All Chapters of Terlambat Mencintai Lisa: Chapter 111 - Chapter 120
218 Chapters
Episode 111. Menutupi Rasa Malu
Lisa menatap punggung pria itu bersama Revin yang berjalan meninggalkan ruang depan."Pria bernama Ben itu kenapa rasanya familiar?" Lisa bertanya-tanya dalam hati."Lisa," panggil Alex."Iya, Pa?" sahut Lisa."Saya setuju dengan permintaan yang kau ajukan pada Renata. Saya dan Renata tidak akan merestui hubungan Revin dengan Cherrine."Lisa menyunggingkan senyum. "Terima kasih, Pa," ucapnya tulus."Iya, sama-sama. Saya harap hubungan kalian tetap baik walaupun nanti sudah bercerai dan menemukan pasangan masing-masing.""Baik, Pa," jawab Lisa tersenyum hampa.Setelah tidak ada yang ingin dibicarakan, Lisa pamit hendak beristirahat sebentar di kamar."Erwin," gumam Lisa saat dia menaiki tangga."Erwin adalah nama yang cukup akrab di telingaku. Dulu sewaktu masih kecil, aku sempat memiliki sahabat bernama Erwin di sekolah dasar, di kampung. Iya, aku sempat sekolah di kampung lantaran memenuhi permintaan Nenek Salwa. Tetapi baru beberapa bulan, aku langsung jatuh sakit karena merindukan P
Read more
Episode 112. Gumaman Aneh
"Itu...perceraian kita saja bahkan sudah diketahui kedua orang tua Kakak. Jadi sebenarnya bagi keluarga Abimana, aku hanya keluarga di atas kertas. Ikut dalam perkumpulan keluarga, hanya membuatku menjadi pengganggu saja, kan?" Lisa menunduk tidak tahan menatap mata Revin yang menelisik tajam."Memang! Hadirmu di rumah ini memang cukup mengganggu di keluarga kami. Tapi aku tidak mengizinkanmu pulang karena aku tahu, kau akan bertingkah bebas selama aku tak ada di sana."Kening Lisa mengerut, lagi-lagi tuduhan semacam itu. "Bertingkah bebas bagaimana maksud Kakak? Kalau Kakak curiga, Kakak bisa bertanya pada Bibi Ema tentang keseharianku.""Kau bisa menyuapnya, lalu membawa Nick Angkasa Raya itu ke rumah," jawab Revin ringan."Apa?" Lisa terdiam. Tidak tahu harus berkata apa. Ingin rasanya Lisa berteriak bahwa yang dicintainya hanyalah Revin. Mana mungkin dia sanggup berselingkuh? Tapi Revin pasti tidak akan pernah percaya sedikitpun. Justru hanya akan memperparah keadaan."Kenapa diam?
Read more
Episode 113. Mencoba Mengalah
"Apa yang kau katakan?" Revin merundukkan tubuhnya menatap mata Lisa yang kosong. "Lisa?" panggilnya lagi mulai cemas."Aku capek...," raung Lisa dengan suara parau dan air mata mengalir."Apa kau sedang berpura-pura?" tanya Revin dengan nada curiga. Dia mendudukkan Lisa yang semula berbaring. "Lihat aku," titahnya sambil menggenggam kedua bahu Lisa. "Jangan sengaja bersikap aneh-aneh! Kau pikir aku akan terpengaruh?" ucap Revin sedikit meninggikan suaranya. Lisa yang semula menatap kosong menjadi tersadar. Dia menatap Revin dengan wajah sendu bercampur bingung.Revin mengatupkan mulutnya melihat wajah Lisa yang sembab. "Apa dia menjadi lebih cengeng karena bawaan bayi? Atau...dia sengaja bersikap seperti ini untuk membuatku lemah?" tanyanya dalam hati. Tetapi walaupun begitu, Revin menghapus air mata Lisa dengan kedua jempolnya. Dia kemudian mendesah pelan. Di luar apakah ini hanya akal-akalan Lisa, Revin memutuskan untuk mengalah karena Lisa terlihat sangat lemah."Walaupun aku tidak
Read more
Episode 114. Sikap Masa Lalu
Lisa adalah perawan pertama dan terakhir yang Ben pernah beli. Sebelumnya dia hanya menyewa wanita panggilan dengan syarat wanita itu harus sehat. Dan setelahnya Ben tidak pernah lagi menyewa wanita panggilan ataupun membeli gadis karena Ben semakin tenggelam akan kesibukan pekerjaannya. Lagi pula ia juga berada dalam keadaan tertekan karena mendengar kabar bahwa mantan istrinya sedang hamil anak yang kedua, sementara dirinya masih saja menduda, kesepian dalam kesendirian. Inilah yang membuatnya semakin tidak tertarik bahkan untuk sekedar bersenang-senang.Ben mengetuk kamar Revin pelan.Tok tok tok... Suara ketukan terdengar samar pada pendengaran Lisa. Sekali lagi Ben mengetuk pelan, Lisa pun tersadar dan membuka matanya."Siapa yang mengetuk? Jika Kak Revin, pasti langsung masuk," ucap Lisa dalam hati."Tunggu sebentar," sahut Lisa turun dari ranjang dan membuka pintu. Lisa cukup terkejut karena Ben-lah yang ternyata mengetuk pintu kamar. Lisa mendadak merasa tegang saat mendapati B
Read more
Episode 115. Kenapa Alex Membongkarnya?
