Semua Bab Pendekar Naga Kembar: Bab 211 - Bab 220
269 Bab
Tujuan Masing Masing
Tok tok tok.Suara ketukan pintu kamar tidak mengejutkan Fu Xi sama sekali, Fu Xi yang sudah tahu siapa yang datang langsung memintanya masuk saja karena pintunya memang tidak dikunci olehnya dan tentu saja itu sengaja dilakukan oleh Fu Xi."Permisi Tuan, Aku ingin mengantarkan makanan," ucap pelayan Pangeran Zang."Terima kasih silakan taruh saja di meja," sahut Fu Xi."Tuan boleh pelayan rendahan ini bertanya," ucap pelayan."Tentu saja, Memangnya pengen kamu tanyakan," sahut Fu Xi."Apa benar anda ketua utama perguruan Naga kembar? Jika itu memang benar bisakah aku meminta bantuan," ucap pelayan lagi."Aku tidak akan menutupinya aku memang adalah ketua utama perguruan naga kembar," sahut Fu Xi."Kalau begitu bolehkah aku minta tolong, aku ingin adik ku masuk ke perguruan Naga kembar tapi tidak pernah menemukan perguruan naga kembar itu sendiri, apa perguruan Naga kembar pindah tempat? Dan kemana aku harus mencarinya?" tanya pelayan itu penuh harap."Perguruan naga kembar tidak pind
Baca selengkapnya
Para Paus Pembantai
Sesampainya di lautan kematian Fu Xi tanpa menunggu Pangeran Zang langsung melompat turun ke laut, Fu Xi disambut ara paus pembantai yang sedari awal sudah mengintai dari kejauhan.Bertepatan dengan Fu Xi yang menghadapi para paus Pangeran Zang bergegas melompat ke bawah, Pangeran Zang terus berenang ke bawah mencari tongkat ramalan yang sedari awal sudah menjadi tujuannya.Sesampainya di kedalaman tongkat yang sudah terlihat membuat Pangeran Zang bergegas semakin menyelam ke bawah, tongkat yang sudah ada di depannya di pegangnya dan bersiap dibawa naik ke atas."Ini... ."Tidak menyelesaikan perkataannya Pangeran Zang yang baru memegang tongkat kehilangan kesadarannya, saat itu Fu Xi yang masih menghadapi salah satu paus bisa melihat dari kejauhan kalau Pangeran Zang tidak sadarkan diri dan paus lain sedang mengarah padanya."Sial, kenapa dia malah pingsan," gumam Fu Xi yang langsung menghilang berpindah tempat."Itu karena dia memegang tongkat ramalan secara langsung," sahut Anying.
Baca selengkapnya
Mutiara 7 Warna
Fu Xi yang sudah berada di dalam mulut paus pembantai langsung berjalan ke dalam, bau di dalam mulut sang paus sangat menyengat kalau bukan karena dirinya terpaksa untuk menjadi sangat kuat tidak mungkin dirinya akan masuk ke dalam mulut seekor paus.Setelah berjalan masuk Fu Xi baru sadar kalau perut paus sangat besar, Fu Xi merasa perut paus tidak ada bedanya dengan gua terlihat gelap dan lembab, isinya juga sama sekali tidak bisa dibayangkan oleh Fu Xi."Banyak sekali tulang-tulang di dalam sini, berarti bukan aku manusia pertama yang datang kemari tapi kenapa banyak yang ingin datang kemari jika yang mengetahui cara kultivasi melalui mutiara itu hanya aku," ucap Fu Xi."Atau mungkin kah sebenarnya sudah ada yang mengetahui tentang kultivasi mutiara itu," sambung Fu Xi."Itu tidak mungkin karena jika ada orang lain yang mengetahui tentang kultivasi itu 7 faksi keluarga itu serta kekaisaran pasti akan langsung datang kemari," sahut Anying."Benar juga, kalau begitu Kenapa mereka sem
Baca selengkapnya
7 Lapis Pelindung
