All Chapters of TEMAN TAPI MESRA: Chapter 51 - Chapter 60
137 Chapters
Back To Raga
Sasha : Babe, I'm sorry, I left the office earlier, I need to see Raga, he got an accident. Daniel : Oh God, is he okay? Sasha : I haven't see him yet, I hope he is.Daniel : Should I come? Sasha : Nope, I'm fine. I'll just take taxi to get home. Will text you the update, Love you. Daniel : Okay, take care please. Don't worry Babe, Raga will be alright. Love you more! Sasha memasukan lagi ponselnya ke dalam tas lalu setengah berlari menyusuri lorong rumah sakit menuju ruang rawat inap tempat Raga di rawat. Wajahnya benar-benar pucat, ia sangat takut jika harus kehilangan Raga. "Tante!" pekik Sasha memanggil Ibu Raga yang baru saja keluar dari ruang rawat inap. Ibu Raga menoleh, lalu tersenyum menyambut Sasha. "Tante, gimana keadaan Raga tan? Maaf aku baru sempat kesini," tukas Sasha pelan, belum apa-apa ia sudah ingin menangis. Ibu Raga memeluk Sasha hangat, "Gak pa pa Sha, masuk aja, mumpung Raga belum minum obat. Nanti kalau udah minum obat dia bakal tidur terus," Ibu Raga m
Read more
Semakin Cinta
Dua minggu kemudian, seluruh departemen di Luke & Park Communications disibukkan dengan rencana launching produk keuangan baru untuk klien mereka, HBI. Tim Sasha dari Media Department dan Tim Arayi Hilman dari Creative Department sudah berjam-jam berdiskusi di ruang meeting sampai lupa jika jam makan siang sudah berlalu dua jam sebelumnya. Semenantara Daniel dan Tim Gianna sedang sibuk dengan akuisisi klien selanjutnya dari SIB yang merupakan Bank yang berasal dari Singapura. Dua minggu juga sudah berlalu sejak terakhir kali Sasha mengetahui jika Raga mengalami kecelakaan, sejak saat itu sampai detik ini setiap pulang kerja Sasha selalu menyempatkan waktu untuk mengunjungi Raga yang sudah diperbolehkan pulang ke rumah. Sasha selalu berusaha menghibur Raga karena Raga mungkin akan mengalami tekanan pasca kecelakaan yang menyebabkan kakinya patah sehingga harus menunggu selama delapan bulan hingga satu tahun sebelum ia bisa kembali normal seperti biasanya. Daniel seperti kebanyakan
Read more
Reuni Yang Mengejutkan
Hari ini hari Sabtu. Sasha membuka matanya dan tak mendapati Daniel di sisinya. Dengan malas ia berjalan ke kamar mandi, menyikat gigi dan mencuci wajahnya, lalu beranjak menuju dapur dimana aroma omelet tercium dengan nikmat. Di dapur, Daniel terlihat sedang memasak omelet dan nasi goreng untuk sarapan mereka. "Good morning Babe," tukas Daniel saat Sasha memeluknya dari belakang. "Smell delicious!" ujar Sasha sambil melongok nasi goreng kacang polong yang masih belum selesai dimasak. "Of course it is!" sahut Daniel bangga, yang langsung dihadiahi kecupan di pipinya oleh Sasha. Setelah itu mereka menikmati sarapan sambil mengobrol ringan mengenai beberapa hal yang terjadi, sampai akhirnya Daniel mulai menanyakan lagi apakah Sasha bisa ikut datang ke acara reuni Columbia University alumni atau tidak. Sasha menyeruput kopinya pelan, berpikir. Apakah sebaiknya ia mengesampingkan rasa mindernya dan tetap menemani Daniel, atau ia tidak usah ikut saja. Ditambah nanti di sana akan
Read more
When Love Gives You Lemon