Ben adalah sosok yang baik, hangat dan penuh perhatian. Tetapi itu berlaku hanya pada keluarganya saja. Tidak pada orang lain! Ben cukup dingin pada orang lain, dan sikap dinginnya semakin parah setelah Kamila ketahuan berselingkuh. Kalau begitu, karena Ben tahu bahwa Lisa sebenarnya tidak dianggap bagian dari keluarga ini, lalu apa alasannya Ben bersikap peduli padanya?Revin jelas tidak suka saat Ben menawarkan Lisa hadiah. Apa dasarnya Ben bersikap baik pada Lisa? Dari awal Revin mendapati Ben bersitatap dengan Lisa, Revin sudah merasa tidak nyaman dan curiga karena ia tidak pernah sekalipun melihat Ben menatap wanita lekat-lekat seperti itu. Alasan Ben yang mengatakan padanya bahwa dia hanya menilai Lisa akibat mendengar cerita negatif Renata dan Alex sama sekali tidak membuat Revin percaya."Kau mau hadiah apa?" tanya Revin merangkul Lisa."Hadiah?" Lisa mendongak menatap Revin. Dia merasa tak percaya atas apa yang ia dengar barusan, seperti saat Revin menyuapinya teh madu tadi. T
Read more
Episode 116. Menyadari Kehadirannya
'Walaupun tidak Kakak akui tapi dari tingkah laku Kakak sendiri bukankah jelas menunjukkan bahwa Kakak telah berselingkuh dengan Cherrine selama ini?' Ingin sekali Lisa menjawab seperti itu tetapi Lisa takut Revin marah. Lagian yang terpenting saat ini bukan itu, tetapi memastikan apakah Revin benar-benar menolak Cherrine atau tidak? Dan, apakah suaminya itu sungguh-sungguh telah mengatakan bahwa Cherrine adalah anaconda? Jika benar demikian, Lisa merasa lega.'Tetapi kalau Kak Revin sudah sadar bahwa Cherrine perempuan jahat kenapa mereka masih berkomunikasi? Manakah yang benar di sini?' Pikiran Lisa mendadak rumit. Itu terlihat dari keningnya yang mengerut."Jangan berpikir macam-macam," ucap Revin dengan nada dingin melihat ekspresi Lisa yang seperti itu. Tetapi tangannya kemudian naik dan mencubit pipi kiri Lisa dengan rasa gemas, membuat Lisa terkejut dan tersadar dari pikirannya yang sedari tadi tenggelam.Revin menatap Alex. "Pa, daripada membahas hal yang tidak penting seperti
Read more
Episode 117. Jangan Pukul Aku!
