All Chapters of Cinta Segitiga Sang Pewaris: Chapter 81 - Chapter 90
95 Chapters
Perubahan
Diska masih belum puas menyakiti Sinta dia ingin membuat Sinta tidak betah bekerja di restoran itu. Akan tetapi, niat buruknya siang itu ditundanya karena matanya melihat sosok yang berjalan kearah mereka.Diska pun berjalan mendahului Sinta, dia menyapa penuh hormat kepada seorang lelaki paru baya yang tak lain Pak Jhon pemilik restoran tempatnya bekerja. Dia terlihat berbicara sesuatu dengan Pak Jhon dengan begitu akrab seraya melirik kearah Sinta yang berjarak satu meter darinya.Pak Jhon hanya mengangguk kecil lalu dia membiarkan Diska pergi melanjutkan pekerjaannya. " Selamat siang, Pak." Sinta menyapa Pak Jhon dengan sopan." Siang juga. Sinta, nanti selesai makan siang, kamu datang ke ruangan saya," jawab Pak Jhon datar." Baik, Pak."" Ya sudah, sana bantu teman-teman kamu yang lain, di depan banyak kerjaan."Sinta merasa aneh dengan sikap Pak Jhon yang seacuh itu dan tidak seperti biasanya Pak Jhon memintanya datang keruangannya. Sinta tidak ingin berpikir yang macam-macam d
Read more
Ingatan yang Kembali
Sebenarnya dari penuturan Peter dia sudah tahu jawabannya, Sinta hanya tertunduk lemas. Gadis itu tidak tahu dengan apa yang dia rasakan, dia bahagia karena Kakek Lau telah mengingat masa lalunya, yang artinya si kakek bisa berkumpul dengan keluarganya. Tapi di situlah letak hatinya bersedih karena si kakek akan meninggalkannya, dan yang paling membuat gadis itu bersedih yaitu si kakek tidak mengingat masa-masa bersama dirinya.Malam itu setibanya di rumah, Sinta hanya termanggu menatap kamar Kakek Lau yang kosong. Kakek Lau memang bukan Kakek kandungnya tapi Sinta sudah menganggapnya seperti Kakek kandungnya sendiri karena hanya si kakek lah keluarga yang dimilikinya saat ini.Akan tetapi, Kakek Lau yang ingatannya sudah kembali tentu si kakek akan kembali kerumahnya.Sinta mengingat kembali obrolannya bersama Peter, tadi Peter lah yang mengantarnya pulang. Dia memberitahu Sinta jika Kakek Lau memiliki keluarga. Selama ini dia dan Peter mengira jika Kakek Lau tidak memiliki keluarga
Read more
Gudang Penyimpanan
Sinta yang berada di balik pintu gudang itu, merasa iba setelah mendengar cerita Diska. Dia sungguh tidak mengetahui jika sahabatnya Aldi merupakan kekasih Diska, kini dia mengerti alasan Diska sangat membenci dirinya." Diska, aku sungguh tidak tahu kalau kamu kekasih Aldi. Aldi tidak pernah menceritakan tentang hubungan kalian, dia selalu bilang kalau dia hanya ingin fokus dengan pendidikannya,"" Sungguh? tapi, kamu diam saja bukan ketika orang-orang mengatakan kalian berpacaran?"Hening ...Sinta terdiam, dia tahu kala itu dirinya memang tidak menanggapi gosip yang tersebar di sekolahannya. Bukan tanpa alasan jika Sinta kala itu tidak menanggapinya dia tahu hubungannya dengan Aldi hanya sebatas sahabat, Aldi juga memintanya untuk bersikap cuek saja dengan omongan orang tentang kedekatan mereka. Meskipun, Aldi selalu ada untuknya bahkan Aldi sering mengantar atau menjemputnya sekolah, tapi Sinta tidak memiliki perasaan spesial terhadap Aldi." Percayalah, Diska, sejak dulu sampai d
Read more
Keberuntungan
