. Wajahnya nampak meringis ketakutan. Dia dipecat gara-gara sampah ini? Tunggu, benarkah dia hanya sampah!?Bukankah tadi Miss Lidya berkata bahwa Langit adalah nasabah super Prioritas dan pemegang saham terbesar dari Bank ini!? Bank Swasta terbesar di negeri ini? Yang benar saja..., Ya Tuhan! Apa aku tidak salah dengar? Apa yang sudah aku lakukan sebenarnya! "Tu..tunggu Miss, ini pasti ada sebuah kesalahan! Tidak mungkin orang macam dia adalah..." Plakk! Sebuah tamparan keras mendarat di pipi A
Baca selengkapnya
Permainan Hati
Langit pura-pura tidak mendengar. Dia terus melangkahkan kakinya menuju lift. Dia tahu siapa yang memanggilnya. Baru saja dia hendak menutup pintu lift, sosok itu sudah berada di tepat depannya, dan dengan cepat memencet tombol pintu lift, hingga kembali terbuka! "Langit, kamu mau kemana? Kenapa kamu ninggalin aku?" tanya sosok cantik itu sambil terengah-engah. Dewi! "Aku mau pulang, ngantuk! Kenapa kamu malah ninggalin pacarmu sendirian?" "Eh, oh...itu..dia...dia bukan pacarku lagi! Orang hidung belang seperti itu tidak pantas untuk jadi pacarku! Dasar laki-laki penipu!" "Oh ya? Ya sudah, itu urusan kamu kan?" "I..iya, aku...aku mau minta maaf, aku tahu kamu marah dan kesal sama aku! Waktu barusan aku tidak tahu apa-apa sebenarnya, aku...Aku hanya terbawa suasana saja! Aku...Aku tidak ada maksud untuk.." "Hmmi, begitu ya? Lalu gimana kabar Diego? Apa dia tahu hubungan kamu dengan pria tadi?" "Eh, itu..itu..bukankah sudah aku bilang, kalau Diego adalah.... Sepupuku...* jawab
Baca selengkapnya
Permainan Hati 2
"Apa yang mau kamu lakukan sekarang?" tanya Dewi pelan. Duduk di samping ranjang tidur mewah, berlapis bedcover sutera putih dan selimut warna krem. Sementara Langit nampak diam tidak menjawab. Dia hanya berdiri mematung menghadap jendela balkon. Sambil dalam hatinya dia juga bertanya-tanya, bingung mau berbuat apa. Sungguh, ini adalah ide tergila yang pernah terpikirkan di otaknya, berduaan dengan seorang gadis cantik di sebuah kamar hotel! Matanya memandang ke sekeliling, perhatian dia sedikit teralihkan dengan keindahan dan kemewahan kamar yang baru saja ditemui seumur hidupnya ini. Langit terpesona dengan penataan ruang dari Suite room yang sangat mewah tersebut. Sungguh berbeda sekali dengan kost-an nya yang sempit, sederhana dan serba seadanya! Kamar berarsitektur Eropa dibalut warna krem eklsusive berukuran dua belas kali dua belas meter ini memang terlihat luas dan menyegarkan. Sebuah bed besar ukuran nomor satu, dengan model ranjang Kayu khas Keraton, berbalut kain spre
Baca selengkapnya
Metamorfosis
Waktu menunjukan tengah hari, ketika Langit beranjak menuju cafetaria kampus, setelah sebelumnya berkutat dengan tiga mata kuliah secara maraton, yang membuat otaknya terasa penat dan lelah. Langit memasuki Cafetaria diiringi dengan beberapa puluh pasang mata yang melihatnya dengan serius. Langit tidak peduli, dia segera mengantri di kasir, memesan sesuatu, lalu mengambil tempat duduk di pojok yang nampak masih kosong. Dia tidak mengindahkan orang-orang yang tengah serius memperhatikannya. Sebagian dari mereka saling berbisik-bisik, yang kemungkinan besar sedang fokus membicarakan dirinya. Sekali lagi Langit tidak peduli, yang dia pedulikan untuk saat ini hanya satu. Dewi! Setengah hari yang lalu, tepatnya pagi tadi Langit mendapati dirinya terbangun di sebuah Suite room Hotel mewah, dan dia menemukan tidak ada siapa-siapa lagi di sana selain dirinya. Dewi yang tadi malam menemaninya nampak sudah tidak terlihat lagi batang hidungnya. Langit tidak tahu kapan gadis itu pergi. Mun
