All Chapters of Takdir Cinta Humairah: Chapter 321 - Chapter 330
363 Chapters
Bab 321
Setelah ngobrol sebentar dengan kami berdua, akhirnya Pak Heri pamit pulang, masih banyak perusahaan yang harus di selesaikan. "Pak... Bu.... saya kira sudah tidak ada lagi yang perlu di bicarakan, saya pamit undur diri dulu, nanti kalau ada hal hal baru yang ingin ibu ketahui dan butuh penjelasan dari saya,ibu jangan sungkan untuk menghubungi saya... insya Allah saya siap untuk membantu ibu.... maaf Bu karena buru buru saya belum sempat kasih kado untuk si kecil, insya Allah kado dari saya akan menyusul...." "Sekali lagi terimakasih banyak Pak Heri sudah bersedia mau datang menemuiku hari ini, untuk kado si kecil aku rasa tidak perlu, sudah cukup dengan doanya saja..." "Iya Bu... maaf untuk kadonya si boy... tetap akan saya kirimkan, mengingat hubungan antara saya dan almarhum sangat dekat, jadi saya rasa tidak ada salahnya kalau saya mau memberikan sebuah kado untuk si kecil... walaupun harganya tidak semahal yang ibu dan bapak berikan,tapi ini sebagai wujud kasih sayang saya kep
Read more
Bab 322
Tidak terasa air mataku sudah jatuh luruh membasahi pipiku 'Mas maafkan aku... kalau selama ini secara tidak sadar aku sudah menyakiti hati dan perasaanmu, sungguh aku tidak bermaksud untuk menyakitimu.... sekali lagi maaf...tapi kenyataannya sekarang ini Mas.... aku sudah menikah dengan Bang Rendi.'rasa sesal menyeruak keseluruh relung hatiku. "Baby....kamu jangan sedih lagi ya... percayalah semuanya akan baik-baik saja...apa yang di rasakan Brian pada saat itu, sama dengan perasaan Abang sewaktu pertama kali mendengarkan kalian akan menikah,kecewa iya, sakit hati apalagi, semuanya campur aduk, hingga mengacaukan semuanya.Tapi Abang salut dengan Brian,dia tidak menyatakan rasa kecewa yang dia rasakan secara langsung, bahkan dia melakukan suatu hal yang sangat membuat hidup kamu sangat berarti..."kata kata Bang Rendi seketika membawa kesadaranku kembali.Bang Rendi menghapus air mataku dengan menggunakan jari jari tangannya, Bang Rendi juga membawa tubuhku kedalam pelukannya. "Bang..
Read more
Bab 323
Rasa kantuk juga ikut menyerang Bang Rendi, sekilas dia melirik brangkar tempat Humairah istirahat ada cela sedikit 'seperti muat ini kalau saya ikut gabung tidur dengan Humairah' Bang Rendi langsung naik ke atas brangkar dan berbaring di samping Humairah. Senyum manis tercetak indah di bibirnya Bang Rendi, dengan pelan dia merengkuh tubuh Humairah membawanya ke dalam pelukannya,dan akhirnya mereka tertidur dengan saling berpelukan. Humairah merasakan ada yang memeluk dirinya, karena terlalu mengantuk Humairah hanya menggeliatkan tubuhnya,dan membalas pelukannya Bang Rendi.Ada rasa nyaman merayapi hatinya, Humairah melanjutkan tidurnya kembali. Mereka berdua tertidur selama kurang lebih dua jam, mereka terbangun karena mendengar suara tangisnya Al Keenan yang sangat kencang dan memekakkan gendang telinga mereka berdua. Humairah belum sadar sepenuhnya,dia merasakan ada tangan yang melingkar di atas perutnya 'ini mimpi atau nyata ya,kenapa aku merasakan ada tangan yang sedang memelu
Read more
Bab 324