Sasha memejamkan mata, mengendalikan emosinya. Pasti ini hanya salah paham, pasti ada penjelasan dibalik apa yang dilihatnya. Sambil menarik nafas dan membuangnya perlahan, Sasha melangkah menghampiri Daniel yang memunggunginya, sementara Gianna yang sedang memeluk Daniel dengan mata terpejam entah karena insting atau apa, segera membuka matanya, dan ia dapat dengan jelas melihat Sasha yang sedang berjalan ke arah mereka. Seolah sengaja membuat Sasha dan Daniel bertengkar, Gianna dengan gerakan cepat, memegang pipi Daniel dan menciumnya, membuat Daniel terkejut dan langsung melepaskan Gianna. Tapi sayang Sasha yang melihat semua itu terlanjur terluka, rasanya mendengar penjelasan apapun tetap akan membuatnya marah. Daniel berbalik badan dan terkejut melihat Sasha berdiri di sana dengan kaki gemetar. "Babe, ini gak seperti yang kamu pikirkan! She is drunk!" jelas Daniel sambil berusaha meraih tangan Sasha. Namun Gianna yang entah benar-benar mabuk atau hanya pura-pura, memeluk Dan
Read more
In The Arms Of The Angel
Enam bulan sudah berlalu sejak kejadian Gianna menggila di acara reuni alumni Columbia University. Sejak saat itu Daniel yang sudah berjanji pada Sasha untuk menjaga jarak dengan Gianna, mulai mengurangi jadwal meeting yang melibatkan Gianna. Sedangkan Sasha yang mulai muak dengan sikap sok bossy Gianna mulai menunjukkan taringnya. Ia melakukan semua tugas di departemen nya dengan baik, sehingga pihak klien memberikan apresiasi yang tinggi bagi mereka. Selama satu semester penuh seolah nasib baik selalu berpihak pada Daniel dan Sasha, mereka seperti sepasang manusia yang gila kerja dan gila bercinta. Mereka mengagumi satu sama lain seolah tiada bosannya, membuat hubungan mereka semakin hari semakin intim dan tak terpisahkan. Di lain sisi, Sasha juga mulai mengurangi jadwal kunjungannya pada Raga, karena kondisi Raga yang semakin membaik, dan hanya membutuhkan kesabaran beberapa bulan lagi sampai ia bisa berjalan seperti sedia kala. "Iya Jas?" Sasha mengangkat panggilan telepon dar
Read more
Penyesalan Yang Terdalam
Hujan gerimis membasahi tanah pemakaman tepat saat Oma selesai dikebumikan. Sasha masih membeku di samping nisan Oma, wajahnya seperti manusia yang tak bernyawa, hanya air mata yang terus mengalir yang mengindikasikan bahwa ia adalah manusia. Rasanya semua terjadi begitu cepat, Sasha menyesal karena tidak menghabiskan lebih banyak waktu dengan Oma di hari-hari terakhir Oma. Ia menyalahkan diri sendiri karena bekerja terlalu keras dan memilih untuk tinggal bersama Daniel sepulang kerja, bukannya kembali ke rumahnya. Ia membenci dirinya sendiri karena belum bisa membahagiakan orang yang paling ia sayang dunia. Rasanya ia ingin menggali kuburan Oma dan ikut tidur bersama Oma di dalamnya. Daniel tak pernah beranjak sedikit pun dari sisi Sasha, ia terus menerus menjaga Sasha dan mulai khawatir karena Sasha tidak berbicara sama sekali sejak dokter memberitahu bahwa Omanya telah tiada. Jasmine dan Katia justru terlihat lebih tegar, mereka bisa berdiri tegak walau air mata terus saja meng
Read more
Healing
Dua minggu kemudian,Sasha terbangun tengah malam, terengah-engah karena mimpi buruknya. Ia bermimpi ditinggalkan oleh semua orang dan hanya sendirian di dalam lubang sumur yang gelap dan dalam. Ia mengusap wajahnya, meraba-raba mencari tombol lampu tidur dan segera menyalakannya. Tiba-tiba ia merasa takut dengan kegelapan. Merasa haus, Sasha meraba nakas di sebelah tempat tidurnya, mencari gelas, namun ternyata isinya kosong. Dengan lemas ia menyeret kakinya ke dapur untuk mengisi air. Saat kembali dari dapur dan melewati kamar Oma, Sasha tertegun. Ia melihat seseorang sedang duduk di tempat tidur Oma, memunggunginya. Dengan penasaran Sasha mengintip ke dalam kamar Oma, di sana di atas tempat tidur, Mama Sasha sedang menangis sambil mencium daster yang biasa di pakai Oma. Daster yang bahkan belum sempat dicuci. Aroma khas Oma masih tercium jelas dari daster tersebut. Sasha tergugu, Mama yang selalu terlihat tegar pasca kematian Oma, malam ini menangis pilu. Ia mencengkram erat da
