Semua Bab THE GREAT MAN: Bab 91 - Bab 100
185 Bab
PENIPUAN YANG DILAKUKAN ALAND MILLER
"Apa ini?" Tanya Alan menatap Joe bingung. "Tuan buka saja," sahut Joe. Karena begitu penasaran, Aland pun cepat membuka amplop itu lalu membacanya. Satu per satu, hingga berangsur angsur otot otot di wajahnya saling bertautan. Aland tersenyum lebar."Benarkah? Proposalku di setujui?" Ungkapnya bahagia sekaligus memastikan pada Joe. "Apa kalimat yang tertulis di berkas itu kurang jelas?" Sahut Joe santai. Langsung saja Aland keranjingan senang. Nampak sekali kalau dia begitu happy."Ayo. Minum," ajaknya. Namun Joe menolak. "Maaf, aku tidak minum alkohol." "Come on. Aku yang traktir. Anggap saja ini merayakan keberhasilanmu," paksanya, sambil menyodorkan segelas Wine ke hadapan Joe. "Tidak tuan. Terima kasih." Joe tetap menolak dengan tegas. "Kau memang belum berubah. Masih saja keras kepala. Tapi, keras kepalamu yang sekarang aku suka! Haha." Aland pun tergelak puas. Kemudian dia
Baca selengkapnya
TIPU DIBALAS TIPU
Dalam perjalanan menuju rumah, Aland Miller tersenyum lebar. Dia puas. Joe bekerja sangat baik untuknya. Haha. Sayangnya laki laki itu terlalu bodoh untuk aku manfaatkan! Seulas senyum penuh kelicikan mengurai di wajah Aland Miller. Begitu sampai di rumah, kebetulan semua orang masih berkumpul di ruang tamu. Aland pun bergabung dengan istri dan tiga putri kesayangannya. "Nampaknya papa sedang bahagia sekali. Ada apa pa?" Jilly yang mendapatkan papanya pulang dengan sejuta senyum sangat penasaran ingin tau apa yang sudah papanya alami. "Kamu pasti tidak akan percaya dengan apa yang papa katakan," sahut Aland.Tentu saja membuat se isi rumah semakin tertarik dengan apa yang akan disampaikan laki laki terbaik di keluarga Miller."Ada apa pa? Jangan buat mama tambah penasaran," seru Rosita. Saat yang bersamaan, semua mata terhunus serius menatap satu wajah. "Cepat katakan pa. Jangan buat kami semua penasaran,
Baca selengkapnya
RENCANA BUSUK YANG GAGAL
"Tentu saja. Karena papa akan membangun perusahaan di negeri Menara bekerja sama dengan perusahaan tuan Jeriko. Karena itu papa meminta dukungan tuan Jeriko. Karena papa tau, koneksi tuan Jeriko begitu luas. Makanya papa sangat begitu antusias untuk bisa bekerja sama dengannya," terang Alan begitu menggebu gebu. "Mama bangga sama papa," ungkap Rosita. Senyum manja ada maunya sudah terukir di wajah. "Wait wait. Tapi ... bagaimana papa bisa mendapatkan kerja sama dengan tuan Jeriko? Bukannya kata papa-." Sambar Aland cepat, "tentu saja papa sudah memanfaatkan seseorang untuk membantu papa.""Benarkah?" Sahut Felicia dan Jilly bersamaan. Sementara Aland melirik Rosita dengan senyum licik. "Tentunya orang itu pasti hebat. Siapa dia papa? Apa dia karyawan papa atau-." "Joe," sambar Aland cepat. Spontan wajah wajah mereka pun menatap Aland kaget sejadi jadinya.  "J-Joe?" Ucap Jilly menatap tak percaya.&nb
Baca selengkapnya
SHOCK MENDENGAR PEVITA MENGINGINKAN ANAK