Fu Xi berpikir kalau hanya pelindung itu sangat mudah dihadapinya, pelindung berbeda dengan segel kalau hanya pelindung bisa dihancurkan dengan pukulan keras menggunakan kekuatan penuhnya.Roh pedang yang melihat Fu Xi seperti menyepelekan tujuh pelindung hanya bisa menggelengkan kepala, memang benar hanya ada tujuh pelindung dan pelindung berbeda dengan segel tapi tetap saja menghancurkannya tidak semudah membalikkan telapak tangan."Apa yang akan kamu lakukan?" Tanya Lalang."Kenapa masih ditanya, tentu saja menghancurkan pelindung itu," ucap Fu Xi."Seperti ini," sambung Fu Xi yang langsung mengeluarkan kekuatan dan memusatkan di tangannya.Baaaaaaaaaaaaaaaaam.Satu serangan yang dilempar oleh Fu Xi mental begitu saja, melihat serangannya yang gagal Fu Xi terdiam sejenak padahal kalau hanya pelindung dipukul seharusnya langsung pecah."Aku sudah mengatakannya itu bukan sembarang pelindung," ucap roh pedang.Fu Xi tidak menjawab perkataan roh pedang, Fu Xi sadar kalau dirinya terlal
Baca selengkapnya
Menyerap
Di dunia masa depan keenam keluarga yang sudah tidak menemukan ada tanda-tanda keberadaan Fu Xi terlihat semakin gelisah, mereka semakin yakin kalau Fu Xi sudah pergi meninggalkan dunia masa depan.Tuan Zi, ketua Dakh dan semua yang berkumpul menyampaikan pemikiran mereka masing-masing, mereka sudah mencari Fu Xi ke manapun dan tidak menemukannya, semua yakin kalau FunXi sudah pergi kembali ke dunianya."Kalian masih santai di sini walau sudah menebak apa yang terjadi," ucap anak kecil yang tiba-tiba muncul."Kamu... .""Kepala keluarga Liau, ke mana saja kamu? Sudah sangat lama tidak berkumpul," ucap ketua Dakh."Untuk apa berkumpul sedangkan yang kita cari memang tidak beradi di dunia ini," sahut anak kecil dengan serius."Jadi dia benar-benar tidak ada di sini? Beberapa bulan ini kita sudah membuang buang waktu," ucap Tuan Zi."Beruntunglah perbedaaan waktu di sini cukup jauh, saat ini baru 3 minggu lebih berlalu masih ada waktu tiga bulan sebelum tubuh Anying akan membusuk, dia pa
Baca selengkapnya
Keluar Dari Perut Paus
Fu Xi menarik mutiara tujuh warna itu menggunakan kekuatannya dan memegangnya erat, Fu Xi memperhatikan dengan sangat teliti mutiara itu sebelum menuruti perkataan Anying yang menyuruhnya memurnikannya.Setelah memperhatikannya dengan sangat teliti Fu Xi yang sudah siap perlahan menarik nafas panjang dan menghembus kannya dengan cepat, Fu Xi kembali menutup matanya sambil memegang erat mutiara yang ada di tangannya itu.Deg.Deg.Perasaan aneh dirasakan oleh Fu Xi tepat setelah menutup matanya, Fu Xi yang menutup matanya bisa merasakan kalau saat ini dirinya merasakan panas dari api, dinginnya es, serta sejuknya angin dan beberapa perasaan lain yang sama sekali tidak bisa dijelaskannya perasaan seperti apa itu.Walau merasakan semua itu Fu Xi sama sekali tidak terganggu, Fu Xi terus memurnikan mutiara yang ada di tangannya dengan sangat bersungguh-sungguh.Memurnikan mutiara tidak sulit tapi membutuhkan waktu yang cukup lama, Fu Xi yang memurnikan mutiara membutuhkan waktu satu bulan
Baca selengkapnya
Pembicaraan Serius
Setelah berbicara dengan Pangeran Zang Fu Xi diantar ke kamarnya oleh pelayan pribadi Pangeran Zang, sesampainya di dalam kamar FunXi yang memang merasa kelelahan langsung membaringkan tubuhnya, berada di tempat yang lembab selama dua bulan sangat tidak nyaman bagi Fu Xi.Tok tok tok.Suara ketukan di pintu tak membuat Fu Xi merasa sangat terkejut, sebenarnya Fu Xi sudah tahu kalau akan ada yang datang mengantarkan makanan untuknya."Masuk saja," ucap Fu Xi dari dalam kamar."Permisi Tuan aku mengantarkan makanan, Pangeran Zang berkata Tuan pasti lapar karena berada di dalam air sangat lama," sahut pelayan."Taruh di meja, kebetulan sekali aku juga sedang lapar," ucap Fu Xi."Katakan pada Pangeran Zang terima kasih," sambung Fu Xi."Akan aku sampaikan, kalau begitu aku permisi Tuan," sahut pelayan yang langsung berjalan pergi dan kembali menutup pintu kamar Fu Xi."Kebetulan sekali aku memang sangat lapar, aku akan makan lebih dulu sebelum tidur," ucap Fu Xi."Karena tidak ada daging