Read more
Calon Mertua
Aneh rasanya kembali bekerja setelah dua minggu diam di rumah. Selama bertahun-tahun bekerja, Sasha jarang sekali mengambil cuti karena jadwal kerjanya yang selalu padat, jadi dua minggu kemarin adalah rekor cuti terlama Sasha selama perjalanan karirnya. Dengan langkah cepat Sasha berjalan memasuki gedung perkantoran, menaiki elevator yang akan membawanya menuju Luke & Park Communications office. Saat keluar dari elevator Sasha berpapasan dengan Gianna. Dengan cepat Sasha memalingkan wajah dan berusaha tidak beradu kontak mata dengan Gianna. Tapi sialnya Gianna malah menghampirinya. "Kalau kamu merasa berdedikasi dengan LPC, sebaiknya kamu mulai berhenti berdrama drama ria! Dua minggu berduka itu gak masuk akal! Kamu bukan satu-satunya orang di negri ini yang kehilangan keluarga! Jangan mentang-mentang kamu pacar Daniel terus kamu bisa seenaknya! Punya otak kan?" Kata-kata Gianna berhamburan seperti petasan. Ia menatap Sasha gusar. Sasha hanya melirik dingin, lalu berlalu dari had
Read more
Mulai Beraksi
Malam itu Sasha gelisah di atas tempat tidurnya, berpikir, apa yang bisa ia lakukan agar bisa mengembalikan aset Daniel yang di tarik oleh Muchtar Hartono. Dia tidak menemukan cara lain selain menjadikan Luke & Park Communications menjadi agensi PR besar di Indonesia yang otomatis akan membuat Daniel menjadi sukses dan bisa membeli kembali aset-asetnya. Ia membuka laptopnya mencari-cari celah, membuka kontak klien yang ia punya, mendata klien-klien potensial yang akan ia hubungi besok.Sasha sudah menghabiskan gelas kopi ketiganya ketika ia sudah merasa mengantuk. Jam di dinding sudah menunjukkan pukul 3.00 pagi, Sasha mematikan laptopnya dan berusaha memejamkan matanya yang terus berusaha melawan rasa kantuknya. Baru tidur selama 3 jam Sasha terbangun, ia mandi, membuat toast bread dengan peanut butter dan segera berjalan cepat menuju stasiun MRT terdekat. Ia sampai di kantor bahkan lebih dulu dari office boy, pukul 6.30 pagi. Setelah menyeduh kopi hitam untuk membuatnya tetap te
Read more
On Fire
Sesampainya di kantor Sasha langsung masuk ke dalam ruangan Daniel sampai lupa mengetuk pintu. Sasha terkejut seketika, kakinya membeku melihat pemandangan di depannya. Daniel tampak sedang menepuk-nepuk canggung punggung Gianna yang menangis tersedu-sedu di pelukan Daniel. "Sha?" Daniel tersentak, lalu segera berdiri. Sasha hanya menatap Daniel dan Gianna tanpa ekspresi. "Nanti aku balik lagi, selesaikan aja dulu," tukas Sasha lalu menutup pintu, menarik nafas lalu berlalu dari ruangan Daniel. Astaga, tampaknya ia harus benar-benar menyimpan stok sabar sebanyak-banyaknya selama Gianna masih bekerja di LPC. "Sha!" Daniel masuk ke ruangan Sasha tepat saat Sasha menghempaskan tubuhnya di atas kursi kerjanya. "It's okay Dan, I'm getting used to it," jawab Sasha santai, sebenarnya dalam hatinya ia kesal juga dengan Daniel. Sudah tahu Sasha cemburu setengah mati dengan Gianna, Daniel malah bisa-bisanya meladeni Gianna seperti itu. Daniel menghampiri Sasha, berjongkok di depan Sasha.
Read more
PREV
1
...
45678
...
14
DMCA.com Protection Status