"Anak?" Joe langsung saja melepaskan dirinya dari sandaran Pevita. Wajah cemberut sekaligus bingung begitu nampak dari ekpresi datar yang Pevita hunuskan. Namun kemudian, dia tersenyum. "Kamu sudah salah sangka. Aku memang menginginkan anak. Tapi bukan ... lahir dari rahimku. Tentu saja itu tidak mungkin karena kita belum menikah dan kamu tidak pernah menyentuhku." Nampak rasa sedikit kekecewaan di wajah Pevita pada saat mengatakan ini. Secara tidak langsung, Pevita mengungkapkan isi hatinya. Dia begitu menginginkan menikah dengan Joe dan memiliki anak dari rahimnya sendiri. Di titik ini Joe berkerut dahi, bingung. "Lalu, apa maksudmu?" "Aku ingin seperti nyonya Kim." Joe semakin tidak mengerti. Dia menatap Pevita serius sambil menunggu apa yang akan dikatakan gadis cantik itu kemudian. "Oh ya aku lupa kalau aku belum mengatakan padamu tentang anak angkat nyonya Kim." "Anak angkat?" Sahut Joe
Baca selengkapnya
KEJUTAN TERAPI UNTUK ALAND MILLER
Joe pun membalasnya dengan senyum singkat. Dalam hatinya dia berkata, benarkah aku mampu? Selama ini aku selalu berurusan dengan senjata dan inteligent tinggi. Apa bisa aku berkutat dengan berkas berkas nilai jual beli saham dan profit? Ada ada saja. Kalau bukan karena suatu misi yang aku kejar, tentu tidak mungkin aku menerima pekerjaan receh seperti ini. "Kamu tersenyum karena apa?" Pevita menangkap curiga atas sikap Joe. "Benarkah? Apa aku sedang tersenyum?" "Joe, jangan bilang kamu melakukan itu tanpa sadar." "Kalaupun iya, berarti aku sedang bahagia." Dahi Pevita pun berkerut, penasaran. "Benarkah? Karena apa?" "Kamu sungguh ingin tau alasannya?" "Joe." Bentuk cemberut di wajah Pevita menandakan kalau dia menginginkan rasa penasaraanya segera terjawab. "Karena aku sepertinya laki laki beruntung yang didampingi wanita cantik penuh perhatian sepertimu," ungkap Joe. Tentu saja d
Baca selengkapnya
SUNGGUH PUKULAN TELAK BAGI ALAND
Sudah pada tidak sabar, terutama Aland Miller yang sudah datang awal pagi demi untuk mendapatkan muka dari Jeriko yang diharapkan hadir ternyata hanya seorang utusan yang dipercaya. Haris sudah bergerak, menyambut orang kepercayaan Jeriko dengan membukakan pintu untuknya. "Special sekali pelayanan orang itu. Apa tidak bisa dia membuka pintu sendiri? Sudah seperti anak raja saja," dumel Aland Miller yang kepalang kesal. Sementara yang lainnya masih duduk santai menikmati suasana pagi dengan segelas teh hangat yang tersedia. Di antara mereka ada kolega besar Jeriko yang sudah berpuluh puluh tahun bekerja sama dengan perusahaan Jeriko. Sebut saja dia, tuan Fabian, pemilik vendor terkemuka yang saat ini sedang duduk santai sambil menikmati green tea khas negeri menara yang terkenal sangat enak. "Selamat datang tuan-." Haris menyapa. Sontak wajah Aland langsung mendadak kaget luar biasa, sampai dia terperanjak dari kursinya. "Joe," ucap A
Baca selengkapnya
GAGAL TERBANG KE NEGERI MENARA
Aland datang dengan wajah cemberut. Situasi ini langsung mengundang se isi rumah penasaran ingin tau apa yang terjadi tadi di kantor Jeriko. Lebih lebih Rosita yang sudah siap dengan penampilannya yang akan berangkat ke negeri Menara. Tidak salah mereka juga sebenarnya kalau para wanita wanita ini sudah siap dengan persiapan sempurna untuk bertolak ke negeri menara karena Aland sendiri yang mengatakan, "kalau setelah papa kembali dari kantor kita semua berangkat ke negeri Menara." Karena alasan itu semua orang jadinya gegas mempercantik diri dan mempersiapkan barang secukupnya untuk dibawa ke sana. "Ada apa pa? Kenapa sepertinya papa lusuh sekali?" Tanya Rosita menatap heran keadaan suaminya yang hilang gairah. "Kita jadi berangkat sekarang, kan, pa?" Timpal Salika. "Sepertinya aku mencium bau bau tidak menyenangkan. Pasti papa sudah dapat masalah. Kenapa pa? Tuan Jeriko sudah membatalkan rencana kita, iya?" Cecar Feli
