All Chapters of Aku Bukan Perempuan Mainanmu: Chapter 181 - Chapter 190
326 Chapters
Akhirnya, Kami Jadian!
Aku mencintai Kian dan selalu memprioritaskan dirinya, memilih dia terlebih dahulu, melihat dirinya sebagai hadiah, menunjukkan kasih sayang kepadanya, dan menghormati pribadinya. Bahkan hanya melihat dirinya saja aku merasakan chemistry yang berbeda. Dia seperti energi yang selalu menarikku kepadanya. Semua terasa magnetis dan alami. Cukup berperilaku lembut saja, Kian sudah sangat menyenangkan, membuat bahagia, dan mampu memenangkan seluruh kasih sayang dariku. Karena aku tidak pernah ingin terlibat secara serius dengan lelaki yang tidak benar-benar kucintai. "Sha?" Sambil mengusap air mata. "Tolong jangan katakan apapun tentang perasaanmu. Aku tahu aku nggak pernah ada di hatimu. Cukup kamu tahu perasanku aja Kian." "Dan kejadian di Jogja, aku minta maaf nggak seharusnya aku pinjam kamarmu." "Aku penyebabnya. Nggak akan ada apa-apa kalau aku nggak kecentilan. Maaf membebani kamu Kian. Maaf." Aku mundur selangkah demi selangkah dengan mengusap kasar air mata. Aku merasa han
Read more
Memahami alur perasaan Kian
"Sha, lo mau jadi pacar gue?" Aku membelalakan mata tidak percaya. Tawaran menjadi bagian hidup seorang Paralio Kian Mahardika yang telah lama kukagumi dan kucintai adalah hal yang paling kutunggu. Karena sejatinya cinta tumbuh lalu berharap mendapat balasan yang seimbang, bukan menjadi cinta sendiri yang memilukan. "Gue bakal tanggung jawab. Gue tahu itu yang pertama buat lo. Walau gue sempat mau narik diri, tapi telat karena gue udah nembus perawan lo. Itu kesalahan kita dan gue pengen kita mulai belajar memahami satu sama lain." "Lo belajar ngertiin segala kesibukan dan rutinitas gue. Dan sebaliknya, gue juga bakal ngertiin karakter dan rutinitas lo Sha. Dan gue nggak akan lari dari tanggung jawab." Aku seperti ladang gersang yang mendapat hadiah berupa hujan lebat berhari-hari tiada henti. Aku tersenyum sangat bahagia lalu memeluk Kian erat. Seolah tidak ada hari esok untuk melampiaskan kebahagiaan ini. Sesuatu yang amat sangat kunantikan akhirnya terwujud juga. "Aku mau Ki
Read more
Kekasihku itu seorang duda
Setelah pengakuanku di kafe rooftop hotel, hari-hariku terasa penuh akan kebahagiaan. Walau semua terasa masih kaku karena Kian masih belum memiliki perasaan padaku, aku tidak akan berhenti mencurahkan cinta dan kasih sayangku untuknya. Aku yakin kelak di hatinya akan ada cinta untukku. Hanya akan melihatku sebagai satu-satunya pasangan terbaik untuknya karena rasa cintaku untuknya yang tak terbendung besarnya. Seperti pasangan lain pada umumnya, hubungan kami berjalan seperti biasa. Dan Kian membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan hubungan kami. Walau balasan pesannya terasa kaku dan kadang sedikit formal, aku tidak mempermasalahkan sama sekali.Demi mengurai kecanggungan hubungan ini, aku berinisiatif menghubunginya lebih dulu. Pagi ini aku sengaja menumpang mobilnya ketika berangkat kerja dengan alasan bohong jika ban motorku kempes. "Kalau nggak gini nggak bakalan lemes tuh duda." Ucapku di depan cermin ketika memoles bibir dengan lipstick."Kalau gue cantik gini, lama-lama
