All Chapters of BERCINTA DENGAN HANTU: Chapter 61 - Chapter 70
183 Chapters
BAB 61
POV AuthorDarto terkaget, dia segera berlari ke arah suara, suaranya di bawah jendela kamar sepertinya, dia mendekat, dililhatnya dua Kucing gelut, dia jengkel sekali, mengagetkan saja, Kucing kalau mau kawin memang bikin bising, yang Betina sok-sokkan nggak mau, yang Jantan maksa, Kalau yang Jantan putus asa meninggalkan Betinanya, eeeh Betinanya yang gantaian ngejar si Jantan, aaaah dasar Kucing... Darto menggerutu sendirianHUS_HUSDarto menggesah kedua Kucing itu, dia tidak ingin tidur istrinya terganggu,  nampaknya kedua Kucing itu tidak bergeming, bahkan kini saling berhadap-hadapan, dengan suara khas Kucing Honry,  ““waduh rayuan si Jantan sudah mengena nih, wah jangan sampai kawin disini deh... emang Hotel... “ Darto memercikkan air, dan efektif, kedua Kucing itu lari,“Berdosa nggak yah, memutus tali silaturohmi begitu” terlintas dipikiran Darto begitu, hihihi dia terkekeh sendiri dengan pemikirann
Read more
BAB 62
Darto semakin jengah dengan tingkah gadis tak tahu malu ini“Mas Jangan malu-malu, kita melakukannya diam-diam” ucap gadis itu dengan suara yang mendayu niat sekali menggoda DartoDarto tersenyum miring “Maaf mbak, anda bukan selera saya” tandas Darto sangat tegas dan berlalu dari situ“What...!” gadis itu menggeram sendiriDarto berlari masuk ke kamar, dia bergidik dengan gadis genit itu, “amit-amit kog ya ada gadis nggak tahu malu kayak gitu”Dilihatnya Ninik masih tidur, didekatinya Ninik dan ikut berbaring dissampingnya, tiba2 Ninik menggeliat, dirasakan disampingnya ada tubuh seseorang membuatnya membuka mata“Eh Mas... ikutan tidur” suaranya serak khas bangun tidur,“Iya” boleh khan,Tanpa berkata-kata Ninik memeluk Darto, mereka terlelap***Mobil sudah berhenti sempurna di garasi mobil rumah Darto, sudah saatnya Darto memboyong Ninik, setelah
Read more
BAB 63
Sepeninggal Ayah Ibu dan Kak Jaka, kini tinggal berdua, Ninik terlihat matanya masih sembab, Darto merangkul sambil mengelus-elus pundaknya,“yuk kita masuk...” ucap Darto lembut“Setiap minggu kita akan mengujungi Ayah Ibu, kan dekat saja,” hibur Darto,“Iya Bi... “ Ninik segera beranjak masuk diikuti oleh Darto,Usai Maghrib dan menjalankan kewajiban Muslim, mereka berdua Nonton TV, sambil menunggu Isak,“Mau kemana Humairah...?” seru Darto sambil mencekal tangan Ninik“Mau masak Bi, untuk makan Malam...” sahut Ninik“Tidak usah masak, nanati kita beli di luar aja, sambil jalan-jalan” Darto menarik Tangan Ninik sampai terhuyung jatuh di pangkuan Darto, Ninik yang langsing, dan tingginya hanya sepundak Darto terasa mungil de dekapan Darto“Ih Bi... kita belum sholat Isak...!” seru Ninik“Lha... kita memang mau ngapain...” uja
Read more
BAB 64