Pemuda itu pun memanggil supirnya dan menanyakan hal yang sama kepada si supir di depan kedua gadis itu. Awalnya, mereka tetap bersikukuh dengan mengatakan jika mereka tidak mengetahui keberadaan Sinta." Mau sampai kapan kalian akan berbohong. Kalian tahu, aku melihat kalian membawa paksa Sinta ke sebuah tempat. Kalian mau memberitahuku di mana kalian membawa Sinta, atau kalian mau berurusan langsung dengan polisi,"Diska dan Nina pun tak bisa berkutik, mereka tidak tahu jika ada seseorang yang melihat mereka membawa Sinta keluar dari restoran itu. Kedua wanita itu saling lirik satu sama lain, mereka tidak punya pilihan lain selain memberitahu pemuda itu. Nina yang tahu perbuatan mereka salah membuat keberaniannya menciut, dia pun menyuruh Diska yang berbicara. Dengan berat hati serta perasaan benci terhadap keberuntungan Sinta yang selalu saja berpihak dengannya, Diska pun memberitahu Marco jika mereka mengurung Sinta di gudang penyimpanan yang sudah terbengkalai." Di bagian mana
Read more
Getaran
Sinta kembali menemui Marco yang sedang menunggunya, pemuda itu membukakan pintu dan meminta si gadis untuk segera masuk ke dalam mobil. Di dalam mobil mewah itu, Sinta memberitahu alamat rumahnya kepada supir pribadi Marco. Si supir hanya mengiyakan tapi yang memberi perintah tentunya sang tuan muda." Pak nanti berhenti di depan gang saja."" Pak Tono, kita cari makan dulu. Setelahnya, kita antar nona ini." Perintah Marco." Tuan, aku mau pulang bukan mau cari makan, aku tidak lapar," ucap Sinta jengkel." Jalan saja, Pak. Dan, kamu nurut saja ya. Aku dan supir ku belum makan. Kita carinya di dekat sini, jadi kamu tidak perlu takut."" Tapi, kan ...Ssstt....Sinta menghentikan kalimatnya, manakala Marco meletakkan jarinya ke bibir gadis itu. Kini, mereka saling berhadapan muka dengan jarak yang sangat dekat.Deg ...Suara getaran jantung yang terasa menggebu-gebu membuat keduanya sesaat saling memandang tanpa satu kata yang terucap. *Someone like you *...Tiba-tiba nada dering po
Read more
Keputusan
Pagi itu mentari enggan menampakkan dirinya, yang terlihat hanyalah awan hitam nan berkabut. Sinta yang semalaman tidak bisa tidur dengan nyenyak karena memikirkan tentang keputusan yang akan diambilnya.Pagi ini ditemani cuaca yang mendung disertai rintik-rintik hujan yang jatuh kepermukaan, dia pun kini yakin akan keputusan yang akan diambilnya.Gadis itu pun menaruh beberapa barang penting ke dalam tasnya serta dia memasukkan sebuah amplop putih ke dalam tas selempangnya. Tidak lupa dia mengambil ponsel di kamarnya yang semalaman di casnya karena baterainya habis total.Ting ...Ting ...Ting ...Sebuah pesan berturut-turut masuk ke dalam ponselnya, dia pun membuka pesan yang sebagian dari Luna dan Peter, juga terlihat beberapa panggilan tidak terjawab dari Peter serta panggilan tidak terjawab dari nomor tanpa nama.Gadis itu pun berasumsi jika si penelepon tanpa nama itu adalah Marco, terlihat dari jam di mana dia di bawah secara paksa oleh Diska dan Nina ke gudang penyimpanan.Be
Read more
Keras Kepala
Melihat Sinta yang begitu keras kepala, akhirnya Luna mengalah. Luna tidak akan pergi menjenguk si kakek di jam kerjanya, tapi dia akan mengantar Sinta ke rumah sakit setelah itu dia kembali ke restorannya.Selama di perjalanan menuju rumah sakit kedua gadis itu tidak bicara satu sama lain, Luna fokus menyetir mobilnya sementara Sinta membuka pesan-pesan yang belum sempat dibacanya.Sesampainya di rumah sakit, Sinta langsung berjalan menuju kamar yang dihuni oleh Kakek Lau. Sementara Luna berangkat kerja seperti yang dikehendaki oleh Sinta, dia pun melaju dengan cepat meninggalkan rumah sakit itu.Sinta heran melihat kamar yang dihuni oleh Kakek Lau telah di tempati oleh orang lain, dia pun bertanya kepada salah seorang Suster yang pernah merawat Kakek bersama Dokter Peter." Kakek itu! Nona bukannya yang membawa Beliau pertama kali ke rumah sakit ini, kan? Hmm, kemarin sore Beliau dipindahkan keruang VIV. Beliau memaksa untuk ditempatkan diruang yang paling bagus di rumah sakit ini,