Bang Rendi melihat aku agak canggung pada saat mau menyusui Al Keenan,dia cukup tau diri segera menjauh dari tempatku dan Al Keenan. Bang Rendi duduk di sofa yang masih ada di dalam ruangan ini juga,dia mengeluarkan handponenya dari dalam saku celananya, entah apa yang lagi dia perhatikan karena kedua netranya menatap lekat lekat layar handphonenya. Alhamdulillah Al Keenan sudah kenyang, dengan sedikit menggoyangkan tubuhnya perlahan lahan dia sudah tertidur kembali.Aku langsung membaringkannya di atas brangkar tempat aku istirahat. Apa sih yang di perhatikan oleh Bang Rendi sepertinya serius sekali, bikin aku penasaran saja. "Bang...lagi liatin apa sedari tadi aku perhatikan serius sekali.... Abang lagi menyembunyikan sesuatu ya... bikin aku penasaran saja..."jiwa keingin tahuanku meronta ronta tidak tenang. "Ada deh... rahasia dong...."Bang Rendi bukannya menjawab keinginan tahuanku,malah semakin membuatku aku penasarannya saja. "Hiss...apaan sih...."aku langsung merebahkan tu
Read more
Bab 325
Setelah menemui suster dan mendapatkan informasi kalau besok pagi Humaira sudah bisa pulang Bang Rendi langsung memerintahkan beberapa orang anak buahnya untuk menyiapkan sebuah boks bayi untuk Al Keenan dan beberapa furniture lainnya untuk dia letakkan di dalam kamar tidur Humairah tentunya bersama dirinya juga, gimanapun sekarang ini Bang Rendi sudah resmi menjadi suami Humairah jadi wajar kalau mereka tidur sekamar. Tapi sebelum Bang Rendi mengubah desain interior tempat tidur mereka terlebih dahulu dia minta izin dulu kepada Papi Yuda pemilik rumah, lewat pesan singkat. ("Assalamualaikum Pi.... maaf mengganggu waktu istirahat Papi sebentar....") ("Waallaikum salam Nak Rendi... tidak apa-apa, apakah ada sesuatu yang penting..") ("Iya Pi....saya mau menyampaikan insya Allah besok pagi Humairah sudah bisa pulang, sekalian saya mau minta izin sama Papi....") ("Syukur Alhamdulillah kalau begitu Nak, Papi sangat senang mendengarkan berita ini, Nak Rendi mau minta izin apa.... silah
Read more
Bab 326
Begitu sampai di area parkiran,ada pemandangan aneh bagaimana tidak di area parkiran tidak ada mobil sama sekali yang ada hanya jet pribadinya Bang Rendi.Sepertinya Bang Rendi cukup paham dengan apa yang ada di dalam pikiranku sekarang ini."Ayo baby.... kenapa berhenti katanya sudah tidak sabar untuk bertemu dengan anak anak...." Bang Rendi melayangkan senyum manis kearahku, sambil mengedipkan salah satu matanya."He..eh....iya Bang....tapi kenapa kita tidak pakai mobil saja,masa pulangnya pakai jet pribadinya Abang....mentang mentang Abang punya segalanya.... untuk pulang saja harus naik ini....""Bukan mentang mentang Abang punya segalanya, tapi menyenangkan hati istri itu sangat penting dan harus, Abang ingin kamu merasakan bahagia.... terutama Al Keenan...dia itu harus hidup bahagia dengan apa yang Abang berikan mulai saat dia di lahirkan sampai dia dewasa nanti....""Baiklah...ayo... Bang mana Abah sama Ummi aku tidak melihat mereka....""Abah sama Ummi sudah naik duluan...."K
Read more
Bab 327
Tante Inda sudah datang duluan menyambut kedatangan kami,di susul oleh Mommy Meta. "Assalamualaikum ma...my..."aku menyapa kedua orang wanita yang berada di hadapanku ini, mereka berdua adalah wanita yang telah melahirkan kedua orang laki laki yang telah mengisi seluruh relung hatiku. "Waallaikum salam... Nak, Alhamdulillah akhirnya kalian pulang juga, Mama sudah kangen dengan kalian utamanya si boy yang ganteng ini Al Keenan....sini Nak biar mama saja yang gendong..."Tante Inda meminta untuk menggendong Al Keenan. "Tapi ma... apakah tidak merepotkan mama.... Humairah tidak enak hati banyak tamu undangan yang liatin."aku bukan tidak mau Mama menggendong Al Keenan hanya saja tidak enak hati takut merepotkan. "Tidak apa-apa Nak..."Tante Inda langsung meraih tubuh mungil Al Keenan dengan hati hati takut jangan sampai dia terjatuh.Dengan pelan Tante Inda mengecup keningnya Al Keenan dengan penuh kasih sayang.cup.... Aku sama Bang Rendi mengikuti langkah Tante Inda dan Mommy Meta dari