Baca selengkapnya
Gadis Kontradiktif
Semua mata menoleh ke asal suara. Langit dan Erik sama-sama menoleh. Tidak jauh di depan mereka, seorang gadis cantik seusia mereka, berpakaian kemeja dan jeans, berambut pendek seperti seorang pria, sedang berkacak pinggang. Wajahnya yang cantik nan bening nampak ketus dan terlihat ditekuk berlipat-lipat. "Rosa! Apa yang kamu lakukan? Sudahlah, jangan buat masalah! Ini tidak seberapa!" Ibu kantin berteriak mencegah. Menarik Rosa supaya mundur. Namun gadis yang terlihat tomboy ini nampak tidak bergeming. Matanya yang bening menatap tajam ke arah Langit. "Hei, siapa kamu? Berani betul kamu bicara seperti itu kepada Bos kami!?" tegur Erik tidak senang. "Maaf, nak Erik, ini adalah Rosa anak saya, dia baru saja datang dari luar Pulau, dia tidak mengerti dan tidak tahu apa-apa. Mohon anggap ini hanya sebuah kesalahfahaman saja!" Ibu Kantin dengan gugup menerangkan. "Bu Kantin, saya yang akan mengganti segala kerugiannya, jadi anda tidak perlu khawatir! Suruh anak anda untuk berlaku s
Baca selengkapnya
Blue Print
Tiga hari setelah kejadian meyebalkan di Cafetaria, Langit sengaja tidak masuk kuliah. Bukan karena dia tidak mau datang ke sana dan malas bertemu dengan gadis galak itu, namun lebih disebabkan dia sedang mencari berita dan tentang Dewi. Karena sejak peristiwa malam itu di Hotel mewah tersebut, Dewi seolah hilang seperti ditelan bumi. Bahkan menurut beberapa informasi yang dia dengar, Dewi sudah beberapa hari ini tidak masuk Kuliah. Dan selama tiga hari ini Langit sengaja mencari Dewi ke setiap tempat yang biasanya selalu menjadi area hang out dan kumpulnya para gadis-gadis sosialita di Kampusnya. Namun dia berusaha mendapatkan informasi dan mencari keberadaan Dewi secara senyap dan hati-hati, dia tidak menginginkan adanya kehebohan yang akan sampai ke telinga para Paparazi kampus, yang kemudian menggorengnya menjadi sebuah hot news yang tidak benar dan menyesatkan, seperti menuduhnya yang tidak-tidak. Langit menyukai Dewi, tapi tidak secara spesifik dan mendalam. Dia menganggap Dew
Baca selengkapnya
Hubungan tidak Terlihat
Langit mendapatkan dua kabar yang sangat tidak nyaman pagi ini. Padahal dia baru saja sampai di kelasnya. Pertama, Langit mendengar bahwa ada seorang mahasiswa tingkat tiga yang ditemukan tewas terbunuh di Toilet kampus, dengan pisau belati yang tertancap tepat di jantungnya! Korban ditemukan tadi pagi oleh petugas kebersihan yang hendak membersihkan toilet! Berbagai asumsi dan opini liar langsung bermunculan. Sebagian besar mengatakan pemuda ini adalah korban pembunuhan, namun sebagian lagi mengatakan bahwa dia mati bunuh diri! Langit mengerutkan keningnya berkali-kali. Kali ini korbannya adalah pemuda, salah satu mahasiswa penghuni kampus ini. Satu angkatan dengannya. Dan ini membuatnya menjadi sedikit bingung. Apakah ini ada hubungannya dengan gadis pucat bergaun merah yang selama ini selalu muncul dan menghantui para penghuni kampus? Lantas, kenapa sekarang yang menjadi korbannya adalah seorang pria? Bukankah selama ini sosok itu hanya mengincar wanita? Langit pernah mendengar
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
22
DMCA.com Protection Status