Read more
Tuan Besar
Sinta yang baru masuk ke dalam kamar 028, dia melihat si kakek menatapnya tajam. Tatapan itu sendiri menunjukkan jika dia tidak menyukai melihat sosok gadis yang berdiri tepat di hadapannya saat ini. Gadis itu berdiri dengan memegang tampan yang berisi makanan, dia meletakkan nampan itu ke atas meja lalu dia menaruh tas selempangnya di atas sofa yang berada di kamar VIV itu." Kamu siapa? Kenapa kamu yang membawa makanan itu lagi?" tanya si kakek." Namaku Sinta, Kek. Aku yang bertugas menghantarkan makanan ini untuk Kakek," ucap Sinta lalu meletakkan nasi serta lauknya di atas meja kecil yang ditaruh di ranjang pasien." Kakek katamu? Siapa kamu yang beraninya memanggil aku dengan sebutan Kakek. Kamu tidak tahu siapa aku, Hah!"" Aku Sinta, Kek. Kakek Lau lupa ya dengan nama itu," ucap Sinta dengan tenang." Itu bukan namaku. Aku juga tidak mengenal kamu, jangan sekali-kali memanggil ku dengan sebutan Kakek Lau. Panggil aku dengan sebutan Tuan Besar Chan," ucapnya dengan nada tegas d
Read more
Nomor Tanpa Nama
Di saat Peter datang menghampirinya, dan meminta maaf karena dia tidak bisa pergi bersama Sinta. Di saat itulah, rasa cemburu, marah, dan kecewa merasuk ke dalam hati gadis itu. Dia ingin mengatakan isi hatinya, tapi saat itu mulut Sinta terkunci yang ada hanya rona wajahnya memerah.Gadis itu tidak bisa memungkiri hatinya merasa sakit dan kecewa di saat Peter selalu meninggalkannya hanya demi Anna. Dia ingin melarang Peter untuk tetap bersamanya, tapi dia tidak punya hak melakukan itu karena status mereka sebatas teman biasa." Aku tahu, kamu lebih lama mengenal Anna. Tapi, apa posisi Anna di hatimu tidak bisa digantikan oleh orang lain?" gumam Sinta.Ting ...Sebuah pesan masuk ke dalam ponsel Sinta, dia pun mengambil ponselnya yang ditaruhnya di dalam tasnya. Sebuah pesan dari nomor yang belum di save nya ke dalam kontak ponselnya, pesan itu bisa dibacanya dari layar atas ponselnya.Sinta yang penasaran dengan isi keseluruhan pesan dari nomor tanpa nama, dia pun membuka dan membaca
Read more
Mengundurkan Diri
Senja kala itu sudah menampakkan warna kemerah-merahan, sungguh indah di pandang mata. Sinta terus memandang kearah senja yang indah, dia menikmati keindahan yang diciptakan oleh sang Maha Agung.Sementara itu Marco yang melihat Sinta begitu menikmati senja yang terlihat jelas nan indah, dia pun ikut memandang detik-detik senja yang sebentar lagi akan hilang.Sekali-kali pemuda itu menoleh kearah Sinta, dia menatap lekat kearah gadis itu. Dia yakin jika dugaannya selama ini salah, Sinta bukan wanita jahat yang ingin memanfaatkan para pria kaya." Sint, kamu sudah yakin untuk menarik membatalkan laporan mu tentang penguntitan yang dilakukan oleh temanmu itu?" tanya Marco." Iya, Tuan, aku sudah yakin. Aku memberinya kesempatan untuk memperbaiki dirinya, lagi pula jika Aldi di dalam sel penjara siapa yang akan merawat orang tuanya serta membantu biasa sekolah adiknya. Dia sudah minta maaf dan dia sudah berjanji akan mencari pekerjaan di kota lain." Aku harap dia menepati janjinya kepad
Read more
PREV
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status