Read more
Bab 328
Sambil menyusui Al Keenan,aku mulai memindai seluruh isi kamar,ada yang berbeda, mulai dari warna cat kamar sudah berubah, ada beberapa furniture baru,dan juga boks bayi.Bi Jumi cukup mengerti dengan apa yang ada di dalam pikiranku saat ini. "Bu...ini semua pak Rendi yang melakukannya,memang ini bukan Pak Rendi sendiri yang turun tangan,semua ini anak buah Pak Rendi yang mengerjakannya,ini semua idenya Pak Rendi..."Bi Jumi menjelaskan kepadaku dengan gamblang. "Ooo gitu ya bi... bagus juga warnanya,aku suka bikin betah kalau duduk lama lama di sini...."aku senang, ternyata Bang Rendi sangat perhatian, sampai interior kamar kami saja dia ganti.Aku diam diam tersenyum bahagia. "Sepertinya ada yang sedang jatuh cinta...diam diam menyimpan perasaan...,ibu tidak usah malu-malu, Pak Rendi itu orang baik banget, penuh perhatian, yang tidak kalah penting dia sangat mencintai ibu dan anak anak....ibu beruntung bisa mendapatkan suami seperti Pak Rendi.... mulai sekarang ibu harus perawatan,
Read more
Bab 329
Aku mengajak Bang Rendi untuk makan di meja makan saja tidak usah ke makan di tenda depan. "Bang...ayo kita makan di meja makan saja Ummi tadi sudah menyiapkannya di sana..." "Ayo... sebenarnya Abang itu sudah lapar sedari tadi,tapi karena Abang lihat kamu belum makan... Abang tungguin saja agar kita bisa makan bareng...." "Maaf Bang...tadi aku susui dulu Al Keenan.... jadi Abang nunggu aku lama deh... sampai kelaparan..."aku jadi tidak enak hati sama Bang Rendi. "Tidak apa-apa...masa Abang makan duluan sementara istri Abang masih kelaparan..." Kami jalan beriringan sampai di meja makan. "Bang ... silahkan duduk ...biar aku menyiapkan semuanya untuk Abang...."aku mempersilakan Bang Rendi untuk duduk. Aku layani Bang Rendi terlebih dahulu baru aku mengambil untung diriku sendiri.Tidak lupa juga aku menyiapkan air minum untuk kami berdua. Bang Rendi yang melihat sang istri melayaninya dengan telaten ada sebuah kehangatan merayapi relung hatinya, secara tidak sadar senyum manisn
Read more
Bab 330
Setelah kedua orang tuanya Bang Rendi pamit pulang,aku harus membujuk Mommy Meta agar tidak sedih pada saat kami pergi kerumah orang tuanya Bang Rendi. "My.... Humairah bisa bicara sebentar kalau Mommy tidak keberatan..." "Iya Nak... Mommy tidak keberatan,ayo kita bicara di dalam saja..." "Iya my....ayo."Aku menggandeng tangannya Mommy Meta menuju kedalam rumah,kami berdua ngobrol di ruang keluarga. "My... maafkan Humairah kalau sudah menyinggung dan menyakiti hati Mommy... Humaira tau Mommy keberatan kan kalau kami pindah ke rumah orang tuanya Bang Rendi... Mommy takut jangan sampai Almeera dan Al Jazair melupakannya Mommy dan Papi...."aku mulai membukakan obrolan dengan Mommy Meta. "Iya Nak.... Mommy bukannya keberatan kamu mau ikut suamimu... tapi Mommy sedih karena Almeera dan Al Jazair akan meninggalkan kami... setelah Brian pergi meninggalkan kami untuk selama-lamanya, hanya mereka bertiga yang kami miliki..." "My... Humairah tidak akan pernah memisahkan mereka dari Mommy.
Read more
PREV
1
...
3132333435
...
37
DMCA.com Protection Status