Mata Revin menyipit melihat Lisa seketika menyembunyikan ponselnya."Aku tahu kau barusan video call. Siapa itu? Kenapa kau langsung menyembunyikan ponselmu?" tanyanya dengan nada curiga. Tadi Revin sempat melihat Lisa tersenyum lembut saat video call."I..ini.."Revin langsung merampas ponsel Lisa tanpa menunggu jawaban. Tebakan Revin, itu adalah pria, mungkin saja Nick. Itu sebabnya keningnya langsung mengerut curiga.Lisa tampak gugup saat Revin memeriksa ponselnya dengan raut serius dan mata tajam."Dokter Sinta?" ucapnya membaca riwayat panggilan video. Revin mengangkat satu alis sambil menatap Lisa dengan tanda tanya. Dia agak heran, kenapa Lisa sampai segugup itu hanya karena ia mendapatinya sedang melakukan panggilan video dengan seorang dokter?"Dokter Sinta, apa dia dokter kandunganmu?" tanya Revin menebak."I-iya, Kak," jawab Lisa berbohong karena Dokter Sinta adalah psikiater.Sedari tadi Lisa tidak membalas pesan terakhir Dokter Sinta, dokter itu menjadi agak khawatir, itu
Read more
Episode 118. Lisa yang Mahir
Lisa terpekik saat tiba-tiba tubuhnya terangkat dan sudah berada di pangkuan Revin. Ia terkejut akan posisinya dan langsung mendongak menatap Revin."Yang mau memukulmu siapa?" tanya Revin."Tadi Kakak bilang mau memukulku," lirih Lisa.Revin mendengkus pelan. "Sikapmu tadi seolah aku sudah terbiasa memukulmu. Jawab aku, apa aku pernah memukulmu? Tidak pernah, kan? Kalaupun kau salah mendengar, seharusnya jangan bersikap berlebihan."Lisa diam. Revin tidak ingat pernah menampar Lisa di malam pernikahan mereka. Saat itu Revin mabuk, tetapi Lisa mengingatnya."Kau makan cukup baik tadi. Kau harus makan seperti itu seterusnya supaya janinmu sehat."Lisa mengangguk. Dia merasa nyaman berada di pangkuan Revin seperti bayi. Mata Revin melirik pada bibir Lisa yang sedikit terbuka."Kau juga harus ingat bahwa tidak ada kucing yang menolak ikan asin." Setelah berkata seperti itu, Revin mengecup bibir Lisa, mata Lisa melebar merasakan kecupan singkat itu."Kau dingin, aku akan menghangatkanmu. K
Read more
Episode 119. Liliana
Ben segera tersadar dan matanya beralih pada Revin yang sedang menatapnya tajam."Suaramu keras sekali, Revin. Ada apa?" tanya Alex agak kesal karena terkejut. Renata dan Lisa juga menatap Revin dengan wajah bingung."Tanyakan saja pada Om Ben," jawab Revin dengan nada dingin."Bukankah tadi kalian baik-baik saja? Ada apa tiba-tiba, Ben?" Alex menatap Ben dengan wajah heran.Ben tahu apa yang membuat Revin marah, tapi tadi itu dia juga tidak sadar melakukannya. Lalu dengan nada tenang dia berkata, "Erwin, kau sepertinya salah paham.""Salah paham atau tidak, yang pasti aku tidak suka kalau Om menatap istriku seperti itu, apa pun alasannya!" lugas Revin."Apa?" Renata terkejut masih bercampur dengan rasa bingung. Begitu pula Alex dan Lisa.Ben mendesah pelan. Dia sendiri bingung kenapa tanpa sadar ia terus-terusan menatap Lisa hingga lagi-lagi tertangkap oleh Revin. "Apa mungkin aku tertarik pada Lisa?" ucapnya dalam hati. "Hah...Mana mungkin?" tolaknya dengan cepat.Alex membuka suara.
Read more
Episode 120. Sesal
"Aku tidak akan ikut campur, Pa. Asalkan Liliana itu adalah perempuan yang baik."Hati Lisa sangat berat tapi dia tulus mengucapkannya. Perempuan baik akan menjadi ibu yang tepat untuk bayinya nanti.'Kalau dipikir-pikir justru bagus jika mereka menjodohkan Kak Revin sekarang. Jadi aku bisa sempat menilai sifat calon ibu untuk bayiku nanti.' Lisa mencoba menghibur hatinya sendiri.Di lantai atas saat Lisa hendak memasuki kamar, Ben menahannya."Lisa!" serunya pelan.Lisa menoleh. "Ada apa, Om?" tanya Lisa sedikit tak tenang."Ada yang ingin kubicarakan padamu," ucap Ben."Maaf, Om kan tahu sendiri, Kak Revin melarang kita mengobrol berdua. Lebih baik bicara saat ada Kak Revin.""Tidak, jika Om bicara saat ada dia, dia akan berpikir kalau Om tidak percaya padanya. Om hanya ingin tahu apakah yang dikatakan Erwin itu benar atau tidak, cerita tentangmu.""Untuk apa Om tahu? Apa dengan bercerita Om akan lebih percaya padaku daripada Kak Revin?"Ben diam."Tidak, kan?" ucap Lisa lagi."Meman
Read more
PREV
1
...
1011121314
...
22
DMCA.com Protection Status