Baca selengkapnya
ORANG KE TIGA
Semua kompak menetapkan satu titik pandangan pada wajah Salika. Mereka menunggu apa yang akan dikatakan putri sulung dari keluarga Miller ini kemudian. "Cepat katakan dik, apa rencanamu!" Desak Felicia yang sudah tidak sabar mendengar.Salika tersenyum licik, kemudian berkata, "kita harus gunakan kak Jilly untuk menjadi tokoh utama dalam permainan ini." Tentu saja mereka semua bingung. "Bagaimana maksudnya?" Tanya Rosita. "Kak Jilly harus mau mendekati Joe dan meluluhkan hati Joe lagi," sahutnya. Baru saja sampai di sini, Jilly sudah menolak keras. "Tidak! Aku tidak mau! Apa maksudmu menyuruhku untuk mendekati Joe lagi. Melihatnya saja aku sudah jijik. Lagian aku sama Vino sebentar lagi akan menikah. Aku tidak mau hubunganku dengan Vino jadi berantakan hanya karena laki laki benalu itu!" "Tapi ini tidak serius, kak. Kakak hanya berpura pura saja," sahut Salika. "Pura pura bagaimana maksudnya Salika?" Rosita sangat
Baca selengkapnya
KECEMBURUAN BERDAMPAK LUKA
Joe baru saja selesai memimpin rapat penting yang dipercayakan padanya. Hampir semua peserta rapat yang dihadirkan kolege kolega terbaik memberi respon baik dan kagum terhadap Joe. "Terima kasih tuan Joe, kami sangat puas dengan penjelasan anda," ucap Fabian. Dia begitu terkagum kagum dengan kecerdasan Joe. "Jangan terlalu berlebihan menilaiku. Aku bukan siapa siapa." Joe menyikapinya dengan rendah hati. "Benar. Aku sependapat dengan tuan Fabian kalau anda memang cerdas. Sepertinya tuan Jeriko tidak salah memilih anda untuk memimpin rapat ini. Dan aku minta maaf karena sudah menilai anda kurang kompeten pada awal tadi. Dan ternyata ... wow! Semua orang tau bagaimana capabilitas anda," ungkap Voigen menimpali. Dia mengakui kalau Joe memang sangat cerdas dan memang layak menjadi pemimpin. Sementara Joe yang merasa sudah dibuat terbang melayang, dia hanya menanggapinya dengan senyum ringan saja. Sama sekali Joe tidak membutuhkan pujian ini. Lagip
Baca selengkapnya
PENOLAKAN YANG MEMBUAT JILLY SAKIT HATI
"Maaf, aku tidak bisa. Sebaiknya kamu pergi dari sini." Pada saat mengatakan ini, Joe sudah berdiri di depan pintu dan juga sudah membukanya. Nampak sekali kekesalan sekaligus kekecewaan tersirat di wajah Jilly. Sial! Berani benar dia mengusirku! Kalau bukan karena papa, sudah aku ludahi wajahnya yang sombong itu! Awas kau Joe! Kau akan menyesal sudah memperlakukan aku seperti ini, batin Jilly murka. "Joe ... plis ... jangan perlakukan aku seperti ini. Aku sudah mengorbankan semuanya untuk bisa bertemu kamu. Bah-." "Berkorban? Sepertinya telingaku ada yang salah. Tidak. Kamu tidak berkorban. Tapi kamu justru sudah mengorbankan semuanya demi ambisimu. Lebih baik kamu pergi karena aku sudah tidak mau lagi melihatmu!" Wajah Jilly semakin memerah. Darahnya semakin mendidih mendapatkan perlakuan Joe yang semena mena terhadapnya. Hanya saja dia masih menahan demi misi dari keluarganya yang harus dia selesaikan. Padahal, tangannya sudah san
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
89101112
...
19
DMCA.com Protection Status