“Ini dia minuman hangatnya Bi... cepet diminum biar mengurangi capeknya” ucap Ninik “Memangnya kalau Habisudah nggak capek sudah seger, trus ngapain...” timpal Darto menggoda, dia mengabaikan Mayang saat Ninik datang mendekat membawa minuman “Habi berbisik-bisik sama siapa?” tanya Ninik tanpa ekspresi apapun, datar saja, Tapi Darto yang blingsatan, “Oh_eh_ anu itu tadi Habi Cuma comentar acara TV itu lho, kog ada suami kayak gitu, menyia-nyiakan istrinya yang baik” jawab Darto sedikit gugup, dia merasa sudah berhati-hati kog ya ketahuan saja, pikir Darto Ninik menoleh ke layar TV, dia mengernyit “Acaranya balap Motor GP kenapa bahas sinetron Bi?” tanya Ninik heran “Eh_ya, tadi Humairah... sudah aku ganti, habis nyebelin...” sangkal Darto gugup “Oh...” bibir Ninik mengerucut “Eh sudah Isak, Sholat gih,” perut udah keroncongan nih Bi” uajar Ninik marajuk manja, dia libur gak Sholat, karena dia sedang halangan, biasanya di
Read more
BAB 65
Ninik yang kaget sontak mendirikan badannya, kepalanya melewati pundak Dasrto, Matanya mendelik, mengamati sesuatu yang di bawah ban Motor depan, setelah dia mengetahui, Ninik turun, dia menjimpit tengkuk binatang itu, di gendong di tangannya, Darto mengamati saja tingkah Ninik “Aduh sayang kenapa sendirian malam-malam, dimana indukmu,” Ucap Ninik penuh kasih, dia tolah-toleh melihat sekeliling, dimana ibuknya berada, di lihatnya induknya di kejauhan sedang mengamati anaknya yang digendong Ninik MEONG_MENONG kucing itu mengeong keliahtannya mencari induknya, Ninik ingin membawanya pulang, tapi Kucing sekecil ini masih butuh induknya, dia belum bisa merawat kucing dengan usia yang masih sangat kecil, belum punya ilmunya, Ninik mendekati Kucing besar yang sedari menagamati mereka, kemudian menyerahkan Kucing kecil itu, sepertinya induknya mengerti maksud Ninik, dia segera menghampiri anaknya, menjepit dengan giginya, kemudian menghilang di rerimbunan bunga 
Read more
BAB 66
BRUAKKAku terkejut, dan hanya diam tak bergerak, aku tidak tahu apa yang terjadi, meja sedikit bergeser bersamaan dengan suara bruak tadi, apa Mayang jatuh?, kalaupun aku hendak menolong, menolong bagaimana?“Yang, apa yang terjadi?” tanyaku pada mayang, masih dengan mode suara pelan<Bang... kenapa aku tidak bisa menyentuh Abang?>Aku mengernyit membacanya,“Mengapa memang?” tanyaku merasa heran dan penasaran<Aku juga tidak tahu bang, setiap akan menyentuh Abang, aku seperti terkena setrrum>Tentu aku juga tidak mengerti dengan yang dikatakan Mayang, ada apa dengan diriku sekarang, dulu Mayang begitu mudah menyentuk aku, sekarang?“Aku juga tidak mengeri Yang,” apa sebaiknya kamu pergi saja dari sini, bukan aku mengusirmu, tapi kamu tahu kan posisiku,<Bang aku tidak mau pergi darimu, aku akan berusaha mencari cara untuk bisa kembali menyentuhmu>“Tida
Read more
BAB 67
Aku mendongak, Pintu kamar ku terbuka, aku yang duduk Tafakkur di lantai di tangga paling bawah dapat melihat langsung pintu kamar, aku terkejut melihat ke arah pintu kamar, aku terbengong,  mataku mengikuti gerakan sosok itu“Bi_bi_bi!” Ninik berlari turun ke bawah menghampiriku, lalu mendekapku yang duduk di lantai dengan keadaan kacau“Habi kenapa? Ada apa teriak-teriak...” tuturnya dengan panik dan khawatir,Aku masih melotot tak percaya dengan apa yang ada dihadapanku“Kamu kemana Humairah...saat bangun aku tidak melihatmu, kucari seluruh ruangan juga tidak ada” aku tangkupkan tanganku di kedua sisi wajahnya, menatapnya terlihat buram, mungkin ada genangan air mata disana jadi tidak dapat melihat dengan jernih“Aku lagi di kamar mandi Bi...” jawab Ninik santai“Lalu saat aku panggil-panggil kenapa nggak jawab, aku jadi parno sendiri tadi” kata aku sambil mengelus pipinya