Read more
Pecah perawan
Keputusanku memilih Kian yang notabene seorang duda, bekas wanita lain, bukan sesuatu yang kupermasalahkan. Aku menganggap Kian sebagai lelaki yang memiliki pengalaman dan pembelajaran dalam membina hubungan yang lebih konsisten. "Duda." Jawabanku membuat Anjar menunjukkan ekspresi terkejut yang luar biasa. "What?! Lo sinting Drey. Doyan bekas cewek lain." Andai Anjar tahu siapa kekasihku yang sebenarnya. Atasan kecil di kantor ini yang begitu ia hormati dan banyak staf perempuan mengaguminya. Paralio Kian Mahardika. "Gue nggak masalah. Dia tuh dewasa banget, papa-able lah." Kedua orang tuaku bercerai, dan selama ini aku tumbuh tanpa kasih sayang darinya. Itulah alasan mengapa aku selalu jatuh dalam pelukan pria dewasa. "Nggak kurang cowok single Drey. Lo kayak cewek mengenaskan doyan duda." Ucapnya sedikit jijik. "Kenapa sih dengan status duda? Kok lo antipati banget sih?" Anjar menyeruput sekilas jus alpukatnya. "Duda cocoknya sama janda Drey. Dan duda itu pengalaman membo
Read more
Lihatlah cinta tulusku
Cinta kerap datang tanpa direncanakan. Pesona pria matang sungguh menantang. Dan sebelum melangkah lebih jauh aku sudah memastikan statusnya telah bercerai alias duda.Ketika memutuskan untuk berhubungan dengan Kian, pria duda cerai, Mas Fajar banyak memberi pemahaman jika masa lalu seorang duda bisa memengaruhi masa depan kami."Apaan sih lo mas, gue nggak pernah tidur sama dia." Kilahku.Mas Fajar terkekeh sambil menggeleng. "Kalau pun iya itu nggak masalah kali. Itu urusan kalian. Gue cuma nebak.""Gue ---" Ucapanku dipotong Mas Fajar."Gue kasih tahu, bisa jadi mantan istrinya masih kerap hadir dalam kehidupan si duda meski udah jalan sendiri-sendiri. Atau udah nggak pernah kontakan lagi karena luka perceraian tuh membekas banget.""Dia emang pernah bilang kalau gagal berumah tangga bikin sudut pandangnya berbeda. Dia kayak nggak percaya diri sama statusnya yang bikin cewek lain illfeel.""Mungkin karena perceraian itu bikin dunianya jungkir balik Drey. Dia mesti ngatur kehidupan,
Read more
Seperti berjalan di atas kaca
Kian menatapku dengan sorot gamang agar ia bersedia melihat kesungguhan hatiku untuknya. Menurutku itu tidak salah karena aku telah berikrar dalam hati untuk membuat Kian bisa mencintaiku, kekasihnya, pasangannya. "Menjalani hubungan baru bisa jadi tantangan yang nggak mudah meski ini adalah waktu yang tepat. Tapi ketika itu melibatkan seorang duda kayak gue, itu bisa jadi penuh dengan hambatan emosional." "Kita mulai hubungan ini karena keterpaksaan buat tanggung jawab dan rasa bersalah karena gue yang ambil keperawanan lo." Aku masih menggenggam erat tangan Kian. "Kunci agar hubungan ini berhasil adalah waktu Kian. Kita udah jadian dan bicara soal hubungan ini, itu artinya kamu siap nerima aku." "Aku nggak tahu gimana isi hatimu yang sebenarnya, yang jelas kamu istimewa bagiku dan nggak ada orang lain yang bisa gantiin. Aku akan buat kamu bahagia dengan hubungan kita, meski akan selalu ada bagian dari mantan istrimu di hatimu. Aku yakin kamu bisa melupakannya perlahan." Kian t
Read more
Ada apa dengan kedatangan Rado?