Baca selengkapnya
Kerajaan Boya
Pangeran Zang yang tersenyum sudah tahu harus melakukan apa nantinya, terpilih atau tidaknya nanti dirinya sebagai Raja dirinya akan melakukan apapun yang disukainya."Benar, kenapa aku harus memikirkan semua itu," gumam Pangeran Zang dengan penuh semangat.Setibanya di pelabuhan kota Pangeran Zang yang sejak itu belum menemui Fu Xi lagi memutuskan menemuinya, Pangeran Zang ingin meminta maaf sekaligus terima kasih padanya karena sudah memberikan nasehat yang sangat berarti untuknya."Tuan Fu Xi."Pangeran Zang melambaikan tangannya ke arah Fu Xi yang bersiap turun, melihat itu Fu Xi hanya menganggukkan kepalanya dan bergegas menghampiri Pangeran Zang.Fu Xi menatap wajah Pangeran Zang yang sudah tidak terlihat tertekan lagi, Fu Xi yakin Pangeran Zang pasti sudah memikirkan semuanya dengan sangat matang apapun yang terjadi nantinya."Raut wajah mu terlihat lebih bagus di pandang," ucap Fu Xi."Hahaha, terima kasih semua berkat Tuan, aku juga ingin meminta Maaf karena membiarkan mu per
Baca selengkapnya
Tongkat Ramalan
Tak berselang lama seorang pria tua berjalan dengan tergopoh-gopoh dan langsung membungkukkan badannya, pria yang terlihat tidak asing bagi Fu Xi masih belum menyadari kalau ada Fu Xi di samping Pangeran Zang."Maaf Pangeran Sak aku terlambat," ucap ketua Rasan dari serikat penyihir."Tidak apa-apa, belum terlalu terlambat," sahut Pangeran Sak."Haaaaaaah, ternyata serikat penyihir sudah turun kasta menjadi budak," ucap Fu Xi membuat ketua Rasan yang mendengarnya langsung melihat ke asal suara yang di dengarnya.Ketua Rasan terkejut setengah mati saat melihat siapa yang baru saja selesai berbicara, ketua Rasan terus menatap ke arah Fu Xi tanpa mengalihkan sedikitpun pandangannya."Mungkinkah setelah hancur serikat penyihir sudah tidak lagi memiliki harga diri," ucap Fu Xi lagi."Berani sekali kamu tidak menghormati ketua serikat penyihir," sahut Pangeran Sak."Heeeeh, kenapa tidak berani?" Ucap Fu Xi."Kamu... .""Cukup Pangeran Sak, mari kita ke permasalahannya saja," ucap ketua Rasa
Baca selengkapnya
Hasil Ramalan
Fu Xi memajukan tangannya menyentuh tongkat ramalan yang ada tepat di depannya, baru saja menyentuh hanya sebentar kesadaran Fu Xi tiba-tiba menghilang dan membuatnya tidak sadarkan diri.Tujuh tugu kembali terlihat di depan Fu Xi tulisan yang sebelumnya dilihatnya di semua tugu juga masih terlihat, hanya saja kata yang tertulis di sana masih tidak dimengerti oleh Fu Xi.Fu Xi berpindah dari satu tugu ke tugu lain dan terus memperhatikannya dengan sangat teliti, setelah memperhatikan dengan sangat teliti tulisan yang ada di tugu menghilang secara misterius."Ke mana ke mana perginya semua tulisan itu?" Fu Xi terus menatap ke arah Tugu yang tulisannya benar-benar sudah menghilang, Fu Xi tidak mengerti ke mana semua tulisan itu pergi dan kenapa begitu saja menghilang setelah disentuh olehnya.Tepat saat Fu Xi merasa kebingungan banyak tulisan terlintas di pikiran Fu Xi, semua tulisan itu menjadi satu dan membentuk buku bersampul emas dan berlambang naga.Saat itu juga Fu Xi kembali mem
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
2021222324
...
27
DMCA.com Protection Status