Read more
BAB 68
Ninik memasuki rumah bersiap-siap pergi ke pasar, dia mengambil dompetnya, dan tas belanja, setelah itu dia bersiap keluar, saat hendak keluar menutup pagar, dia melihat korden di sebelah pintu, sedikit menyingkap, seperti di singkap seseorang yang sedang ingin mengintip keluar, setelah Ninik menajamkan panangannya, gorden itu tertutup, Ninik menggeleng-gelengkan kepalanya, membuang Halusinasinya, ‘ah kenapa aku jadi sering berhalusiansi’ pikir Ninik, dia melajukan motor matic barunya, dibelikan Darto untuk keperluan Istrinya itu, tentu kepergiannya atas ijin suaminya dulu, tanpa Ridlo suami, maka jatuhnya Dosa Ninik segera membuka pintu pagar, seorang anak kecil menghampiri Ninik “Assalamualaikum kakak cantik...” sapa anak itu mendekat ke Ninik Busyet, anak kecil tahu wanita cantik juga “Waalikumslam... kamu anak pak Ustad Kan” “Iya kak, kak, Sholatnya dijaga ya... biar kakak dijauhkan dari godaan Setan yang terkutuk” kata anak kecil
Read more
BAB 69
Aku berada di dalam kantor Bengkelku, masih 2 jam aku meninggalkan Ninik di rumah, sudah membuatku rindu, aku segera ambil gawaiku, aku yakin Ninik sudah sampai berberlanjanya,VC tersambung, aku lihat Ninik berada di area dapur,“Asslamualaikum...Humairahku sayang”  Ninik tersenyum di depan layar, meliaht wajahnya itu aku jadi pingin pulang saja bawaanya‘Waalikumsalam Bi... ya ada apa...” sahut Ninik riang, ups ingin ku kantongi saja dirimu Nik, akan kubawa kemanapun aku pergi“Aku sakit” aku pura-pura meringis kesakitanNinik membelalakkan matanya “Sakit apa bi...?” teriak Ninik panik“Sakit Malarindu...” sahutku masih dengan Ekspresi meringis seperti menahan sakit, aku sangat suka melihat ekspresi Ninik yang Khawatir, terlihat menggemaskan,“Ya ampun Bi... itu penyakit apa, aku kesana sekarang yah?” Ninik semakin panik, aku semakin girang,Melihat
Read more
BAB 70
Sesampainya di Bengkel, semua karyawan menatapku heran, kapan perginya si bos, kog datan-datang sudah bawa Istrinya, sedangkan sepeda si bos masih terparkir disini“Kembali bekerja, ngapain bengong...!” seruku pada mereka semua, semua yang tadi hampir membuka mulut meledek si bos segera minkem kembali, Darto tahu gelagat itu, segera dia menghentikan niatan para karyawan luknutnya itu, disini ada istrinya, dia nggak mau Ninik merasa nggak nyaman dengan guyonan mereka,Di gandengnya Ninik masuk ke dalam kantornya,“Humai, kamu duduk disini dulu, aku mau ke mbok Nah, waring sebelah”“Iya Bi” Ninik mengiyakan saja tanpa banyak tanyaBerjalan keluar, jalannya yang sedikit pincang membuat para karyawannya heran dan ingin bertanya, tapi melihat tatapan tajam si bos, jadi urungkan niatSesampainya di warung Mbok Nah, Darto segera duduk di bangku panjang,“bagaimana mbok, sudah dapat pesananku kemarin&
Read more
PREV
1
...
56789
...
19
DMCA.com Protection Status