"Siapa Sha yang nelfon? Kok nggak diangkat?" Tiba-tiba saja Kian sudah berdiri di dekatku. Beruntung aku sigap lalu meletakkan ponsel di meja setelah membuatnya silent. Kian bukanlah anak baru kemarin yang bisa kutipu dengan mudah jika tidak memakai drama yang benar-benar meyakinkan. "Cuma anak kos Kian, paling nitip makan malam.""Terus? Kenapa nggak diangkat?" Aku mengibaskan tangan lalu kembali memeluk lengan Kian dan membawanya melangkah mendekat ke jendela kaca."Ganggu acara nge-date kita aja. Aku ogah diganggu saat lagi romantis-romantisnya sama kamu." Kian menggeleng dengan senyum geli. "Gue nggak nyangka jadian sama cewek baru lulus jadi ABG."Ini kesempatan membuat Kian tidak kembali bertanya tentang telfon itu lagi. "Kan bagus jadian sama yang masih muda. Biar kamu tambah awet muda, makin cakep. Tapi sayang banget, cewek lain cuma bisa mandang kamu tanpa bisa milikin kamu. Karena kamu milik Audrey Sasha Merisya."Dan malam itu kami habiskan dengan saling bercanda tawa
Read more
Rado yang tertutup
"Jawab mbak." Pertanyaan Rado tidak serta merta membuatku langsung menjawab. Alasannya simpel, dia tidak menunjukkan ekspresi wajah bisa menerima hubungan kami. Dari awal bertemu, Rado menunjukkan gelagat yang tidak biasa layaknya seorang pemuda normal. Sifatnya terkesan posesif, tidak mau tahu perasaan orang lain, dan kurang ramah. "Kenapa kamu tiba-tiba tanya begitu?" "Pengen tahu." Aku menepikan perasaan sendiri bila Rado berbeda dari pemuda pada umumnya. Dengan menganggap ini hanya prasangka salahku terhadap perilakunya. "Iya. Kita baru jadian." Rado menatapku datar dengan pandangan tidak bergeser sesenti pun. Hal ini memunculkan pemikiran apakah Rado tidak menyukai hubungan kami? "Sejak kapan?" "Mungkin satu bulan ini." Ekspresi wajahnya makin tajam dan tidak suka dengan kabar ini. Kali ini aku tidak salah tebak. "Kamu nggak suka kami jadian?" Tanyaku hati hati. "Nggak." "Kenapa?" "Maksudku, nggak apa-apa." Nyatanya jawaban Rado tidak membuatku bernafas lega
Read more
Inisial duda kesayanganku
Sepulang mengantar Rado ke terminal hingga mendapat bis, aku membaringkan tubuh setengah lelah ini sambil menatap langit-langit kamar. Hembusan angin sore yang masuk melalui jendela kamar pun ikut menambah kesejukan raga ini.Ingatanku kembali berputar karena ucapan absurd Rado. "Pacarnya Mas Kian itu pacarku juga." Aku mengulangi ucapannya tadi."Masak gue punya pacar dua? Adik kakak pula.""Atau jangan-jangan mantan istri Kian...."Otakku merangkai spekulasi rumit yang berusaha kurunut namun semua kembali absurd dan hanya membuat otakku cenat cenut."Nggak mungkin lah istrinya Kian juga 'tidur' sama Rado. Mana bisa satu perempuan untuk dua lelaki? Saudaraan pula.""Bisa gila gue mikirin omongannya Rado. Masak iya gue bakal macarin dua cowok beda usia? Yang satu masih SMA yang satunya lagi duda."***Satu minggu lebih sejak kedatangan Rado dan ucapan absurdnya membuatku salah tingkah, salah paham, salah pemikiran, dan salah sendiri kenapa aku menerima keinginannya untuk ditemani dat
Read more
Syok terapi makan siang
Jarang sekali pria tertutup seperti Kian suka mencampuri urusan orang lain jika itu tidak benar-benar ada hubungan dengan dirinya. Tapi, bukankah aku ini kekasihnya? Bukankah wajar jika ia ingin tahu apa yang menjadi urusanku? Bahkan apa yang tengah aku bicarakan dengan sahabatku? Ah, apakah ini artinya Kian mulai mencintaiku? Mulai melihatku sebagai kekasihnya yang selalu ada untuknya? Jika benar demikian, aku amat sangat bersyukur dengan perubahan hubungan kami yang bergerak maju. "Inisialnya K." Setelah berucap, Kian berjalan mendahului kami tanpa rasa berdosa sama sekali.Mas Fajar dan Anjar menatap punggung Kian dan wajahku bergantian. Aku membuka tangan perlahan yang menutup wajah sembari mengintip Kian yang berjalan meninggalkan kami seusai berkata demikian."Lo ada hubungan apa sama Pak Asmen sampai dia tahu inisial duda lo Drey?" Tanya Mas Fajar."Wiiih Audrey keren mas, dia bisa bikin Pak Asmen kepo sama urusan dia." Imbuh Anjar."Emang duda punya lo tuh saudaranya Pak A
Read more
PREV
1
...
1718192021
...
33
DMCA.com Protection Status